Azhuras Bride

Azhura’s Bride Part 3: Membuang Untuk Melindungi

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

projectsairaakira Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

3,339 votes, average: 1.00 out of 1 (3,339 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...
Baca Parts Lainnya Klik Di sini

azhuras-bride2

Asoka, Pendeta tertinggi di kuil Azhura Kahn melangkah dengan hati-hati ke altar megah berhiaskan emas dan bebungaan yang harum. Dia sudah membicarakan dengan seluruh pendeta tinggi lainnya bahwa besok, seluruh anak-anak yang mengajukan persembahan pertama kemarin, akan dikumpulkan kembali untuk dimintai keterangan menyangkut hilangnya satu keranjang persembahan untuk sang Azhura.

Sang pendeta sudah berusia lebih dari setengah abad, dan seumur hidupnya mengabdikan diri sebagai pelayan dan pemimpin kuil Azhura. Dia menarik tudung jubahnya yang berwarna merah untuk menutup kepalanya, lalu membungkuk dengan hormat ke arah patung Azhura Kahn. Berdoa, memohon petunjuk, seperti yang selalu dilakukannya setiap hari.

Ketika sampai di altar, langkahnya terhenti dan meragu. Matanya memang sudah tua dan sedikit rabun, tetapi dia benar-benar melihat, sosok seorang lelaki bertubuh tinggi, sedang duduk dengan santai di atas altar yang sedianya digunakan untuk pemujaan kepada sang Azhura.

Sang Pendeta langsung menghardik dengan marah, karena tidak ada seorangpun yang seharusnya pantas untuk menyentuh altar itu, apalagi duduk di atasnya.

“Kau akan mendapat kutukan yang luar biasa karena bersikap kurang ajar terhadap junjungan kami.” Asoka mengeluarkan suara tegas, meskipun sangat tua, tetapi semangatnya untuk membela sang mahadewa junjungannya tetaplah tinggi.

Lelaki di atas altar itu hanya menatap Asoka dengan ketenangannya yang hening. Kemudian ada senyum di sudut bibirnya.

“Apakah kau hendak melarangku, duduk di atas altar pemujaanku sendiri, Asoka?” seketika angin berhembus kencang di bagian dalam kuil itu, dan pandangan Asoka tercerahkan. Di depan matanya, duduk dengan begitu agung di atas altar, Sang Azhura Kahn sendiri dengan cahaya terang menyelubungi tubuhnya.

Seketika itu juga Asoka langsung jatuh tersungkur, tak berdaya di hadapan dewa yang Maha Agung. Jantungnya berdegup kencang, antara antusiasme dan penghormatan yang luar biasa terhadap sosok yang sekarang ada di depannya. Tidak dia sangka dia bisa mendapatkan kehormatan seperti ini, kehormatan untuk berhadapan langsung dengan sang Azhura Kahn.

“Hatimu dipenuhi pertanyaan.” Azhura bergumam dengan suaranya yang agung, “Singkirkan semua pertanyaan dan keraguanmu Asoka.  Aku, punya caraku sendiri. Dan kau harus melakukan kehendakku.”

“Apapun kehendak anda, Yang Mulia.” Asoka menundukkan kepalanya dalam-dalam ke lantai, menunjukkan penghormatannya yang sedalam-dalamnya kepada Azhura Kahn.

“Kau akan mengumpulkan semua gadis-gadis dari seluruh negeri yang telah melakukan pemujaan padaku kemarin. Kuberitahukan kepadamu, akan ada seorang perempuan yang mengakui bertemu langsung denganku. Tetapi dia bukanlah isteriku, dia adalah perempuan palsu yang berhati dengki.” Sinar keemasan seperti api di mata sang Azhura menyala, membakar. “Perlakukanlah perempuan palsu itu seperti calon isteriku, seolah kau tidak tahu apa-apa. Kau tidak boleh mengatakan kepada siapapun kenyataan yang kuberitahukan kepadamu, bahwa isteriku yang sesungguhnya akan dijauhkan dariku, sejauh mungkin, dan itu untuk melindunginya.”

Sang pendeta, meskipun menyimpan banyak pertanyaan dalam hatinya, hanya berani memperdalam sujudnya, dalam kepasrahan.

“Hamba akan melaksanakan apapun yang anda perintahkan, oh Azhura Kahn yang mulia.”

***

Malam itu begitu dingin, dan Azpasya bermimpi, dia berada dalam sebuah ruangan yang berkabut, lalu matanya menemukan sosok lelaki itu, sosok sang Azhura Kahn berdiri di sana, di depannya.

Azpasya langsung berusaha membungkuk untuk bersujud, tetapi sang Azhura mencegahnya, Dewa yang agung itu menyentuh dan menahan tangannya dengan lembut, membuat Azpasya membelalakkan matanya tak percaya, sang Azhura Kahn berkenan menyentuh tubuh fananya, tubuh manusia biasa!

“Jangan berlutut kepadaku, Ibu.” Mata Azhura Kahn yang berwarna merah tampak meredup, lembut. “Maafkan aku, karena tidak bisa menyelamatkanmu. Karena sudah takdirnya bagi Armenia untuk menjalani ini semua.”

Sang Azhura Kahn mendekatkan bibirnya ke telinga Azpasya, dan seketika itulah bisikan kebenaran terhembus di sana, kebenaran akan masa yang akan datang, kebenaran akan datangnya takdir menyedihkan yang tidak bisa diubah. Seluruh kebenaran itu menjalari tubuh Azpasya, memenuhinya dengan kepasrahan.

Dan kemudian, Azpasya terbangun dengan air mata mengalir dari sudut matanya,

Malam ini, dia akan mati  dan dia akan merasakan pengkhianatan keji dari orang yang dikasihinya…..

***

Azpasya merajut tali rami itu menjadi kepangan kuat membentuk sebuah kalung dengan jalinan khusus yang membentuk kantong kecil di bagian bawahnya. Dengan hati-hati, dia meletakkan liontin emas bertahtakan batu rubi merah itu ke dalam kantong kalung itu, dan kemudian termangu sambil menggenggam kalung tali rami itu erat-erat.

Benaknya masih berkecamuk, apalagi setelah mendengarkan pengumuman yang sampai kepada seluruh penduduk desa tadi pagi, bahwa sang Pendeta tertinggi telah memerintahkan pengumpulan kembali anak-anak perempuan yang telah memberikan persembahan pertamanya kemarin, untuk dimintai keterangan, menyangkut hilangnya satu keranjang persembahan kepada sang Azhura Kahn.

Tetapi kata-kata sang Azhura sendiri, yang lebih menyerupai janji, tertanam dalam di pikirannya.

Armenia adalah isteri sang Azhura, dan sang Mahadewa sendiri yang akan melindungi isterinya. Tiba-tiba saja, hati Azpasya terasa tenang. Siapakah yang paling bisa dipercaya untuk melindungi puterinya tercinta selain sang Mahadewa sendiri?

Dada Azpasya terasa nyeri, penyakitnya makin lama semakin parah, jantungnya memang sudah begitu melemah di tahun-tahun terakhir ini, dan dia tahu waktunya mungkin tidak lama lagi.

Satu-satunya yang membuatnya bertahan hanyalah karena dia memikirkan Armenia yang akan sebatang kara kalau dia tinggalkan, tetapi saat ini dia hanya bisa berpasrah, dan percaya kepada janji sang Azhura.

Pintu kamarnya terbuka, dan Armenia masuk dengan hati-hati,

“Ibu sudah bangun?” suara kecil dan lembut Armenia membuat senyum Azpasya terkembang, lupa akan rasa sakit yang menyengat dadanya.

“Kemarilah sayang.” Gumamnya lembut sambil mengulurkan tangannya.

Armenia mendekat, duduk di tepi ranjang, dan Azpasya mengalungkan kalung rami itu di dadanya.

“Apa ini ibu?” Armenia menyentuh kalung di dadanya, menyentuh liontin batu rubi yang terlindung di balik anyaman tali rami yang membentuk kantong pelindung, lalu mengerutkan keningnya.

“Liontin batu merah?” tanyanya polos

Azpasya tersenyum, mengecup dahi anak perempuan kecilnya dengan sayang.

“Apapun yang terjadi, jagalah kalung itu bersamamu. Itu adalah batu rubi, lambang sang Azhura Kahn yang agung, dan engkau akan selalu ada dalam perlindungannya.”

Armenia menatap ibundanya dengan bingung, “Kenapa aku harus dilindungi ibu?”

“Karena banyak orang jahat di luar sana, banyak orang jahat yang berpura-pura menjadi baik, karena itu kau harus berhati-hati anakku.” Azpasya merasakan air mata yang hangat mengalir di pipinya, “Maafkan ibundamu ini, Armenia. Ibu selalu ingin bersamamu, tetapi ternyata tugas ibu harus selesai sampai di sini, ibu sudah menyiapkan semuanya untukmu, ambilah tas di meja itu, dan kemudian pergilah ke kakek dan nenek Bargeto sang peternak di ujung desa, dia akan mengantarkanmu dengan kereta kudanya ke kerajaan Marata di seberang sana, kau akan berjumpa dengan Nenek Kareena, beliau dulu adalah guru dan perawat ibu, beliau akan merawatmu dengan baik.”

Mata Armenia membelalak, “Kenapa aku harus pergi ibu? Aku tidak bisa meninggalkan ibu di sini, tidak mau.” Armenia mulai merengek, bagaimanapun dia adalah seorang anak kecil berusia sepuluh tahun, seorang anak kecil yang tiba-tiba disuruh pergi meninggalkan ibunya, ke kerajaan lain yang jauh dan belum pernah dikunjunginya, bagaimana mungkin dia tidak kebingungan?

“Pergilah Armenia, percayalah kepada Ibundamu. Pergilah sekarang juga, bawa tas dan perlengkapan yang sudah ibu siapkan untukmu. Cepatlah, kakek dan nenek Bargeto sudah menunggumu.”

Armenia tampak ragu, tetapi ibundanya tampak begitu serius, dengan enggan dia mengambil tas perlengkapan itu, lalu melangkah mundur,

“Aku akan berpamitan dulu dengan bibi Ruth dan Khaeva….” gumamnya pelan. Rumah Bibi Ruth dan Khaeva memang berada tepat di depan rumah mereka.

Wajah Azpasya memucat. “Tidak! Jangan anakku sayang jangan lakukan itu.”

Armenia menatap bingung, sedikit cemas dengan wajah ibundanya yang pucat pasi.

“Kenapa tidak boleh ibu?”

“Kau harus pergi dengan rahasia, tidak boleh ada seorangpun yang tahu, pergilah lewat pintu belakang.”

“Tapi…. tapi kenapa….?”

“Armenia. Pergilah! Sekarang!” suara Azpasya meninggi, membuat Armenia terlompat kaget karena bentakannya.

Azpasya menatap keterkejutan di wajah Armenia dan tersenyum sedih,

“Maafkan ibundamu ini anakku, pergilah sayang, percayalah kepada ibu, ini demi keselamatan kita semua. Dan sang dewa Azhura Kahn akan melindungimu.” Napas Azpasya mulai tersengal, dia merasakan nyeri di dadanya, jantungnya seolah semakin lemah, tak mampu menopang kehidupannya.

Armenia sejenak akan membantah, tetapi karena dibesarkan sebagai anak yang baik dan selalu mematuhi orang tua, dia akhirnya menganggukkan kepalanya, meraih tas itu dan berjalan keluar. Ketika dia tiba di pintu, Armenia menoleh kembali dan menatap ibunya dengan penuh harap,

“Apakah ibu nanti akan menyusulku? Ke tempat nenek Kareena yang jauh itu?”

Air mata Azpasya berlinangan di pipinya yang pucat pasi, diserapnya wajah cantik anak perempuannya itu, anak perempuan bermata emas dengan rambut hitam panjang yang indah, dengan kulit yang halus bagaikan pualam, dengan kecantikan yang sempurna yang berasal dari hatinya yang tulus dan polos. Ketika besar nanti, Armenia pasti akan tumbuh menjadi perempuan yang sangat cantik…. sayang sekali dia tidak akan mendapat kesempatan melihatnya.”

Senyum Azpasya terkembang, berusaha  memberikan senyum yang terbaik untuk dikenang oleh Armenia nanti,

“Pasti anakku, ibu akan menyusulmu, dan nanti ibu akan selalu ada bersamamu.” Jawabnya serak, tersengal oleh perasaan haru dan kesedihan karena mungkin dia tidak akan bisa melihat Armenia lagi.

Jawaban itu rupanya cukup membuat puas Armenia, mengetahui bahwa ibunya akan menyusulnya sudah cukup untuknya, dia malahan jadi bersemangat, seperti memulai petualangan.

“Kalau begitu aku berangkat ibu.” Senyumnya melebar, menatap ibundanya dengan matanya yang berkilauan indah.

Kenangan terakhir yang akan selalu disimpan Azpasya di dalam hatinya….

***

Ruth menatap Khaeva dengan  tatapan mata serius,

“Apakah kau sudah menghapalnya?” tanyanya tegas.

Khaeva tersenyum penuh percaya diri,

“Tentu saja ibu, aku sudah menghafal semua.”

“Jangan sampai salah bicara, besok para pendeta akan mengorek informasi darimu dan memastikan kau tidak berbohong, kau harus tampak sangat meyakinkan.” Sahut Ruth sambil menatap cemas ke seberang rumah, ke arah rumah Azpasya dan Armenia di depan sana. “Tugasmu adalah meyakinkan para pendeta bahwa kau adalah pengantin yang terpilih untuk Azhura, mereka akan memperlakukanmu bagaikan puteri raja, kau akan bahagia sayang.”

Khaeva mengikuti arah pandangan ibunya dan ikut mengerutkan keningnya,

“Tapi ibu, bagaimana kalau Armenia dan bibi Azpasya mengatakan yang sebenarnya? Aku akan dituduh pembohong, dan bisa dihukum.”

Mata Ruth menyala, kejam dan penuh kebencian.

“Tenang saja anakku sayang.” Disentuhnya rambut Khaeva dengan lembut, “Ibu yang akan membereskan mereka berdua.” Kebencian semakin membara di matanya,  “Kau sangat cantik, Khaeva, kau lebih cantik dari Armenia, seharusnya kaulah yang terpilih menjadi pengantin sang Azhura yang Agung. Pasti ada kesalahan, mungkin Sang Azhura salah melihat. Dan ibu, akan memastikan bahwa kaulah yang menjadi isteri Azhura kahn dalam legenda, bukan bocah kotor seperti Armenia.”

Khaeva tersenyum lebar, mengangguk bersemangat.

“Aku pasti akan berhasil besok, ibu. Aku sangat bersemangat untuk menjadi pengantin sang Azhura Kahn!”

***

Malam itu Ruth menyelesaikan rencananya. Dia menuangkan racun ke dalam sup yang sedianya akan dibawakan untuk Azpasya dan Armenia. Dia akan membunuh ibu dan anak itu.

Pandangan matanya menerawang ke arah rumah Azpasya yang tampak dari jendelanya. Sinar kebencian di matanya sudah tidak dapat disembunyikan lagi.

Ya, dia adalah adik kandung Azpasya, tetapi nasibnya tidak seberuntung Azpasya. Azpasya sangat cantik, dengan anugerah mata keemasan, rambut hitam berkilaunya yang kontras dengan kulitnya yang sehalus pualam, dan kebaikan hatinya yang seputih salju. Sementara itu, Ruth biasa-biasa saja, membuatnya selalu tenggelam di bawah bayang-bayang kakaknya.

Sampai kemudian, dia harus merelakan, pemuda pujaannya, salah satu pemuda paling tampan dan paling dipuja di desanya, menjatuhkan pilihannya kepada Azpasya dan menikahinya. Ruth tenggelam dalam patah hati yang menyakitnya, menyimpan dendam dan kekecewaan yang tak berbatas pada kakaknya, kerena telah menghancurkan hatinya.

Ruth lalu menikah dengan pemuda biasa, seorang petani teman masa kecilnya. Pernikahan itu tanpa cinta tentu saja, dan dia harus selalu menahankan kepedihannya melihat kebahagiaan sang kakak dengan suaminya.

Lalu bencana longsor di desa mereka membuat suami mereka berdua sama-sama meninggal karena keduanya sedang mengolah lahan di kebun pertanian mereka. Banyak lelaki lain yang menjadi korban, dan mereka yang ditinggalkan ahkirnya harus terus bertahan.

