Vitamins Blog

The Little Girl (Part 2: Si Jomblo Ngenes, Si Androgyny, Si Bungsu)

Bookmark
Please login to bookmarkClose

No account yet? Register

18 votes, average: 1.00 out of 1 (18 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...

Loading…

Terima kasih untuk:

@farahzamani5 @lovesela @xixihana @alvinabb @fitriartemisia dan terima kasih yang sudah like sayangggg. Tambah semangat aku hi hi hi

Maaf jika ada typo, typo udh ibarat kaya penyakit yang melekat mulu. Susah dihilangin.

Part ini spesial karena aku bawa om-om rasa oppa. Yuhuuuu. Ya udah ya cantik kita capcus aja. Makasih loh atas dukungannya….

※※※

Happy Reading

Tempat penuh dosa.

Tempat yang menyajikan sebuah janji manis namun terasa pahit. Tempat yang menjadikan hiburan kesenangan manusiawi walau hanya satu malam. Tempat dimana orang berbondong-bondong hilir mudik setiap malam menjelang. Tempatnya dimana orang-orang melarikan diri dengan cara mencari kesenangan yang salah namun dianggap mereka itu benar.

Gemerlap cahaya duniawi. Musik menghentak, hampir sepadan dengan denyut jantung yang berdetak. Liuk-liuk tubuh bergoyang dengan cekatan tak tahu malu. Pakaian minim yang mampu mengundang tamu hidung belang. Dibelai dan diraba tidak masalah bagi mereka, asalkan uang dan kesenangan yang mereka dapatkan setelahnya. Kesenangan sesaat namun menambah dosa secara bersamaan. Pria maupun wanita tidak ada yang peduli itu.

“Tambah lagi”

Gelas minimalis terbuat dari kaca bening diangkat tinggi-tinggi. Mendarat mulus tepat pada meja bartender.

Mendengus kasar. “Sadarlah kau itu sudah meneguk banyak minum. Kau semakin menyedihkan jika seperti ini terus.”

Tegur pria yang berwajah cantik. Tipikal wajah yang mampu mengundang wanita iri dengan paras cantik nya seperti wanita sungguhan. Kalaupun di dunia modeling wajah-wajah seperti ini akan masuk dalam jejeran kelas model Androgyny. Yang dimana maskulitas dengan feminitas banyak diincar oleh kalangan desainer ataupun fotografer. Dan Kim Heechul memiliki itu, memiliki wajah yang bertemakan Androgyny.

Kim Heechul, marga Kim adalah kepunyaan dari keluarga besar ibunya. Ketika Heechul berkunjung ke Korea dengan secara otomatis namanya akan disematkan menjadi Kim Heechul. Beda lagi jika ia sudah diluar Korea Selatan, dirinya akan berganti nama dengan nama yang sebenarnya— Casey Louis. Darah Perancis dan Korea mengalir deras di setiap pembuluh daranya. Gen ibunya lebih dominan, tampangnya tidak terlalu mencolok seperti orang-orang Eropa. Jauh berbeda dengan adiknya— Sakura Louis.

“Sudah biarkan, percuma Hyung protes terus menerus seperti itu. Nasehat mu tidak akan di dengar olehnya.”

Menyengir. Membuat gusinya terlihat sangat menawan. Rahang kokoh. Iris mata hitam nan sipit namun tajam.

Orang-oranya selalu memanggilnya Eunhyuk. Itu nama kerennya, jauh berbeda dengan nama aslinya Lee Hyuk Jae. Keluarga besar Lee, marga yang disematkan oleh ayahnya.

Eunhyuk menggoyang-goyangkan gelas minimalis yang berisikan sampanye dengan dua es batu kecil. Menyeruputnya perlahan, memejamkan mata hanya untuk bisa menikmati sensasinya. Sadar ia tidak boleh mabuk, hanya untuk berjaga-jaga saja. Heechul mana sudi akan mengurus dua pria mabuk sekaligus.

