Melihat 27 pertalian (thread) balasan
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
    • #100251
      tsalispark
      Moderator

      judul : Sneachta

      author : tsalispark

      genre : romance, thriller

      # Edisi meramaikan loma cerpen hihihi

      Sembunyi..

      Sembunyi gadis kecil..

      Jangan sampai tertangkap

      Sst.. jangan bersuara

      Kita sedang bermain petak umpet bukan?

      Mengapa aku masih mendengarmu?

      Bukankah kita sudah melakukannya berulang kali?

      Run..

      Run and hide..

      Tubuh Yuki kecil bergetar hebat, tangisannya mulai mengeluarkan suara. Dia tahu lagu itu menandakan permainan berakhir, dirinya telah ditemukan. Jantungnya seperti berhenti berdetak ketika dia mendengar suara rantai beradu dengan lantai, terseret secara perlahan mengeluarkan bunyi berderit khas besi yang menyebabkan telinga bergidik.

      Hades, pria itu menyebut dirinya sebagai hades, Seorang dewa yang menguasai dunia bawah, dewa yang biasa dipanggil dengan nama dewa kematian. Ya, dia melambangkan dirinya sebagai dewa hades, salah satu dari tiga dewa terkuat dalam mitologi yunani.  Dia pria gila dengan rantai terikat di kaki kanan. Manipulatif dan pasien penyakit mental, seorang psikopat.

      One.. two.. three

      Ready or not,

      “Ah.. di sini kau rupanya.” Dia tersenyum, mendekati Yuki kecil yang berdiri di pojok ruangan, menempelkan punggungnya kuat-kuat ke dinding.

      “Tidak! Jangan mendekat. Kumohon.. ampuni aku. Kumohon.. “ racau Yuki histeris. Tangisannya semakin keras ketika pria itu semakin dekat dengannya.

      Pria itu menaikkan sebelah alisnya “ Bukankah sudah kukatakan. Jangan bersuara Yuki.” Dia menyeringai sementara  tangan kanan pria itu terangkat dan mengayunkan pukulannya ke wajah Yuki kecil. Tangisan Yuki kecil semakin histeris.

      “Sst.. kenapa kau menangis?  Jangan menangis, ada aku disini.” Suaranya begitu lembut, seperti kakak yang sedang menenangkan adiknya yang menangis. Tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Setelah dua menit  suara tawanya menghilang dalam sekejap dia memiringkan kepalanya dan menatap ke arah Yuki, tendangan keras dia layangkan ke perut Yuki kecil. Yuki jatuh terduduk di lantai, dari mulutnya Yuki memuntahkan cairan logam memuakkan berwarna merah.  ia memegangi perutnya yang terasa seperti terbakar di dalam.

      Dia menyentuh dagunya  dan mengarahkan pandangan Yuki kecil untuk menatap dirinya.

      “Ssh.. good girl, jangan bersuara.” Yuki menggigit bibir agar tangisannya tidak terdengar oleh pria itu.

      Pria itu berdecak “Sepertinya aku sudah mulai bosan denganmu.” Dia mengeluarkan sebuah pistol dari saku dalam jaketnya kemudian mengarahkan ujung pistol ke arah dahi Yuki. Terdengar bunyi pelatuk yang ditarik. Yuki kecil menggigit bibirnya kuat-kuat hingga berdarah, dia menangis sambil memejamkan matanya

      “Permainan yang menarik dan selamat tinggal Yuki sayang.”  Kata terakhir pria itu sebelum terdengar suara letusan pistol yang memekakkan telinga.

      ***

      Yuki terbangun dari tidurnya, napasnya tersengal-sengal terasa sesak . Sekujur tubuhnya gemetar hebat namun terasa lemas dalam waktu yang bersamaan. Keringat dingin menetes dari dahinya. Yuki terduduk, tangannya yang masih gemetar mencoba meraih obat penenang yang berada pada nakas di sebelah kanan tempat tidurnya, meminumnya dengan terburu-buru.

