Verbal attack memang menjadi fenomena bully paling berimbas, kenapa? Karena kata-kata setajam pedang, menusuknya ke hati, dan luka hati itu susah sembuhnya dibanding luka fisik
Cara pertama tentu menghindar, menutup mata dan telinga, tidak usah membalas konfrontasi karena buang-buang tenaga.
Tetapi seorang murid baru dan wajib diospek tentu tidak bisa menghindar. Jadi cara utama yang harus dilakukan adalah membentengi hati supaya tusukan pedang kata-kata itu tidak sampai melukai hati.
Bagaimana cara membentengi hati?
1. Katakan kepada diri sendiri bahwa kita mahkluk Tuhan yang berharga, yang diciptakan Allah dengan segala kelebihannya. Penilaian manusia tidak berarti, apalagi yang merendahkan.
2. Katakan kepada diri bahwa kita mencintai diri kita apa adanya. Cinta kepada diri akan membentengi kita dari kata2 menjatuhkan yg sengaja membuat mental kita down
3. Katakan kepada diri bahwa pembully itu tidak berimbas apapun dalam keberhasilan kita yang sekarang, dia tidak memberi kita makan, dia tidak membiayai sekolah kita, dia tidak berperan apapun dalam kesuksesan kita, jadi ketika dia tidak berperan apapun,maka dia juga tidak mungkin mempengaruhi mental kita, si pembully itu tidak berfungsi apapun secara positif dalam kehidupan kita, jadi dia juga tidak akan berfungsi negatif dalam kehidupan kita
4. Tanamkan kepada kita bahwa si pembully itu bukan manusia sempurna. Dia bukan Tuhan yg berhak menghakimi kota. Dia manusia biasa dengan segala kekurangannya meski ketika membully dia berusaha menunjukkan superiornya, mungkin saja dia nilainya jelek, gagal dalam hubungan percintaan, kondisi keuangannya buruk, punya masalah kesehatan, punya penyakit mental dst yang kita tidak tahu.
Itu pendapat author berdasar sharing dengan beberapa orang