Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat › Forum › Forum Kepenulisan › Cara membuat cerita dengan narasi yang pas dan deskripsi detail. Contoh cara mengubah draft kasar menjadi sebuah cerita yang sudah difinishing › Balasan Untuk: Cara membuat cerita dengan narasi yang pas dan deskripsi detail. Contoh cara mengubah draft kasar menjadi sebuah cerita yang sudah difinishing
Vani merasa sangat lelah, tubuhnya lemas dan tidak bertenaga.
Pekerjaannya di kantor sedang menumpuk, atasannya yang bossy dan moody sungguh sulit dia imbangi pergerakannya.
Ide yang berubah – ubah dan mendadak membuat vani sebagai sekretarisnya menjadi kelimpungan.
Vani selalu melakukan segala sesuatu dengan sungguh – sungguh. Dia selalu ingin memberikan yang terbaik bagi atasannya walau tanpa diminta.
Teman – temannya sudah menyarankannya agar jangan terlalu sepenuh hati, mencurahkan seluruh perhatiannya untuk pekerjaan kantor, harus ingat diri sendiri.
Tapi apa daya, vani mencintai pekerjaannya.
Dan atasannya yang dia kenal suka moody, tapi sebenarnya genius, Vani selama ini selalu respect dengan pemikiran dan keputusan – keputusan atasannya tersebut.
Seperti tadi sore menjelang jam pulang kantor, dia diminta mencari data analisis dari para gamers mengenai game yang baru mereka launching akhir – akhir ini.
Ya, Vani bekerja pada perusahaan Dupercell, perusahaan idaman yang sudah dia impikan selama ini.
Dia selalu mengagumi dan mencintai game – game keluaran Dupercell. Game terbaru yang mereka launching adalah Blast Royale, game strategy player versus player yang sedang digilai para pecinta game di seluruh dunia ini.
Walau termasuk baru, game besutan mereka ini masuk dalam kategori top grossing bulan ini.
Suatu kebanggaan bagi Vani dapat bekerja dalam perusahaan pembuat game tersebut.
Vani sendiri merupakan penggemar berat game tersebut, sering dia memainkannya hingga larut malam untuk mengetes kualitas game strategy andalan perusahaannya tersebut, dan dia melakukannya dengan senang hati.
Tugasnya sebagai sekretaris tidak mewajibkannya untuk melakukan hal tersebut, tetapi dia melakukannya dengan sukarela, dan diam – diam dia terlibat sebagai salah satu member dengan id gamers yang aktif memberi masukan kepada Dupercell, tanpa perusahaannya ketahui bahwa itu adalah dia, sekretaris dari Creative Development Manager.
Kini malam telah larut dan dia sendirian berjalan pulang menuju halte bus umum yang berjarak sekitar 30 menit dari kantornya.
Rekan – rekannya yang lain sudah pulang meninggalkan dia dengan bus jemputan yang disediakan kantor. dan kini dia menyesal.
Seharusnya dia pulang bersama mereka saja dan melanjutkan pekerjaannya di rumah, alih – alih ngotot mengerjakannya di kantor dan pulang selarut ini sendirian.
Vani berjalan menelusuri pertokoan yang sudah tutup dengan cemas, berdoa agar dia sampai di kosan dengan selamat, tanpa diganggu preman yang suka nongkrong di malam hari atau siapapun yang berniat jahat padanya.
Halte bus sudah di depan mata, Vani ingin segera duduk dan mengistirahatkan kakinya yang sudah terasa pegal dan tubuhnya yang sudah terasa lemas.
Dia berharap bus bisa cepat datang dan dia bisa segera tiba di kosannya tanpa harus berdesak- desakan lagi.
Namun seketika langkahnya menjadi terhenti dan meragu.
Sepasang matanya memperhatikan sekumpulan pemuda yang sedang jongkok sambil merokok dan mengobrol di samping belakang halte bus yang kosong tersebut.
Dirinya sebagai seorang perempuan yang sedang sendirian diluar pada malam hari, takut dengan keberadaan para pemuda tersebut.
Mungkin belum tentu mereka berniat jahat pikirnya, tapi siapa yang tahu?
Tingkat kejahatan di metropolitan memang tinggi bukan?
Dia tetap harus waspada.
Tiba – tiba dia merasakan sebuah tepukan di pundaknya.
Vani terkejut dan melonjak. Dia menoleh dengan cepat.
Hampir saja berteriak.
Namun seketika suaranya tertahan begitu melihat sesosok menawan yang sudah dikenalnya berada di belakangnya dengan wajah ramah dan tersenyum.
“Hai, saya melihatmu tertinggal bus jemputan. Mau saya antar pulang?” sapa sosok tersebut yang masih tersenyum dan dikenalnya sebagai Pak Andre, koleganya di kantor.
Pak Andre adalah seorang supervisor di divisinya.
Muda, lajang, dan digilai oleh banyak wanita karena wajahnya yang tampan dan sikapnya yang rendah hati dan suka menolong.
Vani masih terkejut dan bingung dengan tawaran yang diberikan Pak Andre.
Bagaimana dia bisa ada disini larut malam begini?
Apakah Pak Andre mengikutinya sepanjang perjalanan tadi?
PS: Saya mencoba membuat dengan ilmu yang tadi dibagikan oleh author, terima kasih banyak.
Saya ingin belajar lebih dalam, senang sekali author mau berbaik hati berbagi bersama vitaminers hehee..
Kiranya ada tips dan ilmu lain lagi yang bisa dibagi hehehe.. masi banyak yang belum saya mengerti, mohon petunjuknya :D
Arigatoou! :heart: