Di-tag: 

Melihat 12 pertalian (thread) balasan
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
    • #84583
      MichikaLee
      Peserta

      *Jodoh itu…. (baca sampai habis)

      1. Jangan menikah karena kesepian, menikah karena orang lain sudah menikah semua, tinggal kita seorang yang belum, aduhai, pernikahan itu bukan trend, yang semua orang bisa ikut-ikutan, apalagi karena nggak enak terlihat aneh sendiri. Dan terlepas dari itu, catat baik-baik, banyak orang yang setelah menikah, dia tetap merasa sepi, sendirian.

      2. Jangan menikah karena alasan orang lain. Itu betul, dalam peristiwa dramatis, kita bisa segera menikah agar orang tua sempat menyaksikan sebelum meninggal, agar mereka bahagia. Tapi menikahlah karena alasan kita sendiri, jadikan itu patokan terbesar. Karena yang menjalani kehidupan berumah-tangga itu adalah kita, bukan orang lain. Dan karena, jika besok lusa pernikahan itu gagal, kita tidak menyalahkan orang lain–itu sungguh tiada manfaatnya.

      3. Semua pernikahan itu punya masalah. Bohong jika ada yang bilang keluarga mereka baik-baik saja sepanjang masa. Lantas kenapa sebuah pernikahan bisa awet? Karena ada yang sabar dan mengalah. Satu-satunya bekal pernikahan yang tiada pernah kurang adalah: sabar. Punya sabar segunung, tetap kurang banyak. Punya sabar selangit, pun tetap kurang banyak. Jadi bekalnya tidak harus mobil, rumah, peralatan dapur, dsbgnya. Sekelas Umar Bin Khattab saja masih membutuhkan rasa sabar ekstra.

      4. Kita tidak pernah tahu siapa jodoh terbaik kita. Tidak ada alatnya, tidak ada aplikasinya, dan tidak akan ditemukan. Kita baru tahu setelah kita menjalani pernikahan tersebut. Dan rumitnya, itu juga belum cukup. Banyak yang berpisah jalan setelah sekian lama menikah. Lantas kapan dong kita baru tahu persis? Tidak ada jawabannya. Nah, dengan situasi seperti itu, jangan habiskan waktu dengan cemas apakah ini jodoh terbaik atau bukan. Jika kalian muslim, tegakkanlah shalat istikharah, dapatkan keyakinan, kemudian bismillah, jalani dengan mantap.

      5. Well, tidak ada jodoh yang sempurna di dunia ini. Semua orang pasti punya kekurangan. Ada yang ganteng/cantik pol, ternyata kalau tidur ngoroknya seperti sirene. Ada yang bertanggung-jawab nan setia, ternyata pelupa, dia lupa harus menjemput istrinya di manalah. Tapi kita selalu bisa membuat yang tidak sempurna itu menjadi indah, keren, seperti pelangi, sepanjang kita bersedia menerima kekurangannya. Orang2 yang sibuk memasang kriteria sempurna bagi calon jodohnya, akan hidup sendiri hingga alien menyerang bumi.

      6. Tidak ada yang tahu kapan persisnya kita akan menikah. Eh, yang masih kecentilan, manja-manja, ternyata besok sudah menikah, atau malah punya anak dua. Yang terlihat dewasa sekali, sudah siap sekali, bahkan bijak nian bicara soal menikah, ternyata bertahun-tahun tetap sendiri. Maka, saat kita tidak tahu kapan jodoh itu akan datang, fokuslah memperbaiki diri sendiri. Saat kesempatannya datang, ingatlah nasehat lama, kesempatan baik tidak datang dua kali. Tapi ketika kesempatannya lolos, gagal, juga ingatlah petuah orang tua, akan selalu ada kesempatan2 berikutnya bagi orang yang sabar.

      7. Pekerjaan tetap, mapan, dan lain-lain itu jangan dijadikan syarat mutlak mencari jodoh. Itu betul, sungguh menyenangkan jika jodoh kita ternyata sudah mapan, berkecukupan. Tapi boleh jadi akan lebih spesial lagi, jika kita bersama-sama menjalani hidup sederhana, untuk kemudian menjadi lebih baik setiap harinya. Lebih baik pastikan saja, semua pihak memahami tanggungjawabnya. Misal, adalah tanggungjawab suami mencari nafkah. Boleh istri bekerja? Ikut membantu nafkah keluarga? Dikembalikan ke masing2 pasangan mau seperti apa. Tapi jelas sekali, jika istri bekerja, penghasilannya adalah milik dia–soal dia mau memberikannya ke keluarga atau tidak, itu urusan dia. Tanggungjawab mutlak tetap ada di suami. Pemahaman2 seperti ini penting loh, agar kalian laki-laki yang sekarang sibuk galau, apalagi sibuk tebar pesona, tahu persis saat menikah nanti.

