Warfare Of Anchestry

Warfare Of Ancestry Part 5: Forgotten

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

projectsairaakira Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

3,446 votes, average: 1.00 out of 1 (3,446 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading... Baca Parts Lainnya Klik Di sini

 5553 words


© copyright 2017 @projectsairaakira seluruh karya di website ini telah didaftarkan dan dilindungi oleh hukum yang berlaku serta mengikat.

Dilarang meniru, menjiplak, mengubah nama tokoh, mengambil ide baik sebagian maupun keseluruhan isi cerita yang berada di dalam website ini. Jika Anda menemukan plagiat karya kami di wattpad, mari bantu dengan melakukan report copyright voiolance pada pihak wattpad. Kami menyediakan hadiah dan komplimen menarik bagi laporan atau temuan dari vitamins menyangkut usaha plagiat baik keseluruhan maupun sebagian dari karya-karya ProjectSairaAkira yang dipublish di website ini, silahkan hubungi admin kami di [email protected] ^^


 Author’s Playlist – Coldplay – Hypnotised

How I’m hyp, hypnotised
Yeah I trip, when I look in your eyes
Oh I’m hyp, hypnotised
Yeah I lift and I’m mesmerized
Oh again and again
Now I’m hyp, hypnotised
Yeah I lift to a permanent high
Oh I’m hyp, hypnotised
It was dark
Now it’s sunrise
 

Sementara itu Sang Ibu yang terlihat emosi masih bertingkah lupa diri seperti orang gila, terlihat terengah dengan rambut acak-acakan, wajahnya memerah penuh kemarahan sementara tangannya tiada henti terus mengayunkan gagang sapu yang berat dan terus menerus memukuli Remi sekuat tenaga seolah kehilangan akal sehat.

Seketika itu juga Arran meraung, meloncat secepat kilat untuk menjauhkan tubuh perempuan yang  terus memukul dengan menggila itu dari atas tubuh Remi, mencengkeram lehernya dan mengangkatnya ke atas hingga perempuan setengah baya itu megap-megap kehabisan napas dan melepaskan gagang sapu nan berat itu dari tangannya hingga jatuh ke lantai.


 

Remi membuka mata dengan bingung ketika pukulan-pukulan itu berhenti melukai tubuhnya, rasa sakit yang baru datang tidak tergantikan dengan rasa sakit yang lebih keras seperti biasanya melainkan menghilang, menyisakan denyut-denyut nyeri akibat luka bekas pukulan yang tertinggal dan menyisakan bilur di kulitnya.

Biasanya jika sedang marah seperti ini, ibunya baru akan berhenti memukulinya setelah beberapa lama, kadang-kadang sampai seluruh tubuh Remi penuh bilur dan Remi tidak mampu berdiri lagi hingga harus menyeret tubuhnya merangkak keluar dari kamar. Tetapi sekarang rasanya terlalu cepat ibunya berhenti.

Apakah ibunya sudah tidak marah lagi?

Remi membuka matanya karena bingung dan ketika dia melihat apa yang terpampang di depannya, matanya membelalak dipenuhi oleh teror yang mengerikan ketika melihat bagaimana Arran mencengkeram leher ibunya dan mengangkatnya ke udara dengan satu tangan. Terlihat di mata Remi bagaimana kaki ibunya meronta-ronta sementara tangannya bergerak putus asa mencoba melepaskan cengkeraman Arran dari lehernya.

Pemandangan mengerikan itu mendorong Remi dengan sisa kekuatannya mencoba menyeret dirinya merayap di atas lantai yang dingin mendekati kaki Arran, ditahankannya rasa sakit menyengat di punggungnya yang membuatnya harus menggigit bibir untuk menahan nyeri, digapaikannya tangannya di kaki Arran, sedikit gemetaran tetapi menguatkan diri.

Arran masih dikuasai kemarahan yang membara, cengkeramannya mengeras dan hasrat liar di dalam jiwanya mendorongnya untuk menumpukan kekuatan di telapak tangannya, lalu meremukkan leher perempuan itu dengan keras dan menyakitkan.

Arran telah menyaksikan manusia-manusia yang berarti baginya tewas karena dipukuli oleh kaum penyiksa yang tidak berperasaan. Dia sangat membenci kaum penindas dan akan memusnahkannya dengan dingin jika berhasil menemukannya… Sama seperti perempuan setengah baya ini yang sekarang meregang nyawa di tangannya.

“Jangan! Jangan! Kumohon!” suara rintihan keras putus asa terdegar dari bawah tubuh Arran seiring dengan sesuatu yang memeluk kakinya kuat.

Arran menundukkan kepala dan membelalakkan mata ketika melihat Remi sedang memeluk kakinya, memohon dengan putus asa sementara ekspresi wajahnya sangat menyedihkan.

Sejenak Arran tertegun, lalu dia mengerjapkan mata ketika kesadarannya kembali, menyadari bahwa dia telah kehilangan ketenangannya dan lepas kendali, sesuatu yang sebelumnya hampir mustahil terjadi pada dirinya.

Pemandangan tubuh Remi yang dipukuli membawa nuansa masa lalu yang menyakitkan di dalam jiwa Arran, membuatnya lepas kendali.

Mata Arran beralih kepada perempuan setengah baya yang sudah lunglai di dalam cengkeraman tangannya dan sambil menyipitkan mata, marah kepada dirinya sendiri karena begitu lemah hingga lepas kendali. Arran melemparkan tubuh perempuan itu ke atas kasur yang ada di kamar tersebut sebelum kemudian melirik marah ke arah Remi yang tengah memeluk kakinya,

“Lepas!” teriak Arran memberi perintah, sedikit mendorong Remi hingga perempuan itu melepaskan pegangannya di kaki Arran. Arran lalu berbalik lagi dan melangkah ke ranjang, mendekati ibu Remi yang kehilangan kesadaran di sana dan membuat Remi ketakutan setengah mati.

“Jangan… jangan sakiti ibuku.” mohon Remi dalam tangisan lemah bercampur putus asa.

Arran bergeming, melirik sedikit ke arah Remi lalu membalikkan badan seolah tak peduli sebelum kemudian menangkupkan telapak tangannya ke dahi Ibu Remi. Pada saat itulah ketika menyadari gerakan yang sama yang pernah dilakukan Arran kepadanya, Remi menyadari bahwa Arran tengah menghilangkan ingatan ibunya. Kesadaran itu membuat napas Remi sedikit tenang seiring dengan kelegaan yang merasuk jiwanya. Arran tidak sedang melukai ibunya, lelaki itu sedang menghilangkan ingatan ibunya.

Sekejap kemudian Arran menolehkan kepala ke arah Remi, membuat Remi terkesiap menahan takut, tetapi tidak mampu berbuat apapun karena tubuhnya masih lemah menahan sakit akibat dipukuli. Arran melangkah kembali dengan tatapan mata tajam ke arah Remi, membuat Remi berusaha beringsut mundur yang ternyata percuma karena dengan mudah Arran menangkapnya, meraup tubuhnya dan membawa Remi ke dalam gendongan.

***

Arran mendudukkan Remi, setengah membanting tubuh perempuan itu di atas ranjang sambil menggeram. Tubuh Remi jatuh lunglai setengah kehilangan kesadaran hingga Arran terpaksa duduk di atas ranjang dan menopang bahu Remi.

“Minum.” Arran menyodorkan pil berwarna putih, lalu mengambil tangan Remi dengan paksa dan menggenggamkan obat itu di sana, “Tidak perlu pakai air. Telan.” perintahnya lagi dengan nada memaksa.

Remi menatap genggaman tangannya sendiri, lalu beralih ke arah Arran dengan bingung.

“Obat apa ini?” tanyanya dengan waspada, masih meringis menahan sakit.

“Penghilang rasa sakit. Kami selalu membawanya kemana-mana.” Arran menjawab singkat, “Jangan banyak bertanya. Minum!” perintahnya dengan suara keras hingga membuat Remi tidak bisa melakukan hal lain selain menuruti perintah itu. Dengan tangan gemetar, Remi memasukkan obat itu ke dalam mulutnya dan menelannya.

“Buka bajumu.”

Napas Remi terengah menahan sakit, keterkejutan menguasai jiwanya ketika mendengar kata-kata Arran tersebut. Remi menolehkan kepala dan menggigil ketika menyadari betapa gelapnya ekspresi Arran yang dipenuhi dengan kemurkaan. Perlahan Remi memeluk dirinya sendiri, mencoba menguatkan diri sebelum kemudian berhasil mengeluarkan suara meskipun tercekik di tenggorokannya.

“Aku… aku bisa sendiri. Tolong, kumohon, keluarlah dari kamar ini.” bisik Remi serak menahan takut bercampur canggung.

Hal itu membuat Arran menggertakkan bibir dengan marah untuk menahankan kesabarannya.

“Ketika aku bilang kau harus membuka baju, maka kau akan melakukannya, sialan! Jangan pernah mencoba menawar atau melawan instruksiku, apalagi ketika aku sedang marah.” Arran menyipitkan mata ketika melihat Remi hendak membuka mulut dan membantah, “Jangan coba-coba, Remi. Aku sudah mengingatkanmu. Apakah kau tidak sadar bahwa aku bisa saja meremukkan tenggorokan ibu dan adikmu hanya dengan sebelah tangan?”

Ancaman Arran membuat Remi menggigil dan menggigit bibirnya untuk menahankan rasa ngeri yang merayapi jiwanya.

“Apa… apa yang sebenarnya kau inginkan?” bisiknya perlahan, dipenuhi dengan rasa bingung dan frustasi.

Arran masih menyipitkan mata, mengawasi Remi dengan mata emasnya yang tajam.

“Kejelasan. Kejelasan mengenai siapa dirimu.” geramnya perlahan, menjawab seolah tak rela, “Tapi itu bisa kita bicarakan nanti. Sekarang buka bajumu supaya aku bisa melihat seberapa parah kerusakan yang terjadi.” sambungnya dengan nada menuntut dan mencerminkan penolakan atas bantahan seperti apapun yang mungkin akan Remi lontarkan.

Remi  mengerutkan kening, menghembuskan napas pendek-pendek untuk menenangkan diri. Siapa lelaki ini hingga tiba-tiba merangsek masuk ke dalam kehidupannya yang dulunya teratur lalu memporak-porandakan dengan arogan seolah-olah dia yang memiliki kuasa atas kehidupan Remi? Tapi apa yang bisa Remi lakukan? Sekarang dia hanyalah seorang perempuan lemah di sebuah rumah tua dengan ibu dan adiknya yang sama-sama tidak berdaya. Remi tidak bisa berbuat apapun selain mengikuti perintah Arran demi menyelamatkan nyawa ibu dan adiknya.

Perlahan Remi membuka kancing kemeja yang biasanya dia pakai untuk bekerja di cafe, tangannya gemetaran sementara matanya terasa panas. Jantung Remi juga berdebar kencang, dipenuhi rasa takut mengenai ketidakpastian akan apa yang mungkin terjadi pada dirinya. Bahkan saat ini rasa sakitnya tidak terasa lagi, tertutupi oleh debaran dadanya yang menyebarkan nyeri ke seluruh pembuluh darahnya.

Ketika kancing terakhir sudah dilepaskan, Remi menundukkan kepala dengan gugup, dia duduk di sisi ranjang dengan arah berlawanan sementara Arran duduk di sebelahnya. Sengaja Remi membelakangi Arran karena dia terlalu takut menentang mata keemasan yang mengerikan itu.

Sebuah cengkeraman mendarat di bahu Remi, membuat Remi terkesiap dan seluruh tubuhnya gemetaran.

“Buka kemejamu.” Arran menggeram dengan nada tidak sabar, “Aku hanya aku akan melihat lukamu, bukan mau memerkosamu atau apa. Kau sudah jelas jauh di bawah kriteria wanita yang bisa memancing nafsuku, jadi jangan menilai dirimu terlalu tinggi.” Arran mendesiskan rentetan kalimat penghinaan itu dengan nada lambat-lambat untuk memastikan Remi mendengar dan menyerap semua yang dikatakannya, “Apakah kau sudah jelas? Jadi buka pakaianmu sekarang dan tidak perlu bersikap malu-malu seperti perempuan yang akan diajak bercinta. Posisimu sudah jelas sangat jauh dari itu.”

Kalimat Arran yang tak berperasaan itu membuat pipi Remi merah padam seolah ditampar oleh rasa malu dan penghinaan yang menusuk sampai ke dalam hatinya. Dengan mata panas berkaca-kaca dan menahan tangis, Remi menurut, menarik kemejanya dengan gemetar dan menurunkannya hingga dia hanya memakai bra memunggungi Arran.

Arran menajamkan pengelihatannya dan menyumpah ketika melihat betapa parahnya bilur-bilur bekas pukulan sapu di punggung Remi yang pucat. Bilur-bilur itu menciptakan garis-garis merah yang bersilangan, beberapa lebih merah dan lebih gelap dari yang lain, membuat pemandangan punggung Remi sekarang tampak sangat mengerikan.

“Seorang ibu macam apa yang memukuli anaknya sendiri sampai seperti ini?” Arran masih belum melepaskan pandangannya dari punggung Remi dan ekspresinya semakin gelap ketika dia melihat beberapa garis putih bekas luka di punggung Remi, menunjukkan ada banyak luka lama yang tertumpuk oleh bilur-bilur baru berwarna kemerahan.

Remi mengambil kemejanya dan memelukknya untuk menutupi bagian depan tubuhnya, dia tidak tahan untuk membisikkan kalimat pembelaan meskipun tahu bahwa itu percuma.

“Ibuku mencintaiku dengan caranya sendiri. Kau… kau tidak dalam posisi untuk menghakimi beliau.” bisik Remi lemah, menyisakan satu tekad untuk membela orang yang dia cintai.

