Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Kepenulisan › Review Cerita Kingdom Series › Review The Girl Who Tamed The King
Di-tag: review TGWTTK
- This topic has 0 balasan, 1 suara, and was last updated 8 years, 7 months yang lalu by ninartika.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
21 April 2016 pada 11:49 pm #34136ninartikaPeserta
Penulis: SairaAkira
Genre: Fantasy
Terbit: ProjectSairaAkira 2016
Note: Ini merupakan review keseluruhan untuk sinopsis, prolog dan bab 1“Kelezatan akan mudah kau temukan, bahkan dalam makanan paling sederhana sekalipun…asal lidahmu peka dan hatimu bahagia.”
Review ini akan saya mulai dengan pertanyaan pertama, siapa yang membuat cover cerita PSA? Kok bisa cakep gitu sih jadinya. Sederhana saja, tapi enak dilihat.
Kemudian saya lanjutkan dengan pertanyaan kedua, siapa yang menulis The Girl Who Tamed The King?
Saya ingin tahu saja. Soalnya untuk cerita yang lain sudah tahu siapa yang menuliskan. Jadi ingin tahu juga siapa yang menuliskan si koki kecil ini? Saya merasa bahwa cerita ini ditulis oleh orang yang tak sama dari tiga cerita lain yang sudah diterbitkan. Nyawanya berbeda. Nah, kalau ternyata yang menuliskan sama dengan salah satu penulis tiga cerita yang sudah terbit sebelumnya, berarti sensor saya kurang peka. Hahaha :unsure: :yahoo:Malam ini saya sudah cukup membanjiri tiga bagian cerita TGWTTK dengan komen di beberapa tempat. Mohon maaf ya, semoga saya tidak mengganggu. ^^
Kafija Karskaralis, atau saya sebut dengan Raja Kopi, raja Milaya yang menjadi tokoh utama pria di cerita ini. Menakutkan, suka minum darah, barbar, mata keranjang, memiliki banyak istri. Seakan-akan sifat buruk seorang pria semua ada di dia. Tapi ia memiliki satu kelemahan, dia lemah terhadap makanan manis. Serius, saya merasa karakter si Raja Kopi ini akan sangat ajaib. Lebih ajaib daripada si Jenderal, mungkin.
Freya, saat membaca namanya yang terlintas di kepala saya pertama kali ialah es krim froyo. Padahal nama Freya sudah cukup sering saya baca. Tapi disini, pikiran saya langsung mengarah menuju makanan. Freya adalah gadis belia berumur 19 tahun, memiliki empat orang adik, seorang ibu, dari keluarga miskin dan jago memasak.
Salah satu yang mencolok dari cerita ini bahwa ternyata jarak usia tokoh utamanya tidak terlalu jauh seperti cerita PSA yang lain. Hanya enam tahun, dan menurut saya itu masih biasa. Belum lagi cerita ini akan banyak dipenuhi makanan menjadi daya tarik yang lainnya.
Genre fantasy yang diberikan juga tak sama. Jika yang sebelumnya kita akan disuguhi banyak hal hasil rekaan imajinasi, mulai dari nama dan bentuk hewan, tumbuhan, di TGWTTK kita akan menemukan hal yang familiar ada di dunia kita, contohnya black sapote.
Gula sald, merupakan komoditas ekonomi utama kerajaan Milaya, berwarna merah dan mahal. Dan juga ada gula skar, gula palsu, berwarna hijau, berasa getir dan merusak makanan jika salah takaran. Gula skar ini mengingatkan saya dengan gula palsu di kehidupan kita, s*ri ma**s, membuat makanan terasa aneh jika terlalu banyak digunakan. Tapi gula palsu di kehidupan kita tidak sehat, sangat tidak dianjurkan untuk digunakan. Berbeda dari gula skar yang berasal dari tumbuhan yang tentu lebih baik.
Di bab prolog, penulis menggunakan istilah cangkir untuk takaran masakan yang dibuat oleh Freya. Sedangkan di bab 1, menggunakan istilah cup. Walau arti sama, lebih baik agar istilahnya konsisten. Dan saya pribadi lebih menyukai istilah cangkir.
Ada beberapa penulisan kata yang kurang tepat, seperti:
– Putera, seharusnya putra
– Naas, seharusnya nahasOh iya, untuk tahap pembuatan kue cokelatnya, sepengetahuan saya (koreksi jika saya salah) biasanya cake diawali dengan mengocok telur bersama gula hingga mengembang. Kemudian menambahkan bahan kering seperti terigu/gandum, bubuk pengharum, pewarna makanan dan yang terakhir di masukkan mentega. Yang pasti mentega tidak pernah dikocok bersamaan dengan telur. Telur harus dipastikan mengembang dulu. Mentega sendiri berfungsi untuk membuat cake tahan lama, memberi aroma dan membuat cake empuk.
Ada juga cara lain dengan mengocok mentega dengan gula terlebih dahulu hingga mengembang kemudian ditambahkan telur satu per satu. Ada beberapa teknik pengocokan yang saya tahu, bisa juga dengan all in one method, tapi mentega juga tetap di masukkan belakangan. *kenapa tiba-tiba jadi tips memasak begini? Seharusnya ini ada di grup memasak ^^v
Tapi semoga info di atas cukup membantu ya…
Oke, kembali ke cerita.
Raja Kopi dijelaskan harus meminum darah secara rutin. Biar dia tetap sehat dan memastikan monsternya tetap hidup hingga diapun bisa tetap hidup. Apa sebenarnya monster ini? Sekedar kiasan atau memang ada hal tak terduga di dalamnya? Apakah ini artinya Raja Kopi selalu membunuh manusia untuk di minum darahnya? Apakah Raja Kopi memiliki stok persediaan darah?
Di bagian sinopsis dan prolog saya menduga cerita ini akan cukup manis. Nyatanya di bab 1 kenyataan tentang segel, monster, perisai yang dibuat oleh Bibi Corma membuat aura cerita ini mendadak berubah. Serasa mistis. Dan saya sungguh-sungguh suka jalan cerita tak terduga ini.
Siapa Bibi Corma? Siapa Katya? Apa Froyo reinkarnasinya atau seperti apa? Jika bukan, bagaimana mungkin Froyo menikah dengan Kopi bahkan sebelum usianya genap 10 tahun?!
Selamat! Cerita ini sudah berhasil membuat saya penasaran akan kelanjutannya.
***
Saya niatnya ingin menulis review untuk TGW terlebih dahulu kemudian EC dan terakhir TGWTTK, sesuai dengan waktu lahirnya cerita PSA. Tapi saya membutuhkan cukup banyak waktu untuk membaca ulang beberapa bab terakhir TGW. Dan waktu luang saya lebih banyak saat wiken. Tidak di wikdei. Akhirnya saya memutuskan membaca ulang TGWTTK, si bungsu yang babnya belum terlalu banyak ini. Review ini diakhiri dengan mata mulai mengantuk, kasur mulai memanggil, dan pikiran-pikiran semoga besok bisa bangun pagi. Maafkan jika terdapat hal-hal yang kurang tepat.
Salam. :mail: :bye:
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.