1.35K views
0

Yang paling luka..
Di antara kehidupan dan kematian,
Ialah dendam..

Darah hitam tak sekejap putih..
Kulit dari dagingku ‘kan terus kutagih..
Segala yang pergi ‘kan tetap kunanti..

Tulang dari tubuhmu..
Taring dari gigimu..
Kusembahkan sebagai sumpah..
Di atas ranah bernanah serapah..
Di bawah mata memerah, terkutuklah..

Dendam tak kubiarkan redam..
Kobaran api kian membakar — tiada padam..
‘Kan kutunggu kau di suatu gelap mataku..
Di mana kelabu yang piatu pada sebuah batu..
Segera meremukkan kedua lenganmu..
Mematahkan kedua kakimu..

Demi dendam,
Aku tak mengenal diam..
Sebab dendam yang kucengkram..
Ialah yang paling luka — yang paling dalam..

.ini nemu puisi serem banget dah.. dendamnya udah mendarah daging, sampe daging berdarah darah.. hehehe

Pertanyaanku,
Kira” dalam puisi di atas, apa yg menyebabkan seseorang dendam sampai segitunya?

0

Puisinya serem bngt ka
Mungkin si penulis puisi merasa dendam krna ‘seseorang’ menyentuh hatinya dlm artian negatif

You are viewing 1 out of 28 answers, click here to view all answers.
DayNight
DayNight