Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Lounge › Artikel & Tips Sehat Puasa Ramadhan › Cara Muslim Eropa berpuasa di Negara dengan Matahari yang tak pernah tenggelam
- This topic has 10 balasan, 9 suara, and was last updated 8 years, 6 months yang lalu by yoonnee88.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
-
11 Juni 2016 pada 10:04 am #72867MichikaLeePeserta
Pemandangan jam 10 MALAM di Finlandia .
Woo.. kalau di Indonesia ini jam berapa ya.. ? hmm..
Chika sudah tahu cukup lama tentang hal ini , dimana puasanya umat muslim bertepatan saat musim panas ( April-Agustus ) di kawasan Eropa , disana Matahari nya nyaris 24 jam tidak tenggelam .
Di postingan lama tahun 2009 sebagian para ulama membolehkan umat muslim tersebut ibadah serta puasanya mengikuti jadwal ibadah dinegara terdekat ataupun Makkah namun tadi saat Chika coba search lagi ternyata sudah ada postingan baru yaitu tahu 2015 kemarin dan dibawah ini Chika share .
Mungkin ada yang beranggapan , toh kita tinggal di iklim tropis so hal itu mungkin tidak terlalu penting tapi tak ada salahnya kita mempelajarinya siapa tahu kita berkesempatan mengunjungi salah satu negara tersebut kkk…
Bagaimanakah Anda berpuasa Ramadhan bila berada di negara di mana matahari tidak pernah tenggelam? Misalnya, seperti yang terjadi di Kota Tromso, di jantung wilayah utara Norwegia. Pada periode akhir Mei hingga akhir Juli, kota kepulauan yang dikelilingi pegunungan yang tertutup salju ini mengenal apa yang disebut fenomena ‘matahari tengah malam’, yakni matahari tidak terlihat terbenam hingga tengah malam. Di kota yang berada sekitar 250 km sebelah utara Lingkaran Arktik, Norwegia, ini kini terdapat sekitar 1000 Muslim.
Atau, bagaimana Anda berpuasa di negara yang waktu siangnya sangat panjang hingga mencapai 21 jam seperti di Denmark, Swedia, Norwegia, dan Islandia?
Subhanallah. Maha Suci Allah, yang telah menciptakan langit dan bumi, yang menciptakan siang dan malam serta sore dan pagi. Maha Suci Allah, yang telah menciptakan waktu yang berbeda-beda di antara negara-negara. Pada bulan Ramadhan sekarang ini misalnya, ada negara yang siangnya sangat panjang dan sebaliknya ada pula negara yang siangnya sangat pendek.
Tengah MALAM di Norwegia….
Di Denmark misalnya, durasi waktu fajar hingga Magrib mencapai 21 jam, sementara di Swedia, Norwegia, dan Islandia rata-rata mencapai 20 jam, di Inggris 18 jam 59 menit, dan di Jerman 18 jam 9 menit. Sedangkan di Argentina jarak waktu fajar hingga Maghrib hanya 12 jam 21 menit, di Brasil dan Cile 12,5 jam hingga 13 jam. Di Kanada 18 jam 9 menit, sementara di Amerika Serikat, tepatnya di Washington DC durasi fajar hingga Maghrib 16 jam 44 menit.
Sedangkan di negara-negara Teluk seperti Arab Saudi 16 jam 13 menit, Uni Emirat Arab 15 jam 23 menit, dan Kuwait 15 jam 59 menit. Namun, di bulan Ramadhan ini suhu udara di negara-negara ini diperkirakan bisa mencapai di atas 50 derajat celsius alias setengah panas air mendidih. Sementara itu di negara-negara Afrika, seperti di Mesir, Tunisia, dan Aljazair jarak waktu fajar hingga Maghrib mencapai 16-17,5 jam tiap hari.
Bagaimana di India dan Pakistan? Di dua negara itu jarak waktu fajar hingga Maghrib mencapai 17 jam dan 16,5 jam. Sedangkan di wilayah Asia-Rusia waktunya hampir sama dengan di Eropa, yakni 20 jam 49 menit. Durasi paling pendek terjadi di Australia, yakni hanya 10 jam.
Lalu bagaimanakam umat Islam di negara-negara tersebut menjalankan puasa Ramadhan sekarang?
Kata Sheikh Hussein Muhammad Halawa, Sekjen Majelis Eropa untuk Fatwa dan Riset (The European Council for Fatwa and Research/ECFR), Islam itu agama yang mudah. Mengutip surat al Baqarah 185, ia mengatakan, ‘‘Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.’’
Di ayat sebelumnya, al Baqarah 184, Allah SWT berfirman, ‘‘Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.’’