Saat itu, dendam dan kebencian Ruth pada Azpasya yang seolah merenggut segalanya darinya sudah terpendam dalam. Toh sekarang mereka sama-sama janda tanpa suami.

Tetapi dendam itu menyala lagi, ketika Ruth mengetahui bahwa Armenia, anak Azpasyalah yang telah dipilih oleh Azhura Kahn untuk menjadi isterinya. Jika khalayak mengetahui semuanya, Armenia pasti akan diambil keluarga kerajaan, diperlakukan seperti puteri raja, menerima penghormatan sepanjang hidupnya, dan akan diperistri oleh sang Azhura Kahn yang agung….. sementara itu Khaeva anak perempuannya akan tumbuh menjadi perempuan biasa-biasa saja, mungkin menikah dengan petani seperti dirinya dan seumur hidup menghabiskan waktunya di desa sebagai perempuan petani.

Dia tidak bisa menerimanya!

Dulu dia selalu dikalahkan oleh Azpasya, dan sekarang anak perempuannya juga akan mengalami nasib yang sama?

Dia tidak akan membiarkan Khaeva mengalami kesakitan seperti yang dirasakannya.

Azpasya dan terutama Armenia harus dilenyapkan, dan ketika Armenia sudah mati, mungkin sang Dewa Azhura Kahn akan mengalihkan pilihannya kepada Khaeva. Ruth yakin itu, karena Khaeva tidak kalah cantik dan rupawan dibandingkan Armenia.

Dengan penuh tekad dibawanya baki berisi dua mangkuk sup yang sudah dicampur racun mematikan, racun yang diramunya dari daun kubikh, daun dari pohon hitam kubikh yang sangat beracun yang hanya tumbuh di bagian terdalam hutan. Ruth merelakan waktu dan tenaganya untuk mencari daun ini, demi meramu racun yang mematikan untuk melenyapkan Azpasya dan puterinya. Tidak akan ada yang curiga, racun ini membunuh dengan halus, Azpasya dan Armenia akan mati dalam keadaan tidur pulas, tidur selamanya dan tidak akan terbangun lagi.

Ya, memang kendala tebesar Ruth ada pada kakak-kakaknya yang lain, mereka mempunyai anak-anak perempuan yang banyak jumlahnya, dengan usia di atas Armenia dan Khaeva, dan anak-anak perempuan mereka dibesarkan seperti kakak adik bersama-sama dengan Armenia dan Khaeva. Ruth akan mengatakan bahwa Azpasya menderita penyakit yang mematikan, dan penyakit itu menular pada Armenia, karena itulah mereka mati bersama. Para keluarga dan sepupu-sepupu Armenia dari kakak adik mereka yang lain pasti akan menerima kematian Azpasya dan puterinya tanpa bertanya-tanya, karena mereka tahu, bahwa Azpasya begitu lemah dan sakit-sakitan.

***

Ketika melangkah masuk ke rumah Azpasya, Ruth mengerutkan keningnya karena rumah itu sangat sepi dan hening. Lampu-lampu belum dinyalakan, padahal hari sudah beranjak gelap

Sambil menyalakan lampu minyak satu persatu, Ruth berjalan ke arah kamar Azpasya dan membuka  pintunya. Kamar itu sama gelapnya, dan tampak sosok Azpsya terbaring di ranjang berselimut tebal, tampak hening bagai siluet dalam kegelapan.

“Kakak?” Ruth bertanya ragu, lalu melangkah masuk ke dalam kamar itu, diletakkannya nampan berisi sup beracun di meja, dia lalu menyalakan lampu minyak di tepi ranjang,

Ketika itulah di terkejut melihat wajah Azpasya yang pucat pasi, terbaring damai dengan mata terpejam rapat seolah tidur di ranjang itu. Dengan cepat disentuhnya tubuh Azpasya,

….dingin… sedingin es….

Diperiksanya napas Azpasya, dan ketika tidak menemukan napas, denyut nadi ataupun detak jantung di sana, yakinlah Ruth bahwa Azpasya sudah meninggal.

Sejenak senyum puas tersungging di bibirnya, ternyata dia dipermudah, kalau begini hanya satu yang harus dia bereskan. Dia langsung teringat kepada Armenia, dengan cepat Ruth membalikkan tubuhnya, keluar dari kamar Azpasya dan mulai memanggil-manggil nama Armenia di sepanjang lorong,

“Armenia sayang? dimana kau nak?” berpuluh kali nama itu disebutkannya, tetapi tetap saja tidak ada jawaban.

Ruth kemudian memeriksa sampai penjuru rumah, semuanya sepi, tidak ada tanda-tanda kehadiran Armenia di sana. Dia lalu menuju kamar Armenia, dan membukanya.

Kamar itu kosong, tertata rapi seperti tidak pernah ditiduri, dahi Ruth mengerut kebingungan,

Kemana Armenia? Kenapa dia menghilang?

 

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

KONTEN PREMIUM PSA


 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

311 Komentar

  1. nita_juliana menulis:

    iri hati yang berubah menjadi kebencian sangat menyeramkan.. tega bunuh saudara sendiri.

  2. nita_juliana menulis:

    pikiran licik dan hati yang busuk.. walaupun tidak ada satu orangpun yang tau tetap aja dewa azhura akan tau..

