Apa sih sebenarnya yang membuat kamu sulit ikhlas ketika memaafkan orang lain?
karena ketika kamu sudah memaafkan dan lupa hal itu, ada yang secara tidak sengaja mengingatkan kamu pada rasa sakitnya?
atau karena kamu belum sepenuhnya memaafkan? di mulut aja gitu dihati mah kaga ^_^
atau karena kamu belum berdamai dengan hati kita sendiri?
Aku pernah baca disebuah buku, ada perumpamaan seperti ini :
Menyakiti hati seseorang itu seperti menancapkan paku ke sebuah batang pohon. Dan memaafkan kesalahan itu seperti mencabut paku yg menancap di pohon tadi. Pakunya sudah di lepas, sudah tidak ada, tapi lubang dari paku yg ditancapkan tadi masih tersisa.
Maksudnya, maaf akan menghapus kesalahan tapi rasa sakit, kecewa karena kesalahan itu akan tetap ada.
Semarah-marahnya kita terhadap seseorang walaupun sudah banyak nyakitin, tetep kita harus memaafkan dengan ikhlas, bukannya lebih baik jika kita saling memaafkan? Memang terkadang sulit untuk memaafkan karena nilai kepercayaan itu sangatlah mahal tetapi alangkah indahnya jika kita bisa memaafkan dengan ikhlas