      Yuki menghela napas berat,  mimpi itu selalu datang memperbarui ingatannya tentang kejadian sepuluh tahun yang lalu, membuatnya merasakan ketakutan yang sama secara berulang-ulang. Perlahan Yuki menyentuh bekas luka tembak pada bahu kirinya, mengusap pelan dengan gerakan sangat pelan seolah-olah itu merupakan luka baru yang masih mengeluarkan darah. Ya, dia beruntung peluru itu meleset dan hanya menembus bahu kirinya.

      Pikiran Yuki melayang ke waktu dimana penculikannya terjadi, sepuluh tahun lalu ketika Yuki masih berumur dua belas tahun. Tepat ketika pria itu melepaskan tembakan ke arah dahi Yuki, terdengar suara tembakan lain dari arah pintu masuk. Peluru hades berbelok dan bersarang di bahu kiri Yuki. Hal terakhir yang  Yuki lihat sebelum kegelapan merenggutnya, pria itu telentang dilantai dengan mulut yang terus mengeluarkan darah segar dan sebuah lubang besar di dadanya.

      Yuki bangkit dari tempat tidurnya ketika mendengar sebuah nada pesan masuk pada ponselnya yang tergeletak di atas meja ruang tamu. Yuki menatap layar ponselnya, dia mengernyit  ketika melihat pesan masuk itu dari kakaknya. Merasa heran dengan kakaknya yang megirim pesan di pagi buta, Yuki segera mengetuk layar ponsel untuk membukanya.

      Hari ini jadwal konsultasimu bukan? Aku akan mengantarmu.

      -J-

      Yuki hampir melupakan jadwalnya jika tidak diingatkan oleh kakaknya, sejujurnya dia tidak pernah menyukai sesi konsultasi dengan psikiater. Menurutnya itu sangat membosankan dan tidak berguna. ah.. kecuali obat penenang yang diresepkan dan selebihnya dia tidak terlalu peduli.  Bahkan Yuki membenci Dokter  Martha,  psikiater yang menanganinya selama sepuluh tahun terakhir.

      Yuki melangkahkan kakinya ke arah balkon apartemennya, menjalankan rutinitas pagi duduk di sofa sambil menatap pemandangan pagi kota Jakarta. Melihat matahari terbit setiap paginya menjadi suatu keharusan baginya, memang bukan yang terbaik bahkan terlihat seperti tertutup kelambu yang tidak di cuci selama puluhan tahun. Tapi itu cukup menenangkan hatinya, melihat matahari terbit lebih baik daripada dikurung dalam sebuah rumah yang tidak diketahui perbedaan antara siang dan malamnya.

      ***

      Ruangan itu berukuran tidak besar namun dipenuhi lukisan-lukisan abstrak yang tidak pernah Yuki ketahui maksudnya, dindingnya berwarna putih gading dengan nuansa modern minimalis. Yuki duduk diam menunggu, pandangannya terarah ke luar jendela. Ujung jarinya mengetuk lengan kursi beberapa kali dengan tempo yang sama. Kemudian terdengar suara deritan kursi yang ditarik. Yuki mengalihkan pandangannya ke arah Dokter Martha yang baru saja duduk di kursinya.

      “Jadi, bagaimana kabarmu Yuki?” Dokter Martha tersenyum ke arah Yuki menunggu reaksi yang diberikan Yuki kepadanya.

      Yuki hanya mengangguk samar kemudian menurunkan pandangannya, menatap ke arah meja. Tidak ada emosi terlihat, yang ada hanyalah tatapan mata yang dingin dan kosong.

      Dokter Martha mengendurkan senyumannya, tangannya terjalin di atas meja. Matanya mengawasi gerak-gerik Yuki. “Apakah ada kemajuan? Atau keluhan yang ingin kau sampaikan?” Dokter Martha memundurkan duduknya dan bersandar pada sandaran kursi. Tatapannya menilai Yuki dari atas hingga bawah. Beberapa menit kemudian ketika tidak ada jawaban dari Yuki. Dokter Martha menaikkan sudut bibirnya.

