Vitamins Blog

You’re My Spring

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

28 votes, average: 1.00 out of 1 (28 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

 

Dukaku kadang tak beralasan, muncul dan tenggelam laksana buih di pinggir pantai. Kata orang aku terlalu lemah hingga segala yang mereka katakan mengenaimu pun tak aku pedulikan. Atau mungkin aku terlalu larut dalam kebersamaan kita?

Hei kau. Ya, kau yang pernah berada di hatiku. Apakah kau masih ingat dengan janji yang kauucapkan di bawah pohon sakura? Atau kau tak lagi memedulikan setiap kata yang dulu kauikrarkan?

Di sini aku masih menunggu. Di bawah pohon sakura yang dahulu menjadi tempat peraduan kita. Lihatlah, kelopak-kelopak berwarna merah muda yang kini menghujaniku. Seolah mereka pun mempertanyakan kehadiranmu. Sayang, aku cuma bisa berdiri membatu di bawah siraman sakura.

Padahal tidak ada luka di kulit ini, namun rasa nyeri tak kunjung reda. Terus saja denyutnya menekan … dada, jantung, hati, seluruh tubuhku menjerit payah.

Aku ingin berkata jujur, “Aku tak bisa.”

Kau mendongak, menatap cabang sakura yang tak berdaun; hanya ada butiran salju yang menyelimuti batang pohon sakura. Aku melihat uap yang tercipta saat kau berusaha menghela napas. Jantungku berdegup kencang, tak sabar menunggu kata-kata indah yang mungkin kauciptakan untukku.

“Ano nee,” katamu padaku. “Aku harus jujur padamu.”

Jujur? Tidakkah selama ini hubungan kita dilandasi oleh saling percaya?

Kau tak lagi memperhatikan butiran salju di antara cecabangan, kedua mata hitammu menatap telak padaku. “Aku tak bisa.”

Dingin. Aku tak mengerti dengan arah pembicaraanmu.

“Naze?” tanyaku. Rasa panas menyengat mata, aku tak yakin sanggup menahan tangis. Begitu saja … butiran bening membasahi kedua pipiku.

Kau tak membalas.

“Aku mengerti,” kataku.

Pada akhirnya aku memilih untuk mengalah.

Aneh, seharusnya aku belajar hidup tanpa kehadiranmu. Bila biasanya aku berjalan menikmati dedaunnan maple yang berubah warna menjadi oranye sembari menggandeng tanganmu, kini aku hanya bisa melangkah seorang diri. Tak ada lagi gurauan di antara kita berdua.

“Aitakute,” kataku. Aku merindukanmu. Apakah angin menyampaikan salamku padamu? Apakah burung-burung gereja menyanyikan kerinduanku padamu. Hei, kau. Masihkah kau mengingatku sebagaimana diriku?

Sakura, tak bisakah kau menyembuhkan separuh hatiku yang telah dibawa pergi olehnya? Aku hanya ingin merasakan kehangatan saat bersamanya. Namun, tampaknya hanya aku seorang yang merasa kehilangan.

Waktu tidak benar-benar menyembuhkan luka yang ada di hati. Aku tak tahu cara menyampaikan segala perasaan yang membuncah saat menatap kedua matamu. Aku tak pernah membutuhkan sebuah alasan untuk mencintaimu. Tak butuh alasan bila hati telah memilih pemiliknya.

Awalnya aku mengira kaulah pemilik hatiku. Sayang, separuh hatimu bukan untukku.

Sakura….

Sakura….

Ke manakah perginya rasa yang dulu menenteramkanku? Ataukah hatiku telah mati bersamaan dengan perginya musim semi yang dibawa olehnya?

Angina berembus, menerbangkan kelopak sakura. Aku berharap sakura membawa serta dukaku. Mungkin aku bisa berharap setiap kali rasa sakit itu datang, maka aku akan mendatangi pohon sakura dan memintanya mengubur pedihku dengan kelopaknya.

“Sakura sangat mirip denganmu,” katamu saat itu.

Kau bilang bahwa setiap kali sakura mekar, kau merasa seolah diriku selalu berada di sampingmu—menghujanimu dengan aneka warna.

Tak ada lagi air mata sebab aku tak mampu menangis. Ragaku kepayahan, sudah cukup segala kenangan yang tersisa. Aku tak ingin membebani hati ini dengan kerinduan yang tak mungkin terbayar.

Hanya aku seorang….

Hanya diriku saja yang berharap.

“Sakura,” kataku, “bisakah kau sembuhkan separuh hatiku?”

 

 

 

 

 

Cerpen singkat untuk Farah.

Semoga tidak mengecewakan.

Salam hangat,

 

 

G.C

9 Komentar

  1. farahzamani5 menulis:

    Tuhhh kan cpt bngt kan bikin ny klo cerita yg nyesek2 mah huhuhu
    Ni terinspirasi dri pohon Sakura yg pernah dikau share dlu kah ka, yg kita ngomongin si mas pertama kali Eaaaaaaa, buat aq tp isinya kenangan dikau dngn ny, bagusssss bngt dah si kk haha
    Sukaaa dah aq mah karya2 dikau ka, yg nyesek macem gni ya bikin nyesek ampe ke dlm2 yg cerita so sweet ya pasti bikin melting ting ting ‘walau jarang bngt bikin cerita yg so sweet dikau mah hihi’
    Hidup cerita nyesek
    Hidup cerita sendu2 bikin nyesss huhu
    Mksh yak ka ???
    Oia bahas ini dlu
    Mencintai seseorang yg hatinya sdh dibawa pergi orang lain tuh rasany nano2 yak, nyes nyes gmn gtu, disatu sisi ya ada cinta dan di sisi lainnya ada sakit hati, trs gmn dongs kudu ny, jawab ka jawab ehhh haha
    Ditunggu karya2 lainnya
    Semangat trs ya ka

  2. Ini sedih bangeeett. Nyeseknya… Ngerasa aku yang jadi pemeran disitu?bagus, kak. Lanjut lagi dong. Cerita yang sweet dikiit wkwkwk

  3. cerita cinta Parah nih ceritanya…nyesekk amat ituu,,, bgs karyanya,,ttg Palah tp knp aku yg nyesek hiksss

    1. farahzamani5 menulis:

      Bukan ttng aq ka aciiiii
      Masa kisah cinta aq nyesek bgni, jngn dongs huhuhu

  4. hiks,,,, aku ikut bersedih untuk palah… my baby bala2 yg sabar yah :PATAHHATI :PATAHHATI

    1. farahzamani5 menulis:

      Lahhh ka Baby bolo2 ini bukan kisah aq, tp cerpen yg ka galuh bikin buat aq hehe

  5. fitriartemisia menulis:

    wehhhhh, cerpen untuk palah kok bikin nyesek :AKUGAKTERIMA :AKUGAKTERIMA :AKUGAKTERIMA

  6. syj_maomao menulis:

    Ni cerpen buat Palah kok aku yang nyesek yaaa :PATAHHATI
    Sakura, dikau yang nenjadi saksi atas mereka, tak bisakah engkau sembuhkan luka di antara mereka? :LARIDEMIHIDUP

  7. Aku fans berat ni sama gaya penceritaannya.bisa bikin aku baper, baper, nyesek, nyesek …
    Tapi aku sukka …di tggu karya lainnya ya.