“Hai, sepertinya akhir-akhir ini kamu lebih baik ya?” Tanyanya padaku.
“Kamu yakin kalau aku lebih baik dari kemarin?” Tanyaku padanya.
Kembali ke empat tahun belakang, saat aku akhirnya mengetahui “temanku” yang selalu ada bersamaku, namun baru kusadari akhir-akhir ini.
Lalu proses mengenali “teman” berlanjut, dibantu oleh ahlinya. Naik turunnya fase kulalui. Ada saatnya ingin menyerah namun berkat dukungan semua pihak, aku masih tetap disini.
Sungguh, perjalananku hingga sampai di titik ini, kulalui dengan segala macam perasaan, entah itu perasaan senang yang terkadang sebentar atau terkadang lama, atau perasaan sedih yang juga tidak pasti munculnya.
“Apakah kamu sudah benar-benar mengakuiku sebagai “temanmu” yang akan ada bersamamu sampai akhir hidupmu?”
“Ya, aku telah mengakuimu sebagai “temanku”, bagian dari diriku yang akan terus menemaniku hingga akhir hidupku.”
Dengan mengenali diriku, aku dapat menemukan apa kesukaanku, siapa yang benar-benar ada untukku, adanya harapan bahwa hari esok akan lebih baik dari hari kemarin, bertemu para orang baik yang kusyukuri kehadirannya di hidupku.
Aku tak menyesali keputusan yang telah kuambil ini. Seandainya aku masih menganggap aku baik baik saja, maka aku yang sekarang tak akan ada.
^_^
Tks ya kak udh update
terima kasih sudah membaca
Wowww selin teryata punya bakat menulis juga ya semangat sel…
Tks ya kak.
Okehh
Me, myself and I