      “Baiklah seperti biasa …” Dokter martha menghentikan ucapannya sejenak. “ Kantung mata menebal dan menghitam, mata merah Kurang tidur, Frekuensi mimpi buruk meningkat? Aku hanya akan memberimu benzodiazepin untuk penenang.” Yuki menerima kertas resep yang diberikan untuknya dan tanpa sepatah kata Yuki berdiri, menganggukkan kepalanya sedikit dan meninggalkan ruangan Dokter Martha.

      Yuki tersentak ketika berhadapan dengan seorang pria yang akan masuk ke dalam ruangan, jarak Yuki dan pria asing itu sangat dekat. Yuki memundurkan langkahnya dengan terburu-buru hingga menghantam daun pintu.

      “Kau tidak apa-apa nona?” Rafa mendekat dan hendak menyentuh bahu gadis yang ada di depannya. Namun Yuki semakin memundurkan tubuhnya, dia memaksa kakinya yang terasa lemas untuk berjalan, menjauh dari pria yang ada di depan Yuki. Dengan terseok-seok Yuki memantapkan kakinya untuk berjalan tanpa menghiraukan panggilan pria asing itu agar Yuki berhenti.

      Rafa hanya menatap punggung gadis muda yang perlahan menjauh dan menghilang di balik lorong klinik. Ada yang berbeda dengan gadis itu. ketika Rafa melihat wajahnya walau hanya terlihat dari samping, Rafa dapat melihat kecantikan yang begitu sempurna namun terasa sangat dingin tidak tersentuh. Rafa merasakan hal aneh pada dirinya terhadap gadis itu. Bukan, bukan karena kecantikannya yang membuat dada Rafa seperti terisi dengan hal yang menenangkan melainkan ada hal lain yang menarik perhatian Rafa. Sesuatu yang baru dan Rafa sendiri juga belum pernah merasakannya.

      “ Yuki, gadis itu bernama Yuki. Nama yang cantik.” Terdengar suara dari belakang Rafa yang menghentikan lamunan Rafa. “ Gadis malang, dia sudah tidak pernah berbicara selama sepuluh tahun terakhir.” Gumam Dokter Martha rendah namun tetap terdengar oleh telinga Rafa.

      Post Traumatic Stress Disosder? kenapa?” Rafa tidak bisa menahan rasa keingintahuannya kepada gadis itu.

      “ Aku tidak bisa mengatakannya, kode etik. Kau juga mengetahui hal itu bukan?” Dokter Martha berbalik meninggalkan Rafa yang masih termangu. Rafa menatap sekali lagi ke arah dimana Yuki menghilang sebelum masuk ke dalam ruangan Dokter Martha. Namun langkahnya terhenti ketika Rafa melihat sebuah gantungan berbentuk boneka salju tergeletak di lantai. Rafa mengambilnya, kemudian tersenyum ketika memikirkan pemiliknya. Yuki, Rafa menyebut nama itu perlahan bersamaan dengan hembusan napasnya. Entah kenapa Rafa menikmati ketika mengucapkan nama indah itu.

      ***

      Yuki memakai celana jeans dan atasan kemeja kotak-kotak ketika Rafa melihatnya. Rafa menghampiri Yuki yang sedang duduk di bangku taman kota entah apa yang sedang dilakukannya, melihat –lihat sekitar? Suasana taman yang sepi dan tidak terawat bukanlah pemandangan bagus untuk dilihat. Yuki beringsut berdiri ketika menyadari seorang pria asing duduk di bangku yang sama dengannya.

      “Tunggu, kau menjatuhkan benda ini kemarin.” Gerakan Yuki terhenti ketika pria asing itu menyodorkan sebuah benda yang sangat dikenalinya. Pandangan mata Yuki mengarah bergantian pada wajah pria itu dan benda yang sedang dibawanya. Yuki mengenali pria ini, mata Yuki melirik nametag yang berada di dada kiri pria itu. Sebuah logo universitas ternama berada di tengah-tengah dan sebuah nama di bawahnya, Rafa Pradipta.