Dirinya terlalu baik atau barang kali setia kawan dengan pria yang berada disampingnya yang masih belum mau membuka mulut.

“Aku jadi gatal ingin meninju mukanya.”

Eunhyuk terkekeh geli. Lantas ia hanya melirik si korban yang di maksud mereka. Ah, Kyuhyun. Pria ini begitu menyedihkan. “Tidak seru kalau kalian berkelahi tapi yang satunya ternyata masih dalam pengaruh alkohol. Apa namanya itu— ah ya! Namanya kurang gentleman” Balas Eunhyuk sedikit berteriak. Heechul mendengkus kuat-kuat.

“Sudah berapa tahun ini?” Tanya Heechul cukup absolut.

Serius, Eunhyuk tak bisa menahan alisnya mengkerut. Dia tidak mengerti.

Otak cantik Heechul siap tanggap menerangkan. “Maksudku sudah berapa tahun bocah tengik itu tak kunjung move on dengan wanita sialan itu?”

Lidah dan suara tak sudi menyebut nama wanita yang membuat sahabatnya berubah menjadi pria brengsek menjadi lebih brengsek lagi. Tak perlu melirik lagi, sebab Heechul sudah melihat keadaan Kyuhyun yang asyik akan dunianya yang Kyuhyun buat sendiri. Tenggelam pada rasa sakit yang tak kunjung sembuh. Tenggelam pada masa lalu percintaan yang tak mulus.

Eunhyuk mengangguk mengerti. “Ah biar ku hitung secara manual. Umur Kyuhyun sudah berapa tahun?”

Jari-jari Eunhyuk sudah siap menghitung.

“Dua puluh tujuh tahun”

Balas Heechul cepat. Ia melihat gelagat Eunhyuk yang sok menjadi guru matematika gadungan. Menghitung secara manual dengan hitungan mundur.

“Sembilan tahun”

Finish. Selesai. Dan detik berikutnya Eunhyuk terpingkal karena derai tawanya sendiri. Membuat kursi yang di dudukinya ikut terguncang. Baginya ini lucu. Tidak tahu reaksi Heechul akan seperti apa. Si korban bully tak kunjung bereaksi.

Jomblo ngenes.” Celetuk Heechul. Membawa bahasa yang asing didengar oleh Eunhyuk. “Bahasa apa lagi itu?”

“Biasa, bahasa Indonesia. Aku jadi ikut-ikutan karena ulah Sakura. Adik ku yang satu itu dalam kehidupannya selalu berbicara dengan tiga bahasa. Korea, Perancis, Indonesia. Rumit kalau kau tidak memahami nya.”

Yeah, serumit kepribadiannya.

Celetuk Eunhyuk menambahkan.

“Dan artinya?”

Dilanda penasaran.

Yakin tidak yakin Heechul memilih tidak yakin. Jujur dirinya tidak terlalu buruk untuk mengerti atau memahami bahasa Indonesia walaupun tak sepandai adiknya. Lebih dulu dirinya menyeruput cairan yang bewarna oranye dengan beberapa kali tegukkan. Menoleh ke samping, menatap kawan karibnya— Eunhyuk.

Jomblo yang berarti single, tak terikat dengan hubungan special lawan jenis.  Ngenes, nah… kalau kosa kata itu aku tidak terlalu yakin untuk menjabarkannya. Tapi jika digabung menjadi satu, jomblo ngenes bisa kau pahami seperti Kyuhyun seorang single yang terpuruk. Well, itu bisa menjadi judul sinetron.”

Musik menghentak dengan volume level tinggi tak mengusik derai tawa Eunhyuk yang terlihat berlebihan. Seratus persen Eunhyuk menjadi yakin Heechul lebih cocok menjadi seorang komedian yang berlidah tajam.

Heechul seorang antimainstream sejati.

“Apaan itu? Jomblo ngenes, kukira artinya tidak seburuk apa yang kau katakan. Ini sih namanya konspirasi hati.”

