Yang paling luka..
Di antara kehidupan dan kematian,
Ialah dendam..
Darah hitam tak sekejap putih..
Kulit dari dagingku ‘kan terus kutagih..
Segala yang pergi ‘kan tetap kunanti..
Tulang dari tubuhmu..
Taring dari gigimu..
Kusembahkan sebagai sumpah..
Di atas ranah bernanah serapah..
Di bawah mata memerah, terkutuklah..
Dendam tak kubiarkan redam..
Kobaran api kian membakar — tiada padam..
‘Kan kutunggu kau di suatu gelap mataku..
Di mana kelabu yang piatu pada sebuah batu..
Segera meremukkan kedua lenganmu..
Mematahkan kedua kakimu..
Demi dendam,
Aku tak mengenal diam..
Sebab dendam yang kucengkram..
Ialah yang paling luka — yang paling dalam..
.ini nemu puisi serem banget dah.. dendamnya udah mendarah daging, sampe daging berdarah darah.. hehehe
Pertanyaanku,
Kira” dalam puisi di atas, apa yg menyebabkan seseorang dendam sampai segitunya?
Dendam ada kala hati dilanda kecewa
Ketika harapan yang tercipta
Melewati kabut imaji yang ada
Dendam ada
Karena jiwa terkukung dalam luka
Luka yang dibuat semakin menganga
Karena ego seakan tak rela
Jika sakit yang dirasa
Tak dirasa jua
Oleh dia yang membawa duka
klo menurut pendapat saya si kak ifha, dendam ada itu krn kita gak bisa menerima apa yg telah terjadi dgn hidup kita shg mencari kambing hitam utk dipersalahkan dan sebagai pelampiasaan atas apa yg kita rasa gak peduli sekalipun itu akan melibatkan bahkan melukai orang2 yg gak bersalah pendendam gak akan peduli krn diri dikuasai oleh ego , dan kita suatu saat ego mulai melemah dan mereka sadar jika apa yg mereka lakukan justru malah makin memperparah luka mereka sendiri hanya penyesalan yg akan terjadi jdi klo buat saya pribadi lebih baik memaafkan meski sulit, dan juga lebih baik bebenah diri shg bisa menyosong masa depan yg lebih berdibar dripada hanya berhenti dlm kubangan lumpur itu trus2an dan membuat kita semakin terperosok ke lubang kegelapan itu jadi ada baiknya kita tinggalkan kenangan pahit itu dan biarlah jadi pengalaman buat diri kita, dan jangan sampai masa depan yg sucipun ikut ternoda hanya ktn dendam