Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Lounge › Janji Palsu Tukang Pijet
- This topic has 15 balasan, 14 suara, and was last updated 7 years, 10 months yang lalu by fariana11.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
30 Januari 2017 pada 7:45 am #339924AsadeaPeserta
Hmm sebenarnya ini adalah salah satu cerita dokter yang di share di Sehat Indonesiaku. Semoga bermanfaat!
Ps : bingung kasih judul
…sebenernya paling anti share gambar2 pasien. Kali ini konten edukasinya saya tonjolkan dan kebetulan ada gambar dari sisi yang cukup aman. Dan kisah yang terus menerus berulang.
Makin kesini kejadian seperti ini semakin menjadi. Usia muda, patah tulang terbuka, masuk rumah sakit, pulang paksa padahal bisa urus jasa raharja, lalu dipijet. Sekali lagi, dipijet. Di tukang sambung tulang. Hari keempat, sensori/rasa di kaki hilang. Saturasi oksigen tidak terdeteksi. Seberang dari gambar ini ada luka yang membuat kami sangat sedih, membusuk, darah kecoklatan mengalir dan sudah tidak berbentuk wajar. Kemungkinan juga sudah mulai demam, kuman menjalar ke arah paha, gagal hati karena terlalu banyak pembusukan,…
Please, apa semua2 harus dipijet? Ada luka dipijet, ada patah dipijet. Pijet bukan hal ajaib yang bisa menyulap patah tulang dan luka terbuka jadi nutup, malah membuat potongan2 tulang yang patah di dalam akan merobek2 otot dan struktur lainnya, akhirnya terjadi peningkatan tekanan (kompartemen sindrom) dan daerah terjauh dari jantung akan mati.
Sayangi keluargamu, mereka bisa jadi masih muda, masih punya hak untuk punya kaki/tangan. Jangan karena janji2 manis tetangga atau siapapun yang menyarankan ke tukang pijet lalu kecacatan itu harus ditanggung seumur hidup. Itu juga kalau nyawanya selamat. Sebagian dari mereka bahkan tak mampu menanggung infeksi dengan sisa tenaga,… Innalillahi.
Tidak semua hal harus dipijet. Nyawa tak bisa dibeli, kaki tak dapat ditukar, tangan tak dapat dipinjam, dan kesembuhan tak dapat ditawar dengan janji palsu tukang pijet…
dr. Pratomo Andi
Sumber : Sehat Indonesiaku
-
30 Januari 2017 pada 8:13 am #339927farahzamani5Peserta
Setujuhhhh bngt ni
Pengetahuan akan bahaya pijet memijet disini msh minim de, nahhh kita2 butuh sosialisasi yg nyata nih di masyarakat, kdng mereka lbh milih dipijet krna emang mereka ga tau dri bahaya pijet sndri, apalgi bahaya ny klo pijet ke bagian tubuh yg luka , yg ada dipikirin ny hanya agar segera sehat tanpa tau proses mijet itu malah akan menambah luka ‘eaaa bahasany haha’
Mksh infony de
-
30 Januari 2017 pada 8:28 am #339938Dyza_ZahraPeserta
Ya Alloh innaalillahi :'( . Ada patah tulang hingga retak yg butuh penanganan dokter, ada juga yg patah ringan macam ngegeser/nengsol yg tukan pijat bisa tanganin, dengan catatan tukang pijatnya udah kredibel seperti di Cimande.
Masalah pijat memijat ini Dy teringat almrhumah temen kampus Dy yg kurang lebih 5bln yg lalu pergi. Dia awalnya tabrakan motor vs truk pengangkut kayu.
3minggu pasca kecelakaan, dia masih bisa ke kampus buat ikut UAS.jalan kayak orang normal, cuma pipinya biru n giginya tanggal satu. Dia juga masih berobat jalan ke RS.
Nah, beberapa minggu kemudian dia mulai memburuk. Kyaknya efek kecelkaannya baru kerasa. Susah buat jalan. Jalannya pegang dinding. Kata dokternya tulang yg menyambungkan antara betis dan perut itu ngegeser/mengsol.
Karena omongan sana sini yg nyaranin buat dipijat, jadilah di pijat. Dan apa hasilnya? Malah tambah parah. Sama sekali ga bisa digerakin kakinya. :'(Sblum dipijat itu dia masih berobat ke RS dan alternatif . Itupun yg di alternatif ga di pegang2 apalagi dipijat, tapi dibacakan doa. Hasilnya dia mulai bisa gerakin kaki. Kakinyya juga bisa merasakan sentuhan.