Timbal Eunhyuk dengan menepuk dadanya berulang kali. Ada batuk-batuk samar tanpa direncanakan. Niatan untuk menghentikan derai tawanya sebelum bertambah mengerikan.

“Asik membully ku? Perlu ku cuci dulu mulut kalian dengan deterjen di rumah ku? Tenang saja kalian tak perlu membayar. Gratis untuk kalian.”

Si Biksu akhirnya mau membuka mata. Korban bully angkat bicara. Akhirnya peka dengan sekitar. Bau-bau orang ditindas seketika membuat Kyuhyun berubah menjadi sensitif. Sadar sepenuhnya bahwa ia korban bully oleh kawan sejati brengseknya. Mendesis dengan umpatan kasar yang tak mampu membuat dua sejoli anak adam gagal beringsut ketakutan.

Gagal menakuti. Disambut cengiran Eunhyuk yang membuat hati menjadi panas dingin. Emosi labil efek dari patah hati tak kunjung sembuh. Heechul tampang kalem, tak menoleh sekali pun.

“Kau marah? Berarti kau membenarkan perkataan Heechul Hyung secara tidak langsung.”

“Aku tidak terpuruk seperti apa yang kalian lihat”

Lamat-lamat Kyuhyun kembali bicara dengan membela diri atau pelarian diri dari kenyataan? Heechul hanya bisa mendengus remeh, bola mata diputar satu kali. Eunhyuk membiarkan sang tertua diantar mereka kembali berkicau. Siap-siap kuping panas kawan.

“Buta akan diri sendiri. Tak memahami dirimu. Keluar masuk klub malam. Minum. Mabuk. Perokok berat. Jika sedang bosan fatal nya mau bisa menumpahkan cairan perjakamu pada wanita barbar. Yeah, walaupun kau tak main sembarangan dan menjaga keamanan dengan cantik. Siklus hidupmu seperti itu terus. Apakah itu bisa disebut gaya hidup sehat? Jawabannya tidak. Kau itu terpuruk Tuan muda. Ada kalanya aku gemas ingin meninju muka mu. Terus saja kau lari dari kenyataan, mengaku pada dirimu bahwa kau itu tidak terpuruk padahal dilain sisi kau itu butuh pertolongan.”

Jeda.

Kyuhyun mendapatkan pelajaran didikan nasehat keramat Heechul secara gratis.

Pundak Kyuhyun ditepuk pelan oleh Eunhyuk. Mimik prihatin sama seperti Eunhyuk mengatakan

Perhatikan apa yang dikatakan Heechul Hyung.

Tersenyum sinis. “Yeah mudah bagimu mengatakan seperti itu. Karena kau sendiri tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan. Perlu uji coba terlebih dahulu? Baru kau bisa menilai nanti.”

“Perlu kau ketahui, aku tidak buruk dalam masalah percintaan. Aku berpengalaman Tuan muda.”

Sangkal Heechul dibalas tak kalah sinis dan sadis.

Keadaanya bisa digambar seperti ini. Bayangkan kalian melihat pertandingan ring tinju. Sebelah kanan dan kiri masing masing sudah menyiapkan jagoan mereka. Siap adu jotos. Perlu kekuatan, kecermatan, ketangkasan namun alih-alih adu jotos kini berubah menjadi adu bacot— adu mulut bahasa yang lebih kerennya.

Kyuhyun versus Heechul. Marcus versus Casey. CEO versus Model Androgyny. A versus AB. Kilat lempar sindiran buat Eunhyuk diam tak berkutik. Berada ditengah-tengah dan diapit dua orang yang sama-sama tak mau mengalah. Rasanya pengap. Oksigen nyaris langkah. Musnah.

“Cih.” Seru Kyuhyun. Perasaan muak mulai menggeluti hati yang sensitif. Alih-alih lempar sindiran namun Kyuhyun pria yang berperawakan menawan lebih dulu buat ancang-ancang ingin minum lagi.

Bibir siap menempel cairan laknat. Namun semuanya tidak terjadi semudah itu. Sebab, lengan tangan Kyuhyun ditahan. Suara hembusan nafas Eunhyuk keras, dirinya siap akan melihat perang lagi.

Ah, gawat.

Gelas minimalis yang berisikan cairan laknat diambil alih secara paksa. Sang empu pemilik nya terlihat tidak terima. Heechul tidak peduli.

“Apa-apaan kau!”

Teriak Kyuhyun geram. Tubuhnya menjulang, beranjak dari tempat duduk dan mulai berdiri, disusul Heechul setelahnya. Suara teriakan Kyuhyun tak menimbulkan kerusuhan. Kecuali di titik tertentu. Dan secara ajaibnya Kyuhyun bisa menyeimbangkan tubuhnya walau masih dalam pengaruh alkohol.

“Kau yang apa-apaan!”

Heechul tak ingin mengalah.

“Aku tak suka kegiatan ku diganggu!”

Eunhyuk lebih baik diam.

“Cih! Akupun tak suka melihat kau minum terus seperti orang kesetanan. Kau itu sudah minum terlalu banyak Tuan muda. Jangan jadikan minuman sebagai sebuah pelarian.”

Tangan Kyuhyun mengibas dramatis. “Terserah apa kata mu! Aku tidak peduli!”

“Hallo kawan, kita masih di tempat umum. Jadi jaga sikap kalian tuan-tuan. Aku tidak ingin menjadi orang yang paling menderita karena harus menanggung acara adu jotos dadakan.”

Kali ini Eunhyuk mulai melerai. Berperan sebagai penengah. Ditepuknya kedua pundak sejoli anak adam yang berbeda umur walaupun hanya berkisar jarak satu tahun.

Eunhyuk menyuruh Heechul untuk duduk kembali. Untung saja si wajah Androgyny tak susah dibujuk, lain lagi untuk Kyuhyun. Eunhyuk berpikir Kyuhyun akan mulai melenggang pergi namun tebakannya salah. Sekian per detik akhirnya Kyuhyun berhasil dibujuk untuk duduk manis.

Ketiganya mengabaikan tatapan orang-orang yang akan penuh tanda tanya.

“Seharusnya Dennis dan Siwon ikut bergabung. Aku jadi repot sendiri mengurusi kalian.” Keluh Eunhyuk.

“Dennis dan Siwon terlalu beradap untuk datang ke tempat seperti ini.”

Eunhyuk menoleh kearah Heechul.

“Wow, kau secara tidak langsung mengatakan bahwa kami tidak beradab. Begitu maksudmu?”

Mimik Eunhyuk pura-pura terluka namun ia tertawa garing. Pundak Heechul mengedik acuh.

“Kau cepat peka rupanya. Untunglah akulah manusia satu-satunya yang masih sadar dan tau diri.”

“Yeah, terserah kau sajalah.”

Eunhyuk menyengir.

Situasi kembali kondusif walaupun masih tercium bau-bau permusuhan diantara keduanya. Hening sesaat, Eunhyuk berharap tak ada lagi sesi adu jotos untuk kedua kalinya. Bersumpah jika itu sampai terjadi Eunhyuk akan langsung menghubungi Dennis dan Siwon.

Heechul menatap lekat gelas yang berisikan cairan jeruk. Terbatuk perlahan lalu suaranya berbunyi ehem ehem. Kalau sudah begini jadinya kemungkinan besar ada maksud yang terselubung. Heechul berbicara pelan. “Aku dengar dari Dennis kau akan bertunangan dengan Adiknya, apakah itu benar?”

Seseorang bereaksi berlebihan. Mulut menampung sampanye yang niatnya akan diminum malah beralih fungsi seperti membikin air mancur. Eunhyuk menyembur. Meja bartender tak lagi klinis dan bersih. Eunhyuk bergidik ngeri. Berulang kali bersitatap dengan Heechul dan Kyuhyun. Mulut menganga dengan pupil mata mendadak melebar dengan dramatis. Shok. Terkejut. Takjub.

