Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Lounge › Siapa yang Lebih Cerdas: Mahasiswa Aktif Organisasi Atau IPK Tinggi?
- This topic has 6 balasan, 5 suara, and was last updated 7 years, 10 months yang lalu by acisammy.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
25 Januari 2017 pada 6:40 pm #338409famelovendaModerator
Siapa yang Lebih Cerdas: Mahasiswa yang Aktif Organisasi Atau Mahasiswa dengan IPK Tinggi?
Di dunia perkuliahan, ada dua tipe mahasiswa yang biasanya menonjol. Yang satu, mahasiswa dengan koleksi name tag dan baju kepanitiaan berjibun, yang satunya mahasiswa dengan koleksi fotokopian bertumpuk-tumpuk. Yang satunya sibuk rapat dan ikut kegiatan ini itu, yang satunya sibuk bergumul dengan buku dan mencurahkan segenap kekuatan untuk tugas kampus. Well, sebenarnya di antara mereka berdua, mana sih yang lebih cerdas? Silakan kamu menilai sendiri ya.
Fakta Mengenai Mahasiswa Aktivis/Organisasi
1. Organisasi Mengasah Soft Skill Mereka
Ini adalah kemampuan manajemen diri maupun manajemen orang lain. Soft skill adalah salah satu bentuk kecerdasan juga lho, guys. Mengapa? karena dengan melatih soft skill, berarti kamu bisa bekerja dalam tim, memanajemen sebuah hierarki dan bekerja sama dengan rekan dengan berbagai latar belakangan.
2. Memperluas Jaringan dan Pintar Menambah Teman
Bayangkan saja sekarang kamu sudah berorganisasi. Temanmu pun akan tambah banyak, tidak seperti dulu saat temanmu hanyalah anak-anak satu jurusan dan satu fakultas.
3. Aktif di Organisasi Bisa Mempertajam Bakat
Kamu bakat ngomong di depan umum? Dengan ikut kepanitiaan kamu bisa mengasah bakatmu dengan menjadi MC di berbagai acara kampus. Kamu suka mengatur dan melakukan koordinasi? Kamu bisa menjadi koordinator acara untuk pensi kampus, misalnya.
4. Putting Theory Into Practice
Percuma saja berteori, tanpa ada praktek nyata. Kamu cerdas dalam hal teori, tapi kalau gak bisa menerapkannya dengan baik itu artinya sama saja. Kalau kamu berorganisasi, itu akan melatihmu untuk semakin cerdas dalam take action!
5. Menambah Nilai CV-Mu
Saat melamar kerja, HRD juga nggak akan melewatkan pengalamanmu berorganisasi. Orang yang banyak pengalaman berorganisasi terkesan valuable. Pasalnya kecerdasan mereka dalam bersosialisasi lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak berorganisasi saat masa perkuliahan.
6. Cerdas Memberikan Ide untuk Peduli Lingkungan
Kepedulian terhadap lingkungan sosial bisa diwadahi dalam organisasi. Kamu akan terlatih untuk peduli dengan sekitar dan mendapatkan ide-ide baru yang lebih baik.
Fakta Mengenai Mahasiswa IPK Tinggi
1. Gigih dalam Belajar
Mereka sangat gigih dalam belajar. Bisa dibilang dalam hal teori mereka sangat cerdas. Dan seolah semua materi kuliah bisa mereka hapalkan diluar kepala. Menjawab pertanyaan tak terduga dari dosen pun adalah hal yang mudah.
2. Kecerdasan yang Berbuah Beasiswa
Hanya orang-orang tertentu yang bisa dapetin beasiswa. Salah satunya adalah mereka yang ber-IPK tinggi. Cerdas itu mempermudah segalanya, bukan?
3. Banyak Perusahaan Mencari Mahasiswa Ber-IPK Tinggi
Contohnya aja, kalau kamu bercita-cita jadi seorang dosen, IPK minimal yang harus kamu miliki adalah 3 (tiga). Kalau kamu pengen jadi PNS, IPK minimalnya adalah 2.75.