Arran menggeram kesal, “Ibumu adalah seorang sadistik gila yang memerlukan penanganan khusus dari psikiater untuk mengontrol kemarahannya. Seorang ibu yang normal tidak akan memukuli anaknya apalagi dengan cara seperti yang dia lakukan kepadamu.” ejek Arran sekali lagi dengan nada menghina, dia lalu menggeramkan sekali lagi nada ancaman untuk membuat Remi menelan kalimat apapun yang hendak dikeluarkannya dan kembali menyentuh pundak Remi, membuat perempuan itu seketika begidik karena ngeri, “Buka bramu.” desisnya lagi.

“Apa… apa yang akan kau lakukan?” Remi memekik kembali dengan nada ketakutan, “Aku… aku bisa mengobati lukaku sendiri dan itu kulakukan sebelum-sebelumnya… aku tidak butuh bantuan…” bisiknya pelan, menyambung kalimatnya dengan nada tak yakin.

“Jangan salah, perempuan bodoh. Apa yang kulakukan ini bukanlah bentuk bantuan. Aku melakukannya untuk diriku sendiri, dan bukan untukmu. Semakin cepat lukamu ditangani, semakin cepat pula aku bisa membereskan permasalahan ini.”

“Membereskan?” Remi menyambar, bertanya dengan nada takut. Begitu mendengar kata-kata ‘membereskan’, Remi langsung berpikir bahwa Arran berniat membereskannya dengan cara membunuhnya.

“Kalau aku berniat membunuhmu kau pasti sudah kubunuh sekarang tanpa aku repot-repot mengobatimu.” Arran berucap seolah bisa membaca pikiran Remi, dia menyambar punggung kurus Remi dengan matanya sekali lagi, dahinya semakin berkerut ketika menelusuri bilur-bilur yang tampak menyedihkan tersebut. Arran lalu berdehem, mencoba melunakkan nada suaranya, “Buka bramu, aku akan mengambil apa yang bisa kugunakan untuk mengobatimu di luar.” ujarnya kemudian hendak melangkah pergi.

“Kotak obat-obatan ada di laci dapur nomor dua dari kanan atas….” Remi berucap perlahan, membuat langkah Arran yang sudah di ambang pintu terhenti. Sekali lagi tatapan Arran membuat bulu kuduk Remi berdiri dan mau tak mau dia berucap dengan canggung, “Tolong… dan te… terima kasih sebelumnya atas bantuanmu.” ujarnya perlahan, tidak bisa menyembunyikan nada takut di dalam suaranya.

“Kau sudah menyiapkan kotak obat lengkap rupanya.” Arran dengan cepat menarik kesimpulan dari perkataan Remi, “Itu berarti hal ini sering terjadi hingga menjadi kebiasaan.” sambungnya lagi, menatap ke arah Remi dan menunggu perempuan itu menanggapi.

Ketika Remi hanya diam saja dan tidak menyanggah atau menyetujui pernyataaannya, Arran menyambung lagi kalimatnya, kali ini dipenuhi oleh rasa ingin tahu, “Selama ini bagaimana kau menngobati dirimu?” tanyanya kemudian.

Remi mengangkat kepala, baru kali inilah perempuan itu berani menantang mata Arran dengan matanya yang berkaca-kaca menyimpan kepedihan mendalam seolah Arran telah mengorek-ngorek luka tersembunyi di dalam jiwanya.

“Lenka, adikku… dia selalu membantuku mengoleskan obat ke punggung.” bisiknya serak, “Kami mungkin tampak menyedihkan, tapi setidaknya kami saling mendukung dan menguatkan untuk bertahan hidup.” sambungnya lagi dengan nada rapuh.

Arran mengerutkan kening, ekspresinya tampak begitu dingin.

“Kalian semuanya memang menyedihkan.” ucapnya dengan nada geram, “Tapi kau yang paling menyedihkan di antara semuanya.” sambungnya mencela dan langsung meninggalkan ruangan, tidak memberi kesempatan bagi Remi untuk menyanggahnya.

***

Arran menemukan kotak obat itu persis di tempat yang telah ditunjukkan Remi kepadanya, dibukanya kotak itu dan Arran tertegun karenanya.

Sesuai dengan dugaannya, Remi telah menyiapkan segala sesuatu untuk menyembuhkan diri dalam sebuah kotak khusus, menandakan bahwa penyiksaan ini telah sering terjadi. Arran mengamati seluruh benda di kotak itu, dari obat luka sampai perban putih yang bergulung tebal dan bibirnya menipis karena geram.

Arran kemudian menutup kotak obat itu, lalu matanya beralih dengan waspada menatap ke pintu tertutup tempat ibu Remi berada. Tidak ada suara di sana, menandakan kesadaran Ibu Remi belumlah kembali. Arran lalu semakin menajamkan indra pendengarannya untuk mendeteksi gerakan-gerakan yang mungkin terdengar dari lantai atas, dan dia tidak mendengar apa-apa.

Untuk saat ini situasi cukup aman, seperti yang diinginkannya.

Perlahan Arran melangkah kembali ke kamar tempat Remi berada dengan membawa kotak obat di tangannya, lalu langkah kakinya tertegun di ambang pintu ketika matanya menemukan bahwa Remi telah terbaring tengkurap dengan punggung telanjang secara serampangan di atas ranjang dengan mata terpejam.

Rupanya obat penghilang sakit yang diberikannya untuk Remi mulai bereaksi, membuat perempuan itu tenggelam dalam lelapnya.

Arran berlum memutuskan melangkah masuk ketika dia merasakan kehadiran sosok lain di depan pintu rumah ini. Dengan sigap Arran meletakkan kotak obat yang dibawanya ke meja yang tersedia di dalam kamar untuk kemudian melesat menuju pintu depan.

***

“Kenapa kau kemari?” Arran mengerutkan kening ketika melihat Yerevlah yang muncul di depan pintu depan yang telah dibukanya. Yerev mengenakan jaket salju berwarna hitam, tampak kontras dengan rambut pirang pucat dan warna matanya yang terang.

Mata Arran melirik ke arah belakang Yerev dan menyadari bahwa anak buahnya itu datang sendirian dan meninggalkan yang lainnya di hotel.

“Kau lama sekali, boss.” Yerev berucap dengan tenang sementara sama seperti yang dilakukan oleh Arran, lelaki itu melemparkan pandangan ke belakang Arran, mencoba mengintip area dalam rumah Remi, “Aku mencemaskanmu.” sambungnya lagi dengan nada sengaja.

Kalimat terakhir Yerev membuat Arran mengerucutkan bibir penuh ironi sementara matanya menatap tajam,

“Kau tahu bahwa aku tidak perlu dikhawatirkan dalam hal apapun.” Ujar Arran dengan sinis, lalu membuka pintu lebar-lebar dan memberi isyarat supaya Yerev melangkah masuk.

Setengah menurut Yerev melangkah masuk sambil tetap melirik ke arah Arran dengan penuh ingin tahu.

“Kau bersikap seperti di rumahmu sendiri.” ujar Yerev sambil mengangkat sebelah alis, “Dimana pemilik rumah yang sebenarnya?” tanyanya kemudian.

Arran menutup pintu setelah Yerev masuk dan mengedikkan bahu ke arah ruang dalam, “Aku menidurkan mereka semua.” jawabnya singkat lalu melangkah menuju dapur, memberi isyarat supaya Yerev duduk di sebuah kursi yang ada di depan meja dapur

“Apakah kau mau kopi?” Arran bertanya dengan nada sarkatis, matanya melirik ke arah sebuah toples di atas meja dapur dan mengendusnya. Topes itu rupanya berisi biji kopi yang telah dipanggang hingga menjadi bubuk. Mata Arran mencari-cari dimana mesin pembuat kopi dan tidak menemukannya, membuat Arran menatap bubuk kopi di depannya itu dengan curiga.

Jangan-jangan ini bukan kopi berkualitas tapi bubuk kopi instan yang cara pembuatannya hanya tinggal diseduh dengan air. Sambil mengangkat bahu Arran menyalakan api dan mengisi poci dengan sedikit air. Tak butuh waktu lama hingga air itu mendidih dan Arran menuangkannya ke dalam poci yang telah diisinya dengan bubuk kopi sebelumnya. Setelah itu Arran dan menuangkan kopi panas yang tadi dibuatnya ke sebuah cangkir yang langsung disodorkannya ke meja depan Yerev yang sejak tadi hanya terdiam dan mengamati tingkah lakunya dengan pandangan tertarik.

“Wow. Kau bahkan membuat kopi di dapur rumah ini, meskipun hanya kopi instan, tapi kau benar-benar seperti di rumah sendiri, eh?” tanya Yerev menahan senyum.

Arran mengerutkan kening, “Kau tahu terjadi sedikit insiden tadi yang menahanku sedikit lebih lama untuk menyelesaikan masalah.” Arran melirik ke arah kamar tempat Remi berada dan Yerev mengikuti arah pandangannya.

“Mengenai Remi? Perempuan itu? Aku menebak bahwa dia masih ingat. Kekuatan kita tidak mempan kepadanya, betul bukan?” Yerev menebak cepat, diangkatnya gelas kopi itu ke dekat mulutnya, dihirupnya aromanya dan mengerutkan kening karenanya, sedikit ragu Yerev meneguk kopi itu dan mendesah lega karena meskipun rasanya tidak enak, ternyata tak seburuk aromanya.

“Kopi murahan.” Arran menyeringai, “Seperti segala sesuatu yang ada di rumah ini. Semuanya begitu bobrok dan rumah ini nyaris ambruk.” Arran mengucap dengan nada dingin, “Ya. Anak perempuan  itu, dia membuka mata dan masih mengenaliku.” jawabnya cepat dan ekspresinya berubah serius ketika bertanya, “Menurutmu apa yang harus aku lakukan kepadanya?”

Yerev menyesap kembali kopinya dan mengangkat bahu, “Kau tahu apa yang harus kau lakukan, Arran. Bawa dia kepada para tetua dan biarkan para tetua mengidentifikasi masalah untuk kita. Mungkin ini menjadi masalah serius karena sepanjang sejarah klan pengubah wujud, belum pernah ditemukan manusia yang kebal terhadap ilmu penghilang ingatan yang kita lakukan.” tatapan Yerev berubah tajam, “Kecuali Remi bukan manusia.”

“Dia manusia murni, aku sama sekali tidak bisa mengendus jejak pengubah wujud di dalam dirinya.” Arran menjawab cepat dengan nada yakin, “Aku bisa mengendus jika sedikit saja ada kekuatan pengubah wujud di tubuh klan kita, bahkan ketika kaum kita masih bayi sekalipun. Jika makhluk itu bisa berubah menjadi wujud makhluk hidup lain, aku pasti bisa mengendusnya. Dan tidak ada sesuatu yang berbeda dari gadis itu. Dia sepenuhnya manusia. Aku yakin.” sambung Arran dengan nada menjelaskan.

Sejenak keheningan terbentang di antara mereka ketika Yerev terdiam dan berpikir, dia lalu meletakkan cangkir kopinya dan menatap Arran dengan pandangan serius.

“Kalau begitu kau harus membawa perempuan itu, Arran. Mungkin saja kasus ini pernah terjadi sebelumnya dan para tetua memasukkannya ke dalam kasus rahasia hingga kita yang muda-muda ini tidak pernah mendengarnya. Bagaimanapun juga, kita tidak bisa meninggalkan perempuan itu di sini dengan seluruh ingatannya tentang dirimu.” Yerev menghela napas panjang, “Manusia adalah makhluk sosial dan mereka selalu merasa ingin berbagi, terutama menyangkut hal-hal yang terasa mustahil dan tak bisa ditangkap dengan nalar yang mereka saksikan. Karena itulah manusia tidak akan pernah bisa menjaga rahasia sekuat apapun dia berjanji. Itu jugalah yang terjadi pada Remi, suatu saat nanti meskipun tidak sekarang, dia akan menceritakan pengalamannya ini kepada orang lain, entah kepada suaminya di masa depan, atau mungkin kepada anakknya nanti ketika dia menceritakan dongeng pengantar tidur. Sementara itu keberadaan klan kita harus sangat dirahasiakan, tidak boleh ada satupun cerita mengenai kita. Manusia-manusia itu menganggap bahwa kaum pengubah wujud itu hanyalah werewolf, kaum manusia serigala, dan kita harus menjaganya supaya tetap begitu.”

Arran membeku mendengarkan nasehat Yerev yang panjang lebar, lalu akhirnya menganggukkan kepala.

“Aku akan membawa perempuan itu. Tetapi aku harus lebih dulu membereskan segala sesuatunya. Dia sedang terluka dan harus diobati terlebih dahulu.” ucapnya kemudian yang segera dipahami oleh Yerev.

“Apakah kau melukainya?” Yerev tampak ngeri, “Atau jangan-jangan aku yang melukainya? Ketika aku mencoba menghapus ingatan Remi tadi, dia megap-megap seolah menahan kesakitan dan juga kehabisan napas. Tidak pernah aku menemukan manusia yang bereaksi seperti itu ketika aku menghilangkan ingatannya.” desisnya tak yakin.

Arran mengamati Yerev lalu menggelengkan kepala, “Bukan aku yang melukai perempuan itu, dan juga dia terluka bukan karena kau meskipun sama sepertimu, reaksi perempuan itu terhadap kekuatan penghilang ingatan kita memang tidak pernah kutemui sebelumnya, bahkan juga kekebalannya.” Arran memandang Yerev dengan penuh tekad, “Kita harus menemukan jawaban atas masalah ini ketika membawa perempuan itu menemui para tetua nanti.”

“Kau akan menggunakan seluruh kekuatanmu atas kota ini? Menghilangkan ingatan siapapun yang pernah berkontak dengan Remi akan keberadaan perempuan itu dengan telepati jarak jauh?”

