Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Kepenulisan › (DIRGAHAYU-RI) SAYAP-SAYAP CINTA
- This topic has 47 balasan, 18 suara, and was last updated 8 years, 3 months yang lalu by Park Min Rin.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
18 Agustus 2016 pada 6:42 pm #98825Park Min RinPeserta
JUDUL: SAYAP-SAYAP CINTA
PENULIS: FIDI PIEMAR
GENRE: ROMANCE
#LOMBACERPEN
Dirgahayu. Bukan sejenis lantunan doa, bukan pula seruan untuk sebuah kemeriahan ulang tahun negara. Kata itu adalalah namanya. Dirgahayu Adara Kameswara. Terdengar sangat indah. Entah apa yang tengah melintas dalam pikiran orang tuanya saat menganugerahkan nama itu untuknya.
Sayangnya ada saja mulut usil yang sok tahu mengomentari makna nama cantiknya.
‘Apa kau terlahir sebagai sebuah negara?’
‘Kau dilahirkan dengan nama dewi cinta tapi sampai saat ini kau tidak memiliki seseorang untuk kau cintai.’
Dan bodohnya dia ikut menertawakan lelucon tentang dirinya. Aku benci perempuan seperti itu. Berlagak seolah dunia berada di kakinya, jadi dia berpikir mampu menghadapi semua hal buruk setiap harinya. Padahal saat lelucon konyol itu mereda, dia hanya akan duduk sendiri dengan bahu terkulai yang seolah-olah berteriak ‘tolong lindungi aku’. Sayangnya hanya aku yang menyadari itu. Betapa menyebalkannya!
Aku benci perempuan itu tapi isi kepalaku memiliki banyak waktu untuk memikirkannya.
“A-Aaron,” aku juga benci suaranya. Tapi tubuhku yang bodoh tak pernah mengikuti kemauanku. Aku mendongak dan menemukan dia berdiri dengan seluruh kecanggungan alaminya, di tanggannya tampak setumpuk buku.
“Sir Bagas me-memintaku memberikan ini padamu.”
Tidak ada jawaban dariku, kepalaku hanya mengisyaratkannya untuk meletakkan buku-buku itu di mejaku. Aku benci bersentuhan dengannya.
Dia menganggukkan kepala dan berusaha tersenyum. Tolong catat, aku juga benci senyumnya.
Seolah aku hantu, setelah menyelesaikan pekerjaannya, dia bergegas pergi. Berjalan terburu-buru bahkan menabrak beberapa bangku. Aku hanya diam, menatap punggungnya yang perlahan menjauh. Tambahkan lagi, aku juga benci menatapnya dari jauh seperti ini.
Ya, aku benci semua hal tentang gadis itu hingga kepalaku terasa penuh dengannya. Semua tentangnya
*
“Bisakah kemari sebentar?” aku berusaha untuk tidak melirikkan ekor mataku saat dia berjalan tegopoh-gopoh melewati mejaku. Di kelas kali ini aku terpaksa duduk di barisan depan.“Minta Aaron membantumu,” samar-samar kudengar suara Sir Bagas. Kurasa dosen satu itu benar-benar menyukaiku, hampir semua mahasiswa yang bermasalah dalam kuliahnya diinstruksikan untuk meminta bantuanku. Padahal aku hanya memberikan salinan catatanku. Dia tidak buruk dalam mengajar namun jujur saja cukup membosankan.
“Terima kasih, saya akan pelajari kembali.”
“Ya, Aaron pasti bisa membantumu.”
Kali ini aku tak tahan untuk melirik padanya. Gadis itu tidak menjawab, tidak juga mengangguk. Apa dia tidak mau meminta bantuanku?
“Baiklah, cukup untuk pertemuan hari ini. Jangan lupa kumpulkan tugas kalian dua hari sebelum kelas minggu depan,” sambil membereskan perlengkapannya Sir Bagas bicara panjang lebar. Tak lupa mengingatkan konsekuensi pengurangan nilai bagi mahasiswa yang melanggar aturannya.
Ketika dosen sudah berlalu keluar ruangan, seisi kelas langsung turut membubarkan diri, beberapa sibuk mengonrol. Aku tidak terlalu suka bicara dengan orang lain, jadi tidak akan ada yang mempedulikanku.
Jangan berpikir terlahir tampan dan berkepribadian dingin bisa membuat banyak wanita tertarik dalam magnetmu. Itu hanya ada di dunia drama atau pun dongeng-dongeng indah. Di kehidupan nyata, setampan apa pun dirimu jangan berharap menjadi sosok populer jika kau tidak bicara dengan orang lain. Perempuan tidak butuh lelaki yang menutup rapat mulutnya.
Tampan hanya akan dikenal sebagai si tampan. Bukan si populer.
Jadilah sosok populer di hati perempuanmu. Dan perempuanku baru saja melewatiku sambil memeluk paper yang sepertinya tidak memuaskan. Tanpa sadar aku mendesah, lalu menutup notebook, baiklah setengah membanting kurasa.
“Jadi dia benar-benar tidak butuh bantuan,” aku bergumam sambil meraih ransel.
Masih dengan bersungut-sungut aku bangkit, nyaris terjengkang saat memutar tubuh dan mendapatkan dia berdiri di hadapanku.
What?
Berapa lama dia di sana?
Tidak.
Apa saja yang sudah didengarnya?
Gaya canggung alaminya langsung menguar saat aku menatapnya. Kakiknya bergerak samar, sementara tangannya semakin erat memeluk paper, dan jangan lupakan senyum tidak tulus yang terlihat mengerikan di wajahnya.
“Apa maumu?” beberapa orang yang tidak jauh dari kami menoleh ke arahku. Bahkan gadis itu terlonjak kaget hingga sedikit bergeser dari posisinya.
‘Kau bicara lebih dulu!’ batinku memberikan pengumuman. Orang-orang tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala. Beberapa gadis di belakang mulai beralih membicarakanku. Kudengar salah satu dari mereka memekik ‘kupikir dia tidak akan pernah bicara lebih dulu.’
Aku merasa kesal secara tiba-tiba. Apa yang sih yang salah dengan gadis ini? Dia hanya diam dan terlihat bodoh. Tapi kenapa aku harus mempedulikannya?
“Sir Bagas menyuruhku meminta bantuanmu.”
Secara otomatis aku menaikkan alis. ‘Tumben sekali berbicara dengan lancar.’
Baiklah, biarkan dia bicara lebih banyak. Perlakukan dia seperti yang lainnya dan seperti biasanya.
“Hasil tugasku kali ini tidak memuaskan. Ja-jadi…”
Sekarang kau mulai kembali terbata-bata.
“…aku mo-mohon bantuanmu. Hari itu aku terlambat…”
Ya, aku tahu kau terlambat karena hari itu aku terus menatap pintu, menunggu gadis bodoh sepertimu.
“…catatanku…”
“Aku tidak butuh kau menjelaskan apa pun,” selaku. Karena aku sudah tahu dirimu. Tapi sayangnya aku justru menambahkan dengan kata-kata kejam. “Aku tidak punya banyak waktu untuk mendengarkanmu, jadi temui aku pukul tiga di perpustakaan.”
Untuk beberapa saat terakhir kusempatkan untuk mengamatinya. Tidak seperti biasanya, kali ini dia terdiam kaku, bahkan tidak berkedip. Apa dia mendadak kehilangan nyawanya? Ck! Yang benar saja.
Aku mengabaikannya kemudian berjalan ke luar. Dalam hati aku mengumpat, kenapa harus beralasan? Dan untuk apa juga aku bertemu dengannya?
Aku mengusak rambutku, frustasi sekali jika sudah berhadapan dengan gadis itu. Seharusnya tadi cukup kuberikan saja salinan catatanku. Bodohnya!
“Biasanya kau langsung salinankan catatanmu,” seseorang berpostur sedikit lebih tinggi dariku tiba-tiba muncul sambil meninju pelan bahuku.
Tanpa melihat aku tahu siapa dia. Hanya dia yang mau berteman dengan orang sepertiku. Berbeda denganku, Adrian adalah sosok populer sebenarnya.
“Aku masih membutuhkannya untuk mencatat beberapa hal setelah ini,” sahutku.
Gadis dari arah berlawanan menyapa Adrian dengan mencolek main-main bahunya, menyempatkan diri berkedip padaku.
“Apa kau akan mencacat menu kafe dalam note-mu? Bukankah kita akan makan siang di kafe depan sana,” tukas Adrian sambil menunjuk arah sesuka hati.
Aku hanya menghela napas sambil mengedikkan bahu. Adrian adalah sosok yang peduli dengan sekitarnya. Dan sekarang aku yakin dia pasti sudah mencium tanda-tanda ketertarikanku pada ‘gadis itu’.
“Mau kuberi tahu sesuatu?”
“Tidak perlu. Aku sudah tahu.”
Dia menepuk tangannya sambil berseru keras. Terlalu keras hingga beberapa gadis berjingkat kaget. Namun, selama itu Adrian gadis mana pun tidak akan melempar makian, mereka akan tersenyum.