  3. Saudara kejam. Benci membutakan segalanya bahkan kenyataan dianggap angin lalu:v

  4. Karena sebuah benci..dapat membuahkan dendam yang keji yang akan membuat suatu musibah untuk diri sendiri…
    :wacko:

  5. Sungguh mata hatinya tellah dibutakan..Ruth yang malang ;-)

  6. Saat hati sudah dibutakan oleh iri dan dengki…
    huft ga peduli walau itu saudara kandungnya sendiri
    Bahaya Penyakit Hati

  7. Musuh dalam selimut itu lebih berbahaya????

  8. ely_siregar menulis:

    Ruth terlalu diliputi kebencian dan dendam juga keserakahan makanya nasibnya juga berakhir tragis berbeda dengan azpasya meskipun dia tetap meninggal tapi dia tenang dan bahagia karena putri nya dijaga dan dilindungi orang yang benar sayangnya yazza malah memanfaatkan azpasya

  9. amaterasuyuki menulis:

    merinding baca yang ini

  10. namelessnav menulis:

    terkadang juga suka sedih melihat saudara yg iri dengan keunggulan saudaranya :cry:

  11. SriRahayuYayuk menulis:

    ahh ternyata Disini bagian yg saya kira ke skipp tadi :)
    Jadi ingat di part inilah saya tau jika Ruth sebenarnya memiliki hati yg Dipenuh rasa iri dengki yg membauat dia melakukan rencana keji demi meraih apa yg inginkan :)

    #SemangatKak :good: :good:

  12. Kasian armenia sayangg

  13. Ya ampun jd saudaranya sendiri yg jahat. Duh sadis banget. Ceritanya mkn keren…. tq yaa aira sakira dah bikin cerita sebagus ini…

  14. ReshaFadhilah menulis:

    melepaskan armenia untuk memiliki seutuh’a kelak

  15. dulu sempt berfikir bahwa ruth itu baik ternyata dia gak lebih dari seekor kancil yang licik…
    eh btw Yaya juga mau dong kalung kaya armenia

  16. ruth itu bagaikan ulat berbulu wedus gembel

  17. demetra_uniq menulis:

    Terkadang yg selalu kita lupakan adalah fakta bahwa ketika seorang ibu diminta memilih antara hidupnya atau anaknya… maka tanpa pikir panjang si ibu akan memilih anaknya…, jaduhh kenapa malah saya jd melow gini ya hahaha

  18. demetra_uniq menulis:

    Paling suka sama parafraf ini
    Armenia adlh isteri sang Azhura, & sang Mahadwa sndiri yg akn mlindungi istrinya. Tiba-tiba saja, hati Azpasya trasa tnang. Siapakh yg paling bisa diprcaya untuk mlndungi putrinya trcinta slain sang Mahadewa sendiri?

    Mski berulang kali baca tp tetep aja nyesek pas bagian Azpasya nyuruh Armenia pergi…semuanya dilakukan demi kebaikan Armenia sndiri… tp bagi anak kecil… tetap saja itu sesuatu yg menyakitkan… mengingat Azpasya sndiri dlm keadaan saki parah… hadehhhh…#abaikan bagian melow

    Itu si Ruth kok ya tega ma kponakan sendiri… mana anaknya diajarin nggak bener lagi… katanya prcaya Azhura, tp malah mengabaikan kemungkinan besar klo Azhura sndiri udh tau bahakn sblm dia nglakuin tindakan kejinya… hadehhhh…

  19. jungsoopark01 menulis:

    :yahoo:

  20. Wahh… ternyata setannya si bibi ruth. Dia itu gak mikir atau gimana, bisa2nya mau mengecoh sang dewa. Yg memberi kehidupan dan berkah?
    Astaga.. ternyata iridan dengki membuat otak jd susah berpikir rasional. Hohoho ..
    Salut bgt sama kebaikan hati ibu armenia. :good:

  21. Bibi ruth busuk bgt sih kesel akika jdnya deh.. Khaeva mah emang doi nurut ama ortu jd ya ngikutin maknya doang.. Elah ruth kek takdir bisa diubah gitu aja. Yakin amat khaeva jd pengganti kalo armenia mati wkwkk :yahoo: :wacko:

  22. kata mamah gw juga sama sodara jangan terlalu akrab, nanti nusuk dari belakang :cry: :cry: :cry:

  23. Sedih baca part Azpasya melepas kepergian armenia ahhh:’) armenia masih kecil dan polos. Ia kira akan bertemu dengan ibunya kembali tp ternyata itu adalah perjumpaan terakhir mereka. Azhura akan menjaga armenia jadi kamu bisa beristirahat dengan tenang azpasya:’) lalu Ruth,kebencian dan rasa dengki mengikis hatinya hingga tega berencana untuk meracuni kakak dan keponakannya. Ruth kau juga naif hingga berpikir bisa mengelabui mahadewa Azhura,sesungguhnya dia telah mengetahui semua rencanamu..

  24. Nia tralala menulis:

    dalam dunia nyata kadang sodara pun bisa jadi musuh dalam selimut :cry:

  25. pratiwi120390 menulis:

    Baper.. :cry:

  26. AprillianiDwi menulis:

    Sedih banget waktu Armenia pisah ma ibunya…bagaimanapun jg waktu itu Armenia masih kecil…
    Memang iri hati adalah penyakit hati yg paling berbahaya…seseorang yg hatinya dipenuhi perasaan iri tidak akan lagi mengenal kata saudara…

  27. indahsariputrip menulis:

    SESUATU YANG DIAWALI DENGAN TIDAK BAIK, AKAN SELALU BERAKHIR TIDAK BAIK B-) B-) B-)

  28. Sedihnya armania harua kehilangan ibunya :cry:

  29. pas azhura bisikkin ibunya armenia, tau gak yah azhura ma ibunya klo ibunya bakal dihidupin lagi setelah mati?