“Ya.” Arran menjawab dingin sementara matanya menggelap, “Aku akan mencabut perempuan itu dari dunianya dan memindahkannya ke dunia baru. Dunia kita.” sejenak Arran tampak berpikir, lalu lelaki itu memutuskan dan memberikan perintahnya pada Yerev, “Aku ingin kau menggunakan pengaruh klan kita untuk membuat suatu rekening khusus bagi ibu dan adik Remi.”

Kata-kata Arran tersebut membuat Yerev membelalakkan mata menahan bingung, “Kau apa? Kau memberikan uang pada keluarga Remi? Kenapa? Biasanya kau tidak peduli dengan keluarga kaum manusia baik yang bersinggungan denganmu atau tidak.”

“Karena aku ingin sedikitnya merasa lebih tenang. Kau pasti bisa mengendus aroma kematian di sini.” Arran melirik ke arah lantai atas, “Anak itu… adik Remi, dia sekarat. Saat ini malaikat maut mungkin sudah mulai mengitari langit-langit ruangan, tidak sabar untuk menjemput. Setidaknya aku ingin bersikap adil kepada mereka, manusia-manusia ini. Toh memberikan uang tidak akan mengganggu keuanganku.” ujarnya kemudian dengan nada sedikit angkuh.

Yerev mengangkat sebelah alis kembali, menatap Arran sedikit menahan senyum, “Karena kau punya banyak uang, hingga pengeluaran sebesar apapun tidak akan berimbas signifikan kepada hartamu?” ejeknya terkekeh, “Ya.. ya… ya. Aku akan melaksanakan perintahmu. Sebuah dana yang cukup di rekening khusus yang akan keluarga ini terima untuk pengobatan sampai anak kecil di atas itu meninggal.” ujarnya kemudian dengan tanpa hati.

“Kirimkan juga anak buah kita untuk tinggal dan mengawasi serta memastikan nanti setelah Remi meninggalkan tempat ini, bahwa mereka benar-benar lupa.” perintah Arran tegas, “Kirimkan pasukan pembersih untuk mengapus seluruh jejak fisik Remi yang pernah ada. Catatan kesehatannya, catatan kelahirannya, jejak pendidikannya, barang-barangnya di rumah ini dan segala bukti fisik yang pernah menunjukkan bahwa perempuan itu ada di dunia ini. Sapu bersih semuanya seperti yang biasa kalian lakukan.” sambung Arran lagi, tidak lupa menyelipkan nada arogan dalam suaranya.

Yerev mengangguk, “Siap laksanakan, bos.” candanya yang ditanggapi oleh pelototan mata Arran.

Setelah itu Yerev beranjak dari duduknya dan melangkah ke ambang pintu keluar sementara Arran mengikuti di belakangnya. Ketika melewati ambang pintu, Yerev menolehkan kepala kembali untuk menatap Arran yang masih terpaku di ambang pintu rumah.

“Apakah aku perlu mengirimkan mobil kemari?” tanyanya perlahan.

“Kirimkan yang tidak mencolok dan pastikan tidak ada yang mengintip dari jendela rumah mereka.” jawab Arran cepat.

Yerev tersenyum lebar, “Kurasa kompleks rumah yang sepi ini hanya dipenuhi para lansia yang saat ini sudah pasti sedang bersembunyi di balik selimut untuk menahan hawa dingin yang menyebabkan penyakit radang sendi mereka datang melanda. Tidak akan ada yang sempat dan repot-repot mengintip ke jendela luar di tengah badai salju yang semakin parah seiring beranjaknya malam semakin larut,” Yerev menyeringai, “Aku akan mengirimkan mobil yang sangat gelap dan tidak bersuara untuk menyesuaikan dengan gelapnya malam, meskipun sebenarnya badai dan hujan salju sudah cukup untuk menyamarkan suara. Apakah itu cukup?” tanyanya lagi.

Arran menganggukkan kepala, “Itu cukup. Pergilah.” ujar Arran dengan nada tak sabar sementara Yerrev seolah tak menyadari pengusiran yang terpatri kental di dalam kalimat Arran itu.

“Seberapa cepat kau ingin mobil itu datang kemari?” tanya Yerev lagi, tak segera beranjak pergi.

Arran menyipitkan mata, “Secepat mungkin.” ujarnya dengan nada pasti, lalu membanting pintu menutup tepat di muka Yerev dengan tidak sopan,  membuat Yerren mengangkat bahu dan melangkah tanpa kata meninggalkan rumah itu kembali.

***

Sepeninggal Yerev, Arran melangkah kembali ke ranjang tempat Remi berada dan menatap sosok perempuan yang masih meringkuk kehilangan kesadarannya.

Yerev benar. Untuk apa dia repot-repot mengurusi keluarga Remi?

Mungkin bagi Yerev dan semua orang Arran terlihat tak punya hati. Tetapi sebagai sosok yang adil, Arran tahu persis bahwa insiden ini semua terjadi bukan murni kesalahan Remi. Dialah yang datang merangsek ke kediaman Remi dalam kondisi terluka dan kehilangan kesadaran hingga memaksa Remi menjadi saksi perubahan wujudnya yang seharusnya rahasia. Dialah yang menyeret Remi ke dalam pusaran permasalahan ini, karena itulah untuk sedikit menebus dosa, Arran akan menanggung keluarga Remi yang ditinggalkan supaya hatinya tenang dan tak terbebani rasa bersalah.

Perlahan Arran mengambil kotak obat yang tersedia di atas meja dan membawanya duduk di ranjang, dekat ke Remi yang berbaring tengkurap dengan punggung telanjang.

Arran membukaa kotak obat itu, lalu mengeluarkan cairan antiseptik dengan nuansa dingin untuk kemudian membasahi kapas dengan cairan itu dan mengoleskannya ke luka-luka Remi.

Seketika itu juga Remi mengerang kesakitan, menggeliat untuk menahan pedih dan kesadarannya langsung kembali. Remi membuka mata dan ketakutan langsung menyelimuti dirinya ketika menyadari bahwa sosok tinggi besar Arran tengah membungkuk di atas punggungnya, tubuh lelaki itu menutupi cahaya rampu remang, membuat bayang-bayang gelap jatuh ke atas mereka dan menciptakan nuansa yang amat sangat mengerikan.

Seluruh tubuh Remi bergetar, dan didorong oleh insting menyelamatkan diri seorang mangsa yang terperangkap di dalam cengkereman predator, Remi berusaha meronta untuk melepaskan diri, yang membuat Arran tampak semakin murka.

“Diam! Jangan bergerak!” hardik Arran dengan nada marah, menggunakan sebelah tangannya untuk menekan bahu Remi yang tidak terluka dan mendorong kembali tubuh Remi yang telah setengah bangkit untuk kembali tengkurap dan tenggelap ke ranjangnya. Tubuh Arran membungkuk semakin dalam, dekat sekali hingga Remi bisa merasakan napas panas lelaki itu mengenai kulit punggungnya.

Ketakutan dalam kedekatan yang dipaksakan itu membuat seluruh tubuh Remi bergetar ketika dia mengucapkan permohonan penuh rasa takut.

“Jangan… jangan sakiti aku….” bisiknya serak penuh permohonan.

“Aku tidak sedang menyakitimu, aku sedang mengoleskan obat, kau pikir apa yang sedang kulakukan, hah?” bentak Arran dengan nada tidak sabar, tangannya ikut terbawa emosi, mengusap kasar ke punggung Remi higga membuat Remi tidak bisa menahan erangan kesakitan yang terlepas dari mulutnya. Erangan itu membuat Arran membeku, kemudian sentuhannya melembut, mengusap punggung Remi dengan penuh kehati-hatian, “Diam. Jangan bergerak dan jangan bersuara.” geram Arran dengan nada lebih lunak, tetapi tidak meninggalkan ancaman yang tersirat di sana.

Tubuh Remi kaku mendengarkan perintah tersebut, dia lalu memejamkan mata untuk menahan ngeri ketika jemari yang terasa sangat panas itu mengusap punggung telanjangnya yang kedinginan. Remi menjaga seluruh tubuhnya supaya tidak bergerak sama sekali, takut akan ancaman Arran dan ngeri jika lelaki itu melukainya karena marah.

Arran kemudian mengoleskan salep luka di punggung Remi, perlahan-lahan tutupnya bilur itu dengan salep,  menggunakan jari ke seluruh bilur-bilur berbentuk garis yang memenuhi punggung Remi. Salep itu bening dan dingin, membuat punggung Remi berkilauan ketika Arran telah selesai memoles semuanya.

Dahi Arran berkerut ketika melihat salep itu masih basah, sementara dia tahu bahwa dirinya tidak bisa menutup perban di sana karena salep itu harus kering dengan sendirinya. Dengan gerakan impulsif, Arran membungkukkan punggung semakin dekat hingga wajahnya dekat dengan kulit punggung Remi, lalu dia meniup punggung Remi yang tertutup salep, memastikannya lekas kering.

Seketika Remi menegang, terkesiap karena tiupan panas di kulitnya membuat seluruh bulu kuduk dan tulang belakangnya berdiri tanpa bisa ditahan.

Arran sendiri tertegun ketika tiba-tiba saja dia menyadari posisi mereka yang begitu dekat, dan hal itu entah kenapa memancing sesuatu yang bergolak di dalam jiwa Arran, menyalakan api dan membuatnya ingin menindih tubuh perempuan itu dengan kasar di atas ranjang sebelum kemudian menyatukan dirinya dengan cara yang tak kalah kasar pula, tanpa menahan-nahan lagi, dipenuhi gairah tak terkendali.

Arran mengerjapkan mata ketika dia berhasil menguasai pikiran liarnya yang penuh hasrat. Sungguh pikiran gila. Bagaimana mungkin dia tertarik pada manusia rendahan yang bahkan sebelum kemarin tidak memiliki arti apa-apa di dalam kehidupannya?

Ekspresi Arran menggelap dan dipenuhi oleh kemarahan bercampur benci ke arah Remi. Arran lalu menegakkan punggung dan memberi istruksi dengan suara dingin.

“Pakai bajumu, lalu kita pergi.” geramnya marah dengan nada tak sabar.

Remi melirik ke arah Arran dan ketika tahu bahwa lelaki itu sengaja memalingkan kepala, dengan cepat Remi memakai kembali pakaiannya dan mendongak menatap Arran dengan bingung,

“Pergi kemana?” bisiknya perlahan dnegan suara gemetar, dengan susah payah menahan sakit yang masih terasa, Remi berjuang untuk bangun dan duduk dan dia berhasil duduk di pinggir ranjang dengan ditopang kedua tangannya yang masih gemetar.

Pertanyaan Remi tersebut membuat Arran menolehkan kepala dan menatap Remi kembali dengan tatapan tajam yang menyeramkan.

“Kau ikut denganku dan akan kutemukan penyebab kenapa kau tidak bisa lupa.” geramnya marah.

Remi membelalakkan mata, “Ikut denganmu? Bagaimana dengan keluargaku? Bagaimana dengan…”

“Dengar!” Arran tiba-tiba membungkuk dan mencengkeram leher Remi dan mendongakkan kepala perempuan itu sehingga wajahnya hampir menempel dengan wajah Remi, mengirimkan ancaman panas nan mengerikan di sana, “Seluruh keluargamu dan orang-orang yang mengenalmu sudah lupa akan dirimu. Tidak akan bedanya bagi mereka jika kau pergi. Jadi sekarang angkat dirimu yang menyedihkan itu dari rumah ini dan ikuti aku dengan patuh!”

“Keluargaku… lupa?” bibir Remi bergetar ketika dia bertanya, “Kau membuat mereka lupa?”

“Ya. Aku membuat mereka lupa. Dan aku juga membuat semua orang di dunia ini yang kebetulan sial karena pernah berkontak denganmu juga melupakan segalanya tentang dirimu. Bagi mereka kau tidak pernah ada, Remi.” perhatian Arran teralihkan ketika indra pendengarannya yang tajam mendengar suara deru mobil terparkir di halaman depan rumah. Yerev telah melaksanakan tugasnya untuk mengirim mobil ke rumah ini.

Tanpa kata Arran mencekal lengan Remi, memaksanya berdiri untuk kemudian setengah menyeret perempuan itu keluar dari kamar.

“Tunggu… tunggu!” Remi berseru setengah menangis di dalam seretan Arran, “Aku tidak bisa meninggalkan keluargaku begitu saja! Aku tidak bisa!” jerit Remi dengan nada histeris.

Seketika itu juga Arran berhenti, membalikkan badan dan mencengkeram pundak Remi dengan kedua tangannya yang kuat, begitu keras cengkeraman itu hingga Remi meringis nyeri.

“Akan lebih baik bagi mereka jika kau pergi.” Arran berucap dengan nada dingin, “Aku memberikan mereka dana pengobatan yang akan cair setiap bulan sekali. Ibu dan adikmu bisa menggunakan sisanya untuk bertahan hidup. Mereka akan menerima informasi bahwa dana tersebut dikirimkan oleh donatur khusus dari pihak rumah sakit. Aku menjamin mereka akan baik-baik saja tanpamu.”

Mata Remi mengerjap mendengar informasi yang tidak diduga-duganya itu,

“Kau… apa?” serunya tak percaya, “Kau memberikan dana untuk keluargaku?” ulangnya lagi.

Arran mengerutkan kening dalam.

“Jangan salah dan jangan menganggap dirimu terlalu tinggi hingga berpikir aku menaruh perhatian lebih kepadamu sehingga mau menanggung keluargamu.” Arran menyipitkan mata dan kembali tatapan menghina dilemparkannya ke arah Remi, “Ibumu adalah seorang sadistik setengah gila dan adikmu sekarat, aku hanya ingin sedikit berderma kepada manusia-manusia menyedihkan seperti kalian.” ujarnya sinis, membuat mata Remi melebar seolah tertohok untuk kemudian berkaca-kaca disebabkan oleh sakit hati.

Air mata mengalir di pipi Remi seketika, membuat Arran menyipitkan mata tidak suka.

“Hapus air matamu. Menangis tidak akan membantu menyelamatkan nyawamu.” desis Arran dengan nada dingin tak berperasaan, “Sekarang kau hanya punya satu pilihan yaitu ikut denganku. Jika kau menolak atau melawan, aku akan membunuh ibu dan adikmu sekarang juga.” ancamnya dengan nada mengerikan, “Sekarang diam dan biarkan aku menghapus ingatan semua orang yang pernah berhubungan denganmu.”

Arran menyentuhkan kedua telapak tangannya di sisi pelipis Remi, lalu lelaki itu memejamkan mata, mengirimkan getaran di tubuh Remi dan membuat kepalanya panas. Pada detik itulah Remi sadar bahwa Arran sedang membaca otaknya untuk menemukan siapa saja manusia-manusia yang pernah berinteraksi dengannya. Setelah selesai, Arran seolah sedang mengirimkan sinyal kepada yang lain dan memberi tugas kepada mereka untuk serentak mengumpulkan kekuatan untuk menghilangkan ingatan orang-orang itu supaya melupakan Remi.

Proses itu memakan waktu beberapa lama, dan ketika Arran membuka mata, ekspresinya tampak puas.

“Sudah selesai. Kau sama saja tidak pernah ada di dunia ini, Remi.” ujarnya dengan nada kejam.

***

Mobil gelap itu berjalan menembus salju dan kemudian melewati tempat yang sudah Remi kenal sebelumya. Itu adalah cafe tempatnya bekerja dan Giza ada di sana.

Arran yang sejak tadi duduk membeku di sebelah Remi melirik perlahan dan menipiskan bibir dengan nada mengancam ketika melihat tubuh Remi menegang dan seolah-olah perempuan itu sedang menimbang-nimbang untuk memberontak dan mencoba melompat dari mobil.

“Jangan coba-coba.” nada suara Arran terdegar sedingin es, membaur dengan nuansa dingin yang tercipta dari salju di luar sana, “Lagipula sekarang Giza sudah melupakanmu, begitupun dengan yang lain-lainnya.” geram Arran tanpa perasaan, tidak peduli bahwa kata-katanya itu menohok perasaan Remi sampai ke dalam.

Siapa yang tidak merasa sedih ketika keberadaan dirinya dicabut dari orang-orang yang mengenalnya? Seolah-olah dia tidak pernah ada dan tidak pernah dikenang? Perasaan itu menimbulkan luka lebar yang menganga dalam di benak Remi, membuatnya hanya bisa terdiam.

Mungkin memang seumur hidupnya Remi tidak mengenal banyak orang, dia tidak pernah keluar dari kota kecil bersalju yang terletak di ujung bumi ini, dia bahkan tidak banyak bersosialisasi, hanya dengan keluarganya dan dengan Giza dirinya dekat. Bahkan dia tidak punya teman dari masa lalu ketika dia bersekolah di waktu muda. Remi selalu dikenal sebagai anak miskin dengan ibu yang aneh, karena itu tidak ada yang mau berteman dengannya, tidak ada yang mau mengenalnya lebih dekat dan bersahabat dengannya, karena itulah ketika dia lulus sekolah, tidak ada satupun kontak teman-temannya yang tersimpan olehnya. Lagipula mereka semua sudah pasti mencoba kehidupan yang lebih baik, keluar dari kota kecil ini dan mengadu nasib di tempat lain. Hal itulah yang menyebabkan kota ini hanya dihuni oleh orang-orang tua sementara anak mudanya tidak mau tinggal di sini. Hanya Remi yang tertinggal di sini.

Ya… selama ini Remi selalu menyendiri dan bahkan tidak dianggap oleh orang-orang disekelilingnya. Dia mendapatkan kehangatan dan persahabatan hanya dari Giza dan juga dari Lenka adiknya, dan itu sangat berharga baginya, satu-satunya harta tergenggam yang menghangatkan jiwanya. Dan itupun sekarang harus direnggut darinya.

Remi merasakan matanya panas dan dia menahan diri sekuat tenaga supaya tak bersuara. Ditolehkannya kepala ke sisi jendela, berusaha supaya Arran tidak bisa melihat ekspresinya dan melihat dirinya menangis. Di depan Arran yang memiliki sifat penindas alami, Remi tidak akan pernah mau terlihat lemah karena dia akan digilas.

Remi sendiri merasakan bulu kuduknya berdiri, pertanda bahwa Arran saat ini sedang mengamati dirinya secara terang-terangan dengan tatapan mata tajam yang tak ditutup-tutupi. Tetapi Remi memilih mengabaikan dan bersikap seolah tak menganggap Arran ada di dalam mobil ini bersamanya.

Saat ini dia ingin mengucapkan salam perpisahan kepada kehidupannya dalam hening.

Mata Remi menyusuri jalanan bersalju dan kemudian bersinar sedih ketika dia melihat palang perbatasan berucap selamat jalan kepada siapapun yang meninggalkan kota ini. Mereka sudah melalui perbatasan kota dan Remi tahu bahwa mobil itu akan melaju lebih jauh lagi ke bandara di mana sebuah pesawat sudah menunggu untuk membawanya ke tempat asing yang jauh, seperti yang dikatakan Arran kepadanya. Remi akan menuju ke tempat yang sama sekali tidak dikenalnya dan mungkin akan membuatnya kehilangan nyawa…

Remi memejamkan mata dan bayangan tentang orang-orang yang dia kasihi, ibunya, adiknya dan juga Giza berkelebat di dalam benaknya, membuat setetes air mata bergulir tak tertahankan di pipi, mewakili ucapan selamat tinggal yang mungkin untuk selamanya.

Bersambung ke Part berikutnya

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

KONTEN PREMIUM PSA


 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

505 Komentar

  1. :owljatuhcinta akhirnya ditunggu datang jg….

  2. yah gagal koment pertama wkwk. yay happy bgt dipost jg,bela2in masih melek jam segini hehe

  3. Melek sampe stengah tiga… Tetep aja telat ngomen pertama… Love u Tim PSA…

  4. Melek sampe stengah tiga… Tetep aja telat ngomen pertama… Love u Tim PSA… Love u bedebek…

  5. Gila ibunya jahat:( arran sok jahat hahaha

  6. jangan ada pertamax di antara kita :LARIDEMIHIDUP

    1. farahzamani5 menulis:

      Haha
      Gagal lgi jdi pertamax

    2. Kasian :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  7. “Masa lalu Arran yg menyakitkan” itu tentang apa ya? Btw thanks utk updatenya ?

  8. LydiaMarcella_Putri menulis:

    Horeee komen KE 4

  9. imanasihudin menulis:

    Makin seru… Tapi tapi Tapi tapi tapi… Kurang panjang thor…….. :SEMANGATLEMBUR :SEMANGATLEMBUR :SEMANGATLEMBUR :SEMANGATLEMBUR
    Sepertinya.. Remi itu ikut gen ayah yg manusia biasa, dan ibu nya adalah pengubah wujud. #coba2nebak

    Atau kaum yg satunya lagi :LARIDEMIHIDUP

  10. kushiikushii menulis:

    Kasian bgt sih remi srg dipukulin sm ibunya
    Trus adek nya lenka pa dia akan mati ?

  11. :TERHARUBIRU :PEDIHH

  12. Penasaran sumpah. Sangkin penasaran nya sampe2 bolak-balik login PSA cuma buat liat udah diupdate atau belum. And finally I can’t sleep. Penasaran banget sama WOA karena aku sama sekali ga bisa nemuin benang merahnya(?) ke arah mana. Keren?
    Semangat ya thor :D
    Love this!!!!

  13. It's Me Muthy menulis:

    Arrgghhh.. akhirrr updatee lageee..
    Terima kasih TIM PSA yg sdh mau update dluuaannn *kedipmatabuat-Author*
    Eheh tapi kok arran punya masa lalu yg sadis? Makiinn penasaarann ditambah remiii ikuttt arraann :byesampaijumpa :tidakks! :tidakks! :NGEBETT

  14. Knp sih author ini update ny selalu dini hari gini??? :ragunih :ragunih

  15. :KAGEET Arran sadis…… :PATAHHATI :dragonbaper

  16. Whoa

  17. himeleshinset menulis:

    Siapa remi???

  18. Makin penasaran niiihhhh :CURIGAH

  19. AriyaYumyum menulis:

    Mata langsung Jreng pas buka web ada postingan

  20. EnnyWidiawaty menulis:

    Thanks buat team psa yg uda update cerita ini.kayaknya kehidupan remi baru akan di mulai di eps selanjutnya.

  21. Wah Remi dah ikut dengan arran . Kasihan harus melupakan orang orang terdekatnya.

  22. ResiSaptariyani menulis:

    Arran mbok yang lembut dikit napa sama perempuan.

  23. Waahh remi bakalan tinggal sma arran, eeemm kasihan jga remi smw orang melupakannya :kehilangan

  24. sebenarnya remi mahluk apa sih

  25. arran sadis juga. membunuj remi dari benak orang2 yg mengenal remu. thx tim psa :D

  26. inggit_prastiwi menulis:

    Arran ni looo mbok ya jangan kasar2 sm perempuan :LARIDEMIHIDUP
    Kan kasian Remi bakal di lupain sama semua orang :PEDIHH

  27. Kasian remi… Semoga dari sini bisa memulsi kehidupan baruya

  28. Wahhh remi bakal tinggal sama arran keknya entarr :NGEBETT btw bagian akhir kok nyesek nyesek gitu yahh bacanya :PATAHHATI

  29. Yaampun Arran :CURIGAH
    jangan kasar2 gitu atuh.. kaisan Remi sampe ketakutan gitu. Mana dg kejam menghapus ingatan orang2 terdekatnya Remi.. :PEDIHH

  30. Meng lebih baik remi pergi dehh. Dr keluarga itu…emak ny galak begitu.. :semangatyangmembara
    Arran. …sangar di luar lemah lembut did dalem,,,, :NGEBETT :NGEBETT
    Di tunggu lanjutannya.. :HUAHAHAHAHA

  31. Wah jadi ga sabar . walau remi direndah2 in tp sempet napsu juga tuh arran .

  32. Arran ??

  33. arran kelihatannya baik hati tuh…

  34. Antara kesal :DOR! ,sedih :AKUGAKTERIMA …semua cerita PSA selalu bikin perasaanku campur aduk :PEDIHH :PATAHHATI :NGEBETT …semangat ya author :MAWARR :YUHUIII : : :tebarbunga

  35. septienriana menulis:

    Kasian Remi :PATAHHATI
    Arran jangan jahat2 ya sama Remi nanti

  36. Remi mau dibawa kemana ya? Penasaran Tetua nya tinggal dimana
    Walaupun Arran jahat tpi setiadaknya dia masih punya logika, nggak meninggalkan ibu nya Remi dan Lenka begitu saja

    Terimakasih udah update :MAWARR

  37. Ih kata kata mu arran kok ya keterlaluan banget :PATAHHATI :PEDIHH :ngambeknih :GOOOAWAY :nangisgulinggulingan :dragonnangis :dragonbaper :dragonbaper :aaaKaboor

  38. Sabar ya Remi..

  39. :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU kasihan ma Remi :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :BAAAAAA :BAAAAAA tpi si Arran hampir tergoda :PELUKRINDU :PELUKRINDU :PELUKRINDU

  40. FuntasticSentences01 menulis:

    Omooo

  41. Listyo Rini menulis:

    Arran kekuatanmu juga gak mempan diaku lho. Nyata nya masih ingat remi ini wkwkwk

  42. Dengan keadilan dan kebijaksanaannya, Arran sudah menunjukkan bahwa ia tetap memiliki hati nurani. Bukan karena bentuk tanggung jawab saja. Kehidupan Remi yang begitu mengenaskan terasa fantasi. Adakah yang hidup seperti dirinya? Mungkin di luaran sana banyak yang hidup bahkan lebih menderita dari Remi. Ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur akan keadaan saat ini.
    Terima kasih Team PSA! Fighting!

  43. Arran kejam-kejam peduli sama Remi ya wkwkw….

  44. Remi jangan terlalu sedih, mungkin setelah ini hidupmu bakal lbh bahagia. Siarran bertanggung jawab lg unk keluargamu yg ditinggalkan.

  45. zhee_beauty menulis:

    :tidakks! :beruraiairmata

  46. isnaeninurhidayah menulis:

    Arran ki piye to….
    Marakke geregetan :TERHARUBIRU

  47. nrlhidayahh menulis:

    Arran yaampun.. Remi tenang Arran kasar diluar tp kyknya baik di dalam haha

  48. Cerita PSA emg slalu kereennn

  49. hanasakuraaprilia menulis:

    Penasaran kenapa remi bisa kebal sama kekuatan arran

  50. DeeraSlythNeel menulis:

    Jadi kemungkinan besar Remi bukan anak pengubah wujud, ya… ?
    Makhluk apa dia sebenarnya?

  51. ely_siregar menulis:

    Remi sekarang menuju kekehidupan barunya……biarkan lah remi dilupakan dikehidupan lamanya……siapa tahu dikehidupn baru remi akan menemukan kebahagiaan baru juga……atau malah kesengsaraan baru juga?????? :PATAHHATI :PATAHHATI :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  52. Makin gak sabaaar nunggu kelanjutannyaa

  53. NiMadeUtami menulis:

    Sabar ya Remiii :dragonbaper

  54. Helena_stark menulis:

    Wah, keren ceritanya.. Ayo semangat yah PSA

  55. Jadi siapa kah sebenarnya remi itu???? Duh saya penasaran abis >< mana arran bilang remi bukan golongan pengubah wujud pulak, jadi remi itu apa???

    Lah iya, ternyata remi emang sering ya disiksa :/

    Saya malah dukung remi menghilang di kehidupan manusia, mungkin itu terbaik bagi remi ga disiksa ibunya.

