-Chapter one- “Pokoknya kamu harus nurutin perintah Bapak!” kata Bapak dengan tegasnya. Bukannya durhaka, tapi saat ini aku menahan tawa karena wajah komedi Bapakku yang mendadak mencoba menjadi serius. “Semua udah disiapin calon suamimu. Kamu tinggal anteng sampe tanggal pernikahan.” Uh, kepalaku pusing, gigiku nyeri, dan aku sudah siap untuk pingsan. Tapi ternyata ini …