Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Kepenulisan › [DIRGAHAYU-RI] I NEVER GIVE UP
- This topic has 11 balasan, 9 suara, and was last updated 8 years, 3 months yang lalu by yoonilee85.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
15 Agustus 2016 pada 8:24 am #97811TyasMaslikhaPeserta
Author:Shakira_ty
Genre:romance
#LombaCerpen
Aku tak pernah berdebar sekencang ini sebelumnya seperti akan menghadapi perang yang akan merebutkan wilayah, padahal aku akan mendatangi sebuah acara
Dan ketika suara itu memecah keheningan yang begitu lama.
“Apa kau sudah siap?”.
Rasanya aku ingin kembali kemasa sebelum hari ini mengulang kembali awal pertemuan ku dengannya.
Atau bahkan aku ingin tidak pernah bertemu dengannya.
Suara ku tercekat seakan udara diambil dari sekitar ku.
“Tidak”.
Tidak ada kata siap untuk ini.
Ingatan ku seakan ditarik kemasa itu memaksa ku mengingat setiap detail kejadian hari itu.
——
“Apa kau terluka?”
Aku berjongkok di hadapannya saat aku akan mengambil barang ku yang terjatuh, tidak ku dengar dia mengatakan jawaban apapun tapi kakinya masih berdiri dihadapan ku dengan gelisah.
“Apa kau baik-baik saja?”
Dia tidak menjawab hanya berkedip beberapa kali seolah baru saja mendapatkan kesadarannya.
“Baiklah jika kau tak mau menjawab, aku terburu-buru hari ini maafkan aku”.
Tangan ku terulur saat dia akan menjabat tangan ku dia mengatakan sesuatu yang membuat ku hampir tertawa saat itu juga kalau tidak ingat umur ku yang sudah berkepala tiga.
“Sa-ma – Sa-ma”.
Oh ternyata dia mengalami sulit merbicara aku tidak mengira wanita secantik dia memiliki kekurangan.
“Baiklah nona aku harus pergi sekarang jika kau membutukan ganti rugi atas baju mu yang kotor itu kau boleh datang ke gedung didepan cafe ini katakan kau ingin mememui bapak Raffa Putra”
Dia hanya tersenyum dan menganguk sebagai jawaban.
“Oh iya sekali lagi saya minta maaf nona”.
Dan aku pun pergi meninggalkannya, entah apa yang aku pikirkan menyuruhnya datang ke kantor ku.
Aku tersenyum sendiri memikirkannya dia adalah wanita tercantik yang ku temui di umur yang menginjak 32 tahun.
Dengan wajah yang manis dan rambutnya hanya di kuncir kuda aku kira dia baru berumur 25 tahun.
——
Sebulan setelah kejadian hari itu aku tak pernah melihatnya di cafe Kartini, aku kira mungkin pertemuan sebulan lalu hanya kebetulan biasa, dia pun tak meminta ganti rugi.
Saat ini aku berada di cafe yang sama entah apa yang membuat ku selalu menunggunya selama sebulan terakhir.
Mungkin hari ini cukup aku akan pulang karena jam menunjukan pukul 9 malam, saat aku akan beranjak dari kursi ku, aku sempat mendengar sekumpulan gadis-gadis yang duduk tetap di sebelah meja ku mengatakan sesuatu yang membuat ku hampir berlari kencang menuju rumah sakit yang mereka maksut.
Aku memasuki mobil ,menginjak pedal gas dengan kencang agar aku bisa sampai lebih cepat.
“Sial, kenapa jam segini macet”
Aku tak henti-hentinya memaki.
Saat ingatanku melayang pada kejadian tadi.
“Kau tau wanita gagu yang setiap hari di cafe ini masuk rumah sakit”
“Ahh yang benar kau tau dari mana?”
“Aku tau soalnya dia tinggal tidak jauh dari rumah ku”
“Kata orang- orang dia kecelakaan ”
“Astaga rumah sakit mana?”
“Katanya sih Rumah sakit Bung Tomo”.
——
Apa yang aku pikirkan namannya saja aku tidak tau bagaimana aku mencarinya di Rumah sakit sebesar ini.
Oh ayolah aku bukan laki-laki belia yang mengejar cinta sejati kan, melakukan tindakan konyol dengan datang kemari.
Saat aku hendak berbalik pulang, aku melihatnya berdiri dengan mengenakan pakaian rumah sakit tepat dihadapan ku di tersenyum seolah-olah dia menunggu kedatangan ku.
“Hai”
“Aku mau mengunjungi teman ku disini”
Dia hanya tersenyum dan aku tidak tau sejak kapan aku sangat menyukainnya.