  30. BTW, nama2nya ngingetin aku sama film2 india kesukaanku.. apalagi film asoka nya SRK. Kan yang main di film itu ada kareena kapoornya juga

  31. Baca g bosen bosen yaaaa

  32. oliphenamiss menulis:

    Sebelumya bingung sama perkataan azhura waktu di dalem mimpi, siapa yang mati karna penghianatan? Dan ternyata setelah baca sampe bawah tau deh apa yg di bilang azhura soal penghianat.
    Ruth itu bodoh apa gimana sih, masa mau bodo*in seorang mahadewa -_-

  33. yudithtadamo13 menulis:

    Tega banget kau Ruth sampe mau bunuh kakak kandung n keponakan….?

  34. Bibi ruth jahat banget, kasian armenianya tapi beruntung dia keburu kabur

  35. Shin Sooyeon menulis:

    Part ini bikin sedih :”
    Armenia yg harus pisah sama ibunya dan ibunya meninggal huaaa :TERLUKA

  36. miazain88 menulis:

    Senang armenia selamat dari kecilikan bibinya ,walaupun sendih jug ibunya harus meninggal,
    Jaman sekarng pun banyak orang yg seperti ruth rela mengorbankan saudaranya demi ambisi dan kepentingan pribadi sendiri.

  37. Kalau udah dendam mah susah buat ngilanginnya. Orang yg pling dekat aja bisa jdi musuh sendiri. :ASIA

  38. funnypa1000 menulis:

    Disini pasti mellow banget Azpasya..gimana ga,,dia masih ingin melihar Armenia tumbuh besar tapi takdir sudah berkata lain,,,ada yang dengki terhadap takdir Armenia dan untuk menyelamatkan sang anak, ibu rela berkorban..rela untuk memberikan nyawanya sekalipun asal anaknya selamat…ahhh sedihnya :NANGIS :NANGIS :NANGIS :NANGIS :NANGIS

  39. funnypa1000 menulis:

    :TERLUKA :TERLUKA :TERLUKA :TERLUKA :TERLUKA ini scene yang sedih pake banget

  40. funnypa1000 menulis:

    Ihh,,,baru sadar kalo Ruth dan Khaeva mah anak buahnya si Yazza secara tdk lansung,,wong senang main2 dg daun kubikh :AHA :AHA :AHA :AHA :AHA :AHA

  41. nymph_ndha menulis:

    ketaatan para pemujanya Azhura Kahn bener-bener pantes di acungi jempol,.. mereka menyembah secara refleks, tanpa ada keterpaksaan.. :JENDAKIRA

  42. nymph_ndha menulis:

    terkadang orang berharap mengetahui kapan mereka mati, toh fakta nya kalo mereka tau mereka bakal semakin merasa gak siap,, gak akana pernah siap meninggalkan orang-orang yang mereka cintai,.. :TERLUKA

  43. berliyana menulis:

    dasar! ibu anak tuhan bohong :p

    1. berliyana menulis:

      *tukang

  44. berliyana menulis:

    *tukang

  45. suka sm kewibawaan nya azhura disini…ternyat ruth licik penuh kebencian patut diwaspadai

  46. Yakali mau ngebohongin sang mahadewa.. :HMMM
    Kurang bersyukur noh si ruth.. bakal jadi apa nanti si khaeva..
    Yang tabah ya armenia.. semua akan indah pada saatnya

  47. Part ini sedih banget,kasihan sama armenia ibunya meninggal :TERLUKA :TERLUKA :BAPER

  48. silvyagatha menulis:

    Kasian armenia sama ibunya..

  49. listia4545 menulis:

    hanya karna irii.. sampai tega membunuh keluarga sendiri

  50. Tega bgt dia mau bunuh keluarga nya sendiri,,,

  51. Rasa iri dan dengki hati memang salah satu penyakit manusia yang sangat menakutkan. Tapi azpasya bisa tenang karena punya mantu dewa macem azhura wkwk Dan ruth juga khaeva jadi penasaran akan seperti apa perlakuan azhura nanti kepada mereka wkwk

  52. AdelinaManurung menulis:

    Jahat bgt ruth itu, sampe niat bunuh saudara sndiri.

  53. restyafriani menulis:

    Ruth jahat dan menularkan kejahatannya ke khaeva jd sama2 jahat deh iri hati dan dengki :BRRR

  54. gak nyangka,, kok ada sih adik kandung yang stega itu…

  55. Astaga ruth jahat banget mau bunuh saudaranya sendiri ???

  56. yaaa sayang supnya kebuang dong.,,,

  57. Ini si ruth minta si bejek2 kayaknya yak :DOR!

  58. Ruth yaampun ternyata ituu perempuan yang irinya adduh orng terdekat gak bisa dipercaya juga yaaa :TERHARUBIRU

  59. Inilah kenapa kita tidak boleh terlalu mempercayai seseorang, tapi ini saudara sendiri loh ya ampun. Hanya karena hati yang bersih malah di isi dengan rasa iri dengki. Azhura tolong lindungi Armenia :”

  60. Ih si Ruth, ntar baru tau rasa loh kalo udah kena karma kemurkaan Azhura Khan

  61. andinioktsyarisa menulis:

    Kita emang gak boleh terlalu percaya sama orang lain, pasti ada aja yang jadi pengkhianat

  62. :DOR! Wah hebat ini pemikiran s ruth… Azura bisa berubah pikiran milih anakny… Dy pikir dewa bisa d kibulin haha

  63. Walupun bca ulang…msih emosi jg baca bagian ruth :owlbanting

  64. Ruth jahat banget sih.. Sampek niat mau bunuh saudara sendiri gitu..

  65. Ruth jahat banget sih sama kakaknya sendiri :ASAHPISAU2

  66. suka banget sama armenia kecill, ngebayanginn wajah istar yang menjadi armenia hihi, padahal istar mah anak asia

  67. Yahhh…dia kira mahadewa bisa di kibuLin :dragonhihihi

  68. MayuriKanzawa menulis:

    Jahat banget sih ruth ituu bikin gemes bangett

  69. Bahkan orang yang paling dekat sekalipun bisa jadi musuh terbesar dan itu yang paling nyesek. :tendangkerikil
    Seneng banget baca cerita ini lagi. Lanjut… :LOONCAT

  70. Kangen Azhura sama Armenia :bearhelanapas

  71. :YUHUIII

  72. :DOR!

