- This topic has 22 balasan, 19 suara, and was last updated 7 years, 7 months yang lalu by
.
-
Tulisan-tulisan
-
-
Membedong bayi dari sudut pandang ilmu Orthopedi, boleh atau tidak?
Dalam ilmu Orthopedi, ada suatu penyakit yang dinamakan DDH/Developmental Dysplasia of the Hip. Pada penyakit ini, sendi panggul bayi keluar (dislokasi) dari mangkoknya (acetabulum).
Namun presentasi/bentuk penyakit DDH tidak selalu demikian. Ada kalanya sendi panggul masih berada ditempatnya, namun ketika dilakukan pemeriksaan/manuver tertentu, sendi panggul bisa keluar (terdislokasi), dan bisa dikembalikan lagi.
Kelainan ini bersifat kongenital, artinya muncul setelah bayi lahir. Penyakit ini disebabkan oleh gabungan antara faktor genetik dan lingkungan.
Menurut textbook/buku ajar tulisan Robert Bruce Salter, pada satu diantara 80 bayi yang baru lahir, sendi panggulnya cenderung lebih lentur/elastis (joint laxity). Pada bayi inilah resiko berkembangnya DDH menjadi lebih besar.
Terus apa hubungannya dengan dibedong??Membedong bayi adalah bagian dari kebiasaan orang Indonesia, dimana bayi dibungkus rapat2 dengan selimut/kain dengan tujuan memberikan rasa nyaman dan hangat. Tujuannya sebenarnya baik. Sayangnya, ada beberapa yang membedong bayi dengan sangat ketat/rapat, sehingga posisi sendi panggul bayi dipaksa lurus (hiperekstensi). Jika posisi hiperekstensi ini dipertahankan terus menerus hingga beberapa minggu atau bulan pertama pada bayi yang sudah memiliki bakat sendi panggul elastis/hip joint laxity, maka sendi panggulnya bisa keluar dari mangkok sendi.
Masalah pada DDH ini bukan hanya dislokasi, namun terjadi perubahan-perubahan disekitar sendi panggul, mulai dari mangkok sendi yang akan tumbuh abnormal (dysplasia), kapsul sendi akan menebal, kontraktur/kaku dan pemendekan dari otot2 di sekitar panggul, yang pada akhirnya akan menimbulkan kecacatan pada bayi.Kesimpulannya.. membedong bayi diperbolehkan, tapi jangan membebat/membungkus bayi dengan ketat dan rapat. Ingat, tujuan utama membedong adalah membuat nyaman dan hangat, bukan untuk membahayakan bayi.
Semoga Bermanfaat ?
dr. Rudy Kwang, Sp. OT
Sumber : Indonesia Sehat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
@septianidrew kalo ngasih tau orang dulu itu susah pake banget pasti jawabnya gini ‘kok dulu gapapa?’ rasanya pengen nendang wkwkw
-
-
@Asadea aku jga, kalau dapet jawaban kaya gtu ekpresinya langsung berubah greget. Kadang aku sering dapet jawaban kaya gni “dlu kamu jga ibu gtuin, tapi gak apa2 kan sampe sekarang.?” Iyah ibu ku dlu kaya gtu, kalau di kasih tau jawaban nya pasti yg bikin greget. Tpi syukur sih sekarang udah enggak hehe
-
-
@ariyayumyum di renggangkan kak kalo lurus kan bisa menyebabkan tulang keluar dr mangkok sendinya sesuai di foto itu deh hehehe
-
Kalo tempatku bedong bayinya ketat banget, kayak yang gambar yang salah itu…
Aku juga pernah mikir, apa gak kasian tuh bayi gak bisa gerak-gerak, tapi kalo dipikir2 dulu aku juga dibedong kayak gitu. Kalo tempatku bedongnya pake jarik terus digubet-gubet yang kenceng, soalnya katanya itu buat apa yaaahh, lupa pokoknya… intinya bagus untuk tulang… makanya dibedong yang kenceng… duh, kasian banget bayi-bayi di sini yaahh :PATAHHATI :PATAHHATI
-
-
@liza_faiza kata orang dulu sih bagus, eh ternyata malah gak bagus ya heheh
-
-
-
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.