Beda sama yg dipijat itu, dia jadi kebal kakinya. Ga ngerasa in apa2. :'(
So, mendikan serahkan ke ahlinya deh ya. Apalagi yg retak2 gitu mah mending ke dokter. Kalo patah ringan, kayak terkilir barulah ke ahli pijat yg sudah jelas kredibilitasnya
-
30 Januari 2017 pada 8:42 am #339950nrlhidayahhPeserta
Kebanyakan aku juga sering liat org kl jatoh, patah tulang dan apalah itu perginya bkn kedokter tp ketukang pijet huhu..
Seharusnya kl udh yg patah2 gitu lgsg dilarikan ke ahlinya yaitu dokter orthopedi jgn ke tukang pijet.. seharusnya kl ketukang pijet itu khusus org2 yg kecapean sm pegel2 kali yaa :ragunih
-
30 Januari 2017 pada 8:46 am #339955AsadeaPeserta
@Dyza_zahra yap emang semuanya harus pada ahlinya. Memang orang Indonesia masih memandang sebelah mata dunia medis alasannya biaya yang mahal dan gak sembuh-sembuh. Beralih deh ke pengobatan alternatif. Saya sendiri tidak menyarankan ke pengobatan alternatif karena tidak ada yang menaungi seperti dari dokter ataupun obatnya tidak ada keterangan yang jelas dari BPOM, sejujurnya terkilir pun tidak boleh sembarang dipijat ada penanganan pertama. Malah tidak boleh dipijat. Kalau ingin pijat pastikan ada sertifikat yang asli, ada terapisnya atau bagaimana saya sendiri masih kurang paham. Tapi apa2 jangan dipijat. Habis jatuh dari motor dipijat. Oh no. Jangan menambah luka di atas luka :)
-
30 Januari 2017 pada 11:57 am #339987alvinabbPeserta
astagfirurulloh ,, :AKUGAKTERIMA
serem juga pijet begituan ,, mules perut aku :ngambeknih
-
30 Januari 2017 pada 12:12 pm #339991fitriartemisiaPeserta
sudah jadi apa ya, kayak indonesia emang kurang sadar sama kesehatan.. dan memang kurang sosialisasi juga sama masyarakat bahwa gapapa kok kerumah sakit,, kita masih pola pikirnya ikut jaman dulu.. dan diperparah sama biaya rs yang kadang gak sedikit..jadi makin bikin malas ke rumahsakit.
-
30 Januari 2017 pada 1:30 pm #340009betalingPeserta
makasih info nya dea…. :KISSYOU
-
30 Januari 2017 pada 7:10 pm #340051ferendPeserta
Bnyk yg ska nyepelein ptah tulang,, palagi masyrkat yg d kampung gt..ky lingkungan q pth tulang ska k dukun gt ,,pdhl klo k dokter lbih akurat ..mungkin sbgian jg mkirin biayanya klo k rs …. ayh q prnh pth tlang biayanya 15jtaan .gt jg smpt brpikir mw k tkang pijet gt, tetangga yg pda nyaranin cm sbagian kluarga q ngotot hrus k rs .alhamdulilah smbh total
-
30 Januari 2017 pada 8:19 pm #340078AriyaYumyumPeserta
Ihh fotho nya ngeri di lihat
-
31 Januari 2017 pada 4:35 pm #340396septianiDrewPeserta
Yup bener banget. Sayangnya sebagian warga Indonesia minim pengetahuan yg kaya gni. Alasannya berobat ke dokter/ahli medis mahal biayanya, Dan ribet. jdi lebih banyak yg masih menggunakan alternative karena selain lebih cepet, murah jga. Kata aku sih lebih baik di periksa secara rutin dari pada akibatnya kaya begitu yg di gambar. Ngeri jga sih liatnya
-
31 Januari 2017 pada 5:52 pm #340429Liza_FaizaPeserta
Ngeliat kayak gitu ngeri banget yaahh… dan memang bener, daripada pijet aku lebih setuju dengan dibawa ke dokter atau rumah sakit sekalian. Kan kalo di rumah sakit ketahuan mana yang retak, patah, atau butuh penanganan berlebih. Tapi ya gitu, kadang ada yang merasa ke dokter atau rumah sakit kemahalan, makanya pilih pijet aja yang murah meriah.
-
6 Februari 2017 pada 12:29 pm #341895munshikaPeserta
miris liatnya, padahal luka kebuka gitu isi patah tulang pula kok dibawa ke tukang pijet. harusnya dapet perawatan dokter ini.. kalo pegel-pegel bolehlah ke tukang pijet
-
6 Februari 2017 pada 12:46 pm #341898freebewulanPeserta
wahh , kalau di imbanghi boleh kah ?
terus itu sepertinya sudah infeksi yya
-
7 Februari 2017 pada 2:23 pm #342077
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.