“Kau itu tampan, pintar, keren, perhatian, mencintai seni, dan…”
“Kau bukan tipeku dan aku masih tertarik dengan perempuan. Jangan menyukaiku,” kali ini Adrian memutar mata kemudian tertawa. Secerdik apapun, dia tahu aku bukan lawannya.
“Kau tahu Dirgahayu si gadis kemerdekaan?”
“Hanya tahu,” sahutku seadanya.
“Lalu yang apa maksudnya ini?” Adrian menunjukkan sesuatu, tidak tunggu! Bukankah itu sketchbook-ku?
“Hmm, berapa banyak sketsa wajah gadis kemerdekaan di sini?” gumamnya berniat membuka buku yang kurebut secepat kilat. Dia terkekeh. “Jangan menyalahkanku, kau meninggalkannya di kelas kemarin.”
Bola mataku membulat. Bulu romaku seolah dikomando berdiri serentak, merasa horor dengan kemungkinan terburuk. “Dia membukanya?” lirihku bertanya.
Dengan gaya laki-laki populernya dia mengangkat bahu menunjukkan gestur ‘bukan urusanku’. Abaikan saja dia.
“Serius, bro. Jangan bersikap pengecut. Ini pertama kalinya kau tertarik pada gadis di kampus. Jadi perjuangkanlah cintamu,” tiba-tiba aku merasa Mahatma Gandhi tumbuh dalam sosoknya. Cara bicaranya terdengar bijaksana, sangat bukan Adrian. “Tidakkah kau merasa namanya yang Dirgahayu itu memancingmu untuk segera memerdekakan cinta kalian.”
Abaikan dia! Abaikan dia!
“Gadis itu menyukaimu.”
Dengarkan dia.
“Dari mana kau tahu dia menyukaiku?”
Adrian membuat gestur antena dengan dua telunjuk di atas kepalanya. Aku mengibaskan lengan dan kembali melanjutkan langkahku.
“Dia selalu gugup di depanmu, dia selalu melirik ke arahmu, dia orang terakhir yang meninggalkan kelas karena menunggumu pulang. Bodohnya kau juga menunggunya pulang. Haaaah, kalian akan jadi pasangan paling bodoh di dunia.”
Terakhir ia menepuk bahuku kemudian berlalu, meninggalkan kalimat yang cukup mengganggu. “Segera nyatakan perasaanmu. Aku serius saat mengatakan dia menyukaimu.”
*
Pukul lima aku tiba di perpustakaan. Gadis itu berdiri di depan pintu sambil menatap jam tangannya. Dia masih di sana padahal aku sudah terlambat dua jam dari janjiku. Dia menungguku?
Berusaha mengabaikan degup jantungku, aku menghampirinya. “Aku meninggalkan catatanku di mobil, kau bisa mengambilnya di halaman parkir.”
Lagi-lagi seperti melihat hantu, dia terpaku untuk beberapa saat kemudian mengangguk gugup. Bibirnya bergerak seolah ingin mengatakan sesuatu, namun berakhir dengan diam seribu bahasa.
Aku berjalan menuju halaman parkir dan dia mengekoriku. Kami berjalan dalam diam, sesekali kudengar langkah setengah larinya karena harus mengimbangi langkah cepat kaki panjangku.
Tiba-tiba aku merasa kesal dan menghentikan langkahku, tubuhnya langsung menabrak punggungku membuat sesuatu terlempar dari tanganku.
Saat kutoleh, dia bangkit dari posisinya setelah mengambil benda milikku.
Aku hanya diam menatapnya saat dengan gaya andalannya, dia menyodorkan benda itu. “K-kau menjatuhkan catatanmu.”
“Dari mana kau tahu itu catatanku?”
“Hng?” dia berdengung, memandangku terkejut. Namun tatapan menuntutku membuatnya menjawab dengan terbata-bata. “K-kau sering me-menulis sesuatu di sana.”
“Kau memperhatikanku?”
Ekspresi kagetnya bertambah dua kali lipat, dengan panik ia menggelengkan kepala sambil berusaha menjelaskan. Lagi-lagi aku tidak butuh penjelasanmu.
“Kenapa namamu terdengar aneh?”
Dia mengerjap bingung, kemudian menundukkan kepala. “T-tidak tahu.”
“Kenapa kau ikut tertawa saat orang lain menertawakanmu?”
Kali ini ia menggeleng.
“Apa kau bodoh?”
Mengangguk.
“Apa kau senang dijadikan lelucon?”
Menggeleng.
“Apa kau menyukaiku?”
Mengangguk.
