Vitamins Blog

Syair Cinta

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

21 votes, average: 1.00 out of 1 (21 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Kekasih hati, bila kau mendengar desau angin di padang pasir, maka kau akan mendengar sebagian doa yang kupanjatkan pada-Nya. Dalam setiap kerinduan yang kuselipkan di setiap butir tasbih, tak jemu aku katakan kerinduan hati. Kau mungkin berdiri di bawah langit dan mendengar sedikit kegusaranku.

Aku harap kau sempat mendengar sedikit kesungguhan hatiku. Pada-Nya aku berserah, sebab Ia mengetahui apa yang baik bagimu dan bagiku. Namun cinta mungkin bukan hal yang mampu aku perjuangkan padamu. Manusia pada akhirnya membutuhkan cinta yang lain agar mereka tergenapi. Dan aku berharap dirimulah yang akan menghilangkan kekosongan dalam diriku.

Pertama kali kudengar syair cinta dilantunkan. Aku menunduk … menangis.

Sungguh Ia Maha Mengetahui. Aku percaya dirimu akan menjadi sebab mengapa aku terlahir ke dunia. Maka Kasih, kuatkanlah diriku dan jangan jadikan sedikit perbedaan ini memisahkan kita.

Pada keagungan-Nya aku bersujud. Kuserahkan segala kerisauanku sebab kutahu Ia memiliki jawaban atas segala tanya.

Kasih, kau tahu aku tak memiliki kuasa atas hati. Cinta yang tumbuh dalam diriku itu nyata, begitu pula dirimu. Kuingin kita terlindung dalam misbah cinta, yang di sana, nantinya kita akan saling memahami dan menguatkan.

Semesta tahu bila kau dan aku hanya bisa dipisahkan oleh kuasa-Nya. Maka, Kasih, izinkan diriku mendengarkan syair-syair cinta dalam lantunan doamu di malam hari. Kau sebut nama-Nya, dan aku pun tak sanggup menahan butiran air mata.

Kuserahkan hidupku pada-Nya. Dalam keheningan kucoba mendengarkan kisah-kisah indah yang terselip dalam setiap ayat yang kausenandungkan.

Kasih, tidakkah Ia memang membiarkan kita memahami semesta ciptaan-Nya. Mungkin kita terlalu abai hingga tak melihat cahaya yang diturunkan oleh-Nya.

Namun dengarkanlah janji hati ini.

Janji hatiku padamu.

 

To Farah: nggak tahu udah melting banget atau enggak nih.

 

4 Komentar

  1. Ddchrsmylndra menulis:

    :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU

  2. Duh, baper bener puisinya :PATAHHATI

  3. :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU

  4. fitriartemisia menulis:

    :KECEWAHATI :KECEWAHATI :KECEWAHATI