——
Sejak hari itu hubungan ku semakin dekat dengannya dan yang aku tau dia memiliki orang tua yang sangat menyayanginya dan dia adalah anak tunggal.
Satu lagi kenyataan yang membuat ku kesal dia ternyata masih berumur sembilan belas tahun saat pertemuan kedua kita, astaga aku hampir saja bunuh diri.
Berhari- hari aku memikirkan apakah dia akan jijik dengan laki-laki tua seperti ku meskipun wajah ku masih terlihat muda setidaknya tuhan berbaik hati memberikan wajah yang tampan.
——
“Kau mau kado apa untuk ulang tahun mu yang ke 22 tahun?”
“Ti-dak a-dah”
“Kau yakin, tidak mau sesuatu aku akan menyangupinya”
Dia hanya mengeleng dan tersenyum.
“Baiklah kalau tidak mau nanti malam aku jemput dirumah jam 7 oke”
“I-yah ”
Hari ini telah tiba hari dimana aku akan melamarnya setelah 3 tahun perjuangan ku mendapatkan restu orang tuanya.
Itu tidak muda percaya lah aku tidak akan menceritakannya,karena itu akan memakan banyak waktu.
Aku sudah menyiapakan kejutan ini dari 5 bulan yang lalu, aku sangat bahagia hari ini sampai-sampai senyum ku tak pernah lepas dari bibir ku seakan senyum ku akan membelah wajah ku menjadi dua.
“Kau siap?
“I-yah”
Aku mengajaknya ke rumah yang aku siapkan untuk kita berdua nanti setelah menikah.
“Saat hitungan ke tiga aku akan membuka tangan ku, kau siap?”
“san-gat si-aap”
Saat aku membuka tangan ku dia tersenyum dan berbalik memeluku, ya didepannya adalah taman yang penuh dengan bunga lily kesukaannya dan lampu-lampu yang aku pun menatanya sendiri yang bertuliskan “would you be my wife”
Lalu aku menjauhkan tubuh ku dan berjongkok dihadapannya membuka kotak cincin yang aku persiapkan sejak lama.
“Adindah Putri faldini maukah kau menerimaku dari segala kekuranngan ku hidup bersamaku berjuang bersamaku sampai nanti?”
Aku menantikannya mengatakan sesuatu tetapi dia malah menangis tersedu-sedu dan semakin kencang saat aku berdiri untuk memeluknya.
Tuhan aku ingin membuatnnya bahagia bukan menangis seperti ini, apa aku berbuat salah?
Apa aku melalukan kesalahan?
Pertanyaan-pertanyaan itu seakan berputar-putar dikepalaku.
Memang aku bukan laki-laki romantis atau pun yang akan melakukan hal konyol hanya untuk membahgiakannnya.
Saat aku menangkupkan kedua telapak tangan ku ke wajahnya dia mengatakannya sesuatu yang aku ingin dengar setelah lamaran ke 3 ku ditolak.
“I-yah a-kuh ma-u”
Saat itu juga aku memeluknya seakan hidupku bergantung pada tangannya yang juga balas memelukku.
——
“Waktunya sudah tiba tidak kah kau mau menemuinya”.
Suara itu menarikku kembali kesadaranku.
Ahh ya aku ingat sekarang kapan terakhir kali jantung ku bisa begitu berdebar dan tangan ku berkeringat, saat aku sedang melamarnya waktu itu.
Aku tersenyum tapi rasanya berbeda dengan saat itu.
“Aku akan kesana” .
Begitu banyak bunga lily di ruangan ini, bunga kesukaannya dan juga nuansa putih itu pun juga kesukaannya.
Ahh rasannya aku ingin menangis saat ini banyak hal kesukaannya di ruangan besar ini juga banyak tamu yang datang.
Aku tidak menyangka akan secepat ini.
Dia datang dengan gaun putih yang indah gaun yang dia pilih sendiri, wajahnya tetap cantik sama seperti dulu, senyum menawan yang sama yang selalu aku sukai.
Tapi…
Dia tidak berdiri dihadapanku.
Dia tertidur di dalam peti yang akan dikremasi sebentar lagi.
Ya dia pengantinku, pujaan hatiku,duniaku.
——
Saat semua persiapan pernikahan ku sudah hampir selesai tinggal menghitung hari, keluarga nya menelfon ku mengatakan Putrinya masuk rumah sakit.
Kenyataan yang membuat ku merasa bersalah adalah aku tidak tau dia memiliki penyakit kangker hati stadium akhir.
Kenapa aku sampai tidak tau padahal aku yakin betul dia baik- baik saja.
“Kenapa ?”
“Dia tidak ingin menyakitimu nak”
“Apa dengan menyembunyikannya akan merubah keadaan?”