Dan dia kembali terkejut. Matanya seolah membulat dua kali lebih lebar dari ukuran seharusnya. Dengan panik dia kembali membuat alasan. “Ma-maksudku…”
“Kau mau jadi kekasihku?”
Bukan hanya tangannya yang berhenti bergerak, seluruh tubuhnya seolah membeku. Sudah kukatakan aku benci gadis ini, namun memikirkan bahwa dia juga menyukaiku seperti mendapatkan sandaran yang tepat.
“Berhenti gugup di depanku. Berhenti melirikku, kau bisa menatapku sepuas hati, dan berhenti menungguku pulang kemudian mengekoriku seperti anak ayam, kau bisa berjalan di sampingku.”
Kupikir aku tidak akan pernah mengerti bagaimana kata-kata bisa memainkan emosi para gadis, dia membatu namun bola matanya berkaca-kaca.
Aku menghela napas panjang, lalu menepuk kepalanya. “Jika kau menerimanya, kutunggu kau untuk mengembalikannya. Kalau tidak kau bisa membuang buku itu… Adara,” ucapku kemudian berlalu pergi.
****
Aaron Pranaja. Namanya berarti laki-laki yang bercahaya indah. Dia menarik perhatianku karena dia adalah satu-satunya pria yang tidak menertawakan namaku.
Dia sangat tampan, pintar, namun juga sangat dingin. Banyak gadis yang menyukainya secara diam-diam dan aku hanyalah bagian kecil dari mereka.
Sama seperti sebelumnya, aku hanya bisa mengamati punggungnya yang perlahan menjauh. Namun jika biasanya jantungku berdegup dua kali lipat lebih cepat, kurasa kali ini rongga dadaku seakan membeludak.
Walaupun ia sudah menghilang di ujung sana, kehangatan telapak tangannya masih jelas terasa di kepalaku. Tanpa sadar aku menyentuh bekas telapak tangannya.
Emosi yang terasa mencekik seluruh saraf dalam tubuhku membuaku tak dapat menahan tangis.
Dia tahu namaku? Benarkah dia memintaku menjadi kekasihnya? Kenapa harus aku di antara yang lainnya? Kenapa bukan gadis lainnya? Berapa banyak gadis yang membenciku nantinya?
‘Kalau tidak kau bisa membuang buku itu,’ kata-katanya membuatku menatap buku miliknya. Buku yang saat itu tertinggal di mejanya. Kenapa aku harus membuangnya?
Mengabaikan ketidaksopanan, aku membuka lembar pertama dan menemukan untaian kata-kata mutiara yang terdengar manis. Lembar demi lembar berisi kata-kata sejenis, hingga tiba pada lembar yang membuatku tak mampu menahan keterkejutan.
Aaron memiliki banyak sketsa wajahku. Di bawahnya tanpa ragu tertulis namaku dan sign-nya.
Dalam lembar berikutnya aku kembali dibuat terharu saat membaca untaian kalimatnya.
‘Adara karena kau cantik, untukku. Kameswara karena kau terlahir sebagai dewi cinta, untukku. Dirgahayu bukan karena kau sebuah negara, pengecualian untukmu. Bagiku itu sebuah lantunan doa agar kau selalu berada di sisiku, berumur panjang untukku, dan telah berhasil memerdekakan cintaku.’
Sepertinya opini tentang laki-laki dingin menyimpan sisi romantis benar adanya. Laki-laki ini salah satunya.
Dan di lembar terakhir aku menemukan kalimat yang kutunggu seumur aku mengenalnya.
‘Laki-laki dan perempuan seperti sayap dari seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali (Ir. Soekarno).’
‘Dirgahayu Adara Kameswara, aku ingin merdeka dengan cintaku. Bisakah kita menerbangkan cinta kita dengan sayap yang sama kuatnya?’
Oh Tuhan.
Dia bersungguh-sungguh?
Aku berlari menyusuri tembok pembatas koridor. Berusaha melihat halaman parkir dari lantai dua untuk menemukannya. Dan beruntungnya hari ini dewi fortuna berpihak padaku. Aku menemukannya, dia berjalan menuju mobilnya, nyaris membuka pintu mobilnya saat aku berteriak.
“AARON!”
Dia langsung menemukanku, menatapku seakan menunggu.
Aku menganggukkan kepalaku berkali-kali. Dia menatapku beberapa saat kemudian menunjukkan keajaiban yang baru kali ini kulihat.
Dia tersenyum lebar dengan sangat tampan kemudian membuka pintu mobilnya dan membuat gestur mempersilakanku untuk menyusulnya ke sana.