“Apa!” Pekik menusuk telinga Heechul dan Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum miring. Ah, ternyata ada orang lain yang tau dengan masalah ini. “Apa yang keluar dari mulut Dennis itu benar.” Aku Kyuhyun tanpa mengangguk.

Kelereng mata Eunhyuk tak kunjung berkedip. “Apakah hanya aku yang baru tahu tentang berita ini?” Eunhyuk meringis.

“Mungkin kau adalah satu-satunya orang yang belum diberitahu oleh Dennis. Aku tidak akan menyalahkannya, karena memang akulah yang pertama menghubungi dia duluan dan Dennis menceritakan masalah ini. Ah jadi benar ya, ku kira itu hanya gurauan semata.” Heechul mengangguk samar. “Aku tidak mengerti apa yang kalian rencanakan. Apa yang membuat mu menyetujui perjodohan konyol seperti ini tanpa berpikir panjang dulu Tuan muda? Sejak kapan selera wanita mu mulai berubah drastis jadi penyuka gadis-gadis remaja? Cho, itu bukan gaya mu, aku tahu kau.” Kening mengkerut-kerut.

Pikiran berkelana dalam sebuah dugaan-dugaan yang mungkin bisa saja terjadi.

Adik Dennis. Adara Fang, hanya pernah bertemu dalam beberapa hitungan jari tak lebih dari lima kali ketemuan. Gadis itu Pendiam. Tenang. Dan ah, semacam remaja yang tidak normal menurut Heechul. Perilakunya berbeda jauh dari gadis remaja lainnya jika hanya sekali pandang dalam pertemuan mereka.

Perjodohan?

Ck, sangat konyol. Memangnya ini jaman dulu. Dan pengecualian untuk orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis yang mengerikan. Bagi mereka perjodohan itu lumrah, alasannya hanya untuk masalah bisnis. Dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.

“Anak itu menarik. Yeah, kau benar. Bocah-bocah labil bukalah tipeku sama sekali.” Kyuhyun meracau tak jelas. Fokus tak fokus.

Semua bungkam ketika Kyuhyun berkicau diambang batas kesadaran. Heechul baik Eunhyuk tahu bahwa Kyuhyun sudah mabuk berat. Situasi yang gampang untuk mengorek informasi dari Tuan muda Cho Kyuhyun. Namun mereka tak akan mengambil cara yang kotor, kecuali dalam keadaan darurat— seperti sekarang ini.

Cukup diam dan dengar kan. Kyuhyun secara setengah sadar akan bicara jujur tanpa di minta oleh orang lain. Kadang kala orang pemabuk itu menguntungkan sekaligus merepotkan.

“Lalu kenapa?” Eunhyuk bertanya penasaran. Cukup absolut dan sulit dimengerti.

“Lalu kenapa apanya bocah? Bicaralah yang jelas.”

“Maksudku lalu kenapa kau menerima perjodohan ini seperti membalik telapak tangan dengan mudah?”

Mendengus kasar. Mendecit. “Kemauan ayah. Dia mengatakan bahwa aku harus berkenalan dengannya, bersikap baik atau apalah. Bau-bau modusnya sudah ku hapal betul keinginan kecilnya”

“Kau langsung menyetujuinya?” Eunhyuk terperangah.

“Situasi tak memungkinkan aku berkata tidak. Dia bilang aku harus mencobanya”

“Lalu kenapa kau mengatakan bahwa Adara menarik seperti apa yang kau katakan barusan? Oh! God! Atau jangan-jangan kalian—”

“Tidak! Jika otak mu berfikiran kalau aku sudah bertemu dengannya secara langsung maka ku jawab tidak. Tidak untuk sekarang, tapi besok. Aku melihat fotonya yang diperoleh dari ayah. Percaya atau tidak, setiap malam aku selalu memandang fotonya itu. Aku tidak mengerti kenapa”

Semua tahan nafas.

Sisi lain terkuak kepermukaan. Raut terkejut tak bisa disembunyikan. Heechul maupun Eunhyuk membikin mimik terperangah.