Atas dasar ayat Alquran itu, lanjut Sheikh Halawa sebagaimana dikutip Aljazeera.net, ECFR perlu mengeluarkan fatwa untuk umat Islam yang berada di Eropa, terutama di negara-negara yang siangnya sangat panjang. Fatwa ini dirilis setelah ECFR mengadakan konferensi internasional di Dublin, ibukota Irlandia, pekan lalu.
Konferensi ini melibatkan para ulama, ahli fikih, psikolog, dokter, dan ahli falak. Sebelum pertemuan, delegasi ECFR telah pergi ke wilayah utara Swedia dan Norwegia, di mana matahari tidak pernah terbenam. Sheikh Halawa menyebut fatwa yang dikeluarkan ECFR kali ini adalah ‘fatwa baru untuk umat Islam Eropa’.
ECFR merupakan sebuah lembaga yang berbasis di Dublin. Ia dibentuk di London pada 1997 oleh Federasi Organisasi-organisasi Islam di Eropa (Federation of Islamic Organizations in Europe/FIOE). Salah seorang penggagasnya adalah Sheikh Yusuf Qardhawi, ketua Persatuan Ulama Dunia. Anggota ECFR terdiri dari para ulama dan cendekiawan Muslim.
Di antara fatwa yang baru dirilis terkait umat Islam yang berada di negara di mana matahari tidak pernah tenggelam, adalah agar mereka mengambil waktu di hari-hari yang siang dan malam sama panjang, sebagai ukuran menentukan waktu puasa dan shalat di bulan Ramadhan. Dengan kata lain, waktu-waktu ibadah puasa Ramadhan disesuaikan dengan bulan-bulan di mana durasi siang dan malam sama.
Sedangkan di negara-negara yang malamnya sangat pendek di mana tanda fajar tidak jelas dan tidak cukup untuk shalat Isya, tarawih, sahur, ECFR menfatwakan dua hal. Pertama, melihat hari terakhir di mana tanda terbit dan tenggelamnya matahari, serta waktu Isya cukup jelas, untuk dijadikan pedoman waktu-waktu ibadah Ramadhan. Waktu yang demikian biasanya terjadi pada akhir April atau awal Mei.Kedua, untuk umat Islam di negara-negara di mana malamnya sangat pendek, diperbolehkan bagi mereka untuk mengakhirkan sahur dan shalat fajar (subuh) sebelum 1 jam 5 menit dari terbitnya matahari.
Tentang pendapat bahwa di negara-negara yang siangnya sangat panjang untuk berpedoman kepada waktu Mekah di dalam menjalankan ibadah puasa, menurut Sheikh Halawah, memang ada pandangan yang demikian. Namun, lanjutnya, pendapat itu adalah ijtihad perseorangan ulama tertentu, dan tidak boleh diambil sebagai petunjuk untuk masyarakat. Alasannya, tanda shalat lima waktu di Makkah sepanjang tahun sangat jelas. Ini berbeda dengan di Eropa.
Karena itu di negara-negara Eropa yang siangnya sangat panjang, ECFR memberi fatwa tidak boleh menjamak shalat Dhuhur dengan Ashar karena tandanya sudah jelas. Sedangkan shalat Magrib, Isya, dan tarawih boleh dijamak dalam satu waktu lantaran tanda waktunya tidak jelas.
Sedangkan bagi negara-negara yang tanda waktu Isya jelas namun sangat dekat dengan fajar (subuh), maka dimungkinkan untuk shalat Maghrib dan kemudian langsung shalat tarawih sebelum Isya dengan tenggat waktu 45 menit. Setelah tarawih lalu shalat Isya. Shalat tarawih dimungkinkan lebih dahulu dari Isya, lantaran tarawih dibolehkan dilaksanakan kapan saja di waktu malam.
Jam 01.00 am (Dini Hari ) di Svalbard …
Mengenai umat Islam yang menemukan kesulitan untuk berpuasa di siang yang panjang, Sheikh Halawa menegaskan, Islam adalah agama yang mudah. Bagi mereka yang tidak kuat berpuasa oleh suatu sebab, termasuk siang yang panjang, diperbolehkan untuk tidak puasa dan menggantinya di hari yang lain. Namun, Sheikh Halawa menekankan bahwa puasa adalah ibadah imaniyah ruhiyah alias puasa itu untuk mengukur keimanan seseorang.
Dengan begitu, kuat atau tidak kuat seseorang berpuasa kembali kepada yang bersangkutan. Dialah yang bisa mengukur dirinya. Namun, kalau ia tidak puasa dengan sengaja dan tidak ada alasan apa pun, ia juga yang merugi, karena puasa adalah urusan hamba dengan Tuhannya.