      8. Mencari jodoh itu tidak rumit. Ini beneran loh. Mencari jodoh itu sederhana. Kalian bisa meminta orang tua mencarikan (karena itu juga salah-satu kewajiban mereka). Juga bisa minta sahabat menjadi intel perjodohan. Jodoh itu ada di mana-mana, di sekolah, di kampus, di tempat kerja, di angkutan umum saat berangkat beraktivitas, di mesjid, di komplek rumah, dll, dll. Tapi kenapa kadang terasa rumit sekali? Karena kitalah yang membuatnya rumit. Catat baik-baik, di dunia ini sudah milyaran orang pernah menikah. Milyaran pasangan. Nah, di mana rumitnya jika orang lain toh milyaran telah menikah.

      9. Terakhir, kalau kalian mau belajar banyak hal tentang jodoh, maka jangan belajar dari novel2 (apalagi novel Tere Liye), dari film fiksi, dari sinetron, serial. Aduh, itu fiksi loh. Dikarang2 saja sama penulis ceritanya. Melainkan belajarlah dari orang tua di sekitar kalian. Kakek-nenek, opa-oma, mbah buyut, yang sudah menikah puluhan tahun, tapi tetap langgeng dan bahagia. Amati, pelajari, dengarkan nasehat mereka, itu penting sekali, kehidupan mereka bisa jadi contoh. Maka besok lusa saat kita menikah, mendadak muncul masalah serius, kita bisa meneladani mereka, bagaimana cara mereka mengatasi masalah. Itu selalu bisa jadi pelajaran kehidupan yang tiada ternilai.

      *Tere Liye

      selalu suka dengan kata-kata nya bang Tereliye  :ASIA  :ASIA

    • #84601
      Asadea
      Peserta

      Tere liye sendiri malah yg gitu hihi

      Tp tere liye emang  :AZHURA  :AZHURA  i love his novels.

    • #84602
      MichikaLee
      Peserta

      hihihu.. dia sendiri jadiin contoh hmm..

      Chika juga suka novel-novel nya Tereliye  :ASIA  :AZHURA  :ASIA

    • #84604
      yoonilee85
      Peserta

      pernah baca pesannya bang tere liye yg satu ini. ngena banget  :AZHURA

    • #84609
      @gema_annisa
      Peserta

      Bang Tere Liye quotes  :AZHURA

    • #84633
      yoonnee88
      Peserta

      blm pernah baca novel bang Tere Liye :ASIA , good quotes :AZHURA

    • #85187
      Anonim
      Non-aktif

      Menikahlah dengan seseorang yang kita tidak malu tampil apa-adanya, termasuk terlihat bodoh, naif, malu-maluin, kita tetap bisa melakukannya.
      Ndak bisa menikah dengan seseorang dengan hanya modal pencitraan saja. Tidak akan tahan lama.

      By : Tere Liye

      Yang point ketiga itu aku setju bgt. Walo sabar segunung ataupun kesundul langit klo kata orang jawa ttp aj g cukup. Orang cm bs lihat senengnya aj gtw pahitnya :FRUSTASI tp asal intinya harus saling percaya dan komunikasi walo hanya sekedar tny “uda makan?” Itu ud bs bikin seneng bgt. Apalagi yg suka ditinggal kyk aku gini LDRan  :ASIA

    • #85219
      wieambar
      Peserta

      Suka sekali sama quotes tere liye :AZHURA

    • #318879
      amaterasuyuki
      Peserta

      pengen

    • #320194
      HyukVey
      Peserta

      Luar biasa, trimakasih udah share… :)

    • #320213
      GyuShy__
      Peserta

      Belum baca novel Tere liyeee cuma suka baca quote2nya doang hihi…

    • #321434
      hazelleen
      Peserta

      kata2 yang bagus dan menyejukkan hati. Tetap semangat sampe ketemu the one

    • #321899
      acisammy
      Peserta

      Jodoh itu misteri yg udah ada jawabannyaa

      :ehhkenapa?? :berderai

Melihat 12 pertalian (thread) balasan
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.