Oh Tuhanku, aku tidak lagi peduli mengapa harus aku. Satu hal untuk saat ini, aku juga ingin merdeka untuk cintaku.
END
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA :)
-
18 Agustus 2016 pada 7:11 pm #98833choniAhshofaPeserta
“Dirgahayu adara kameswara, aku ingin merdeka dengan cintaku”
Ahhh cieeee, kak mpriiitttt :xxxTidakk :YYYKISS
-
19 Agustus 2016 pada 6:01 am #98950Park Min RinPeserta
@choniahshofa Wakakakkakak. Valak mau yang kayak Aaron satu biji gak? Ada nih di rumah :NGAKAK
-
19 Agustus 2016 pada 10:33 am #99025Park HeeniPeserta
apa iniiiiiiiiiiiiiiii????? romantis banget ini…keren banget ini….. :xxxInLove :xxxInLove :xxxInLove :xxxInLove karakter cowok pertama yang hari ini berhasil menggeser posisi JA sementara
ada sok Aaron satu gak? buat aku?
gilaa, suka bgt ceritanya. diksinya keren…..semoga menang nih lomba
-
19 Agustus 2016 pada 11:11 am #99042Park Min RinPeserta
Hehehehehehehe.
Makasih Heeni-eonnie #hug
Aaamin semoga bisa menang #ngarep
BTW, Kalau mau sok Aaron satu ada nih di rumah. Ambil gih~
-
19 Agustus 2016 pada 9:40 pm #99314Park HeeniPeserta
@fidipiemar ada Aaron? meluncur nih kesana :321GO:321GO
heeni eonni???? tiba-tiba sadar umur :xxxTidakk
-
20 Agustus 2016 pada 3:33 pm #99627Park HeeniPeserta
@fidipiemar Park Min Rin ternyata, sempet mikir emang park min rin sih tadi pas liat ppnya sasuke, suaminya setelah berpaling dari sung jin XD
beda ya diksi kalo nulis ff sama yang begini. akhirnya setelah lama berselancar disini nemu juga yang dari FFN :armenia
-
-
19 Agustus 2016 pada 2:01 pm #99102LiyanmtlPeserta
Aaron akuu padaamuuuu :YYYNGEBET :xxxInLove
aahhhh sweet bgt siihhh aaron, aku dibuat meleleh olehnya :YYYTERHARU
mau satu kayak aaron kak fidi, tolong diantar ke rumah ku yaa kak :NYAMAN aku tungu :YYYHULAHULA
baguusss kak ceritanya, semoga menang yaahhhh :fullinlove :yihaa
-
19 Agustus 2016 pada 4:33 pm #99162Park Min RinPeserta
@liyanmtl makasih ya, darling :PELUKRINDU
Hahahahaha, Aaron-nya dipaketin nanti kalau menang yah. Kalau gak, disimpan dulu :NGAKAK
-
-
19 Agustus 2016 pada 2:10 pm #99105Author2Keymaster
Astaga!!! Sepertinya au jatuh cinta pada Aaron, sampai berbunga2 gini habis bacanya :xxxInLove
dimana kamu Aaron, datanglah kepadaku :YYYPATAHHATI
-
19 Agustus 2016 pada 2:39 pm #99114AnonimNon-aktif
nah kan makin gak pede ngeluarin cerita kan aku nya.. :aaaKaboor
aduhhhh Aaron… selamat.. kamu memerdekakan hati dirgahayu… cuiee cieee
-
19 Agustus 2016 pada 2:50 pm #99121famelovendaModerator
Kereeeen, geng. :YYYNGEBET
Ih, aku jadi ragu nih mau posting ceritaku. Gaje bangeeeettttt :YYYPATAHHATI
Geng, kalo ntar menang, kamu harus bikin ni cerita lebih panjaaaaaaaaaaang dan ada lanjutan kisahnyaaa, yaaaaa :YYYDOR
Aku tunggu, geng :YYYKISS
-
19 Agustus 2016 pada 3:10 pm #99129faadicutePeserta
@fidipiemar karyamu sungguh LUAR BIASA karyamu sungguh LUAR BIASA, cute suka cute suka :xxxInLove :YYYMAWAR
-
19 Agustus 2016 pada 3:41 pm #99137Susi_Anjar47Peserta
Ahhhhhhh bagussss nyAa,,,
Kak fidi milih cowok dingin yg aku demen hehehe,,,
So sweet bgt,,,
Seneng sma quotenya Ir. Soekarno hehehe
Semoga menang ya kak
-
19 Agustus 2016 pada 4:36 pm #99167Park Min RinPeserta
@author@ Ahahahaha pasti waktu baca lagi di taman bunganya Shen King makanya berbunga-bunga kau Au :wuakakakak
Aaron-nya masih bertugas ke pulau Natuna :xxxBye
-
19 Agustus 2016 pada 4:38 pm #99168Park Min RinPeserta
@adeliamantik Eh harus dikeluarkan dong ceritanya, pasti seru kok kak Adel. Awas kalau enggak :YYYDOR!
