Sebulan sudah mereka hidup bersamaku, tidak ada hal yang mencurigakan. Dan tidak ada kemajuan yang berarti dalam kasus pengeboman markas mereka. Mereka seolah buntu, tidak menemukan jejak sedikitpun saking rapinya si penjahat dalam menjalankan aksinya.
Perhatianku tertuju pada Neo, yang terlalu sempurna di mataku. Dan apa aku harus bilang, jika aku mengenal wajahnya dulu.
” Akhh….” Aku terpeleset hingga berguling-guling di tangga yang untungnya tinggal 10 anak tangga lagi menuju ke bawah. Semua orang entah kemana, yang menghampiri ku adalah Neo.
” Anda tidak apa apa Bu bos” tanya Neo dengan nada kaku. Aku hanya bisa melotot, karena dadaku sesak dan tubuhku lemas semua.
” Ada apa ini??? Ai kamu kenapa???” Regio datang menghampiri ku, dan langsung menggendong ku ke mobil, yang lagi lagi di bawa ke rumah sakit.
” Kaki kamu retak, ceroboh banget Sich.” Decak Regio, yang marah melihatku terluka lagi.
” Maaf, aku lagi banyak pikiran. Soalnya Tante Karina menghilang, dia tidak bisa di hubungi sama sekali” ku ungkapkan kegelisahan ku pada Regio, dia pun terlihat berfikir dan menghela napas.
” 2 Minggu lalu, Tante Karina memberiku voice mail. Badai di sungai yang tenang. Dan setelah itu, aku tidak bisa menghubungi dia.” Kode merah, voice mail itu adalah kode merah untuk seluruh anggota. Agar melarikan diri, juga menghapus dan mengunci seluruh data untuk kerahasiaan GOLDROSES. tapi kenapa aku tidak mendapatkan kode itu, yang artinya aku yang di tumbalkan oleh Tante Karina untuk menjadi buruan si badai.
” Aku mau pulang, mas… Please…” Aku merengek pada Regio untuk di pulangkan segera.
” Ngga, sampai kaki kamu pulih. Kamu akan tetap disini, juga tenang saja. Anak anak akan bergantian menjaga kamu. Juga para bawahan Daddy ikut menjaga kamu” tegas Regio.
” Terserah, but i Love you hubby” aku menyembunyikan wajahku yang memerah, karena ini pertama kalinya aku mengatakan itu. Tak berapa lama ku rasakan Regio yang ikut berbaring bersamaku di ranjang sempit ini.
” Katakan lagi, aku merasa itu hanya halusinasi ku saja.” Pinta Regio.
” Tidak ada siaran ulang, aku malu.” Cicit ku di dalam selimut.
” I love you so much too, ai” suamiku membuka selimut yang menutupi wajahku yang merah, dengan lembut dia menciumku penuh perasaan.
” Ekhem….” Dehem seseorang yang bikin aku kembali menutup wajahku dengan selimut.
” Dia sedang sakit son, tahan sedikit gairahmu itu. Aku tau kau ingin segera menimang anak, tapi ini di rumah sakit.” Daddy berkata begitu frontal, aku benar-benar malu.
Setelah beberapa lama, Regio di usir secara halus oleh Daddy dengan dalih kami lapar.
” Daddy sudah menempatkan beberapa orang Daddy di rumahmu, juga di antara suster dan dokter juga para penjaga di sini untuk keselamatanmu. Atas perintah Tante mu.” Dan benar saja apa yang aku duga, Tante Karin membuatku menjadi target utama.
” Selama 2 tahun ini, mereka menyerang hanya untuk mencarimu. Dan tantemu tidak tau, apa yang kau lakukan hingga ada orang yang terobsesi denganmu. Dia menyerah, dan kini kamu tanggung jawab kami. Sebagai menantu kami.” Ungkap Daddy yang membuatku terharu.
” Terimakasih Daddy, maaf aku hanya bisa membuat masalah saja.” Daddy memelukku, dia menatapku dengan kasih sayang.
” Orang tuamu menyelamatkan hidup Daddy dahulu, dan kau saat ini adalah bagian dari keluarga kami. Sudah sepantasnya kami melindungimu layaknya keluarga. ” Ku balas pelukannya, untuk ucapan terimakasih ku.
” Daddy,,,, dia milikku.” Regio ternyata sudah datang dan terlihat kesal karena aku di peluk oleh Daddy.
Aku dan Daddy tertawa karena kekonyolan seorang Regio dengan tubuh kekarnya.
” Cemburuan sekali, ya sudah Daddy pulang dulu. Semoga lekas sembuh.” Doa Daddy sebelum dia pulang.
“Makan lah, aku tau kamu ngga suka makanan rumah sakit.” Regio menyuapiku dan dirinya sendiri hingga makanan itu habis.
Saat memikirkan nasibku sekarang, aku teringat temanku di Italia. Apa kabar dia sekarang??? Apa dia sudah menikah atau belum. Sepertinya aku harus menghubungi dia, untuk meminta sedikit bantuan.
akhirnya update jg…..
:tepuk2tangan :tepuk2tangan
Gimana cara lihat chapter yg lain ya?
Wkwkwkwk