    Huwaaaaaa semangat buat author-author nya :* tetap semangat buat ngelanjutin cerita yg keren ini

  56. maygivandra menulis:

    Thank youuuu
    Ini kereeeen
    Sukaaaaa
    Hihihi hmm Arran trgoda jg wlwpun sesaat, tadi katanya ga tergoda sedikitpun ?? .
    Jadi penasaran apa yg bakalan terjadi, jg pas nanti Remi dihadapkan pada tetua dan dunia mereka yg berbeda.
    Kasihan adiknya yaa ??
    Speechless ga tahu mesti komen apa lagi. Ga sabar nunggu part selanjutnya ????
    Semangaaat
    GBU all and us

    1. Hahahha njirrr.. Gue ketawa bacanya.. Yg bagian ternyata arran tergoda juga walaupun cuma sesaat :v

  57. Suka bgt sama karakter Remi, Kasiaaaann Remi sampe nangis-nangis bacanya…

  58. Gak adil, kasihan Remi harus kehilangan kehidupannya, gak manusiawi bgt si arran

  59. Semangat menjemput perubahan remi.. Semoga kehidupan barunya lbh baik n menantang .. Hhihihi

  60. NovemberSierra menulis:

    Gak kuat bacanya
    Sedih bgt jadi Remi :PATAHHATI :PATAHHATI

  61. Ngantuk jadi hilang gara2 ada updatan cerita,,,, :YUHUIII :YUHUIII

    Arran sadis banget yach,,,,

  62. Praptini nurani menulis:

    Lanjuttttt

  63. :PATAHHATI

  64. Praptini nurani menulis:

    Lanjuttttt :KETAWAJAHADD

  65. Akhirnya update jga dan trnyata ceritanya makin keren :inlovebabe semakin kesini kliatan kalo Arran itu sebenarnya baik cuma yah tetep aja arogan dan kasar :dragonpingsan Remi semoga kamu tidak kenapa2 ya di dunianya Arran dkk

  66. rennymamalia menulis:

    gak sabar nunggu kelanjutanx….

  67. Arran menakutkan :LARIDEMIHIDUP

    1. @netayola iyaa.. wkwk jangan sampe ketemu orang macam gitu..
      Sereeemm ihh :LARIDEMIHIDUP

  68. Kasian remi :PEDIHH
    Arran jangan jahat2 sama remi dong :ASAHPISAU2 :ASAHPISAU2

  69. Evhaa.Winda menulis:

    kasihan remii :PATAHHATI yang kuat ya remi ! :PEDIHH arran kejam tp berharap dialah yg bakalan jd pelindung remi :KECEWAHATI

  70. fridadarren menulis:

    Arran ko sampe segitunya sih membenci remi. Awas jadi cinta loh yaaa!!
    Adakah kemungkinan kalau remi adalah keturunan dr salah satu pengubah wujud???

  71. Owowoww.. muncul gejolak gejolak yaaa.. emmmhhh gitu ternyata yaaa

  72. :PATAHHATI :MARAHNANGIS :beruraiairmata :anakayamnangis :dragonbaper :dragonnangis :aaaKaboor :owlbersedih

  73. Sumpaaaah jahaaat banget. Yaampun sakit hati ngeliat si reminya di gituin.

    Arran laki-laki terjahat deh. Sebel. Paling nyakitin. Hiks.

    Tapi ceritanya bagus. Huwaaaa.

  74. Remi mau di bawa kemana?

  75. Vawww :LARIDEMIHIDUP

  76. Ea ea makin penasaran dengan Arran :TERHARUBIRU

  77. irmarachmawati menulis:

    Remi mau dibawa kemana arran?

    Di part berikutnya mungkin akan terungak siapa sebenarnya remi

    Itu ibunya remi kejam kayak gitu cuma sama remi ato adiknya juga yaa?

  78. Siapakah remi sesungguhnya???
    Masih jadi misteri yg blm terpecahkan, karena kayanya remi pasti makhluk yg juga spesial makanya ga mempan di hapus ingatannya :CURIGAH :CURIGAH

  79. :dragonbaper

  80. Siapakah remi?????
    Dan apa pengaruhnya nanti dalam kehidupan arran???
    Jrengjrengjrenggg *bunyi gendrang*

  81. syarifahfatma menulis:

    Mungkin remi anak dr bangsa Peri , hahaha ???

  82. syarifahfatma menulis:

    Mungkin remi anak dr bangsa Peri , hahaha ??? :LARIDEMIHIDUP

  83. jesicanatalias menulis:

    :PATAHHATI

  84. kalo si Remi dilupakan berarti ga bisa tau dong asal-usulnya si Remi…

    and thank you kakak2 super kece sudah update :KISSYOU :KISSYOU

  85. Gimana nanti nasib remi selanjutnya….
    Masih penasaran sm siapa sebenarnya remi,kenapa dia kebal sm kekuatan arran…

  86. princesskarin menulis:

    Koq part ini sedih ya berasa na. Dilupakan itu gag enak banget kan. Dan Arran ngebuat Remi seolah gag pernah ada di dunia. Sakit euy..

  87. tiaranapitu menulis:

    Keren :TERHARUBIRU
    Gk sabar nunggu next part nya.

  88. Hmm apakah ada kemungkinan kalau remi itu bukan manusia? :CURIGAH :CURIGAH :CURIGAH
    Wah pasti keren banget kalau remi juga termasuk kaum pengubah wujud :owlsuperhappy

    Selamat menempuh hidup baru ya remi *ehh :byesampaijumpa

  89. Remi yaudahlah mending tinggal sama Arran aja tak
    Tapi kadihaaan juga sih hidupnya menderita mulu, Remi juga banyak yang enggak kebal dia gak ada tenen deket kecuali Giza dan sekarang dia dilupakaaaaan..
    kasihan juga sama Lenka adiknya Remi

  90. oliphenamiss menulis:

    Ih si arran nih ga beda jauh sama si aslan, maunya menang sendiri. Mereka adik kakak apa ya?
    Bedanya disini remi ga bisa melawan sama sekali, atau mungkin belum saatnya kali ya? Penasaran gimana ekspresi remi kalau lagi marah

  91. Babak baru dlm hidup remi dimulaii.. Eng ing engg wkwk

  92. Padahal penasaran dengan “perempuan itu” yang Ibu remi bilang di part sebelum ini. Dan Arran sudah menghapus semua ingatan mereka tentang Remi
    . Dan lagi Remi ternyata Manusia Biasa Dan yang masih dan akan menjadi misteri adalah kenapa Remi Tidak bisa di hilangkan memori Oleh kaum pengubah wujud?

  93. Jgn2 remi hasil dr persilangan manusia dgn kaum pengubah wujud??
    Aaaargggghhh…
    Arran… ternyata nolak2 kamu mesum jg ya… ?????

  94. ellylistyorini menulis:

    Masih belum paham apa yang sebenatnya terjadi wkk

  95. 2014newVita menulis:

    :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  96. Sedih :PEDIHH

  97. yuanitapradana menulis:

    Yea ampun Arran sikap mu itu loh .. bkin dagdigdug

  98. Kasihan demi dilupakan
    Arran hati hati loh benci bisa jadi cinta

  99. Arran…
    :TERHARUBIRU

  100. kerenn..

    1. bingit?

  101. ibuknya remi sadizzzzzz *ala Al?*
    Arran jg sadizzzzz omongannya???
    jd tempat para tetua itu dmn? di negara lain kah? aku mikirnya tempat para tetua didunia lain?
    ahhhh ini masih awal ya :LARIDEMIHIDUP pengen cepet tahu semua nya wkwkwk sabar sisss
    thankss tim psa?

    1. menurutku malah di pulau lain yg ga terdeteksi sama manusia karena dilindungi oleh sihir, kayak hogwarts gitu :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  102. Kenapa laki2 semua penindas?? Aslan, arran, akira, semua sama.. Mau menang sendiri :semangatyangmembara
    Sepertinya remi anak campuran manusia dan pengubah wujud :RENCANAJAHARAA

    1. Kyaknya semua ceritanya kyk gtu2

  103. Riyanti Widiastuti menulis:

    Hari ni cerita WOA sad bgt :PEDIHH
    Berasa klo di posisi Remi gmn? :beruraiairmata

    By the way perasaan ko ga ada poolling cerita ni bikin happy / sad / dll di akhir cerita? #Keilangan

    Makasiih untuk cerita hari ni Kk TPSA :dragonmuahsanasini

    1. iya dari kemaren udah gak ada poling2 an :LARIDEMIHIDUP

    2. iya ya, kok aku baru ngeh ga ada polin2 emot gitu :LARIDEMIHIDUP

  104. arran trnyata baik…stidaknya membawa remi bwt khidupan barunya yg mungkin bkn galau hehe

  105. yey Remi akan hidup di dunia baru :HULAHULA

    ecieeeeee babang Arran mulai merasakan gejolak2 cinta :inlovebabe :inlovebabe :KETAWAJAHADD

  106. Untuk Ar-Raniry :ASAHPISAU2 :DOR!
    Untuk Remi :anakayamnangis

  107. ichigohimawari menulis:

    Sedih ya kalo eksiatensimu di hapuskan dengan tanpa perasaan gitu. Apalagi dihapuskan dari orang2 tersayang :PATAHHATI

    1. ichigohimawari menulis:

      Typo lagi? *eksistensi

  108. Bechamvictoria menulis:

    Hmm kok disini setiap tokoh Perempuan nya atau lead female nya selalu Dijauhkan dari orang terdekat mereka iya gak sih?? Dan pasti di bawah tekanan dari pihak Si laki-laki? Meski gak semua juga sih :ragunih

  109. TriSetyowati menulis:

    Remi yang sabar, aku tahu itu berat, harus meninggalkan orang terkasih mu :PATAHHATI

  110. irdiantipujianingsih menulis:

    lagi donk

  111. Bye2 dan hello? To the new journey sm Arran, meskipun ga akan selalu mudah hufft :cekrekcekrik

  112. fitriartemisia menulis:

    ngeri ya kalo tiba-tiba kita hilang dari semua pikiran orang yang kenal sama kita :PATAHHATI

    1. lebih ngeri daripada kita yg hilang ingatan ya mak :PATAHHATI

  113. Part ini sedih banget… ? kasihan Remi, gak ada org yg bakal inget dia. ?

  114. Semangat remmy :PEDIHH

  115. :dragonbaper

  116. :PATAHHATI

  117. TiwiWhielfElf menulis:

    ????

  118. part ini bener2 menguras emosi…. sedih hati eneng :PATAHHATI :PATAHHATI

  119. Sedihnya sangat teramat, kayanya sedih banget kalau kita ingat tapi mereka tak ingat…

  120. Be strong remi!! ??

  121. :MARAHNANGIS :beruraiairmata :PATAHHATI :meninblack :owlbabycry

  122. Belom aja mulai Nih sikap posesifnya arran, ntar juga Kalo udah muncul mulai sweet nyaa

  123. Gak sabar nunggu kehidupan baru Remi bakal gimana…
    Jngan2 ntar Arran suruh nikahin Remi lagi kaya Aslan yg suruh nikahin mischa…

  124. Kasian sekali kau Remi….sumpah Q yg baca ajah smpe baper. :PEDIHH

  125. ih arran kasar banget ya, tp untungnya dia bisa adil jg, jd penasaran masa lalu arran kaya gmn ya, sepertinya kelam :PEDIHH :PEDIHH
    remi akan ke dunianya arran, akan seperti apa dunia para pengubah wujud tersebut? dan akan gimana nasibnya remii? can’t wait for the next chapter! :AKUGAKTERIMA :AKUGAKTERIMA
    Thank you PSA Team for this great story :YUHUIII

  126. rahmani muharim menulis:

    Sedih banget si Remi :PATAHHATI

  127. Setidaknya arran itu baik.. :)????

  128. putrinurhidayantii menulis:

    Remi di sini penurut ya :dragonhihihi
    biasanya cerita yang pemaksaan pemaksaan gini pada pembangkan semua. kaya, Asia, Mischa, dan teman temanny :dragonhihihi

  129. Keren bgt ceritanya..aku dah mulai suka sama Arran
    Semangat dan sukses trs sairaakira^^

  130. Tks ya team PSA project udh update. Remi ksihan bgt hrs berpisah dgn kel. Kok remi dibawah ke duniany arran. Syp y remi sbnrny jd pnasaran d

  131. septianiDrew menulis:

    Part ini bener2 menguraa emosi. Nyesegk banget. Asli!! :PEDIHH
    Be strong remi. :dragonbaper Sikap arran sekarang boleh aja kaya gtu. Nanti lama2 sikap posesif nya bakalan keluar..

  132. Ceritanya kereen.. Smoga kehidupan remi jauh lebih baik stelah ini

  133. dheanggraeni menulis:

    Remi kesian amat dibentak-bentak :PATAHHATI

  134. Aku kok malah senag ya remi dibawa????

  135. aabibiafa2012 menulis:

    Keren emang..

  136. Suka banget dgn ceritanya .bawanya baper banget setiap baca Kisah Remi :PATAHHATI

  137. Arran jahaat tp peduli…

  138. A better life will come to you, Remi….
    Kalo gak lebih baik, protes aja sama Authornya..ntar aku bantu demo dari sini

  139. kesian emaknya Remi, wkwk

  140. telat comment.. yang jelas update.an ini mencerahkan hari ku..

  141. Sediih pake banget !!!!
    Gimana nggak nangis coba kalo tiba2 ingatan semua orang hilang tentang kita .. seakan2 kita tidak pernah ada didunia ini :PEDIHH
    Moga ntar ditempat baru kehidupan remi jd lebih baik dan aku selalu berharap kalo ada yg menyukai remi biarin arran cemburu :blackbertengkar

  142. say godbye to my old life…..huhuhu
    :dragonbaper :dragonbaper :dragonbaper

  143. Eeuhhhhhh, baper gw baper….. :PATAHHATI

  144. Ini karakter Arran bener-bener kejam

  145. biarpun sedih karena kehilangan kehidupannya yang lama, lebih baik begini. toh ibunya sadis banget kaya begitu. yang baik hanya giza dan lenka adiknya. sapa tau di lingkungan yang baru banyak yang memperhatikan remi. arran misalnya. atau yerev.