Eyyy, yang dimenangin itu hatinya Adara bukan hatinya kak Adel tauk :NGUPIL
-
19 Agustus 2016 pada 4:41 pm #99174Park Min RinPeserta
Eheeeyyy, jangankan lanjutan. Mau awal mereka kenal sampai nanti mereka dipisahkan akan saya lanjutkan demi kamu, geng :BUNGAUNTUKMU #tapigombal #lol
Posting dong ceritanya, kan yang nilai pembaca, bukan dirimuuuuhh. Aku juga nulis semampunya ini kok. Seeemaaaaanggaaaattttt!!! :YYYMAWAR :YYYMAWAR
-
19 Agustus 2016 pada 4:45 pm #99176Park Min RinPeserta
Kak cute, makasih ya untuk huruf kapital LUAR BIASA nya. Pakai diulang dua kali pulak. Aku kan jadi terhura #lapingus
Wakakakakakakak.
Terimakasih sudah membaca :PELUKRINDU
-
19 Agustus 2016 pada 4:49 pm #99178Park Min RinPeserta
Aaaamiiiin :tebarbunga
@susi_anjar47 Ehehehehe, demennya cewek ‘kan tipe-tipe cowok dingin tapi romantis, tipe kamu juga kan? :NYAMANTerimakasih menyempatkan membaca dan memberikan komentar, dear :BUNGAUNTUKMU
-
19 Agustus 2016 pada 6:08 pm #99217NUMEYAPeserta
Ya ampun aaron aku pada mu :YYYPATAHHATI
Langsung nyengir2 nggak jelas sendiri bacanya wkwk
Aku sukaaaa hehe
-
19 Agustus 2016 pada 6:51 pm #99242Park Min RinPeserta
@numeya Aaron populer ternyata ya :NGAKAK
Yihaaaaaa, makasih sudah suka ya :YYYMAWAR
-
-
19 Agustus 2016 pada 7:26 pm #99270lulusyifafPeserta
Bagus banget yaampun keren!
-
19 Agustus 2016 pada 7:39 pm #99273Park Min RinPeserta
@lulusyifaf makasih ya :PELUKRINDU
Terimakasih untuk apresiasinya, mumumumu #kiss
-
20 Agustus 2016 pada 6:27 am #99448Park Min RinPeserta
@parkheeni Aaronnya ada dong eon, cuma masih disimpen. Nanti baru boleh dilihat sepuasnya kalau cerita dia menang #lol
Eeeyy, bener kan heeni eonnie, bukan masalah umur. Aku pernah tau user name eonnie di kotak review akun FFn-ku #kalaugaksalah
-
20 Agustus 2016 pada 10:49 am #99540Park HeeniPeserta
@fidipiemar FFN? waaah jadi kepo akunnya apa? sapa tau Aaron ntar nongol disitu. jangan2 Fini masuk ke daftar author yang aku follow ff buatannya nih
-
-
20 Agustus 2016 pada 8:05 am #99471kagita1Moderator
hai @fidipiemar
Baru selesei baca cerita kamu nih. Saya bantu koreksi beberapa kesalahannya dalam penulisan eyd ya. Soal ide, alur, dan lain-lainnya biar menjadi tugas author. Ini catatan saya:
* Yang dimaksud dengan “literatur” itu apa? Karena saya tidak menemukan kata itu di kbbi. Kalau dalam bahasa Inggris “literature” itu memiliki makna kesusteraan, kepustakaan, daftar bacaan. Apakah yang dimaksud itu?
* Kata “terburu” dalam kalimat “Berjalan terburu bahkan menabrak…” jika yang dimaksudkan adalah “tergesa-gesa” sebaiknya ditulis berulang ya. Jadi, yang benar adalah “terburu-buru”. Karena kata “terburu” memiliki makna lain, yaitu “terkejar atau dapat dikejar”.
* Penulisan kata “kemari” digabung ya.
* Penulisan kata “terima kasih” dipisah.
* Karena cerita ini menggunakan bahasa formal, lebih sesuai menggunakan kata “bolos” ya daripada “mangkir”. Karena kata “mangkir” tidak baku.
* Penggunaan partikel “pun” dipisah ya dari kata dasarnya. Misal, atau pun, kapan pun, apa pun, dll. Kecuali gabungan kata yang sudah lazim dianggap satu kata. Seperti meskipun, walaupun, bagaimanapun, dll.
* Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf ya kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian atau pemaparan. Misal: Pukul tiga, pukul lima.
* Yang benar “frustrasi” bukan “frustasi”.
* Penulisan kata “sketchbook” digandeng ya.
* Yang benar “mengerjap” bukan “mengerjab”.
Nah, itu semua catatan saya di note untuk cerpen kamu. Saya tidak akan membahas masalah typo. Saya juga skip koreksi tanda baca. Karena kalau ikut saya jelaskan jadi akan jadi panjang catatan saya. :BAAAAAA
Semoga bermanfaat masukan saya. Semangat terus buat menulis yaa. :YUHUIII
P.S. Saya suka sketchbook-nya Aaron. Boleh buat saya aja gak? :author2
-
20 Agustus 2016 pada 2:33 pm #99606Park Min RinPeserta
@kagita1 Oke, terimakasih untuk masukannya. Sangat membantu.
PS. Buku sketsanya Aaron cuma buat Adara..
-
20 Agustus 2016 pada 2:39 pm #99608Park Min RinPeserta
@parkheeni Aku sering lihat username eonnie mampir di kotak reviewku pas masih aktif-aktifnya main di FFN. Tau Devangel? Atau Nae Sunbae? #kode
:wuakakakak
-
20 Agustus 2016 pada 4:57 pm #99651Park Min RinPeserta
@parkheeni Wakakakakkk, masih ingat masalah suami silih berganti ternyata :NGAKAK
Masak beda sih eon? Sama deh perasaan.
Aku pernah nyapa eonnie kok, cuma eonnie gak ada muncul lagi. Waktu itu pas masih ada shoutbox.
-
20 Agustus 2016 pada 5:19 pm #99656AnonimNon-aktif
Aku kok jadi bayangin sosok Sasuke sama Hinata ya di sini… kabooor duuluuu aaaaah :aaaKaboor
Baguuuuuuuss nak.. Lanjutkan.. eh g bisa ding kan uda END :PATAHHATI
-
20 Agustus 2016 pada 6:34 pm #99680Ainindah_Peserta
Gila, keren parah… ???
Abang Aarooon… ??? merdekakan cintaku juga donk, hahaha. ? -
20 Agustus 2016 pada 7:00 pm #99691hujanpetirPeserta
aduhaiiii sekaliii iniii :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU
yaahh smua pada mw Aaron antrian panjaang euyy :eluskesayangan
-
20 Agustus 2016 pada 11:11 pm #99772Park Min RinPeserta
@meymeyhime Hinata itu yang mana, mak? Taunya Sasuke, Kakashi, Gaara, Naruto aja taunya karena judul animenya Naruto :NGAKAK
Oke mak, makasih. Dilanjut nanti aja kalau menang #ngarep
-
20 Agustus 2016 pada 11:13 pm #99774Park Min RinPeserta
@ainindah_ terima kasiiiiihhh #hug
BTW kalau mau dimerdekakan sama si Aaron harus bayar serebu dulu sama Adara :PATAHHATI
-
20 Agustus 2016 pada 11:15 pm #99775Park Min RinPeserta
@hujanpetir Kak hupet terimakasih untuk apresiasinya.
Iya, gak nyangka Aaron bakalan populer. Padahal dia cuek banget :TERHARUBIRU
-
21 Agustus 2016 pada 8:59 am #99891Park HeeniPeserta
@fidipiemar wah pernah disapa? gak liat kayaknya karna emang jarang berselancar selain untuk baca the kingdom series disini…hehehe
gak tau juga, cuma perasaan aja sih ngerasa diksinya berubah. kayak ngerasa cerita Aaron :inlovebabe sama Adara kayak baca sejenis cerita2 dalam novel. suka diksinya hehehe
oya, kirim salam, peluk cium buat Aaron :aiko :MAWARR
-
21 Agustus 2016 pada 10:19 am #99920farahzamani5Peserta
Melting euyyy baca cerita ini hihi
Senyum2 sendiri pula, aduhh Ya Allah jdi ikutan seneng atas kemerdekaan cinta mereka, eaaaaaaaa
Aaron itu benci ya alias bener2 cinta ya sma Dirgahayu haha
Co cweet lah ini ka
Ditunggu loh lanjutan cerpen ny ehh hihi
Pasti bnyk yg mau jg kan kelanjutan ny
Semangat nulis trs ya ka -
21 Agustus 2016 pada 11:03 am #99932Park Min RinPeserta
@parkheeni Udah lama juga sih eon, pas masih main chat di Shoutbox gitu. Eonnie main satu kali terus ngilang gak pernah muncul lagi. Kayanya waktu itu juga cuma say hay doang sama member yang lain.
