Pacaran tidak dibenarkan dalam Islam, yang diperbolehkan adalah Ta’aruf.
Sering kan ya kita denger istilah diatas. Sering juga denger kata – kata gak mau pacaran, maunya ta’aruf.
Nah.. Rina kurang gitu ngerti, perbedaan yang signifikan antara pacaran sama ta’aruf itu apa ya?
Ta’aruf itu kan artinya perkenalan, sedangkan secara umum pacaran juga bisa diartikan proses saling mengenal satu sama lain. (Pacaran disini maksudnya pacaran yang sehat. Bukan pacaran yang aneh – aneh kebarat – baratan.) Jadi mereka punya arti yang sama. Lalu yang membedakan kedua hal tersebut apa?
Ini Rina bukan nya mau menyalahkan aturan yang sudah ditetapkan dalam Islam lho ya, ini serius nanya karena kurang faham bukannya ada maksud lain.
Cuma ingin tambah pengetahuan aja. Semoga tidak ada yang salah paham. Pembicaraan menyangkut agama kan kadang sensitif sekali.
Nah udah gitu aja pertanyaan Rina, makasih ya yang mau jawab :kelinciimut
cj mau nanya ballik boleh? pacaran yang sehat itu yang kayak gimana? yang olahraga bareng? makan makanan sehat bareng? jogging bareng? gym bareng?
karena sejujurnya, sampai saat ini cj masih belum faham konsep pacaran ala ala sehat itu yang kayak gimana persisnya, banyak orang bilang pacaran sehat -pacaran sehat, tapi ujung2nya putus dan sakit hati, sakit loh ya sakit hati, nah sakit hati itu sehat ga? hehehe
kembali ke jawaban pertanyaan, sebagian besar sudah dijelaskan oleh teh@yoonilee85
ini cj coba jawab ulang dengan bahasa CJ sajaaa.
jelas2 pacaran dan taaruf sangat berbeda, bisa dibilang itu adalah dua hal yang berbeda. konsep dasarnya memang “perkenalan”, tapi konsep rincinya, tentu tidak sama.
ini adalah taaruf yang dilakukan oleh orang2 yang memang bertaaruf sesuai aturan agama, bukan sekedar menghalalkan pacaran.
- dilakukan ketika dua manusia saling berlawanan jenis siap dan serius untuk memasuki jenjang pernikahan.
- proses dilakukan tidak berlarut-larut, lama, terombang-ambing dalam ketidak pastian. tenggat waktu yang ditentukan di awal akan berakhir jika kedua calon tidak menemukan kecocokan ditengah perjalanan.
- proses pengenalan dibantu oleh orang ketiga atau lebih sering disebut dengan murabbi, guru ngaji, orang yang ‘berkemampuan’, pihak keluarga. orang ketiga ini, tidak bisa di ambil sembarangan, harus orang yang faham mengenai proses taaruf. jadi jangan asal comot ajaa hehehe
- merupakan proses yang dilakukan untuk mengenal tentang calon dan keluarganya.
- dll.