Vitamins Blog

Sebuah Kata ‘Perpisahan’

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

26 votes, average: 1.00 out of 1 (26 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...


Loading…



 

Hanya sebuah kalimat sederhana

Dengan kata-kata yang cukup simple.

Yang keluar dari mulutnya,

Namun semua itu mampu meruntuhkan sebuah kepercayaan yang aku bangun dalam beberapa tahun ini,

Mampu membuatku diam seribu bahasa, dengan otak yang berpikir lamban.

Memberiku pengaruh yang luar biasa hingga aku benar-benar kehilangan sesuatu yang  sungguh berharga, yaitu sebuah ikatan yang aku anggap itu sejati.

Apa aku benar-benar memiliki arti dimatanya?, 

atau aku hanya parasit yang menempel pada tubuhnya karena tidak ada yang menginginkan aku.

Kenyataan  ini ingin membuatku menangis,

Menangis sekeras-kerasnya agar bebas dari siksaan batin yang perlahan-perlahan menggerogoti sebuah impian kecil, impian menjadi seseorang yang dibutuhkan. 

Namun aku perlahan-lahan menyadari, mengapa aku  menangis!

Menangis membuatku terlihat bodoh,sedih membuatku semakin menyedihkan. 

Seperti saat aku bersamanya, jalan-jalan  dan melakukan sesuatu hal bersama meski singkat tapi tetap saja aku menampilkan senyum terindah ku  agar dia tidak menyadari begitu gundahnya hati ini, meyakinkan diri dan mencoba percaya tak akan ada kata itu. Tak akan pernah ada.

Namun, nyatanya..

Nafasku begitu sesak menahan kecewa, kecewa teramat dalam padanya.

Dia tidak menyadari sebuah tombak kata-kata dengan ujung tumpul berkarat telah menusuk jantung ini hingga hancur berkeping-keping  dengan jeritan menyayat hati dari mulut ini.

Mungin baginya kata-kata itu hanya sebuah angin lalu yang ia ucapkan, bagiku itu semua menegaskan satu hal yaitu mungkin dari awal ia tidak memilihku, sebuah keterpaksaan memaksanya karena pilihannya tersisa satu yaitu aku seorang yang mudah untuk dimanfaatkan.

Maka pemikiran inilah yang membantuku bangkit,

Mungkin……“akulah yang selalu berbuat salah”

              “akulah yang terlalu egois”

              “ akulah yang tidak peka akan perasaanya”

              “akulah yang terlalu bodoh”

              “akulah yang harus selalu meminta maaf terlebih dahulu”

dan masih banyak lagi kata mungkin, aku akan selalu mengoreksi diri ini yang mungkin terlalu berharap lebih dari orang itu!

 

Itu aja ^_^

13 Komentar

  1. Jangan jdi cewe lemah :TERHARUBIRU

    1. Iyaa :semangatyangmembara :semangatyangmembara

  2. farahzamani5 menulis:

    Kata2 yg keluar dri mulut tuh ga nampak tp kdng suka lbh tajem dri piso huhu
    Ayooo lahh, jngn trll menyalahkan diri sndri, jngn menyakiti hati dngn selalu mengalah
    Dirimu pny hak untuk melawan jika ada kta2 seseorang yg menyakitimu
    Semangat
    Kmu pasti bsa

    1. Iya kak lbh menyakitkan
      Benar aku punya hak lbh untk melawannya kan
      Semangattt
      Makasih kak palah

    2. farahzamani5 menulis:

      Bnr bngt
      Sma2 yak
      Semangatttt terus

  3. Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri. Tetap jadi dirimu, jangan berubah karena orang lain, tapi berubah lah untuk dirimmu sendiri. Jika dia menginginkan perpisahan, maka ucapkanlah selamat tinggal untuknya. Kalau kata orang, jangan memperjuangkan seseorang yang tidak mau berjuang untukmu. Semangat~!!

    1. Iya kak lbh baik berubah untk diri sendiri aja
      Makasih kak, kta2 nya mmbt aku sadar
      Semangattt

  4. Semangat ya Lucy :semangatyangmembara :semangatyangmembara

    1. Iya sel
      Semangattt
      Makasih yah

    2. Samasama, lucy??

  5. Pada nyata bukan sepenuhnya kita perempuan yg salah. Mungkin itu sebuah kesalahpahaman. Tapi dia tidak hanya 1, kita pasti akan menemukan yg lebih baik dari dia. Tetap semangat kak :YUHUIII

    1. Iya semoga
      Makasih yah

  6. fitriartemisia menulis:

    semangaaaaaaaaaaaat !!!
    btw aku suka fontnyaaaa pake banget ! xoxo