Wah, syukurlah kalau kesannya ada peningkatan. Eh, peningkatan kan eon? :NGEBETT
BTW, kalau mau nitip-nitip sama Aaron harus mau jadi pacarnya Adrian dulu. Adrian populer maksimal tapi belum punya pacar, ehem! :NGAKAK
-
21 Agustus 2016 pada 11:06 am #99933Park Min RinPeserta
@farahzamani5 Ehehehe, alhamdulillah ya kalau ikut seneng.
Aaronnya songong-songong tapi suka. Ngerayunya orang berkelas harus beda de :NGAKAK
Lanjutannya apa kata abang Aaron-nya. Dia mau lanjut kalau menang #ngarep
-
21 Agustus 2016 pada 1:14 pm #99971Park HeeniPeserta
@fidipiemar iya betul betul, sebuah peningkatan :tepuk2tangan
Adrian??? aku masih sayang muka ntar kena ‘garukan’ manis dari pen2snya itu. kan gada receh buat oplas…yah, meski harus memendam jiwa pecinta coganku untuk Adrian :MARAHNANGIS
-
21 Agustus 2016 pada 6:29 pm #100109yoonilee85Peserta
cowok kaya aaron ini bikin melting, tapi kl ada dihadapan saya yg mati kutu. saya pendiem ngadepin yg pendiem juga sepi dunia.. :HUAHAHAHAHA
btw saya penasaran sama kelanjutannya..
-
21 Agustus 2016 pada 8:02 pm #100148Park Min RinPeserta
@parkheeni Tengkyu eon :PELUKRINDU
Kalau Adriannya mau, yakin nih nolak? :NGAKAK
-
21 Agustus 2016 pada 8:04 pm #100150Park Min RinPeserta
@yoonielee85 Wah, kan kalau minus ketemu minus jadi plus kak. Berarti kalau pendiem ketemu pendiem nanti jadinya cerewet dong :NGAKAK
Semoga saja Aaronnya mau untuk dilanjutkan :PATAHHATI
-
22 Agustus 2016 pada 12:37 pm #100475Park HeeniPeserta
@fidipiemar #geretAdriankeKUA :kaburberdua
-
24 Agustus 2016 pada 8:31 pm #101951MokthorilispPeserta
Aadagsgdhdj…sorry tapi….Aaron…kok gitu….kok sweet gitu…. Suka deh sama nuansa merdeka nya….
Eeaaaa…. yg akhirnya cinta nya merdeka. Gak jadi bertepuk sebelah tangan. Trus yg ngebet banget pen jadian tpi belum jadian udah ngaku2 ‘perempuanku’…. sinih Aaron cubit dikit boleh…
Sejujurnya Aaron bener, gak semua cowo yg pendiam trus dingin2 kayak cool-kas itu disukai dan bisa dijadiin temen. Ku pribadi sih males. Tinggalin kalo kayak Aaron ini ada disekitar ku. Btw, Aaron nih tipe2 judes gak sih kalo ngomong sama org? Wkwk
-
24 Agustus 2016 pada 9:06 pm #101976Park Min RinPeserta
@mokthorilisp Wakakakakkaak. Aaron kamu kok gitu sih kata kak Moktho.
Kalau mau cubit Aaron harus jadi pacarnya Adrian dulu :NGAKAK
Idem kak. Di dunia nyata orang populer itu mereka-mereka yang supel. Bukan orang ganteng tapi gak bisa ngomong. Tapi kalau cewek yang diem-diem nguber cowok dingin ganteng sih banyak. Kesannya keren gitu bisa naklukin cowok cuek. Tsaaaaaaaaaaaahhh!!!! Berasa pengalaman aja :CUBIIT
-
24 Agustus 2016 pada 9:31 pm #101994MokthorilispPeserta
@fidipiemar hahaha taunya ini beneran pengalaman ya, fidi.. uhukkk…
-
24 Agustus 2016 pada 11:36 pm #102061Park Min RinPeserta
Wakakakakkakak. Enggak kok kak moktho.
Aku mana tahan jadi Adara. Pernah coba tapi nyerah. Bukan tipe pejuang sih aku :TERHARUBIRU
Sukanya juga cuma terpesona di awal pas udah kenal malah “apa deh orang ini”. Lebih cocok jadi teman.
Malah curhaaaaattt!!! :aaaKaboor
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.