  146. Remi yg sabar ya :PATAHHATI

  147. kerenn?

  148. Baru ngeh sama posternya,ternyata gambar macan kumbang sama seorang putri….
    Jadi…….mungkin remi bukan manusia biasa….

  149. Maryama Wulan menulis:

    Arran ini karakter’y hampir mirip sama Aslan ya. Tegaan, dingin, kejam, kasar, sombong tingkat dewa, etc.

    Huuu nganggap Remi manusia rendahan eh ujung2’y jg nepsong wkwk, sama kek Aslan.

    Sakit lah pasti’y harus pisah & dilupain sama org yg disayang. Tp klo buat kebaikan Remi kedepan’y yahhh it’s ok, drpd dianiaya trs ama ibu’y yakan.

    Semangat Remi!!! Jgn mau ditindas trs sama bang Arran

  150. nts_natasya menulis:

    Jadi kebawa baper

  151. indahmeliana menulis:

    Kasihan remi.

  152. Bakal dibawa kmn tu Remi :bearbertanya

  153. You deserve better, Remi.

  154. Setelah akira dan aslan sekarang ada aran… Rawrr :NGEBETT

  155. :PEDIHH :PEDIHH :PEDIHH arrannya galakkkk :PEDIHH :PEDIHH :PEDIHH

  156. Mengingatkanku pada Rasa kaya pas baru pertama kerja, dan kerjaannya ada di luar kota, yaa kaya Remi gitu lah.. menangis dalam diam, … Tempat yang akan di datangi Remi kaya pas yakk.. hummm makin penasaran..

  157. RoseSherinX menulis:

    berasa arran kejam bgt deh..oya btw saya mau tanya, kenapa arran ga pake kekuatannya aja buat nyembuhin luka di punggung remi drpd pakai obat?
    trus kenapa arran ga langsung lari aja atau kekuatannya drpd naik mobil & pesawat?

  158. Syedih :PATAHHATI

  159. :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  160. meedaehoney menulis:

    semoga kamu dapet yang lebih baik, Remi

  161. ya ampun arran lembut dikit napa…
    jangan2 arran kayak aslan tu, dari benci jd cinta ntar, hehehehehehe
    yang sabar ya remi wlpn klo diliat n dirasain hidupnya emang miris banget, hufttt
    kira2 remi mau dibawa ketempat yg pserti apa ya??

  162. iriienfadiliah menulis:

    Kasian Remi mau dibawa kemanaaa

  163. semoga remi dapat kehidupan yg lebih baik :PATAHHATI

  164. kaikomariska menulis:

    kasihan remi jd jauh dr keluarga

  165. :PATAHHATI

  166. DhaniRahman menulis:

    Poor remi :PEDIHH :PEDIHH

  167. marietaddvie menulis:

    Sakit yg sesungguhnya adalah sakit ketika menemukan kalimat ‘BERSAMBUNG KE PART BERIKUTNYA’ :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  168. Viola Zettevy Wijaya menulis:

    :PATAHHATI

  169. Triple A : Akira,Aslan,Arran wkwk aseeeeekkkk mereka bikin saya gak karuan haha

  170. Duhhh arran jangan kejam2 sama remi huhuhuu… Mau dibawa kemana coba reminya :LARIDEMIHIDUP

  171. Hmm kasian remi nya sudah jadi korban KDRT dan sekarang eksistensi nya dihilangkan dari orang yg mengenalnya.
    Terima kasih kak sudah update semangatt!! :)

  172. :PATAHHATI

  173. :dragonbaper :PATAHHATI :PEDIHH

  174. evanovita01 menulis:

    Jadi sedih kok!!!
    Teng kiu updatenya kakak ?

  175. ohhh, poor remi :eluskesayangan

    terima kasih bt updatenya, tetap semangat dan selalu sehat Tim Saira Akira :tebarbunga

  176. ificanliveforever menulis:

    yah kasian reminya :(

  177. Remi kasian baget sih…. Arran g tertarik sama remi “masa sih, buktinya nafsu tu liat punggung remi”…. Penasaran ma kelanjutannya, sebenarnya siapa itu remi?????

  178. Ibunya Remi itu mungkin pengidap skizoprenia..??#sotoy,hahaa…

    Fix,Remi itu pasangan Arran.. tuh Arran baru d kasih lihat punggung telanjang ajj udh nafsu.. :KETAWAJAHADD

    Arran,kamu mau bawa Remi kemana?? :ragunih

    Tbcnya bkin nangis… knp?? Knp udh bersambung ajj?? Perasaan baru baca dikiit… :AKUGAKTERIMA
    # Pengennya baca tiap part 10.000word… :HULAHULA
    #Readergaktaudiri!! :KETAWAJAHADD

  179. kahfizuraida menulis:

    Jatuh cinta baru tau rasa dah lu ran ???

  180. Arfan arran, kalau bicara sama remi yah baik baik dong. Kasar tak disaring dulu :PATAHHATI :PATAHHATI
    Tapi untung aja mash ada sedikit hati nurani
    Sedihh, lihat remii :PEDIHH :dragonbaper :beruraiairmata

  181. AyundaAirina menulis:

    :aaaKaboor huaaaaaa sedihhhh..

  182. Kasihan Remi…. Hiks… Kisah baru…. Cintaaa

  183. sakurahaibara menulis:

    Aatagaa makin penasarn nih remi mau diapain sama arran dan yang lain

  184. Remi kayanya bukan manusia biasa mungkin dia hibrid perubah wujud sama manusia dan lebih dominan sisi manusianya tapi tetep masih punya gen perubah wujud walau ga bisa berubah :ragunih Ah. . .Arran hipokrit wkwkwk katanya Remi levelnya jauh dibawah wanita yg bisa mancing nafsunya tapi nyatanya bisa kepengaruh juga wkwkwkwk :BANTING!

  185. RikaSaktiman menulis:

    ?????

  186. Idiiihh kasian tau remi nya… Arran mah ga kasian2 :PATAHHATI

  187. :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  188. Akira > Aslan > Arran :NGEBETT

  189. PARAH BANGET SIH ARRAN???????

  190. Arran, Aslan, Akira… duuhh bikin meleleh tw gak.., hahaha tokoh arogan yg jadi lembut karna org yg mereka cintai.. i love A…

    jahat” gmna gtw… duuhh gua naksir bgt sama lu Ran.., jgn kasar” sama Remi, kasian dia udah disiksa sama ibunya..,

    Semangat Tim PSA!!!
    Fast update ….

  191. AanHadianah menulis:

    Arran sombong bat sih, sok sok bilang level remi jauh dri wanita yg bisa ditidurinnya tpi liat gtu aja udh halu liar ?

  192. Nyeseeeeeek….hiks….hiks…… :LARIDEMIHIDUP :owlbersedih

  193. Kasian bgt sama remi, skarang semua orang yg dia kenal sudah melupakan remi dan nganggap gak pernah ada

  194. DesiYulianingsih menulis:

    :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU

  195. Remi kasihan sih tapi terlalu keras kepala dan Arran egois :KECEWAHATI

  196. SERRRRRUUUUUUU SANGAAAAAAAT KAKAAAAAAK ??.

  197. Ikut dg Arran mungkin lebih baik drpd disakiti terus ama “ibu” mu Remi. Tp kasihan Lenka ?

  198. arran kece ihhhb jadi pengen jadi remiik???

  199. Wow keren chapter kali ini, apalagi pas Remi dibawa pergi tah kemana, bahkan dia bisa kehilangan nyawa … kyknya makin byk rintangan dalam hidup Remi.. keren dah pokoknya.. makin the best aja ceritanya.. terimakasih team PSA

  200. Duh, kasian bgt si Remi ???

    Jangan2 Remi itu sebenernya jodohnya si Arran lagiiii, makanya Arran scr impulsif lsg lindungin Remiiii

    Oh, rasanya 1 bab krg… Mau lagiiii

  201. putrinovianadwi menulis:

    :LARIDEMIHIDUP

  202. juliananggraini menulis:

    Nangis dedek bang liat nasib remi :PATAHHATI :TERHARUBIRU arran sungguh teganya dirimu…
    Teganya….
    Teganya….
    Teganya….
    Teganya…. :dragonbaper :beruraiairmata

  203. raraagustin menulis:

    Arran asli ihh nyebelin banget. Kasian remi

  204. Pantesan Ibunya kasar gitu, ternyata ia sadistik. Kirain emang bukan ibunya Remi. Kasian Remi dibawa2 paksa gitu sampai2 keberadaanny udah nggak diingat lagi sama org2 terdekatnya. Harapannya sih semoga si Remi bisa bahagia di tempat bru :PEDIHH

  205. Ahh si Arran sok”an benci
    Ati” bang nanti ksemsem tuh :LARIDEMIHIDUP :HUAHAHAHAHA

  206. sediihh baaatt..????

  207. Arran… kok kejem banget kamu >_<

    Kasihan si Remi, tapi gpp lah Remi toh yah km g pny tmn dilupakan semua nya tapi dapet ganti abang Arran sm yang lain kyk Yerev dkk bakal menyenangkan kayaknya… hihihi

    Awas dikawinin ntar sm para tetua sm Arran.. eh salah dinikahin LoL
    #sengaja

  208. Fitriyana_dewi menulis:

    kuraaaaaang. tapi kudu sabar

  209. :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  210. wijayanthileen menulis:

    Yerrevvvvv kok aku jatuh cinta padamu(?)
    Aaaaaaaa makin seru gilaaaaa
    Arran ngga boleh jahat gitu dong, kasian Remi nya hihi

  211. :LARIDEMIHIDUP :PATAHHATI :tidakks!

  212. Arran Kejam banget,, :LARIDEMIHIDUP

  213. pupuutyaraa menulis:

    Sediiiiihhh bgt remiiiiiii…. :DOR! Ngucapin perpisahan aja ga bisaaaaaa…. Sedih keberadaan nya dilupakan semua oranggggg :dragonbaper

  214. VivianSweet8 menulis:

    Arran cool…

  215. enchantedpairi menulis:

    :dragonnangis pleaseeee i need more chapter :bebeknyantai

  216. Wah klo ada yg bs ilangi ingatan gt keren

  217. Baca ini sambil denger lagu mellow…
    Syeediihh jadinya dedek,bang…
    :MARAHNANGIS :wowkerensekali

  218. :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  219. :AKUGAKTERIMA :AKUGAKTERIMA

  220. munawarah926 menulis:

    Remi sekarang sebatang kara
    Arran jgn kejam” dong sm remi

  221. munawarah926 menulis:

    Remi sekarang sebatang kara
    Arran jgn kejam” dong sm remi
    Semoga d tempat yg baru remi bs bahagia dan dsayangi

  222. ratu_kyuhae menulis:

    Jadi udh sering Remi di pukuli sama ibunya… Kejamnya….
    Jd bner Remi bukan anak ibu itu??

    Lanjutkan. Semangat

  223. salsabilanurutami menulis:

    Kejam banget deh si arran ini :SEMANGATLEMBUR
    Jadi inget sama jendral akira deh :LARIDEMIHIDUP

  224. anna_yunita menulis:

    huaaaaa ga sabar nunggu lanjutannya ? :PATAHHATI

  225. :PEDIHH :MARAHNANGIS :dragonbaper :dragonnangis kasian remiiii. Arran kenapa kau lakukan itu pada remi ngebayangin kita hilang dari peredaran dan dianggap tidak ada :owlbersedih

  226. ReniPuji_14 menulis:

    waduh arran sebelas dua belas kaya jendral akira. sadis euy..

  227. Chiharu_oktav menulis:

    Untung arran gak kejem2 amat.
    Fufufu~

  228. Misslenanur menulis:

    :PEDIHH :anakayamnangis

  229. Arran kejammmmm :CUBITPIPI

  230. Bang Arran baik baik Gih sma mbak Remi ?, Tau Rasa lho nti Kalo jatuh cinta ?

  231. membayangkan tak ada yg mengingat eksistensiku membuat dadaku berdebar dan perih…sakit ketika masih ingat dan orang lain tak mengingat kita…..yaaa curcol de

  232. :byesampaijumpa remi..

  233. salfok sama Yerev :LARIDEMIHIDUP :KETAWAJAHADD
    Arran 11-12 sama babang Jenderal

  234. Sy masih penasaran dengan ‘dia’ yg pernah disebut sama ibunya Remi. Tapi yaudahlah yah, semua akan terjawab jika sudah waktunya.
    Btw, Arran kok jahat sih?

    Terima kasih untuk updetannya Tim PSA, jaga kesehatan :)

  235. :TERHARUBIRU

  236. Pasti sedih banget harus dihilangkan dari ingatan orang2. kasian deh Remi :PATAHHATI

  237. :ngupildoeloe :ngupildoeloe Arran slalu bilang Jangan anggap dirimu terlalu tinggi… Iihh padahal di awal ngakunya ga suka. d akhir malah kelihatan kalo Arran kepicu sm Remi. Gak konsisten ah :DOR!
    Wah tapi kira2 ini gimana ya…. Ada bnyak kemungkinan yg d pikirkan. Tapi semoga aja ga sama. Klo sama berarti ketebak dong selanjutnya gimna :HUAHAHAHAHA

  238. Alur nya hmpt sm.. Mnrt krna ancm.. :GAPAPAKOK

  239. Ceritanya makin seruu

  240. shantiluftiana menulis:

    Karakter tokoh utamacowoknya selalu begitu .. arogan ,nyebelin , tp selalu di sukai…

  241. klo remi ternyata adalah salah satu orang yang penting dalam hidup arran. :PEDIHH :KECEWAHATI :GERAAH

  242. Good bye Remi..
    Semoga setelah ini kehidupan mu jadi lebih baik daripada sebelumnya.. :eluskesayangan

  243. Kshn remi. Ga kebyng gmna rasanya ga diingt..

  244. indah_stephanie menulis:

    Sedih baca part ini…
    Msh penasaran kenapa ibunya Remi sekejam itu ama Remi..
    Apa Remi bukan anak kandung kh?? Aplg ingatan org2 yg kenal ama Remi udah dihapus semua,siapa yg gk sedih coba?? Arran mah arogan banget dah..

