Jika dengan melupakan diriku adalah cara untuk mengingat dirimu, maka cinta adalah kemanunggalan |
Di remang senja, rinduku masih belajar meng-eja tentang bahagia jingga atau kelabunya dusta dalam asmara |
Hanya sepi yang ku punya, sunyi mengajarkanku tentang ketabahan, setabah tanah yang di genangi air hujan |
Dan apalah itu umur panjang, sehat yang meruah ataupun harta melimpah. Bila di senja ini saja aku masih tanpamu |
Tanpa berfikir panjang hati ini memikirkanmu tanpa ragu dan tiada putus asa dalam benak ini |
senja abu-abu, terjemahkan tentang rindu yang telah punah. Ketika hati tergores sembilu, luka cinta teteskan darah |
Dibawah senja sore ini. Aku menemukan rindu diantara jingganya. Dimana dulu kita berpadu satu |
Mungkin senja tercipta, ketika Tuhan tersenyum bahagia. |
Tengah aku menalar bahagia ini, menyandarkanku pada sebentik buaian mimpi dibalik tabir kehidupan sarat kejutan. ya, kau |
ketika senja hadir aku mencoba meraba arti bahagia yang kau kemas, aku mencoba memahami setiap bait yang katanya itu bahagia |
Sebuah senja, di bibir samudera seseorang menanti jumpa, hingga pekat mengecup sukmanya, ia sadar semua sia-sia |
Di balik senja, ada nestapa yang selalu berharap jadi cahaya ketika malam datang tanpa gemintang atau rembulan |
Untukmu yang saat ini kurindu… Terima kasih untuk semua kasihmu, perhatianmu, pengertianmu, adalah yang terindah yang pernah ku dapat |
Kenapa senja hari ini kelabu? Tak bisakah kau sedikit biru? Cukup hati ini saja yang pilu, menangis membenam rindu |
Kau membuang semua nyerimu untuk senyumku, untuk tawaku dan untuk bahagiaku. Itulah caramu mencintaiku |
Hanya mampu mengabadikanmu dalam rasa, melalui tinta, membekap ratapan kenangan. Kita yang telah usai. Seperti senja ini |
Untukmu yang kurindu… Berbaringlah, lelaplah dalam letihmu. Bayangkan hadirku untuk tenangkanmu. Biarkan kuterjaga untukmu |
Berlayar arungi samudera rindu. Melintas cakrawala hati, menuju nirwana cintamu |
Senja kian menua, di matamu, cinta mengabadikan jingganya, janganlah menangis, kelabu mukamu, aku tak ingin menikmatinya |
Rama-rama bersayap madah hinggap lalu menetap di dada. Kelak, ia melahirkan cinta pada purnama ketiga |
Di sudut semesta, biru langit bermahkota senja membias jingga, ah benar saja tak selalu indah ia kutatap tanpa si gadis manja |
Berpayung pada hujan didekap oleh gigil. Seperti rindu yang tak hentinya memanggil |
Rindu ohh rindu
Ketika rindu, maka jdi puitis ya sela hihi
Jdi kreatif merangkai kata dll
Sampaikan pesan rindumu
Walau raga tak berjumpa tp dri pesan itu diketahui jika hati ttp merasakan rasa itu
Aihhh apa sih ini ngomong nya haha
Kmu dah bikin bnyk puisi yak, aihh ketinggalan, sbntr aq bca satu2 dlu biar komen ny okehh hihi
Hihihi rindu banget kak palaahhh. Sampe bikin sesak nafass :anakayamnangis
Oiya thank youuu kak atas apresiasi dan komentarnyaaa :dragonmintacium
Aku mau bikin puisi lagi. Jangan mabok yaa sama kata-kata puitis hihihi :dragonhihihi
Aihhhh gede bngt tu rindu ampe bikin sesek hihi
Okehhh
Aq bca dan komen ny ga tau kapan tapiny haha,pny kmu aja kyk bru bbrp dah yg aq baca dan komen
Bagus puisinya. :inlovebabe
Rindu siapa sih wkwkwk
Rindu rindu rinduuuu???
Sukaa :inlovebabe
Dalam bngt ya rindunya untk siapa nih Seseorang kah?
Terimakasih yaaa??
Hehehe untuk dia yang jauh disana #ahaiii??
Perlu belajar banyak darimu untuk bikin puisi, dimana dikau dapatkan rantai per-kata ini selain dari rindu yang terlalu lama ditampung.. Maka lepaskan, tercecer abaikan, carikan tampungan lebih ataukah hentikan kerinduan. Tapi… bagaimana?
kangen banget ya sel? :AKUGAKTERIMA :AKUGAKTERIMA
Gatau mom, mungkin iya hihihi