Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Kepenulisan › [DIRGAHAYU-RI] Indonesiaku
- This topic has 1 balasan, 2 suara, and was last updated 8 years, 4 months yang lalu by SairaAkira.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
18 Agustus 2016 pada 8:01 pm #98843RokhmatinDPeserta
Author : Rokhmatin Dzulfiani
Genre : Teenlit
#LombaCerpen
Matahari pagi menyembul dibalik awan dengan malu-malu, menampakan sedikit sinarnya yang berwarna kekuningan yang menandakan bahwa hari telah pagi.
Terlihat seorang gadis sedang berjalan menyusuri koridor sekolahnya menuju kelasnya yang terletak di lantai 2. XI MIPA 1.
Hari ini koridor sekolah terlihat ramai tidak seperti biasanya padahal hari masih pagi, membuat siswa/i yang sedang terburu-buru sesekali bertabrakan dengan siswa/i lain. Oh, wajar saja karena hari ini adalah hari Senin, yang sering disebut dengan Monday –Monster Day– karena hanya di hari ini semua siswa/i wajib mengikuti upacara bendera –termasuk saat 17an–. Itulah yang sering diucapkan oleh siswa maupun siswi yang tidak begitu menyukai hari Senin.
“Rin! Lo dicariin tuh sama Dion, nanti selesai upacara katanya suruh ke ruang klub pencinta alam.” Belum sempat mendaratkan bokongnya. Gadis itu –Kareen– sudah di panggil oleh temannya.
Ya, Dzulhaaeni Kareenina yang kerap disapa Kareen adalah salah satu anggota dari klub itu. Ia mengikuti klub itu dari awal ia memasuki kelas X saat pemilihan ekstakurikuler. Ia mengikuti klub itu karena ia memang suka dengan kegiatan yang dapat mengeksplorasi alam secara langsung bukan hanya dari buku saja. Bahkan ia kerap kali ke perpustakaan hanya untuk meminjam buku –atau search pada kolom google— tentang science tersebut untuk dijadikan referensi.
Orang-orang sering menyebut klub pencinta alam adalah sekumpulan orang yang mencintai alam. Sebagian dari itu benar pencinta alam adalah seseorang atau sekumpulan orang yang ketika melakukan suatu kegiatan yang memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan alam, prioritas utamanya adalah meminimalisir kerusakan yang mungkin terjadi pada lingkungan, baru kemudian hal lain seperti keuntungan finansial yang mungkin bisa didapatkan.
“Gue baru sampe kelas, belom juga duduk udah dipanggil aja. Ada apa sih?” Tanya Kareen sedikit kesal kepada temannya. Sambil meletakan tasnya di atas meja.
“Gue juga gak tau.” Gadis itu mengangkat bahunya tanda bahwa ia tidak tahu.
Setelah menghela nafas sejenak ia menjawab “Oh, yaudah kalo gitu thanks.” lalu berlalu pergi meninggalkan kelas menuju lapangan karena upacara akan segera dimulai.
***
Selesai melaksanakan kegiatan rutin hari Senin, Kareen melangkah cepat menuju ruangan yang ingin ditujunya –setelah sebelumnya berjalan menuju koperasi untuk membeli sebotol air mineral untuk mengobati rasa hausnya– karena ia sudah sangat penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan oleh anggota klubnya. Padahal bisa dibilang hari masih terlalu pagi untuk berkumpul sedangkan biasanya mereka berkumpul disaat sekolah telah dibubarkan. Sebenarnya ada apa sih? gerutunya dalam hati.
Sesampainya di depan ruangan yang bertuliskan ‘Nature Lover Club’ –tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu– Kareen langsung masuk kedalam ruangan tersebut.
Di ruangan ini terdapat 7 orang yang terdiri dari Shela, Andy, Angga, Setya, Dion, Resky, dan Kareen sendiri. Sebenarnya anggota klub ini ada banyak dari kelas X sampai kelas XII tapi karna kelas XII sibuk dengan berbagai latihan untuk menghadapi ujian jadi yang aktif disini hanya kelas X dan XI saja.