    Btw,thanks yaa Team ProjectSA udah update,,ditunggu yaa kelanjutannya,juga lanjutan cerita2 yg lain ☺
    Happy weekend ?

  245. ArinaRisaDewi menulis:

    Keluar dari mulut buaya masuk ke mulut singa

  246. Oh ternyata ibunya remi punya gangguan mental pantes aja remi sampai di siksa begitu.. :ASAHPISAU2
    Ternyata arran baik jga mau menanggung semua biaya hiduo keluarga remi. :tepuk2tangan

    Kasian sama remi di lupakan sama orang2 terdekatnya :PEDIHH

  247. Aku ketinggalan baca cerita si macan sexy :AKUGAKTERIMA
    Remi kuatkan hatimu ya :PEDIHH
    Mas macan sexy jgn galak2 dong kalo sama remi,kn kasian kalo dikasarin terus… :blackcubit :blackteriaktoa

  248. Hati-hati dijalan Remi…

  249. Bye2 remi? see you again yaw?

  250. shaniakhaira menulis:

    Gak kuat aku baaang :PATAHHATI greget pengen gigit babang ????

  251. semakin pensarannnn :PATAHHATI :PATAHHATI

  252. dewi_angela menulis:

    huhuhu,,, remi yang terlupakan huhu T_T

  253. Arran kejam banget sih ke Remi ?? :dragonbaper :dragonbaper

  254. Sediihhh… Part ini menyentuh bngt, yaa kecuali bagian Arrannya.. Serem amat tuh cogan..
    Remii yang dilupakan… :PEDIHH

  255. kharollinaarma menulis:

    Semakin curiga klo Remi memang bukan anak ibunya…ibunya terlalu kejam sm Remi…tp berlaku beda sm Lenka…tp Lenka sayang bgt sm Remi…sedih bgt klo ga ada seseorangpun yg ingat sm kita…Arran sifat aroganmu bikin kesemsem…lelaki arogan yg baik hati…

  256. Arran kejrm bad untung coba lu ah

  257. tiarasepti70 menulis:

    :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  258. Penasaran selanjutnya kayak gimana ya. Kalau pas ketemu tetua :bebeknyantai

  259. Arran kayak di rumah sendiri, bisa2nya bikinin kopi buat Yerev..
    Kasian bgt Remi dilupain Sama org2 yg kenal Sama Dia.. :PATAHHATI

  260. :PEDIHH :PEDIHH

  261. Punggung? Arran, kau keterlaluan! :LARIDEMIHIDUP

  262. Pengin cepet-cepet Remi ketemu para tetua klan , agar segera terjawab alasan kenapa Arran maupun Yerev tidak berhasil menghilangkan ingatan Remi … :dragonnyari

  263. bunnypuppy23 menulis:

    Huhuhuhu. Arran kejaaaaaaammmmm huwaaaaaaaaa

  264. Kira kira remi itu siapa ya…kog bisa gak lupa padahal udah dihapus ingatannya…
    .
    .
    .
    .
    .
    Hmmmmmm

  265. hiks,,, ikut bersedih dg Remi….

  266. Robiatul Adawiah menulis:

    :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP Semangat Remi… siapakah remi sebenarnya?
    hmmm kartu As mungkin, atau Queen atau Poker, atau Joker. wkwkwk hahaha

  267. seinnabilla menulis:

    Arran jahatttttt…..

  268. :PATAHHATI :LARIDEMIHIDUP

  269. Si remi pasti orang penting

  270. de_Queenshera menulis:

    Segalanya yg berhubungan dgn cinta keluarga dan persahabatan selalu menyentuh hati??? semangat remi???

  271. Syedi banget tjoy

  272. Enaknya remi dibawa pergi arran qkqkqkkq

  273. untuk part ini cuman pengen blang “Next thor” wkwkwk
    pnasaran pke banget sma klanjutannya..
    sooo,, akn selalu d tunggu kelanjutannya,,^^

  274. kira2 apa nama tempat tinggalnya Arran ya..
    Duh bang Arran gue pengen juga punggunya di tiupin gtu sama abang ?
    pasti adem bgt kan
    Wait for next part ! Thanks PSA

  275. FarhanaBalfas menulis:

    Haaaaaaahh kasian bener nasibnya Remi ? eh siapa tau dia belahan jiwanya Arran kaya cerita Aslan hehehe

    1. Vivian Arnova menulis:

      iya,agak2 mirip kesana seperti nya hehehe sama belahan jiwa sendiri tp ga nyadar.berantem terus kayak Jendral Akira&Asia – Aslan&Mischa

  276. @vitta_padang menulis:

    :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD

  277. Remi Ibarat Mischa di Inevitable War yaa?

  278. jahaaatttttttttttttttttttttttttt

  279. jahaaatttttttttttttttttttttttttt :ASAHPISAU2

  280. Penasaraannn :AKUGAKTERIMA

  281. Tetap kuat ya remi hadapi babang remi wkakl

  282. Arran harusnya coba kasi pa***ol ke remi.. heheheeee..

  283. anisadenisa menulis:

    Nggak kebayang klau aq jadi remi… bab ini sedih bikin mewek.. ???

  284. Sthefaany91 menulis:

    Ingin sekali gua berkata kata kasar

  285. Sthefaany91 menulis:

    Mbuh lah mewek :PEDIHH

  286. :GERAAH :AKUGAKTERIMA

  287. intannurhasanah menulis:

    tenang remi ada aa arran wkwkk

  288. Berarti remi uda sering dong di pukul sama ibunya :PATAHHATI
    Kasian bangettt sehhh remi punya ibu yg gila pukul sama adik yg sakit2an :PATAHHATI
    arran ternyata orang yg bertanggungjawab mau nanggung biaya hidup keluarga remi :PELUKRINDU # pelukciumArran
    Sebenarnya arran baik tapi mulutnya yang bikin saki hati :CUBITPIPI #cubitArran

    Selamat datang Remi ke kehidupan yg baru di dunia yang baru :BAAAAAA , yg sabar yach remi :superhero

  289. administrasi010 menulis:

    Sedih banget part ini bikin mewek :TERHARUBIRU :PEDIHH
    Kejamnya ibu Remi :ASAHPISAU2

  290. NovenaRasuh menulis:

    :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  291. TiaTataTilana menulis:

    Bapeeeerrrrrrrrr ???

  292. huwaaaaaaaaa ???nangis kejer na.,ndk kuat ndk kuat…kasihan remi.
    Huwaaaaaaa ??? hiks hiks hiks.
    Semoga kehidupnny kedpnny lebih bisa bikin remi tertawa lebar.

    Thor please dongk reminya jgn dibikin sakit lg ???

    Makasih thor
    Makin penasaran aja ni
    Tetap semangat thor
    Hwaiting hwaiting hwaiting????

  293. camilakilla menulis:

    sedihhh:( omg padahall giza baik banget sama remiiii :PATAHHATI :TERHARUBIRU :GERAAH

  294. Yg aku tangkap sih spertinya Remi itu ank angkat ya?

  295. Bang arran serem :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  296. Ukuuuh arran galak galak manjaah gitu :mauikutan :RENCANAJAHARAA

  297. intannurhasanah menulis:

    semoga Remi jodohnya Arran deh wkwkw

  298. Arran jgn galak2 Napa…Kasian Remi… :AKUGAKTERIMA

  299. naira222144 menulis:

    Arran galak banget, kasian kan Remi nya

  300. gilak.. Arrannya galak amat :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  301. arran nyebelin banget yaa, songong hehe
    remi dengan nasibnya yg malang

  302. Chokyuhyun1986 menulis:

    :tidakks!

  303. arrannya galak bener… remi tenang aja di tangan bang arran kamu pasti bahagia nantinya

  304. Amara Arlando menulis:

    Si Remi ini tipe yang gimana ya? Tipe pembangkang seperti Asia & Mischa atau penurut macam Armenia atau Aiko?
    kkkkkk gue penasaran~ Ditunggu selanjutnya nih…

    1. Tebakan aku si remi ini tipe pembangkang kayak Asia n Mischa.. sukanya gitu.. lebih ada tantangan :inlovebabe .. wkwk

  305. Arran dengan sifat kejamnya dan remi dengan ke keras kepala annya :tepuk2tangan :tepuk2tangan

  306. gabygabriella999 menulis:

    Kasian Remi :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  307. :PATAHHATI

  308. :TERHARUBIRU

  309. :PATAHHATI

    Menunggu kejutan buat remi di dunia yg baru.. :RENCANAJAHARAA

  310. DinarTiffaniErdi menulis:

    Sakit rasa nya dilupakan .. kasian remi

  311. Heztykhayeye menulis:

    Awass ya…di jagain tuh remi nya si arran….!!udah sebatang kara iniii :bebekmengancam

  312. sitihaningsih menulis:

    :tepuk2tangan Mksh team PSA dh update :byesampaijumpa

  313. KhairaAlfia menulis:

    Kasian Remi,,
    Arran jangan kasar” kalilah sama Remi,,
    kira” apa ya penyebab Remi tidak lupa???
    :bearbertanya :bearbertanya

  314. Sedih bgt kak… Hiks

  315. wonwonkyukyu menulis:

    Kasihan banget kamu rem :(
    Arran tega, I sadiss…

  316. Awanda Nur Hotimah menulis:

    Arran.. Gtu amat. Aws lho, ntar jatuh cinta

  317. :kehilangan :MARAHNANGIS

  318. shania_chand menulis:

    Kasihan sama remi :PEDIHH .. aran galak benget sih,,, :plakkk :plakkk
    Penasaran sama keluarga kandung remi,,, kenapa dia bisa tinggal sama ibu angkatnya yg jahat..
    Ditunggu kelanjutannyaa

  319. Litarizau20 menulis:

    Kasian Remi si Arran kegalakan ya :cubitnakal sabar ya nanti pas dia jatuh cinta sama kamu pasti kegalakannya hmm berkurang hehehe
    Nahloh, brarti Lenka sama ibu Remi yang sekarang bukan keluarga kandung Remi dong :ragunih

  320. krn kondisi web lg melambat jd lupa blm komen ….
    Kaget jg ternyata Arran punya kemampuan mengendus aroma org yg sekarat gitu… tp yg lucu dia mahal jd belaga tuan rmh pas Yerrev dtg….. Wah aku jg klo jd Remi bakalan risih jg disuruh buka baju di dpn cowo asing berasa gmn gitu,,, kasian nih Remi bakalan dilupakan org2……… :PEDIHH :PEDIHH

    Makasiih kak Author 1 s/d 8………..
    smg sht slalu yaaa :imutnyaa :tepuk2tangan :MAWARR :KISSYOU :NYAMAN :YUHUIII :tebarbunga

  321. Lanjut terus penasaran gimana pendapat para tetua tentang siapa Remii

  322. febryyy_cantik menulis:

    Yerrev ini orangnya usil ya
    G ada takut2nya ngegodain arran

    Untung ibunya remi g d bunuh
    Kejem gtu
    Tega mukul anak sendiri pake sapu
    Sering pula
    Untung adeknya baek ya
    Jlo jahat jg ngenes banget idupnya remi
    Hehe

    Arran ini mnis jg
    Udah mau ngobatin
    Ngasih duit jg buat keluarga remi
    Msh ada belas kasih la ya

  323. kasihan remi
    Masa harus melupakan masa lalunya.
    Dan juga keluarganya.

    Apa remi dari kalsngan yang sama
    Sama arra..

  324. Sarie Cang Henecia menulis:

    okey lanjut besok…

  325. SandraAmeliaa menulis:

    Cerita Remi sedih banget dari pda yg lain nya ^^

  326. Shakuramachi menulis:

    Dilupakan? Wah sebatang kara dong jdnya skrg.

  327. Dasar si arran. Jahat2 perhatian :HUAHAHAHAHA

  328. Udah sering dipukuli ibunya tapi tabah banget ya Remi.. Strong woman ?udah kaya gini Remi cuma punya Arran ya.. Jangan ditinggalin noh.. Tar tambah ga punya siapa-siapa..
    100% manusia tapi kebal penghilang ingatan. Hmm.. Jadi siapakah Remi?? ?

  329. Kabur aja remi, dari pada sakit hati, sakit badan trus sakit pencernaan :wekwekwek :gulung2 heheee sadis bgt si Ibu mahhh :semangatyangmembara

  330. Remi kasian :”

  331. vinnyvadyla menulis:

    galak banget sih Arran,,?
    Remi,, kasian banget kamu nak,,?

    sekarang Remi jd tanggung jawab Arran nih,, dijagain bener2,,

    jd penasaran Remi ini siapa sh sebenernya,, knp dia kebal ya,,

  332. mithaprtwi menulis:

    kasian sama remi ?

  333. Kasian remi :PEDIHH

  334. amelialusiana menulis:

    Arrannya galak amat yak

  335. Aranima_ss menulis:

    Arran nya galak banget, kasian Remi nya tau :(

  336. Wajihah Syarifah menulis:

    Ya ampun arran berasa rumah sendiri,seenaknya aja nyelonong masuk trus ngambil kopi dan nyeduh sendiri

    Arran sadis dan si raja tega,kasian tau si remi :PATAHHATI

  337. . Arran jahat banget sih.. :PATAHHATI :PEDIHH :MARAHNANGIS

  338. RievcaWeldy menulis:

    Terlupakan :PEDIHH

  339. LittleKitsune menulis:

    Aduh Arran, Remi lagi sakit gitu masih bisa aja pikiranmu meliar nak ?