      Rafa berdeham “Kurasa benda ini milikmu. Nuansa salju sama seperti namamu.”

      Yuki menatap ragu ke arah Rafa sebelum mengambil gantungan boneka salju miliknya. Kini Rafa duduk berhadapan dengan Yuki. Dia menyukai sensasi yang tercipta ketika berdekatan dengan gadis di depannya ini.  Wangi bunga sakura menguar dari tubuh Yuki, sangat segar dan menenangkan. Rafa hanyut dalam buaian harum tubuh Yuki, dia terdiam hingga beberapa saat.

      “Yuki, berarti salju bukan? Apa kau tahu bagaimana salju terbentuk?” kata Rafa pada akhirnya .

      Awalnya Yuki ragu, namun perlahan dia menggelengkan kepalanya. Rafa tersenyum senang ketika dia mendapat perhatian dari Yuki.

      “Kau tahu, memerlukan proses yang rumit untuk membentuk sebuah salju yang indah. Penguapan, pembentukan dan pengkristalan es. Membentuk suatu hal yang indah tidak pernah mudah. Sama halnya dengan manusia, mungkin tidak terlihat bagus pada awalnya tapi seiring berjalannya kehidupan manusia akan mencapai keindahannya masing-masing.” Rafa menghentikan kata-katanya, dia menatap mata Yuki  “Bagiku kau indah, seperti Kristal salju.”

      Yuki tertegun mendengar perkataan Rafa, dia menatap mata pria itu mencari-cari setitik sinar kebohongan. Namun yang Yuki dapat hanyalah kesungguhan yang terpancar dari mata Rafa.

      ***

      Yuki merebahkan tubuhnya mencari posisi nyaman untuk tidur. Mata Yuki menatap langit-langit kamar, tanpa disadarinya otak Yuki mengulang setiap kata yang diucapkan Rafa untuknya. Yuki tidak menemukan alasan mengapa Rafa mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal. Dirinya Kristal salju? Kebohongan macam apa itu. Bagi Yuki dirinya hanyalah seorang gadis tidak normal yang hanya ingin menjalani hidup dengan tenang.

      Namun tidak bisa dia pungkiri, hati Yuki menghangat ketika ingatannya mengulang saat Rafa menatapnya dan mengatakan hal yang tidak pernah dikatakan orang lain untuknya. Beberapa menit kemudian terdengar deru napas teratur, menandakan seseorang tengah berada pada alam bawah sadarnya. Yuki jatuh tertidur dan untuk pertama kali dalam sepuluh tahun Yuki terlelap tanpa ada bayangan mimpi buruk yang menghantuinya.

      ***

      Yuki melangkahkan kakinya keluar dari klinik tempat dia biasa mengunjungi Dokter Martha. Dari sudut matanya dia menangkap seseorang yang bergerak cepat menyambar tangannya.

      “Aku akan membawamu kesebuah tempat.” Yuki kini menatap tangannya yang terjalin sempurna dengan sebuah tangan yang besar namun hangat. Dia mangarahkan pandangannya kedepan, punggung tegap milik Rafa terlihat kokoh didepannya. Yuki berusaha melepaskan genggaman tangan Rafa.

      Rafa semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Yuki. Tapi tunggu, tangan Yuki terasa sangat dingin. Rafa berhenti, dia berbalik melepas genggamannya dan menyentuh kedua lengan Yuki. Dia melihat keringat dingin keluar dari dahi Yuki. “Kau sakit?” Tanya Rafa tidak sabar.