Sebenarnya klub ini bukanlah ekstrakurikuler yang diadakan oleh pihak sekolah tapi klub ini diajukan oleh seorang siswa yang menyukai kegiatan yang berinteraksi dengan alam langsung. Sebelummya kepala sekolah tidak menyetujuinya karena kegiatan itu bukan rencana dari sekolah. Tapi mengetahui cukup banyaknya peminat klub ini, akhirnya kepala sekolah mengizinkan klub ini masuk sebagai salah satu ekstrakurikuler di sekolah.
“Ngapa lo, pagi-pagi muka udah ditekuk aja.” Tanya salah satu teman satu klubnya yang duduk di sebelah Dion, cowok yang menyuruhnya kemari dan cowok yang membuat moodnya berubah secepat ini dalam waktu sepagi ini.
“Ya lagian masa gua baru sampe kelas belom juga duduk eh ada pemberitahuan kalo gua disuruh ke sini. Emang ada apaan sih pagi-pagi udah disuruh ngumpul?” Jawab Kareen panjang lebar mengeluarkan kekesalannya pagi ini. Lalu gadis itu duduk disebelah perempuan yang ia ketahui bernama Shela.
Dion yang mengetahui kalau Kareen sedang kesal –karena diganggu sepagi ini– langsung memberitahukan kabar yang pasti akan disukai oleh gadis itu.
“Jadi gini, sekolah kita akan mengadakan kunjungan ke wilayah Sumatera. Kenapa kalian semua dikumpulkan karena semua anggota terpilih wajib mengikuti kunjungan ini dan mempersiapkan semuanya.” Ujar Dion. Selama ia berbicara pandangannya tidak lepas dari Kareen –si gadis yang sedang kesal– dan perlahan ia melihat senyum gadis itu mengembang.
Sebenarnya Hanandion Prasetya alias Dion adalah ketua dari klub pencinta alam dan juga kekasih dari seorang gadis bernama Kareen, maka dari itu dia sangat mengetahui jika gadis itu sangat menyukai dengan yang namanya traveling atau menjelajah alam. Entah itu kemanapun gadis itu pasti ingin ikut serta karena itu ia ikut klub ini. Ia bilang ‘kapan lagi kan aku keliling Indonesia sama kamu’ –saat Dion bertanya kenapa ia ingin ikut klub ini– dan itu sukses membuat Dion tersenyum.
“Aaah serius lo Yon.” Seru Kareen girang. Ya dia memang menyukai traveling jadi saat dia mendengar kabar itu sudut bibirnya tertarik secara berlawanan. Ia sangat senang.
“Iya, gue serius.”
***
Sekarang adalah hari dimana anggota terpilih pergi menuju Pulau Sumatera. Tepatnya di Sumatera Utara. Tempat yang terkenal dengan tragedi Danau Toba dan Pulau Samosirnya. Tetapi sebelum pergi, mereka semua diwajibkan berkumpul di sekolah terlebih dahulu untuk pengecekan dan pengkoordinasian.
Selesai pengecekan dan pengkoordinasian semua anggota langsung memasuki bus yang telah disediakan oleh pihak sekolah.
Anggota yang ikut kali ini hanya 6 orang karena anggota satunya lagi sedang berhalangan hadir.
Selama diperjalanan ada saja kelakuan yang mereka perbuat. Entah itu menjahili Resky yang sedang telfonan dengan gebetannya atau seperti Dion yang tidak hentinya menjahili Kareen hingga membuat gadis itu kesal kembali –setelah dibuat kesal kemarin–.
Tapi kekesalannya selalu tidak bisa bertahan lama karena ada saja cara cowok itu untuk membuat Kareen mengembangkan senyumnya.
“Huuuu, akhirnya sampai juga.”
Sesampainya di hotel Kareen merebahkan tubuhnya pada kasur hotel. ‘Ya Allah rasanya nikmat banget’ batinnya bergumam.
Disini terdapat satu buah bed kasur, sebuah TV LED, sebuah kamar mandi, pendingin ruangan dan sebuah lemari es.
Kareen satu kamar dengan Shela yang notabenenya teman perempuan satu-satunya di klub ini.