  73. Ibu & anak sama2 jahatnya! :ASAHPISAU2

  74. :purplehappy

  75. Ruth dan Khaeva ini ular banget… untunglah Armenia selalu dilindungi Azhura

  76. :aaaKaboor

  77. sifat manusia :ASAHPISAU2

  78. Dengki oh dengki kenapa kamu berkeliaran di mana – mana :PATAHHATI
    Ruth kau sangat jahat :hipokutukan
    Cuuzzz baca part selanjutnya :tepuk2tangan

  79. Ruth jahat banget, cuman gara” kedudukan dan kekayaan tega membunuh sodara sendiri

  80. :NABRAKKACA

  81. aishelatsilla menulis:

    :aaaKaboor

  82. amaterasuyuki menulis:

    :ASAHPISAU2

  83. Ruth niatnya ngakalin sang dewa… Pdhl azhura lebih tau segalanya :ASAHPISAU2

  84. Kasian armenia
    Sedih nya kematian azpasya

  85. Mana bisa mo ngakalin sang dewa…

  86. re read…iri dengki membutakan mata hati mematikan nurani.

  87. Ranny Septiani menulis:

    Kasiaan iih armenia

  88. Tante nya jahat :ASAHPISAU2

  89. Sedih ibunya Armenia meninggal, tapi jengkel sama Ruth :DOR!

  90. amaterasuyuki menulis:

    :DOR!

  91. Dasaarr nenek lampitrr

  92. Udah duga kalo Ruth sama Khaeva ini yg jahat..

  93. sebel nih sma dua serigala berbulu domba *Ruth dan Khaeva * :DOR!

  94. lanjut baca lagi walaupun sudah di watpad

  95. Masih tetap berasa gondok lihat kelakuan ruth dn anaknya.

  96. Ya ampun ternyata ruht ma anak’a jahat
    Ngk nyangka aku

  97. Coooolllllll……

  98. ibu sama anak sama2 liciknya :DOR!

  99. septienriana menulis:

    Situ si Ruth minta di :DOR!

  100. Memang kalau orang serakah pasti apapun bakalan dilakuin seperti apa yang ruth bakal lakuin ke azpasya padahal azpasya adalah kakaknya sendiri…… :KAGEET

  101. Benci sama membunuh itu sama-sama dosa yes ruth -__- :DOR!

  102. riaanjelina71 menulis:

    Ruth …licik jahatnya masih inget deh ….

  103. Kirain yang ngaku-ngaku jadi isterinya Azhura itu anak bangsawan ehh ternyata dugaan daku salah. Bukan cuma tikungan temen aja yang tajam. Tapi tikungan keluarga juga

  104. Tebakan gua bener, bibinya jahat

  105. Gak nyangka….awalnya keliatan baik, tp ternyata hatinya seburuk itu…untung aja sang dewa sudah memberi petunjuk…

  106. :strawpukul :strawpukul :strawpukul

  107. Smh ruth

  108. :goyangkaki :goyangkaki :goyangkaki

  109. ada gitu saudara kaya ruth, hmm
    cuman berharap nggak punya saudara kayak ruth aja deh

  110. saudara kok gitu ya :DOR! :TERHARUBIRU

  111. Selalu keren walau baca ulang

  112. Erci Merpilia menulis:

    awalnya kayak baik eh ternyata di tikam juga
    kasihan armrenia

  113. Licik banget si ruth

  114. Fransiscalavoie menulis:

    Bahkan kakak sendiri di khianatin :DOR! :beranilawansaya

  115. Duh Ruth :SEMANGATLEMBUR
    Nama gue juga ruth padahal :TERHARUBIRU
    Tapi ga sejahat ruth yang ini :ngambeknih

  116. Tega banget si Ruth..
    Percuma Ruth buat rencana2,Azhura bakalan tau akhirnya..

  117. Musuh dalam selimut..???

  118. Meskipun baca ulang, tapi feel nya kerasa. Kasihannn armenia :PATAHHATI

  119. Pengen nembak si muka dua Ruth :DOR!
    Kasian Armenia :PEDIHH

    1. Say_Hanarin menulis:

      tembak aja.. wkwk :bebekngintipdendam :bebekngintipdendam

      salam kenal :V

  120. iriienfadiliah menulis:

    makin penasaran yah

  121. Say_Hanarin menulis:

    Seru dan seru dan makin seru
    :NYAMAN :NYAMAN

  122. Huh dasar ruth sama kakaknya sendiri aja mau membunuh

  123. melatiindahwati menulis:

    Adik durhaka, mau bunuh kakaknya sendiri

  124. :DOR! :DOR! :DOR!

  125. Dasar Ruth adik kurang ajar ?

    Ibu dan anak sama-sama iri & dengki ? ckckck…

    Jadi secara gak langsung Ruth didik Khaeva untuk jadi gadis iri & pendengki!

