Aku menyerah lalu aku memutuskan untuk pulang sebagai gadis yang kalah.
Aku pulang dengan patah hati , hatiku hancur ,dunia serasa mau kiamat , langit seakan mau runtuh , udara yang ku hirup terasa sesak penuh polusi , bunga-bunga sekitarku yang tadi nya berwarna-warni seketika terlihat kering kerontang, dunia yang semula berwarna biru langsung berubah menjadi abu-abu di mataku.
Setelah sampai di rumah aku langsung masuk ke kamar , aku murung merenungi nasib cintaku yang sangat menyedihkan ini , tanpa sadar air mataku meleleh di pipiku.
Tertekan oleh penderitaan ini akhirnya aku jatuh sakit, aku ambruk karna demam . Saat aku demam ibuku tiap hari mengompresku dengan air hangat. Makan aku tak mau , bahkan air seteguk pun sukar , segala obat , madu sudah di berikan tapi aku tak kunjung sembuh . Lalu ibuku memutuskan untuk memanggil dokter karna saking cemasnya .
Sakit apa anak ku dokter , dia sering mengigau tiap malam apakah dia terkena guna-guna?? Tanya ibuku .
Sepertinya gadis ini sedang patah hati .
Lalu ibuku bertanya lagi “apakah ada obat , ramuan , atau mantra yang bisa untuk mengobati sakit hatinya karna patah hati ??
Yang seperti itu tidak ada , kata dokter itu.
Tiga hari aku sakit dan aku tidak berangkat sekolah, namun pada hari ke tiga tiba-tiba pintu rumahku ada yang mengetuk.
Tok-tok permisi assalamualaikum.
Waaikumsalam jawab ibuku sambil membuka pintu. Siapa ya??
Saya Saverin buk temennya gendis , gendis ada buk ?
Oh duduk dulu sebentar ibuk panggilkan.
Lalu aku pun keluar.
Hai kak ada apa ya??
Hai juga gen jawab Saverin singkat.
Rasanya sangat canggung, sebenarnya apa yang di pikirkan oleh laki-laki ini , kenapa dia bisa sampai di sini , bagaimana dengan Selena ? Angan-angan ku seketika langsung melesat membayangkan terakhir kali aku ketemu Saverin berpelukan dengan Selena, Selena menangis sambil menumpahkan isi hati perasaan cintanya pada Saverin yang masih sangat menggebu-gebu.
Kemarin aku sakit aku terkena demam cinta setelah itu aku terkena Mala rindu kamu tau terkena demam cinta itu berat tubuhmu seperti menggigil lalu ambruk tak berdaya, ucapku untuk memecah keheningan yang sangat canggung ini.
“Aku dan Selena sebenarnya kita cuma berteman, sepertinya aku menyukai gadis lain ,aku jatuh cinta pada seorang Gadi gadis cantik yang rambutnya hitam di potong pendek sebahu meliuk bak air terjun , matanya begitu teduh dengan alis mata yang tebal , saat gadis itu tersenyum hatiku langsung meleleh” Ucap Saverin kemudian .saat mendengar kalimat Saverin tersebut tanpa sadar pipi ku merona kemerahan.
Dan aku juga membawakan mu seikat mawar merah semoga kamu segera sembuh , tiga hari ini aku tak melihatmu di perpustakaan seperti ada bagian yang hilang entah kemana.
Setelah memberikan mawar Saverin langsung pamit pulang. Saat menerima mawar merah itu aku agak kesulitan menerjemahkan , tapi mawar merah ini cukup ampuh sakitku seketika langsung sembuh, dunia yang tadinya suram sekita langsung berwarna kembali, dunia serasa sebuah puisi penuh keindahan suka cita yang ajaib.
Hari berikutnya aku sudah berangkat sekolah lagi gosip hebat tentang putus nya Selena ternyata masih hangat kembali , banyak orang yang penasaran tentang cerita sebenarnya alasan mereka berdua putus , bahkan menurutku jiwa-jiwa penasarannya Selena juga tidak luput ingin mencari tau apa sebenarnya yang terjadi ,tapi aku pura-pura tidak tau ,aku lebih memilih diam tidak ingin ikut campur dalam urusan cinta yang tak hilang-hilang itu. Dari cerita dongeng-dongeng kakak kelas yang sering ku dengar konon katanya menurut desas-desus yang kencang beredar cerita cinta Saverin dan Selena itu sangat terkenal , hampir semua orang di sekolahku sering menceritakan dongeng manis keromantisan kisah cinta Saverin dan Selena , cerita cinta mereka berdua seperti Romeo dan Juliet dongen termasyhur nya Shakespeare, mungkin mereka adalah pasangan terindah yang pernah ada di sekolahku. Tapi saat aku masuk ke sekolah ini aku belum pernah melihat keromantisan Selena dan Saverin secara langsung , mungkin karna saat aku masuk sekolah ini mereka sudah putus , dan menurutku cerita keromantisan mereka berdua cuma mitos , lebih ke cerita cinta yang bertepuk sebelah tangan . Sekarang aku sadar kenapa Saverin punya reputasi sebagai cowok playboy yang banyak di sukai oleh gadis-gadis di sekolahan ku ini.
Selena itu dia anak kelas 9A bahasa ,dia sangat terkenal karena pandai membuat puisi cinta yang berisi diksi-diksi romantis sehingga bisa membuat siapa saja langsung meleleh tak berdaya setelah membaca puisi romantisnya .
Aku anak kelas 7D IPA dan kelebihanku aku sangat pandai rumus-rumus IPA , rumus calculus yang kata mereka sulit di tangan ku jadi gombalan alay dan jamet.
Aku pernah secara terang-terangan merayu Saverin “cintaku padamu seperti fungsi turunan rumus calculus kak , walaupun di turunkan berkali-kali tetep sama artinya gak akan berubah kak Saverin idolaku ”
Dan aku juga pernah memprovokasi Saverin dengan kecantikan ku tapi sialnya Saverin selalu bisa mengatasi semua provokasi konyolku dengan ketenangan yang sangat internasional.
Hari ini seperti biasa aku menghabiskan waktuku di perpustakaan untuk membaca , ada novel romance klasik yang kebetulan belum selesai ku baca .
“Hari Minggu kita pergi tamasya” ucap Saverin tiba-tiba , dan tanpa menunggu persetujuan dari ku dia langsung pergi begitu saja.
Hari Minggu pun akhirnya tiba , ini adalah kencan pertamaku, hampir semalaman aku gelisah bingung besok aku akan memakai gaun apa, setelah capek dengan perdebatan yang tidak penting di hatiku akhirnya aku memutuskan untuk memakai gaun pastel bunga-bunga agak kemerah mudaan , dengan sepatu hak tinggi, yang bila di pakai gaun cantik ini saat berjalan seolah melayang , seakan sepatu hak tinggi ku tidak sampai menyentuh lantai.
Saat Saverin datang ternyata dia menjemputku dengan motor , awalnya aku sedikit menggerutu karena tidak cocok gaun cantikku bila harus naik motor , Lalu aku memutuskan untuk mengati baju yang ku kenakan .
“Kamu cocok memakai gaun itu , terlihat sangat cantik ” ucap Saverin.
Baiklah kalau begitu aku cuma akan mengganti sepatu hak tinggi ku ini dengan sepatu yang lebih nyaman saja.
Tiba-tiba saja aku sudah duduk di atas motor nya Saverin .
“Pegangan yang kuat , aku tak ingin kamu jatuh ” ucap Saverin.
Dan seperti orang bodoh aku langsung menuruti keinginannya. Dan kita pun berboncengan menuju ke pantai .
Hari itu adalah hari paling indah untuk gadis itu , pemuda itu menyeret semua kenangan masa kecil yang menyenangkan , bagai dua bocah kecil mereka berdua bermain siput laut , membuat pacuan kecil keduanya saling berteriak untuk mendukung siput masing-masing, lelah dengan siput mereka lalu membuat istana dari pasir , lelah main istana pasir yang selalu hancur di terjang ombak mereka berdua kemudian berenang di pantai , bermain air , setalah lelah berenang mereka lalu tiduran di atas pasir yang basah sementara air laut menghantam tubuh mereka , gadis itu berharap hari ini tak akan pernah berakhir langit yang biru bersama orang yang paling di sukainya.