Menggarisbawahi fatwa baru untuk umat Islam di Eropa dari ECFR itu, saya ingin menyampaikan beberapa catatan. Pertama, Islam itu agama yang mudah tapi jangan digampangin. Kedua, Islam akan selalu sesuai dengan zaman, tempat, dan kondisi. Ketiga, semua ibadah adalah terkait antara hubungan hamba/manusia dengan Tuhannya. Karena itulah, ibadah pada hakikatnya adalah untuk mengukur tingkat keimanan seseorang secara individu.
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Semoga dengan berpuasa Ramadhan dan ibadah-ibadah terkait lainnya bisa menjadikan kita sebagai manusia yang lebih berkualitas. Amin.
Nah.. demikian postingan ini semoga bermanfaat untuk kita semua , oh yaa… dinegara-negara dimana yang mataharinya bersinar 24 jam itu biasanya terjadi selama 6 bulan , so…dengan katalain 6 bulan siang , 6 bulan malam .
Bersyukurlah …kita semua tinggal dinegara yang membuat nyaman kita sebagai umat muslim untuk menjalankan perintah Nya.
Puasa 13 jam an aja … ngerasa berat bgt , lha gimana yang 20 jam keatas ? Masya Allah….
-
11 Juni 2016 pada 1:38 pm #72977carijodohPeserta
Wah terimakasih chikaa barusan pagi nanya skrg udh ada jawabannya hihi
Iyaaa Alhamdulillah kita berada di negara iklim tropis yang waktunya selalu hampir sama sepanjang tahun siang dan malamnya
Cj pernah tuh di posisi sholat magrib jam 10, isa jam 12malam. Subuh ttp jam 5an. Duhur jam 4. Ashar jam 6 sorean, itu aja ngerasa kerepotan karena gak terbiasa sampe bersyukur bgt pas disna pas lagi gak puasaaaa
-
11 Juni 2016 pada 1:45 pm #72985MichikaLeePeserta
Sama-sama @carijodoh nah.. ttg negara-negara itu Chika dulu baca di postingan lama yaa… suruh sama waktunya dng Makkah atau negara disekitarnya , tapi kini mereka sdh punya cara tersendiri, sesuai dengan ketentuan yang lebih baik .
ada loh negara yang malamnya hanya 38 menit ckckc.. itu gimana buka puasa , solat magrib , isya’ dan tarawihnya ?
iya alhamdulillah banget kita nya :ASIA :ASIA
-
-
11 Juni 2016 pada 2:04 pm #73003carijodohPeserta
Iya chika seinget cj jg dulu itu memang mengikuti waktu berbuka dan berpuasanya negara terdekat atau mekkah. Tp karena cj gak punya dalil yg kuat akhirnya cuma bisa jawab spekulasi tapi kan spekulasi itu abu-abu sementara dalam islam dilarang berapa pada putusan garis abu2 itu…
Skrg kan udh ada jawaban pasti dari majelis fatwa nya, insyaAllah isinya cendekia muslim jadi tidak mungkin asal dalam mengambil keputusam hehe
Kebayang juga kita buka puasa, sholat isa magrib tarwih dalam 30menit!!!!!!
Oh noooooo!!
Cj yg makan nya lama itu kayaknya bwru makan setengah piring kwkwkw
Alhamdulillah Allah tahu kemampuan hambanya maka dikirimkannya cj lahir di Indonesia hihi
-
11 Juni 2016 pada 3:04 pm #73068lulusyifafPeserta
Yaampun gak kebayang harus puasa selama itu. :OMG
-
11 Juni 2016 pada 4:19 pm #73146hujanpetirPeserta
Alhamdulillah kita yg diindonesia :ARMENIA
-
11 Juni 2016 pada 7:54 pm #73294SairaAkiraKeymaster
Alhamdulillah semua ada jalannya ya.
Alhamdulillah kita di Indonesia.
Makasih @michikalee artikelnya :TABIBZHOU
-
11 Juni 2016 pada 8:10 pm #73315nulyminozPeserta
Alhamdulillah kita terlahir sebagai orang indonesia. Bisa melaksanakan puasa nggak lama hanya 14 jam.
Gimana yg puasanya sampai 20 jam.
Selalu bersyukur ya Allah :AIKO -
11 Juni 2016 pada 8:36 pm #73349ifhaMusdaPeserta
Alhamdulillah,, di indonesia semua lebih di mudahkan lagi :AIKO
-
13 Juni 2016 pada 12:47 am #74505farahzamani5Peserta
Alhamdulillah bngt saya tinggal di sini, klo di sana, Masya Allah bngt deh, blom tentu bakal mampu kyk mereka yg puasany 20 jam an
Mksh ka infonya
-
13 Juni 2016 pada 10:55 am #74807yoonnee88Peserta
Alhamdulillah kita di Indonesia puasanya 12 jam ini juga uda banyak yg ngeluh , apalagi mereka yg puasanya 12 jam lebih :ASIA :ASIA
-
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.