“Anakku menitipkan surat ini untuk mu, maaf”
——
17 Agustus 2020
Teruntuk bapak Raffa Putra
Aku suka memanggilmu seperti itu saat pertama kamu mengenalkan diri.
Terima kasih sudah datang dalam hidup ku .
Terima kasih sudah menjadi pahlawan penolongku.
Kamu tau aku suka saat kamu membelaku dihadapan teman-teman mu yang mengejek ku.
Terima kasih karna selalu melihatku seperti wanita sempurna.
Terima kasih kamu mau memperjuangkan ku dihadapan orang tua ku.
Dan banyak lagi terima kasih ku yang tak mungkin ku ucapkan satu persatu.
Dan maaf membuat mu kesal saat menghadapi ku yang sulit berbicara.
Maaf tidak memberitahu mu soal penyakitku karena aku tidak ingin menyakiti mu.
Maaf telah meninggalkan mu,
Aku akan mengatakan pada tuhan agar nanti kamu dan aku bisa bersama di kehidupan selanjutnya.
Aku sangat mencintaimu sampai aku ingin hidup seratus tahun lagi.
Bodoh, kata itu yang selalu kau ucapkan saat aku mengatakan itu lalu kita akan tertawa bersama, dan aku selalu menyukai saat itu.
Lanjutkan hidupmu tanpa aku, hidup mu akan lebih baik tanpa aku.
Aku selalu mencintaimu Raffa Putra.
——
Padahal aku hanya ingin bersamanya berjuang bersamannya tapi dia tidak berfikir sama seperti ku lagi pula ternyata tuhan tak memberi kesempatan itu.
——
Saat ini aku duduk dan ditemani kopi hitam dan buku catatan miliknya.
Aku tertawa sendiri ternyata di selalu menuliskan tentang ku di buku ini, dia ternyata menyebutku ku laki-laki tua saat pertama pertemuan kita.
Dia juga menuliskan aku adalah laki-laki tampan yang menawan
Tulisannya rapi aku menyukainnya.
Seperti kemauannya aku harus melanjutkan hidup ku berjuang untuk tetap hidup meskipun tanpanya.
-
15 Agustus 2016 pada 8:48 am #97814kagita1Moderator
Woww. Jadi dua hari. Kereen. Peserta pertama nih. Yayy. Terima kasih yaa. :YYYMAWAR
-
15 Agustus 2016 pada 9:22 am #97816blueulfPeserta
Bagusss..
Kasihan cowoknyaa. Padahal usianya tak muda lagi, sekalinya jatuh cinta malah ditinggal untuk selamanya :YYYPEDIH :YYYPEDIH
-
16 Agustus 2016 pada 1:34 am #97941kagita1Moderator
Wahh, endingnya mengejutkan. Gak nyangka adegan dia di ruang yang penuh mawar putih itu ternyata acara pemakamannya bukan pernikahannya. Suka idenyaaa. Endingnya apalagi. Kalau dipanjangin makin bagus nih. :YYYMAWAR
Cuman setting waktunya agak membingungkan yaa. Lalu, beberapa struktur kalimatnya juga agak mengganggu menikmati ceritanya. Seperti kalimat “Atau bahkan aku ingin tidak pernah bertemu dengannya”. Kalimatnya agak rancu. Tanda baca juga minim ya. Kurangnya di situ aja.
Dari keseluruhan ide dan konflik, sudah bagus. Semangat terus buat menulis. :tebarbunga
-
16 Agustus 2016 pada 3:55 am #97953hujanpetirPeserta
syedihhh
:YYYBAPER :YYYBAPER :YYYBAPER
-
17 Agustus 2016 pada 6:14 am #98222Author4Keymaster
Hari ini author akan melakukan tugas dari mimin yaitu membaca semua naskah cerpen yang masuk dan memberikan komentar hehehe, author akan baca satu persatu cerpen di waktu senggang selama seharian ini hehehehe
Sekali lagi author tidak akan membahas masalah teknis karena itu bukan keahlian author. Author akan membahas dari sudut pandang pembaca awam yang suka menikmati cerita.
Oke secara keseluruhan ini adalah kisah yang bagus dan unik, ide original yang mungkin belum terpikirkan oleh orang lain apalagi oleh penulis perempuan, dimana menyatukan seorang wanita dengan kekurangan kemampuan berbicara yg masih berusia di awal duapuluhan dengan pria dewasa yg usianya sudah kepala tiga.
Unik karena tidak banyak penulis perempuan yang menulis kisah romance, dan mengambil sudut pandang dari sisi laki-lakinya dimana tokoh laki-laki di sini adalah sosok dewasa yang umurnya sudah memasuki kepala tiga.
