Petang itu suasana masih ramai seperti biasa, adzan magrib mulai berkumandang dan orang satu persatu mulai berangkat ke masjid guna menjalankan kewajibannya.
Setelah suara adzan terhenti, semua orang dikagetkan dengan suara dentuman yang misterius, suara dentuman itu berbunyi sebanyak tiga kali dengan intensitas yang berbeda, dari yang semula berdentam keras, berubah menjadi dentuman kecil. Bahkan di dentuman pertama, getarannya sangat terasa, hingga beberapa orang keluar rumah dengan wajah panik menganggap ada Lindu (gempa).
Di tengah kepanikan orang dengan adanya dentuman misterius yang tidak diketahui dari masa asalnya. Dan setelah hampir lima belas menit orang-orang itu berdiri di luar rumah memastikan tidak ada suara dentuman susulan, satu persatu dari mereka kembali memasuki rumahnya.
Dua jam setelah terjadi suara dentuman, berita online pun dihebohkan dengan munculnya meteor yang melintasi tiga kota. Perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat, bahkan akupun sempat menghubungi salah satu teman yang ada di kota, di provinsi Jawa Barat, dan ya, diapun merasakan suara dentuman misterius itu.
Satu hari, dua hari, setelah kejadian ini, aku berusaha mencari tahu kebenaran akan kevalidan berita yang tengah viral.
Di tengah kecanggihan teknologi yang semakin hebat, akan sangat konyol jika menelan berita itu secara bulat -bulat, tanpa membedakan mana video hoax dan mana video real.
Singkat cerita. kemaren siang aku memposting utasan di salah satu akun sosmed ku. Menanyakan pada pihak terkait mengenai suara misterius dan meminta untuk klarifikasi, agar masyarakat paham.
Tapi sayangnya postingan itu sudah kehapus karna ada kekeliruan, karna aku yang polos atau… ah sudahlah.
Dan seperti sebuah kebetulan yang sangat membantu kehausan rasa penasaranku, setelah lama berkutat mencari informasi, akhirnya aku menemukan berita yang aku cari.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang bertanggung jawab atas penelitian antariksa dan astronomi, mengungkapkan bahwa berita yang beredar di sosial media adalah suatu kebenaran. Ya, dentuman itu berasal dari suara meteor yang jatuh di sebelah Utara Kotaku.
Aku, yang membaca berita itu sekita merasa ngeri dan bersukur. Ngeri karena tidak menyangka benda dari luar angkasa bisa masuk ke atmosfer bumi dan jatuh di kotaku.
Dan bersukur, karna bebatuan kecil itu jatuh di area lahan kosong. Sungguh, sangat mengerikan jika batu-batu dari luar angkasa itu menjatuhkan dirinya di pemukiman padat penduduk, tentunya akan ada fenomena hujan kerikil bukan?
Dari fenomena di atas, apa mungkin selimut pelindung bumi dalam hal ini atmosfer sudah menipis efek dari pemanasan global?
Sehingga bebatuan dari luar angkasa bisa lolos masuk dan jatuh ke Bumi. Semoga fenomena ini tidak terjadi lagi dibelahan dunia manapun.
Tapi mengingat era sekarang, manusia sedang berambisi sekali dalam inovasi teknologi yang sangat jor-joran di segala bidang.
Jadi, jika alam dan Bumi mulai lemah, jangan kaget karna ulah dari ‘manusia’ itu sendiri. jika bumi sudah sakit parah dan tidak mampu menjalankan tugasnya untuk melindungi manusia, jangan kaget jika alien mengambil alih dan menginvasi Bumi. Eh…..😳