  340. listianaaaaa menulis:

    :PATAHHATI :MARAHNANGIS

  341. :PEDIHH :PEDIHH :dadahsayang :dadahsayang :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU

  342. Dasar cowok arogan

  343. khamidakhamida menulis:

    Ada arran sebagai pengganti kok , Re

  344. Arran ko gitu sih ih, , kan kasian reminya.. :RENCANAJAHARAA

  345. mindaseptiani menulis:

    Ibunya ternyata setengah gila,,,,hahahah pantes aneh mukul2 anak,,,

    Kasian remi nya, dbawa paksa,,, trus dilupakan semua org,,
    Dih arran jahat banget :PATAHHATI :LARIDEMIHIDUP

  346. Arran galaknya :((

  347. :PEDIHH :beruraiairmata :gulungguling

  348. :PATAHHATI :PATAHHATI

  349. bagus fdz. menulis:

    :aaaKaboor

  350. Dina ACHSYA menulis:

    Sedih liat Remi :beruraiairmata

  351. Hwang risma menulis:

    Kasihan remi ? tapi mungkin itu lebih baik daripada dia disiksa sama ibunya terus.

  352. Keep strong remi!! ?

  353. jaypark076 menulis:

    perpisahan yang tidak diharapkan :PEDIHH :MARAHNANGIS

  354. Scaroline07_ menulis:

    Kasihan juga si Remi :GERAAH

  355. Gabriellagabby_ menulis:

    Pooor Remiii :PEDIHH

  356. indah susilowati86 menulis:

    So sad :dragonnangis

  357. Sedih :PEDIHH

  358. Ai Erlinawati menulis:

    Arran luarrrrr biasa. Kerasa bgt kepemimpinannya. Suka deh sama genre sosok pemimpin muda yg disegani.

  359. nisafit1709 menulis:

    Ciyeeee aku suka tokoh cowo yg kayak gni :BAAAAAA

  360. Khairunida menulis:

    :PATAHHATI

  361. :PANDAELUS

  362. ernasari703 menulis:

    Remi aku jdi ikut nyesek nih :PATAHHATI

  363. listyakurnia menulis:

    Ibunya ngalahin nenek lampir :LARIDEMIHIDUP

  364. :dragonbaper :dragonbaper

  365. Dina Karlina menulis:

    :PEDIHH kasihan kalo jdi remi

  366. Cellacecilliya menulis:

    Tenang Remi. Hidupmu akan lebih baik setelah ini

  367. Beuhhhhh arran perhatian banget ama remi, ampe maksa mau ngobatin, tapi emang ya, egonya tinggi banget, kebanyakan ngehina! Wakaka jatuh cinta ama RemiJei tau rasa looo!!!!! Kwkwkw
    #remijei remi sijei wakakaka
    *digetok kak au :LARIDEMIHIDUP
    Ya ampuuun… Ternyata mamanya sadistik ya, dan mungkin itu disebabkan oleh stress hidup dalam tekanan, tp masih penasaran siapa wanita yang menjual diri itu hihi
    Daaaaaan… Roman2nya adiknya remi kaga bakal selamat dari penyakit huhuhu
    Sedih juga pas bagian remi meninggalkan kota kecilnya.
    Sabar ya remi mgkin abis ini kamu bs dpt kehidupan yg lebih baik.
    Terimakasih updatenya kak au
    Mangats terus nulisnya
    :KISSYOU

  368. Ayhuu Djalilu menulis:

    Mungkin Remi memiliki kekuatan tersembunyi dalam tubuhnya..
    Arran kasar banget sih kamu sama Remi

  369. Remi kuat ya!!?

  370. Kasiannnnn :PEDIHH

  371. Aryu Luthfia Hafizha menulis:

    kasiaannn remi

  372. Murni Murni menulis:

    Malangnya nasib mu Remi :TERHARUBIRU

  373. Sabar nak..

  374. Kia Luthfia menulis:

    sediiihh..yang sabar ya remii.semua akan indah pada waktunya??

  375. Pukpuk buat remi, arran nurut sama mamak ya, jaga remi baek-baek. Di sayang bukan di sakitin ya nak. Mamak sayang arran?

  376. kazuya_yukino menulis:

    Remi kuat ?tetap tegar menjalani hidup ini yak remi :PEDIHH

  377. Agnes_Sugianto menulis:

    Dasar emak psikopat

  378. arran tega bener….

  379. yuni_changjo menulis:

    Kasian banget si reminaya, semoga saja remi mendapatkan hidup yang lebih baik di tempat arran :KECEWAHATI :wowkerensekali :owlbabycry

  380. Kasiannnn Remi :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI :PATAHHATI

  381. kasian remi, babang arran tega, tpi masih mau bertanggung jawab soal ekonomi keluarganya remi, baik tapi songong. eh, gimana tuh..wkwk..

    btw, ibu nya remi emang sadis gitu ya.? jadi si remi kasusnya hampir sama dong kayak letnan paris, untungnya si remi gk trauma.. :HEMBUSNAPAS

    1. Seru kali ya kalo tiba2 plot twist, Remi sama Letnan Paris WKWKK :KETAWAJAHADD . Sama2 punya bilur di punggung :beruraiairmata

  382. Playlst nya keren2 kak Au dri part awal …. :MAWARR :MAWARR

    Btw enk jg punya kekuatan ky arran… buat yg susah2 move on tinggal mnta tolong bang arran aja bwt apus ingatan….wkwkkw

  383. Aiihh mulutmu Mang Arraaannnn :DOR! :DOR!

  384. nananafisah184 menulis:

    Poor remiiii.. :PATAHHATI
    Semoga hidupmu lebih baik sama arran yaa..
    Arran.. Baik2 sama remi, jangan jahat gtuu.. Itu mulut jangan pedes2 :ELUSELUS

  385. Sedihhhh banget bacanya i feel you remi?

  386. yang paling menyediihkan disini emang bener2 remi

  387. si abang arran sama sepwrti jendral akira dan aslan. sama2 pemaksa

  388. :LARIDEMIHIDUP :PATAHHATI

  389. arran arran kamu tuh ya sangar2 bikin gemessss

  390. :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP :LARIDEMIHIDUP

  391. Kebanyakan kata dan nya kak

  392. :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU
    REMIII PERGIIIIIII :RENCANAJAHARAA dibawa akang Arran

  393. Sedih baca nya :beruraiairmata

  394. Kasian lenka ditinggal berdua sama ibu yg sadis

  395. Kasian Remi.. :PATAHHATI :GERAAH

  396. Gemes bngt sama tingkahnya Arran :cubitnakal

  397. Kasian remi.. :PATAHHATI

  398. Secara tidal langsung Arran sudah mulai perhatian sama Remi tpi dya gk mnyadarinya.

    Kira2 mau dbawa kmna Remi :ngupildoeloe :ngupildoeloe

  399. aduh nyesek.. :beruraiairmata

  400. :PEDIHH

    1. Itanur Cahyati menulis:

      :huhuhu remi

  401. BlueCherry137 menulis:

    dilupakan itu menyedihkan tau arran.. kejam kamu mah T.T

  402. Wina Soetardjo menulis:

    Sabar ya Remi, ?

  403. so sad :owlbabycry ngga bisa bayangin kalo jadi remi

  404. Sedih sekali… Miris ?

    1. Sejauh ini keren banget ceritanya, nggak kalah sma TGW & IW 😊 semoga semakin seru dan juga update nya rutin, soalnya udh dari lama pengen baca tapi takut digantungin 😄

  405. Hohoho… Ternyata Arran udah bergairah sama Remi dari awal waaaaa…

    1. Kucing Cantik menulis:

      :luculuculucuih

  406. Arran galak bgt sih
    Kmu Jahaddd ??

  407. Pengen bilang makasih gegara bantuin keluarga Remi, tapi ngga jadi ah ?

  408. Yerev lucu ya, kusuka

  409. Remi kasian bgt, masa semua org yg kenal dia harus lupa ?

  410. Semoga aja ada satu orang yg ngga lupa sama Remi

  411. Aku pengen Lenka ngga lupa sama Remi, trus dia sembuh
    Nah di entah keberapa part, muncul lagi jadi karakter penting kya Sasha ?

  412. Giza ntar lupa sama Remi, padahal aku suka Giza, ramah bgt suka kasih roti ?

    1. Yup

  413. BYE… Remi, aku akan selalu mengingatmu ?

  414. Usagichan Kawaii menulis:

    Sedih bgt…yg sabar ya remi?

  415. Ngebut bacanya. Next!!

  416. duh remi :PEDIHH

  417. nurafadillah7 menulis:

    Sedih
    Kasian Remi
    Arran jgn galak-galak dong ??
    Lanjut..

  418. Semangat remiii :yosemangat

  419. Agak kejam sii. Arran ngebuat Remi seakan akan nggk pernah ada. Arran udah mulai tertarik ni eee :ketawadibelakang :ketawadibelakang :ketawadibelakang :ketawadibelakang

  420. Dhian Sarahwati menulis:

    So sad..terlupakan seolah tak pernah ada,arran kejam bgt

  421. Lely Damayanti menulis:

    Pergi lebih baik

  422. :berkacakaca :berkacakaca :berkacakaca :berkacakaca :huhuhu :gakmauahgakmau :nangiskeras :nangiskeras :nangiskeras :nangiskeras :duuh

  423. RinniDwiantari menulis:

    semangat thorr

  424. :berkacakaca jadi perempuan kuat ✊

  425. Di balik kekejaman Arran, ternyata masih ada juga sisi baiknya. Arran juga secara ga sadar sudah mulai tertarik dengan Remi.
    Sedih banget si Remi, dilupakan oleh semua orang.

  426. Mirip akram si arran, menghapus identitas…
    Aq suka cerita… Lanjut baca :ohyeaaaaaaaaah!

  427. Ternyata Arran gak 99% akhlakless. Tapi gue tetap terpesonanya ke Yerev 😂

  428. Menyedihkan….

  429. Arran masih punya sisi baik juga ya…

  430. So sad😭Remiii sini pelukk🤗

  431. 😭😭😭😭😭

  432. kasian remi

  433. etherealdeen menulis:

    :lovely

  434. Sharonevellyn22 menulis:

    Ini sedih banget sih.
    Remi bahkan sampai diusia segitu nggak punya teman tempat dia sharing sesuatu.
    Nggak kebayang gimana dia selama ini menjalani hidup, belum lagi kalau dapat siksaan dari ibunya.
    Apa jangan-jangan Remi ini salah satu dari klan mereka cums karena selama ini dia ada di kota itu jadi dia nggak bisa mengubah dirinya dan itu menghilangkan jejak-jejak khusus yang dia punya ya?
    Itu makanya ingatan dia masih tetap aman.

  435. masi nyimak bakal dibawa kemana cerita ini

  436. Untung dibalik sifat jeleknya arran masih ada sisi baiknya. Yah walopun gak banyak wkwk
    Komen aku lompat2 nih gara2 bacanya langsng 3-4 chapter 😅

  437. SERAFINA MOON LIGT🌙❤💡 menulis:

    Arran sikap mu yg bengis penindas dan Arogan ,menghilangkan eksistensi Remi secara paksa Mengikatkan aku akan Akram Night :bantingkursi :bantingkursi :bantingkursi :bantingkursi

    keren @author7
    Lanjutt :sebarcinta :sebarcinta :sebarcinta

  438. Kinky Rain menulis:

    :Jambakantagonis

  439. Nadia Putri Rosanti menulis:

    Arran ini ya, bener-bener sadis deh kak :bantingkursi

  440. faridaamalia menulis:

    yuhu

  441. arran jangan jahat jahat dong ah :panikshow

    1. Safliza Murdani menulis:

      :luculuculucuih :luculuculucuih

  442. 🤣🤣🤣🤣

  443. Arran Remi menulis:

    Arran disini jahat banget ya

  444. Paris India menulis:

    :penuhsemangat

  445. Akira Asia menulis:

    :sebarcinta

  446. Arran egois :bantinglaptop :bantinglaptop

  447. Yuni Widaningsih menulis:

    Kejam banged si arran :kukutukkaujadibau bakalan bucin ga nih :awaskaunanti awas aja :evilmode

  448. Gak kebayang kalau misal dilupakan oleh keluarga sendiri seolah gak prnh ada di dunia ini 😬

  449. arran galak banget. :happy

  450. 😭😭…seperti Sera yg hanya punya Aaron waktu disiksa oleh keluarga Dawn…sedihnya sama😭

  451. Arum Anggi Astuti menulis:

    :wowakusedih

  452. Makin penasaran aku tuh

  453. Cara kejam yg sama seperti yg dilakukan Akram ke Elana dg cara memusnahkan jejak kehidupannya di dunia.
    Kejam bgt sih..
    But…coba liat nanti sebucin apa Arran ke Remi. Bahkan skrg pun ada sedikit tanda2 peduli meskipun Arran selalu.menyangkalnya :NGAKAKGILAA

  454. Kasihan banget emang sama Remi :haisalamkenal

  455. Arran sadisss

  456. Wiwit Ginting Munthe menulis:

    Waw, aku sesak

  457. selinokt18 menulis:

    selamat menempuh hidup baru Remi :lovelove

  458. Dera Puspita Dewi menulis:

    :lovelove

  459. widyahiruma menulis:

    Diktator arogan arran

  460. Arraaann ihh

  461. Bukan anak kandung ibunya kayaknya,.asal usul remi masih belum jelas

  462. jasmine cavelli menulis:

    rr :lovelove

  463. Arran gengsi gamau ngakuin kalo udah tertarik sama remi :backstab

  464. Arran kejam banget. Kasihan Remi