Good job untuk penulis dalam hal ini karena berhasil membawakan narasi dari sudut pandang tokoh utama ini dengan baik, gaya bahasanya seperti laki-laki dewasa yang matang, kalo bisa dibilang, sesuai umurnya.
Kelebihan yang kedua adalah twist nya. Ketika kalimat “tidak aku tidak akan pernah siap” disebut, lalu disusul dengan flashback ke masa lampau, dan kemudian tokoh utama kembali ke masa kini, penulis berhasil menggiring pembacanya untuk berpikir bahwa si tokoh utama sedang berada di detik-detik sebelum pernikahannya, yang ternyata salah, twist mengejutkan diberikan dan seluruh pembaca pasti terjebak dengan twist tsb.
Emosi dan pesan yg dibawakan pun bagus, penulis berhasil mengejewantahkan chemistry antara kedua tokoh utama dengan baik meski hanya di scene singkat, seperti pertemuan pertama, lamaran yang akhirnya diterima dst.
Setahu author, tugas tersulit seorang penulis adalah membuat pembacanya percaya akan dalamnya perasaan kedua tokohnya. Dan jika pembaca sudah percaya, maka mereka akan terlibat dan berempati kepada tokoh2 tsb, jadi jika tokohnya bertengkar, pembaca akan merasa ikut sedih, jika tokohnya bahagia, pembaca ikut tersenyum.
Demikian juga dengan kisah ini, ketika pembaca dihadapkan pada kenyataan bahwa tokoh utama pada akhirnya tidak bisa mencapai mimpi dan cintanya, ada lubang besar berisi perasaan menyesakkan yang tumbuh di dada, kesedihan itu tersampaikan, emosi itu juga tersampaikan.
Dan author suka dengan penutup kisah ini karena penulis tidak melulu menulis kisah cengeng yg berkutat dalam usaha memeras air mata pembaca saja, melainkan penulis juga memberikan penyelesaian yang bijaksana, dimana tokoh utamanya bisa move on dalam arti positif, menegakkan kepala untuk menghadapi masa depannya yang masih panjang, dengan masih menyimpan kenangan indah di dalam hatinya, kenangan tentang perempuan tercinta yang mengajarkannya akan arti kata ikhlas.
Kekurangan? Tidak banyak, hanya pada keterangan waktu yang mungkin bisa diperjelas, penulis bisa memberikan tambahan keterangan misal tokoh utamanya melamun lalu pikirannya menerawang, teringat akan peristiwa tiga tahun lalu, kali pertama dia bertemu dengan sosok itu, sosok sederhana yang ternyata menyimpan berjuta keindahan. Di bagian flashback yg lain juga ada baiknya keterangan waktu disebutkan meski selintas supaya pembaca tidak bingung menentukan timeline kisahnya. Penulisan kalimat juga akan menjadi lebih baik jika di finishing sedikit dan dipoles, author akan dengan senang hati membantu jika diminta memoles beberapa kalimat.
Secara keseluruhan kisah ini apik, ide kreatif original dan berhasil mengantarkan emosi kepada pembacanya, good job
:sopan
-
17 Agustus 2016 pada 1:14 pm #98279TyasMaslikhaPeserta
Wah ternyata banyak kurang nya ..huu gak bakat nulis :YYYPATAHHATI :YYYPATAHHATI
Maafkan daku ya pemirsa..
Hayati bikin sakit mata kalian :YYYTERHARU :YYYTERHARU
-
17 Agustus 2016 pada 1:23 pm #98280Author1Keymaster
Siapa bilang bikin sakit mata?
Bagus kok, ide kreatif, pesan emosi kesedihan dan semangat jelas, dan enak dinikmati. Anda jelas memiliki bakat yang bisa dikembangkan
Masalah teknis bisa diperbaiki seiring berjalan waktu, asal terus dan terus menulis tak berhenti.
-
17 Agustus 2016 pada 2:40 pm #98363NUMEYAPeserta
Tragis banget ceritanya huaaaaaa…
Semoga raffa bisa dapet penggantinya ya *kode#ehmm wkwk
Pokoknya aku suka, love dst hehe
-
17 Agustus 2016 pada 5:51 pm #98427TyasMaslikhaPeserta
Terima kasih banyak kalo mimin momod mau moles cerita ku ..haaaa aku bahagia banget .. :YYYBAPER :YYYMARAHHISTERIS :menyerah :NYAMAN
-
19 Agustus 2016 pada 11:05 pm #99371SairaAkiraKeymaster
@shakira_ty tissue mana tissue, sedih baca suratnya. Semoga Tuhan mendengarkan doa nya.
Thanks cerpen nya ya
-
20 Agustus 2016 pada 9:03 pm #99739yoonilee85Peserta
suka dari awal sampai akhir.. sedih saya.. :PATAHHATI :PATAHHATI
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.