      “Katakan padaku Yuki, apa yang sakit!.” Rafa meninggikan suaranya nyaris frustasi ketika dia melihat Yuki menghirup napas pendek-pendek. Kepala Yuki sakit luar biasa, seperti ada palu yang sengaja dipukulkan ke kepalanya. Napasnya sesak, Yuki berusaha mengambil oksigen sebanyak yang dia mampu. Lehernya seperti tercekik dengan tali. Pandangannya perlahan mulai buram. Yang Yuki tahu tubuhnya seperti melayang sebelum kegelapan mendatanginya. Rafa menggendong tubuh Yuki yang lemas, dia mengeratkan pelukannya pada Yuki. Keringat dingin masih menghiasi wajah cantik Yuki.

      “Kenapa dia?” Dokter Martha datang kemudian memeriksa kondisi Yuki, dia menempelkan tangannya pada leher Yuki untuk mencari denyut nadi Yuki.

      “Aku tidak tahu, dia seperti kesulitan bernapas kemudian pingsan.” Jawab Rafa, terselip nada kecemasan dalam suara Rafa.

      “ Apa kau menyentuhnya? Keringat dingin dan sesak napas adalah salah satu reaksi nya jika tersentuh oleh laki-laki.” Dokter Martha berhenti berbicara pandangannya tertuju pada Rafa yang hanya diam membeku. “Dia tidak apa apa, biarkan Yuki tidur sebentar, aku pergi dulu.” Dokter Martha meninggalkan  Rafa yang tertegun, matanya melirik ke arah Yuki yang tidur di atas sofa. Napasnya teratur menandakan jika Yuki sedang terlelap.

      Dia tersiksa, dan Rafa tidak menyadarinya. Dia berdiri kemudian menarik kursi di sebelah sofa tempat Yuki tidur. Rafa mengamati Yuki yang terlihat damai dalam tidurnya. Tanpa disadarinya tangan Rafa terangkat menyusuri garis wajah Yuki. Ada perasaan menyesakkan di dada Rafa, Rafa mengusap pelan pipi dengan amat sangat pelan, seolah-olah Yuki terbuat dari porselen yang mudah pecah.

      Mata Yuki terbuka perlahan, dia merasakan sebuah tangan berada pada pipinya. Dia terkesiap, Yuki terduduk beringsut menjauh dari Rafa, mata Yuki menatap nyalang ke arah Rafa. Jantung Rafa seperti diremas ketika dia melihat sorot ketakutan di mata Yuki. Kedua tangan Rafa lunglai di samping tubuhnya.

      “Maaf, aku membuatmu takut.” Suara Rafa terdengar berat penuh akan kegetiran dibalik setiap kata yang dia ucapkan. Sakit ketika Rafa tidak melihat perubahan pada Yuki. Dia menghela napas berat “Aku pergi.” Dia berdiri berjalan meninggalkan Yuki, hati Rafa menolak untuk pergi namun demi kebaikan Yuki dia harus melakukannya.

      Seperti tersambar petir Yuki berlari mengejar Rafa, jemari Yuki gemetaran mencengkeram erat ujung kemeja Rafa. “Ra.. Rafa, maaf. Jangan pergi.” Ucap Yuki terbata-bata.

      Rafa mematung di tempatnya, untuk pertama kalinya. Untuk pertama kalinya dia mendengar Yuki berbicara, memanggil namanya. Jantung Rafa berdetak sangat keras hingga dia khawatir jika jantungnya kan meloncat keluar.

      “Bisakah.. bisakah kau memanggilku lagi Yuki?” pinta Rafa, pria itu ingin memastikan pendengarannya

      “Rafa.”

      Perasaan hangat menjalar ke seluruh tubuh Rafa, dia tidak menyangka jika Yuki akan menyebutkan namanya. Suara Yuki begitu indah, membuat Rafa ingin mendengarkannya lagi dan lagi. Rafa berbalik menghadap ke arah Yuki yang masih mencengkeram ujung kemejanya. Ingin sekali Rafa memeluk tubuh ringkih di depannya, namun dia tidak bisa. Belum saatnya dia menyentuh Yuki. dia tidak ingin kejadian yang sama terulang kembali

      “Tidak. Aku tidak akan pergi Yuki.” Ujar Rafa mantap dengan senyuman yang menghiasi bibir Rafa.