4. Pintar dan Dapat IPK Bagus itu Kebanggaan Tersendiri
Akhirnya, jerih payahmu, ketekunanmu dan semangatmu berbuah manis. Pasti senang melihat IPK-mu yang bagus terpampang nyata di kartu hasil studi setiap semester. Makin bangga lagi pas wisuda dan ketika IPK-mu disebutkan sekencang-kencangnya.
5. Aman dari Ancaman DO (Drop Out)
Tidak seperti mahasiswa lainnya yang IPK-nya kecil dan sering TA (titip absen) saat kuliah. Mahasiswa yang IPK-nya bagus akan terselamatkan dari ancaman drop out.
6. Kesiapan Menghadapi Rumitnya Tantangan Kerja Semakin Matang
Berbekal kecerdasan yang kamu miliki, serta kecepatanmu dalam berpikir, maka kamu akan semakin matang mempersiapkan diri dalam bekerja. Kamu akan dengan mudah memahami job desc yang dilimpahkan ke kamu dan product knowledge.
Sumber : IDNtimes.com
-
27 Januari 2017 pada 10:10 am #338898fitriartemisiaPeserta
plus minus ya, karena IPK tinggi itu bisa diatur dengan cara menghitung sendiri kalo udah tau perbandingannya..
harus seimbang sih, karena organisasi jelas bagus untuk ngasah skill, dan jelas IPK juga harus bagus, biar gak jadi mahasiswa yang petantang-petenteng di organisasi tapi gak lulus-lulus :aaaKaboor
-
27 Januari 2017 pada 10:48 am #338913famelovendaModerator
Bener banget. Harus seimbang Di kampusku terkenal yg aktif di organisasi itu lama lulusnya krn waktunya banyak di organisasi tapi aku suka kalo lihat mereka, kayak lebih hidup gitu wajahnya. Penuh semangat dan juga asik2 orangnya.
Tapi ga semua jadi mahasiswa abadi juga, ada yg berhasil jadi asdos juga dan biasanya yg aktif ini bisa dapat info soal beasiswa lebih cepat. Kembali ke diri masing2 orangnya sih.
-
27 Januari 2017 pada 10:57 am #338916fitriartemisiaPeserta
betul hahaha sampe ditandain sama dosenku,, yang aktif di organisasi (biasanya mapala) itu gondrong, terus asik banget kayaknya hidupnya haha gak mikirin IPK jeblok terus lama lulusnya hihi
balik lagi ke pribadi masing-masing, yang organisasi jalan terus dan ipk juga bagus juga banyak hihihi
-
27 Januari 2017 pada 11:22 am #338924Nini0604Peserta
Duh, jadi inget dl di kampus bbrp kali kudu ngingetin temen yg aktif bgt di BEM buat ngerjain tugas dan masuk di jam kuliah. Karena dia udah dpt peringatan dr jurusan.
-
28 Januari 2017 pada 12:57 am #339137Dyza_ZahraPeserta
Wah ada yg ksindir neh. Haha. *songong banget*
Dy juga masuk BEM sama organisasi ekstra kampus yg laen. Tapi yaa alhamdulillah pernah kena damprat n siraman rohani dari kajur karena dispen ga masuk kelas buat ngikutin agenda organisasi. Ckckck . Yg parah tuh lagi UTS, Dy juga ga masuk karna hal yg sama, and what sanksinya? Berhubung bapak dosennya seorang hakim, UTS ane diuji secara lisan, di interogasi layaknya ane tertuduh yg lagi jalanin sidang. tanpa pemberitahuan atau minimal kasih SP1(surat peringatan), langsung suruh menghadap beliau . Wkwkwk . Dag dig dug der. And materi yg ditanyain pun, wuhuyyy,, lieurrr.
Tapi akhirnya lulus tepat waktu kok, jugga ga masuk 10 terendah kok. Hehe . Karena emang sekelas cuma berlima doang kita. WkwkwkCuman teman ana ada satu yg belom kelar kuliahnya karena masih betah ngurusin oranisasi daripada ngurusin skripsi. Hoho :'(
-
28 Januari 2017 pada 9:46 pm #339425acisammyPeserta
Harus seimbang sih yaa, kalo di kampus aku sih kalo mau msk BEM ada syarat minimal IPKnyaa… Tks yah infonyaa
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.