“Rencananya besok pada mau kemana.” Kareen yang sedang berbaring di kasur sambil memainkan ponselnya bertanya.
“Kata Dion kita ke Pulau Samosir dulu baru ketempat yang lain.” Shela yang baru selesai mandi menjawab.
“Sepertinya akan menyenangkan.” gumam Kareen sambil merubah posisi tidurnya menjadi miring dan beberapa menit kemudian matanya terpejam mulai mengarungi alam mimpi.
***
Keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan ke tempat yang sudah dibicarakan kemarin. Pulau Samosir. Pulau yang terkenal dengan cerita si anak kecil yang mempunyai ibu seorang ikan jelmaan yang menikah dengan ayahnya.
“Ternyata medannya cukup susah ya. Harus ngelewatin sungai dan bebatuan.” Kareen mengeluh. Jujur dia sudah merasa kelelahan dengan perjalanan menuju Pulau Samosir yang tak kunjung sampai.
Dion yang melihat Kareen mengeluh langsung merangkulnya dan berbicara.
“Dzul. Kita semua ngerasain sama apa yang kamu rasain jadi kamu gak usah terlalu banyak mengeluh. Aku yakin secape apapun kita, selelah apapun kita pasti nanti setelah kita sampai pada tujuan kita akan merasakan kelegaan dan kepuasan yang gak pernah terduga. Dan secara seketika rasa cape yang kamu rasain terbalas dengan apa yang kamu lihat. Kamu pernah ngerasain itu kan. Percaya sama aku.” Ucap Dion panjang lebar yang mencoba memberikan semangat kepada Kareen untuk melanjutkan perjalanan menuju Pulau tersebut. Kareen yang dipanggil seperti itu langsung menoleh. Ia tahu jika yang berbicara itu Dion karena hanya cowok itu yang memanggil namanya dengan nama depannya yang terdengar seperti nama laki-laki. Tapi Kareen tidak keberatan justru itu yang membuatnya merasa spesial.
Disamping itu semua cowok itu berkata ‘gak papa jadi kan kita punya singkatan tersendiri jadi double D. Haha’ ucapnya waktu itu saat ditanya mengapa ia memanggil Kareen dengan sapaan Dzul.
“Iya, iya aku gak akan ngeluh. Aku kan cewek strong, haha. Dan .. Aku percaya sama kamu.” Ujar Kareen sambil tersenyum. Dan Dion membalas senyumannya sebelum menjawab.
“Nah begitu dong. Itu baru yang namanya cewe gue.” Kemudian mengusap puncak kepala Kareen.
Tidak terasa perjalanan yang mereka lalui sudah mecapai batas yang dituju. Mereka telah sampai dipulau yang ingin mereka kunjungi dari tadi dan menikmati keindahannya.
Sesampainya disana mereka berlarian menuju air terjun yang berada di bawah kaki sebuah gunung. Sungguh semua rasa lelah yang mereka rasakan hilang sudah setelah melihat keindahan alam yang telah diciptakan sedemikian rupa oleh sang Maha Pencipta.
“Subhanallah, sungguh indah ciptaanmu Tuhan. Wonderful Indonesiaku.” Guman Kareen sambil mengembangkan senyumannya selebar mungkin.
Disana mereka membersihkan sampah-sampah yang berserakan disana yang disebabkan oleh pengunjung yang tidak bertanggung jawab.
Setelah memastikan semuanya tidak ada sampah mereka semua berharap kepada setiap pengunjung yang datang kesini –atau ke tempat lain– dapat menjaga alam dengan sebaik mungkin, seperti Tuhan yang selalu menjaga kita dari kejauhan tanpa kita ketahui.
-
20 Agustus 2016 pada 10:40 pm #99762SairaAkiraKeymaster
@RokhmatinD dasar ceritanya sudah kuat untuk dikembangkan ke segala arah. Cerpen yang menggambarkan keindahan nusantara lewat danau toba, ringan untuk dibaca dan banyak kemungkinan untuk ditambahkan konflik dan deskripsi alam jika ingin dipanjangkan.
Thanks sudah partisipasi ya
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.