      End

       

      huwaaaaaa akhirnya kepostingg jugaa  :aaaKaboor 

      ini cerita pertama aku yang mencapai kata End.  :TERHARUBIRU

      maaf jika banyak kesalahan, maaf jika ada ketidaksesuaian fakta.

      aku masih anak bawang  :PATAHHATI 

      belum expert tulis menulis. happy reading

      kritik saran dipersilahkan  :RAKUSS 

    • #100253
      hizteriez
      Peserta

      Sadesssss tp sweeeeeet

    • #100359
      tsalispark
      Moderator

      @hizteriez ciyeee yg nungguin adek upkoad cerpen  :inlovebabe . nakasiih udah mampir.  sades? Hihihi. Sebenernya masih ragu ini masuk romance thriller apa bukan. Huhuhu. Masih anak bawang yang nyoba nulis  :PEDIHH   :GOOOAWAY

    • #100367
      dianisah
      Moderator

      Tsaliiiiss, ini baguuuss..

      Tapi alurnya kecepetan neng, kalo trauma begitu dalam kayak yg di deskripsi (sampe gak mau ngomong 10th), butuh lebih banyak waktu lagi buat Yuki bisa mencapai tahap itu.

      Ceritanya bagus, idenya gak umum, tapi kalo mau ngangkat tema kayak gini risetnya harus banyak emang.

      Bikin versi panjangnya doooong!!  :aaaKaboor  :aaaKaboor

    • #100384
      Autumn_Ai
      Peserta

      Kak Fauuuu  :PATAHHATI :PATAHHATI aku fansmuuuu

      bagus kak, kalau di novelin pasti keren hihihi

      yok ayok kak buat yang versi panjang

    • #100446
      isyiemy
      Peserta

      hades??? Dduh jd inget pearchy jackson lol  :HUAHAHAHAHA

      Baguus lis, ide ceritanya keren walaupun pas awal agak2 serem gimanaaah gitu tp yaa genrenya emang thriller sih

      Cuman alurnya aja kecepetan?? Apa karna terhalang batas 2000word??? Coba lis dibuat lbh panjang dg alur yg pas pasti lbh keren  :HULAHULA   :HULAHULA

    • #100459
      tsalispark
      Moderator

      @dianisah mba nissss. Iya kecepetan. Cintaku terhalang 2000 kata. Itu aja udah bandel dikit 2000 lebih. Dan aku akui aku sedikit lemah sama alur  :PATAHHATI

      Musuh besaar.  :TERHARUBIRU . adek masih proses belajar, mohon maaf bila banyak yang ngga sesuai. Research PTSDnya juga susah. Bingung. Udah browsing tapi ngga nemu kasus yg ngga mau ngomong menahun. Jadi ya ala kadarnya, sesuai imajinasi pribadi  :PATAHHATI   :PATAHHATI  . mau panjang? Boleh. Kalo dikasih referensi penyakitnya  :KETAWAJAHADD 

    • #100460
      tsalispark
      Moderator

      @autumn_ai eeyyy aiiii. Jadi maluu. Fans apa  :author2 . sama novel apanyaa. Maish proses belajar belum nyampe yg kayak gitu  :author2

      Mau panjang? Wani piro?  :KETAWAJAHADD

    • #100470
      famelovenda
      Moderator

      Akhirnyaaaaa ya, twinnie, kita posting juga ceritanya dann ceritamu keren.  :NGEBETT

    • #100485
      farahzamani5
      Peserta

      Ka tsalis……bagus ini ka ceritanya
      saya suka bngt cerita yg berbau thriller, pas awal cerita langsung deg2an gtu hihi
      Awalny bikin penasaran bngt deh, aura deg2an ny kerasa, kyk kita sndri yg jadi Yuki gtu ka, ya walaupun bagian thrillerny cuma dikit ‘mau ny sih sampe akhir haha’, tp keseluruhan bagus ka
      Awal deg2an takut akhir deg2an penuh cinta
      Eaaaaaaaa hihi
      Ayoo dong ka tsalis, lanjut cerita ini ya
      Ok ok,ya ya hihi
      Semangat trs nulis ny ka
      Mga kedepan ny, ada cerita2 setipe dngn ini yg akan kk post
      AMINNNNNN

