Vitamins Blog

The Fallen Angel – 2. Awal Mula

Bookmark
Please login to bookmark Close
19 votes, average: 1.00 out of 1 (19 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Pagi yang cerah seperti nya tak mengganggu untuk Evelyn , terlihat kini ia masih memejamkan mata nya dengan rapat ditambah dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya walau pun jendela kamarnya telah dibuka oleh salah seorang assisten rumah tangga di rumah nya.

Terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah pintu ruangan di mana sang gadis masih meringkuk dalam dunia mimpi .

“Eve , sampai kapan kamu mau tidur nak ?” ucap suara lembut penuh kasih yang dapat Evelyn tangkap di telinga nya .

“Sebentar lagi mom , ini masih malam” balas sang anak yang tak mau mengeluarkan kepala nya dari balik selimut .

“EVELYN DIANDRA HARTS !!! BANGUN SEKARANG ATAU MOM SIRAM AIR!!!” Teriak sang ibu yang langsung mendapat respon dari sang putri .

Evelyn langsung duduk siap siaga di atas tempat tidur mendengar teriakan sang ibu .

“Mommmmm ….. aku kageeeeetttttttttt” keluh si putri sambil mengusap dadanya dengan ekspresi pura – pura terkejut yang kentara sambil menampilkan cengiran khas nya.

“Tak ada cara lain untuk membangunkan mu honey … Jadi terima saja ya sayang” Ujar si ibu sambil tertawa cekikikan meninggalkan kamar tidur anak nya .

Ya , ini lah hidup Evelyn Diandra Harts selama 22 tahun belakangan , ia putri dari seorang konglomerat kaya di daratan eropa , sang ayah Edward Leonardo Harts merupakan seorang pebisnis handal yang menggeluti bidang IT dan merupakan pendiri serta pemilik dari Harts IT Company yang merupakan perusaan IT terbesar di Eropa , sedangkan sang ibu Cindy Clarionette Harts merupakan seorang pemilik perusahaan keamanan terkemuka di Eropa , menjadikan nya Evelyn Diandra Harts sebagai anak gadis yang masuk ke dalam daftar Most Wanted women .

Selain harta kedua orang tua nya yang melimpah , ia tak ingin hanya duduk dan bersenang – senang menghabiskan dan menggunakan harta orang tua nya . Evelyn di usia nya yang masih sangat muda sudah mendirikan sebuah perusahaan konsultan keamanan sama seperti sang ibu .

Memang darah lebih kental dari pada air , perusahaan yang didirikan oleh Evelyn mengalamai kemajuan yang cukup pesat dan hampir mampu bersaing dengan perusahaan sang ibu .

Pagi ini ia berencana untuk terus bergelung di tempat tidur nya hingga siang , tapi rencana itu hancur dikarenakan sang mama yang mendadak menerobos kamar nya sambil membawa ember air yang menjadi ancaman bagi kasurnya .

Dengan langkah gontai ia masuk kedalam kamar mandi yang berada dalam kamarnya , melihat pantulan wajah nya pada cermin , seorang wanita muda dengan rambut hitam berkilau yang acak – acakan , mata yang segelap rambutnya dan kulit kuning langsat khas melayu asia yang menyambutnya .

Ya … Sebagian besar penampilan fisik nya meniru sang mama yang memang berasal dari Indonesia , hanya hidung mancung dan bibir tipis nya yang mengikuti ayahnya , bahkan tinggi badan nya pun mengikuti sang mama yang mungil , hanya 165cm .

Ia pastinya kalah tinggi dibandingkan dengan model – model majalah ataupun dibanding teman – teman nya dulu saat di universitas .

Tapi kecantikan dan aura yang ia miliki mampu mengalahkan model Victoria secret sekalipun , rambut hitam dan kulit kuning langsat nya menjadikan ia sangat eksotis dan cantik , belum lagi kontur wajah nya yang khas perpaduan Asia dan Eropa menambah nilai kecantikan nya .

Puas mengagumi diri nya sendiri , ia pun melangkah menuju bath tub yang berada di sudut kamar mandi , mengisinya hingga penuh dengan air dingin dan mulai menenggelamkan tubuh nya di sana , setelah ia selesai dengan ritual paginya , Eve bergegas memakai pakaian kantornya dan segera turun ke ruang makan dimana Ayah dan ibu nya menunggu.

Menuruni tangga rumah nya yang bergaya Victorian , ia mendapati kedua orang tua nya yang tengah duduk di meja makan sambil menyiapkan sarapan .

Ayah nya Edward Leonardo Harts berperawakan Tinggi , gagah , dengan wajah tampan meski usianya sudah berkepala empat , duduk di kepala meja di dampingi Ibunya Cindy Clarionette Harts yang bertubuh mungil , dengan kulit dan rambut yang serupa dengan nya , dan dengan kecantikan yang tak memudar meski katanya umur sang mama sudah berkepala empat juga , bila Evelyn dan ibu nya berjalan berdampingan , orang yang tidak mengenal mereka pasti mengira bahwa sang ibu adalah kakak nya .

Menyebalkan memang , tapi dari bibit sang mama lah ia mendapatkan kecantikan yang tak wajar ini .

“Eve, sudah bangun nak?” ujar Edward ketika melihat putri nya bergegas duduk di meja makan .

“Eve pasti bangun dad karna ada yang menerobos kamar Eve dan mengancam akan menyiram Eve dengan air” sunggut si semata wayang yang dihadiahi dengan cekikikan kecil dari sang mama.

“Eve, hari ini kami akan berangkat ke Maldives” ucap Edward yang langsung dihadiahi suara batuk keras dari anaknya.

“What dad ?? ke Maldives ? untuk apa ?”

“Tentu ini honeymoon kami Eve” balas sang mama dengan senyum lebarnya.

“Honeymoon apa mom ? kalian sudah sangat sering bepergian dengan alasan Honeymoon , coba kita lihat , bulan lalu ke Dubai dengan alasan Ulang tahun pernikahan , beberapa bulan yang lalu ke Italia juga Honeymoon , dan sekarang ke Maldives yang pasti nya tidak mengikut sertakan ku di sana”

“Siapa tau kan pulang dari Maldives nanti kamu dapat adik Eve” celetuk sang mama yang langsung di pelototi suaminya .

Eve hanya memandangi kedua orang tua nya ketika mereka berdebat tentang adik baru untuk Eve , ini lah keluarganya , Ayah dan Ibu yang mencintai serta menyayangi nya setulus dan sepenuh hati .

Namun badai sebentar lagi akan menerpa dan memporak porandakan semua yang dimilikinya hingga tak bersisa.

1 Komentar

  1. Ko gaya tulisannya beda sama prolog ya? :kenabata