Senyaman itu,
Ketika merentangkan kedua tanganku tanpa beban di alam bebas seakan aku siap mengepakkan sayap nyaris terbang.
Menengadahkan wajahku pada bentangan langit luas sembari merasakan semilir angin menyentuh lembut lantas menarik garis-garis senyum yang kupatuhi tanpa perlawanan.
Rintik hujan yang turun perlahan pun begitu menyenangkan ketika kuhitung satu persatu sentuhannya pada tubuh yang tengah dipenuhi kelegaan tak terkira.
Tentang aku dan seluruh cerita yang menumpuk seperti buku harian usang dalam hidupku.
Tentang aku yang menatap hidup dengan seluruh cara sekuat dan sebisaku.
Mensyukuri keluguan yang mengajariku arti ketulusan yang menjadikan putih akan tetap menjadi putih dan segala hitam takkan meruntuhkanku maupun menggoyahkanku sedikitpun.
Tenggelam dalam kilas balik tentang menjadi rapuh, menjadi kuat, dan segala sesuatu yang membawaku berlabuh pada titik untuk kemudian cinta pada diri yang telah suka rela menjadi kawan terbaik nan terabaikan sepanjang waktu.
Di bawah rintik hujan aku menari, membiarkan langkah kakiku melompat riang bagai anak kecil mengikuti denting-denting,
Menjadikan mendung tak lagi mampu menggelayuti kalbuku hingga pilu,
Aku bersenandung dan menari merayakan diriku sendiri.
Menyambut kedatangan dengan salam keramahan,
Melepas kepergian dengan lambaian tangan penuh kesan,
Tidak ada yang kusesali.
Bukankah manusia memang datang silih berganti?
Tidak ada yang perlu tinggal dalam paksa, tidak pula menetap untuk tertawan, pun tak perlu menjadi kawan yang tak diinginkan.
Tidak perlu ada candu pada sendu maupun rindu yang menderu,
Tidak tentang aku dan kamu.
Tidak tentang apapun.
Aku, merasa cukup.
***
Seems like i’ve been died inside my heart but it doesn’t matter because I feel better enough.
Komen dulu sebelum dihapus tulisannya. 😆
Yuo, gaka da gunanya memaksa yg tisak ingin tinggal krn hanya akan membuat luka.
Ahahahha, insyaAllah dibiarkan menjejak di lapak ini.
Astaga, baru tau kalo komenku penuh dengan typo. Maafkan.
Bener, ya gak dihapus!
Sesuatu yg dipaksakan akan berakhir tidak baik
Huhuhuuuu~
Secukupnya saja
Mencintai diri sendiri
Menghargai dirinsendiri
Membahagiakan diri sendiri..
Bukan soal hadirnya si dia..dia dan lainya
Yg pernah menumbuhkan bahagia dan menggoreskan luka..
Tapi lebih berdamai pada hati
Menerima takdir ..
Karena mereka ..
Sekarang terbentuklah sosok
Yg mandiri dan lebih menghargai hati
Dan diri sendiri…
# eh ko ga nyambung yak wkwkwk
Maafkeun ya kak wahe
No, aku suka kalimat terakhir kak emiey. Memang seperti itu maksudnya, menjadi pribadi yang lebih tangguh dan mandiri serta menghargai dan mencintai hati dan diri sendiri.