Pacaran tidak dibenarkan dalam Islam, yang diperbolehkan adalah Ta’aruf.
Sering kan ya kita denger istilah diatas. Sering juga denger kata – kata gak mau pacaran, maunya ta’aruf.
Nah.. Rina kurang gitu ngerti, perbedaan yang signifikan antara pacaran sama ta’aruf itu apa ya?
Ta’aruf itu kan artinya perkenalan, sedangkan secara umum pacaran juga bisa diartikan proses saling mengenal satu sama lain. (Pacaran disini maksudnya pacaran yang sehat. Bukan pacaran yang aneh – aneh kebarat – baratan.) Jadi mereka punya arti yang sama. Lalu yang membedakan kedua hal tersebut apa?
Ini Rina bukan nya mau menyalahkan aturan yang sudah ditetapkan dalam Islam lho ya, ini serius nanya karena kurang faham bukannya ada maksud lain.
Cuma ingin tambah pengetahuan aja. Semoga tidak ada yang salah paham. Pembicaraan menyangkut agama kan kadang sensitif sekali.
Nah udah gitu aja pertanyaan Rina, makasih ya yang mau jawab :kelinciimut
Perbedaan pacaran dengan ta’aruf yaitu:
1. Tujuan
– taaruf : mengenal calon istri/suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan.
– pacaran : mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah dan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat.
2. Kapan dimulai
– ta’aruf : saat calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
– pacaran : saat sudah diledek sama teman:”koq masih jomblo?”, atau saat butuh temen curhat, atau yang lebih parah saat taruhan dengan teman.
3. Pertemuan
– ta’aruf : pertemuan dilakukan sesuai dengan adab bertamu biasa, dirumah sang calon, atau ditempat pertemuan lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syari`ah Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, ngedate dan seterusnya dengan menggunakan alasan ta`aruf. Dan frekunsi pertemuannya, lebih sedikit lebih baik karena menghindari zina hati.
– pacaran : pertemuan yang dilakukan hanya berdua saja, pagi boleh, siang oke, sore ayo, malam bisa, dini hari klo ngga ada yang komplain juga ngga apa-apa. Pertemuannya di rumah sang calon, kantor, mall, cafe, tempat wisata, kendaraan umum & pribadi, pabrik dll. Frekuensi pertemuan lazimnya seminggu sekali, pas malem minggu. Adapun yang dibicarakan cerita apa aja kejadian minggu ini, ngobrol ngalur-ngidul, ketawa-ketiwi.