===========
Suatu pagi, di sela gelak tawa pada pesta pernikahan paksa, yang terjalin tanpa pernah kumau, pernah engkau bertanya dengan sendu.
Tentang perasaan yang kutahan tumbuh karena memang tak ingin kuhidu bersamamu .
Istri, Apakah kamu cinta?
Tahukah engkau, betapa kesombongan mendorong kepalaku untuk berpaling, lalu menyepahkan kalimat penolakan tegas sebagai jawaban.“
Aku tak pernah cinta!”
===========
Suatu siang, ketika hati mulai bergemuruh dan prasangka mulai menggurui.
Di sela ulang tahun pernikahan kita yang pertama,
kau bertanya lagi mengenai hatiku yang masih kujaga untuk yang lain.
Istri, Apakah kamu sudah cinta?
Sentak kepalaku melejit dipenuhi kesombongan, menunjuk berapi pada pintu hati yang masih tertutup rapat. Memuntahkan jawaban angkuh yang bikin hati menciut. “
Aku tak mungkin cinta!”
===========
Suatu malam, di tengah isak tangis ibumu atas pusaramu yang masih basah,
mataku terpejam dan kakiku terpaku tiada mampu bergerak.
menatap nanar gundukan tanah bersiram bunga merah.
Kupejamkan mata mencari suaramu, tapi telingaku tak mampu mendengar apapun.
Tujuh tahun kita menikah, kau dengan kesabaranmu menunggu untuk dicintai.
Dan baru saat inilah kau tak ada saat aku mencari.
Tanganku mengusap air mata pilu, mencoba melonggarkan dada yang sesak oleh kepedihan.
“Suami, aku sudah cinta.”
Penyesalan???
Huhu sedih.. disaat rasa cinta itu dtng tp org yg dicinta sudah pergi
jadi kepikiran, gimana perasaan si suami selama 7 tahun pernikahan… hehe
Setelah tak ada baru merasakan kehilangan. Yg ada tinggal penyesalan….?
kalau sudah tidak ada baru nyesell
Penyesalan selalu datang terlambat