    • #100625
      tsalispark
      Moderator

      @isyiemy eyy budhe tau ajaaa. pas ambil si hades emang lagi kepikiran mas percy wkwkwk.

      eyy ini thrillernya seuprit. tadinya mau kasih lebih panjang tapi inget max 2000 wordsnya. dan masih banyak scene yang belum dimasukin  :PATAHHATI

      jadinya ya ala kadarnya. dibuat lebih panjang? wani piro?  :KETAWAJAHADD

    • #100658
      isyiemy
      Peserta

      Coba deh lis si hadesnya jgn dimatiin. Terlalu mudah hidupnya klo langsung dibikin mati  :HUAHAHAHAHA  :HUAHAHAHAHA biarkan si hades ttp menjadi tokoh antagonis yg menyimpan banyak misteri #apalahini

      Ayok cepet aku tunggu kelanjutannya!!!  :DOR!  :DOR!  :DOR!

    • #100697
      tsalispark
      Moderator

      @famelovenda eyyy. masih belajar twinnie. dan kecepetan  :kehilangan

      anak bawang  :PEDIHH


      @farahzamani5
      yuhuu, makasih udah mampir. sebenernya aku ngga tau ini bisa dimasukin thriller apa ngga. cuma seuprit adegannya  :BAPERR

      lanjut cerita? ngga tau kapan ada mas ilham dateng  :KETAWAJAHADD

      eyy amiinn. semoga bisa nulis lagi yang lebih baik  :PATAHHATI

      saya masih pemula hihihi. dan kayaknya selera kita sama thriller/action/suspense gitu  :MAWARR

    • #100704
      tsalispark
      Moderator

      @isyiemy budheeeee requestnya banyakk amaatt  :PATAHHATI  aku kan masih beginner  :PEDIHH

      kelanjutannya ngga tau, aku masih belajar nulis wkwkwkwk  terus emang ada yang mau nunggu ini cerita? absurd bangettt wkwkwk  :author1

    • #100735
      yoonilee85
      Peserta

      idenya bagus.. mungkin karena keterbatasan kata yg harus maksimal 2000, rasanya agak kecepetan, dalam penggambaran kejadian yg bikin yuki trauma, dan menderita PTSD. kl dipanjangin ok nih..  :MAWARR

    • #101349
      dianisah
      Moderator

      Jiah, kalo mau riset jangan yg terlalu spesifik. Cari aja ciri umum ptsd itu gimana, berapa lama biasanya waktu pasien mengalami trauma, dan gimana progress perkembangannya.

      Mau referensi? Aku ada kamus mental illness, tp bahasa inggris, tebelnya setara kbbi, tinggal ngitung ongkirnya aja kalo mau dikirim dari sini ke tempatmu. :aaaKaboor

    • #101408
      Susi_Anjar47
      Peserta

      Kaka fauuuuuuu bangus aku baca 2x masakkkkk,,,

      Kerennn si hades sadiss bangettt,,

      Jujur emang mungkin karena selera genre kita samaa pas baca ini ngena bgt buat aku,,,

      Keren pingin versi panjangnya kak fauuuuu :ASAHPISAU2

    • #101444
      Liyanmtl
      Peserta

      Eyaanggg tsaliisss ceritanya baguuusssss :NGEBETT

      ikut deg-degan bacanya pas awal2 itu, si hades kejam eeyyy.

      iya mungkin karena keterbatasan 2000 words jadinya alurnya dicepetin yaa, bisalah eyang dibuat versi panjangnya pasti keyeennn deehhh :tepuk2tangan di tunggu versi panjangnya eyang :merayu

    • #101475
      tsalispark
      Moderator

      @yoonilee85 iyaaaa, niatnya mau ngeramein lomba hihihi. tapi sekalian nyoba bisa bikin cerpen yang ada batas katanya. dan ternyata belum sukses wkwk kudu belajar lebih banyak lagi  :PATAHHATI   :kehilangan

    • #101479
      moderator5
      Moderator

      Kurang panjaaanggg….   :aaaKaboor

    • #101481
      tsalispark
      Moderator

      @agreey @yunie92 @chocowood @mynmaudy @liankane @kimyangela_  @Riaind_  @tirutaa93 inii yang minta ditag. maafkeun banyak kekurangannya   :PEDIHH   :beruraiairmata   :kehilangan

    • #101493
      Yunie92
      Peserta

      @tsalispark maaf krn aku akan coment LANJUT LAH JADIKAN CERITA ???

      Seru ini sayang kalau cuma cerpen .ngegantung krn blm terungkap misteri crt ini

      Semangat menulis nya @tsalispark

    • #101527
      DeviRatih3
      Moderator

      @Tsalispark aw aduhhh itu bagus ide cerita nya,,, boleh komen kan,, jujur pas baca awal, aku suka dr segi kata per kata dan alur nya pas, tapi pas tengah2 mau end itu alur ny drastis cepet nya,, tapi maklum siihh ya di batesin word nya,, tapi ya itu tantangan nya, bagaimana mengatur agar cerita ny bisa pas dlm kata yg di batasi tersebut (aduhh bahasa ku belibet ya T.T)  dari karakter yuki ud pas cuma yg end doang, klo karakter rafa dr awal ud terlalu terburu2 menurutku,, tapi ya itu balik lg ya, dibatesi,heheh

       

      Tapi ya ku angger ya typo mahh ada aj, wkwkwk

       

      Sama kalimat yang “otak yuki” agak gmn gitu,, gmn klo di ganti “pikiran yuki” saran aj sihh heheh

       

      Tapi itu ud bagus ko lis, beneran,, berharap banget ni ada lanjutan ny ya  :PATAHHATI

       

      Maafkan kk mu ini ya cuma bisa berkomentar tanpa bisa memberi contoh,, anggaplah orang biasa yg mengkritik masakan orang padahal sendiri ny ga bisa masak  :PATAHHATI

       

      Hatur nuhun,, cerita ny daebak  :DOR!

    • #101531
      kimyAngela_
      Peserta

      bagusss ka kunnnnn  :GERAAH

    • #101625
      tsalispark
      Moderator

      @susi_anjar47 eeyyyy dibaca dua kali. jadi maluu, adek masih anak bawang. banyak kurangnya  :PEDIHH

      eyyy pada fokus di hadesnya wkwkwkwk. belum sadis kayaknya wkwkwk. ini sebenernya ragu thriller apa ngga. orang adegan syeremnya seupil wkwkwk

      dan ada apa dengan kata minta panjangin cerita  :ASAHPISAU2   :ASAHPISAU2   :ASAHPISAU2

    • #102144
      chocowood
      Peserta

      Uwaaa ka fau, dabessss

      Eiy knapa Hades di bawa2? Hmmmm

      Itu kurang panjang ka fau, bikin lagi gih yang panjang, ahahaha

      Good Job  :inlovebabe  :tepuk2tangan

    • #102146
      chocowood
      Peserta
      1. Uwaaa ka fau, dabessss

      Eiy knapa Hades di bawa2? Hmmmm

      Tengkyu buat tag nya ka fau ?

      Itu kurang panjang ka fau, bikin lagi gih yang panjang, ahahaha

      Good Job  :inlovebabe  :tepuk2tangan

    • #102659
      Agreey
      Peserta

      udah aku baca, @tsalispark :D

      ceritanya bagus, tapi alurnya kecepetan.. thrillernya kurang mencekam kalo buat aku.. hehehe #edisisotoy

      semangat, tsaliiiisssss :D:D

Melihat 27 pertalian (thread) balasan
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.