Lanjut

Sesuai dengan judulnya “lanjut” aku ingin berbagi sedikit pemikiranku tentang ajaibnya kata ini.

Bagi orang yang pernah ingin menyerah, katakanlah dalam hidup. Di saat-saat tergelap tak akan pernah terlintas kata “lanjut”, yang ada di pikiran hanya “aku ingin berhenti, tak mungkin ada lanjutan untukku”.

“Lanjut” merupakan kata yang sederhana dan mungkin sering ditemui dalam kosakata sehari-hari. Namun bagi orang tertentu, kata “lanjut” menjadi begitu bermakna sebagai penyemangat diri di saat ada keinginan untuk berakhir.

Dulu aku menganggap kata “lanjut” ini kata yang omong kosong, mengapa? Karena dia berisi anjuran untuk terus melangkah dan melihat dan menantikan ke depan atau ke waktu yang akan datang. Dulu aku berpikir untuk apa itu semua jika yang kuinginkan adalah berhenti saat ini.

Lalu aku bertanya pada diriku sendiri? Pantaskah kata “lanjut” ini diberikan untukku? Ternyata aku pantas menerimanya. Ternyata hanya pikiran-pikiran negatif saja yang membuat kata “lanjut” ini seakan omong kosong padahal adalah kata yang ajaib.

Dan salah satu alasan juga aku memutuskan untuk “lanjut” karena aku melihat ayat di Al Quran yang berkata: “Jangan melukai dirimu, sesungguhnya Allah mencintaimu” yang membuatku seakan disadarkan bahwa ternyata Rabb-ku mencintaiku di saat aku bahkan tidak mencintai diriku sendiri.

“Lanjut”, “lanjut”, “lanjut”. Lanjutkanlah harapanmu, hidupmu, anganmu, karena kamu tak tahu apa yang akan ada di masa depan. Karena ketidaktahuan itu, kehidupan ini menjadi lebih berharga untuk dilanjutkan. Karena kejutan apa nanti yang akan kita dapatkan jika kita memilih untuk “lanjut”?