Perlu dicatat baik baik. Kalian tidak mungkin akan salah dengar. Ha ha ha apa katanya tadi? Kyuhyun memandang foto adik Dennis setiap malam menjelang? Gerangan apakah itu?

“Kau menyukainya?” Heechul tak bisa menahan diri untuk bertanya.

Bukannya menjawab namun yang ia dapatkan adalah suara tawa khas laki-laki yang jantan. Maskulin. Berwibawa. Tidak berlebihan. Dan menawan.

Heechul menatap bingung Kyuhyun.

“Omong kosong macam apa itu? Terkutuk lah hatiku ini jika hal itu sampai terjadi”

Masih tertawa dengan mata setengah terpejam.

“Setiap hari aku selalu mengutuk mu Tuan muda, kau perlu tahu itu”

“Trims. Kau memang benar-benar sahabat terbaik ku”

Kyuhyun. Heechul. Bersitatap. Heechul mendecit.

“Ck, aku tidak mengerti apa yang kau pikirkan. Setahu ku kau bukan tipikal seseorang yang mudah mengambil keputusan. Saran ku Cho, lebih baik kau jangan mengambil tindakan gegabah. Wanita yang kau hadapi berbeda jauh dari wanita yang sering kau mainkan. Aku tahu betul dia, jika kau sampai menyakiti Dara sama saja kau akan menyakiti Dennis juga. Seperti sebuah virus penyakit, flu akan sepaket dengan batuk begitu juga dengan sebaliknya. Dalam artian Dennis sudah satu paket dengan Dara—  kakak beradik satu sama lain saling melengkapi.”

Nasehat keramat Heechul sudah terlanjur terucap, namun pihak yang dinasehati lunglai tak berdaya. Terhisap akan ke dimensi lain. Tak sadarkan diri. Membuat Heechul harus menghela nafas lelah.

Eunhyuk sibuk menepuk-nepuk pipi Kyuhyun kanan kiri. Namun reaksi nya tetap sama. Diam. Tidak bergerak. Mata tak kunjung membuka lebar.

“Nihil” Eunhyuk menggeleng pelan sembari menyengir.

Hati Heechul lelah. “Biar ku bantu membawanya pulang”

Kalem. Heechul memberikan bantuan yang diharapkan oleh Eunhyuk.

“Trims abang Heechul. Ku harap Kyuhyun tidak bertindak gegabah” kata Eunhyuk khawatir.

“Amin saja. Karena jika itu sampai terjadi, Kyuhyun sama saja akan menyakiti Dennis secara tidak langsung. Aku tahu betul bahwa Dennis sangat menyayangi adiknya. Lebih dari apapun.”

7 Komentar

  1. Wah udah update. Vote dulu yakkk hehe. Semangat terus nulisnyaa :semangatyangmembara

  2. farahzamani5 menulis:

    Wow wow wow
    Dah update
    Komen ny nnt ya, drpd aq bca nnt komenny ga okehhh kan gaswat eaaaa hihi

  3. farahzamani5 menulis:

    Ya Allah aq ngakak2 baca cerita ini, seru bngt sih klo mereka dah berantem gtu
    Sakura Louis??? Ohhhhh jdi ini toh nama adeny heechul hihi, kyk kenal dah ama tu nama ka, siapa ya yg namany bgtu haha
    Omg plis deh kyuhyun 9 thn ga move on2, omg, cwe bnyk kaleeeee ehhh haha
    Dan ujug2 nerima perjodohan ama Adara, emmmmm bakal seru nih kedepanny hihi
    Ditunggu kelanjutanny
    Semangat yak

  4. Vote dulu yakkk

  5. Wkwkwk, akhirnya Nerima perjodohan juga, mmm bakalan seru nih kedepannya, hhe

  6. Bagus akhirnya nerima perjodohannya jugaa :BAAAAAA
    Next kak #ehh :LARIDEMIHIDUP
    Hihihi :BAAAAAA

    1. ???