Vitamins Blog

SAVERIN

Bookmark
Please login to bookmark Close

Aku ingin punya pacar, susah sekali punya pacar! Aku ingin punya kekasih yang tampan, tinggi , hidungnya mancung, kulitnya bersih. Padahal aku punya segalanya aku cantik , aku pintar , dan aku kaya , tapi kenapa aku susah sekali mendapatkan pacar?? Sebenarnya yang suka aku banyak, tapi sayang orang yang aku sukai tidak menyukaiku balik. Orang yang suka aku jelek ….aku tidak berselera , yang aku mau punya kekasih yang tampan seperti aktor-aktor Korea itu.

Ngomongin soal tampan aku punya Kaka kelas yang bisa di bilang memenuhi standar seleraku (ini bukan iklan Indomie ya!!). Namanya Saverin dia tinggi , tampan , jago olah raga namun sayang menurutku selera humornya sangat parah , kata temanku dia playboy. Hampir seluruh gadis di sekolahku mendambakannya. Pernah juga aku berfikir kalau aku bisa mendapatkannya pasti semua gadis akan iri kepadaku pasti aku langsung besar kepala “kok aku keren banget ya”

Aku dan si playboy Saverin sebenarnya kita sering bertemu di perpustakaan, kita sepertinya punya hobby yang sama yaitu sama-sama suka membaca.
Walaupun kita sering berada di ruangan perpus yang sama kita kita belum pernah bercakap-cakap sekalipun, toh aku juga ga tau mau ngobrol apa.
Tapi hari ini aku lihat ada yang aneh, dia seperti sedang bersedih.
Lalu aku pun bertanya kepada temanku yang paling gaul di Circle ku, dia tau semua info terbaru di sekolahku.
“Saverin kenapa?” Tanyaku pada temanku.
“Dia putus cinta, katanya dia baru saja putus sama Selena pacarnya yang sangat cantik dan pintar itu.
“Oh” jawabku singkat.
Selena itu adalah gadis yang sangat cantik , dia juga pintar , dan anak orang kaya juga .
Sebenarnya aku juga sama, aku juga cantik, pintar dan kaya tapi mungkin kalau Selena dia sangat elegan sedangkan aku sangat jamet dan alay jadi seperti beda kasta saja.

Dari kejauhan saat aku memperhatikan Saverin aku mulai berfikir.
“Orang tampan bisa patah hati juga ya??”
Saverin itu sangat tampan, bahkan menurutku ketampanan Saverin itu sangat kurang ajar.
Kadang saat dia sedang bersedih ingin aku mendekatinya, menyapa, lalu tersenyum kepadanya sambil menawarkan diri “kalau kamu masih galau kamu bisa mengajakku berkencan, aku cantik , aku lucu , aku bisa mengobati patah hatimu, tapi kalau patah hatimu belum bisa sembuh kamu bisa menghubungi dokter terdekat” ucapku dalam hati.
Namun kata-kata itu tak pernah terucap oleh bibirku aku gugup!!.
Tapi sepertinya dewei Fortuna sedang berpihak kepada ku.
Tiba-tiba Saverin menyapaku ” gendis” sapa Saverin kepadaku.
“Namamu gendis kan?” Ucap nya sambil tersenyum.
Dan kalian tau senyuman pemuda yang ketampanannya sangat kurang ajar itu sangat aduhai . Aku seperti akan pingsan setelah melihat senyumannya.
Aku seperti menang lotre.
“Ya kak” jawabku singkat, aku cuma berharap aku tidak pingsan karena saking bahagianya, pasti sangat memalukan bila tiba-tiba saja aku pingsang.
“Sudah sejak lama aku memperhatikanmu , menurutku kamu lucu, taukah kamu bahwa kamu sangat manis??” Ucap Saverin sambil tersenyum.
Ya Tuhan apa lagi ini , apakah ini pertanda darimu bahwa kita sebenarnya berjodoh, ucapku dalam hati sambil tersenyum lugu dan malu-malu.

Sejak saat itu aku mulai suka melamun memikirkan pemuda yang ketampanannya sangat kurang ajar itu, ada perasaan asing yang datang tanpa permisi, rasanya sangat aneh, aku seperti seorang gadis yang sedang merasakan cinta monyet dengan lugu dan malu-malu.

Ketampanan yang sangat kurang ajar itu nyaris membuatku hampir gila, ada perasaan jengkel yang tak hilang-hilang.
Aku terus di teror oleh perasaan aneh itu.
Akhirnya aku mulai untuk mengawasi Saverin kakak kelas ku yang sangat tampan dan tentu saja playboy itu.

Serangan demam cinta mulai menjangkitku sejak saat itu.
Demam cinta yang tak terelakan.
Angan-angan ku telah menjadi milik pemuda yang ketampanannya sangat kurang ajar itu.
Aku mulai suka duduk berlama-lama lalu mendengarkan lagi romantis sambil membayangkan orang yang aku sukai dengan wajah yang berbinar-binar.
Kalau dia bisa menjadi kekasihku aku bersumpah akan menyerahkan seluruh cintaku padanya , ucapku dengan sedikit lebay dan alay.
Toh kita sudah sering ngobrol berdua , sepertinya dia juga menyukaiku ( bukan sepertinya, tapi aku sudah yakin!!)

Dan ketika aku sudah tidak sanggup lagi menahan wabah cinta ini aku memutuskan untuk mengungkapkan perasaan cintaku padanya.
Aku memutuskan untuk mulai mendekati pemuda yang ketampanannya sangat kurang ajar itu.

Saat aku sudah mulai yakin untuk mengungkapkan perasaan cintaku, tiba-tiba aku melihat pemuda itu sedang bersama dengan kekasih masa lalunya.
Ya Saverin dan Selena mereka sedang bertemu , sayup-sayup ku dengarkan percakapan mereka , sepertinya kekasih masalalu Saverin ingin kembali ke pelukan pemuda yang ketampanannya kurang ajar itu.
“Aku masih sangat menyukaimu , aku ingin kembali ke pelukanmu, aku ingin kembali melanjutkan cerita cinta kita berdua, kembalilah padaku , mari kita mulai lagi dari awal , mari kita mulai lagi belajar tentang apa itu cinta lagi, jangan tinggalkan aku , aku tersiksa oleh perasaan rinduku ini” ucap Selena.

Laksana petir di siang bolong, mendengar ucapan Selena yang tidak sengaja itu hatiku langsung porak-poranda, tubuhku langsung lemas, siapa aku ?? Berani sekali menyukai laki-laki paling tampan di sekolah ini.
Sebuah selaput kokoh tak kasat mata seolah terbentang di hadapanku, aku seperti orang yang tidak tau diri.
Aku seperti puguk merindukan bulan.
Aku sudah kalah bahkan sebelum bertanding, aku menyerah lalu aku memutuskan untuk pulang sebagai gadis yang kalah.