  126. :tidakks!
    ???

  127. Ruth sama Khaeva. Ibu dan anak sama-sama jahat. Hanya karna ingin dihormati semua orang, dan hidup mewah mereka mau membunuh Armenia :DOR!

  128. Ruth perlu dirukyah..,???

  129. mithaprtwi menulis:

    si ruth ??

  130. ini memang di setting unt ibu dari beberapa tokoh punya penyakit ya :gulungguling
    Armenia ibunya punya sakit jantung :tidakks!
    Aiko ibunya punya sakit paru-paru (habis batuk-batuk terus) :bebeksuram
    Asia ibunya tak terdeteksi, tau-tau meninggal krn dibumi hanguskan Akira :owlbabycry
    :corettanahsuram :bearterpuruk

  131. raillyarachell menulis:

    Dasar ade durhaka? emosi jiwa :anakayamnangis

  132. kangen ama azhura jadi baca lagi deh dari awal hehehehehe :memikirkanrencana

  133. Adek jahanam… Untung di lindungin sama azhura khan ????

  134. ternyata dia

  135. Adik yang jahat
    Untung Armenia udh prgi

  136. Angelwhiten menulis:

    :TERHARUBIRU :TERHARUBIRU

  137. Yuh kan..

  138. Untung Armenia udh kabur, serakah bener dah, serem juga

  139. sebel sama orang yg namanya ruth ruth :SEMANGATLEMBUR

  140. Hwang risma menulis:

    Aku kira ruth baik ?,untung armenia udh pergi duluan.

  141. Scaroline07_ menulis:

    Busuk banget si Ruth :DOR!

  142. Udah baca ulang kok masih sebel banget ya sama ruth………..

  143. Aranima_ss menulis:

    Terlalu busuk hatinya si Ruth :+

  144. Ruth :LARIDEMIHIDUP

  145. Ruth tidakk

  146. Sri Rahayu Anggraeni menulis:

    Oh ya ampun ruth tega banget punya pemikiran seperti itu

  147. Padahal saudara tapi rasa iri mengalahkan segalanya

  148. RIFANI DWI AGUVIA menulis:

    Rasa iri bisa membunuh semua kebaikan dalam hati.buang tuh rasa iri lo ruth ,ntar kalo ga dibuang susah idup lo :LARIDEMIHIDUP

  149. Grrr… Kakak kandung sendiri mau dicelakain. Bener-bener sudah dibutakan oleh rasa iri. Amit-amit jangan sampe ada yg kaya gini deh. :ternyatahulk

  150. indah susilowati86 menulis:

    Jahat banget si ruth,kakak nih keponakan sendiri mo dibunuh demi ambisi ckckckckck :CUBITPIPI :SEMANGATLEMBUR

  151. AnggiFebRitonga menulis:

    Ruth udah mirip sama sua aja,, sama-sama muka dua

  152. Dan pada kenyataannya, selalu ada manusia seperti Ruth

  153. Armenia pasti sedih ibunya meninggal. Bibinya jahat dan tamak bgt.

  154. bibinya jahat
    yapi knp azhura mlhn lindungin sih

  155. Dina Karlina menulis:

    Knp mesti d lindungi sih, pdhal kan jhat,,
    Pmikiran dewa mah beda,,

  156. Yaelaaaa jahatt nya kau ruth untung armenia nya udh diungsikann lohh

  157. aishelatsilla menulis:

    :ASAHPISAU2 :ASAHPISAU2

  158. jenigriyani menulis:

    Bagaimana bisa Azpasya… beliau baik, berbahagialah bu
    Bagaimana bisa bibi Armenia.. bibi Armenia benar-benar buruk
    @projectsairaakira

  159. AimeeCho838 menulis:

    Di part ini sumpah nangis pas pertama baca. Kasian banget Armenia harus berpisah sama ibunya.??

  160. fitriartemisia menulis:

    ishhhh jahat bener ishhh Ruth nyaa

  161. Harum Sari menulis:

    Sedih deh jadi ibunya Armenia :PEDIHH :PEDIHH

  162. Sebel bgt part yg ini,, jahat bgt si ruth ini :ASAHPISAU2 :DOR!

  163. gabygabriella999 menulis:

    :PATAHHATI

  164. Part ini bikin sedih ?
    Kasihan Armenia

  165. lighteyegirl menulis:

    kasihan ibunya Armenia.
    Ruth jahat

  166. :PANDAELUS

  167. Ningsih Yuji menulis:

    Musnahkan spesies orang munafik :v

  168. Ruth! :DOR!

  169. Bermuka dua??

  170. Inilah spesies bermuka 2 yang harus bagi-bagi sama yang tak punya muka… Tapi Azhura Khan gak ada penjahatnya sih emang kurang greget y >•<

  171. Kasihan Armenia, istri dewa tapi menderita ?

  172. Kasihan Armenia, di tusuk dari belakang sama keluarga sendiri

  173. :ternyatahulk bermuka dua

  174. :tidakks!

  175. Ketika dendam dan keserakahan membutakan mata hati manusia, kasian sekali hidupmu Ruth ?

  176. Ai Erlinawati menulis:

    Harus ada balasan utk org seperti Ruth.

  177. Idihh bibi ruth sama anaknya kejam

  178. Untung aja armenia udah pergi, dasar bibi tamak, dengki, maunya menang sendiri. Lah kalau udah takdir mau gimana? Emangnya azpasya mau itu semua? Haish esmosi jiwa raga ini mah?

  179. Ayu Lestari menulis:

    Itu bibi nya Armenia ngeselin ya..jadi pengen masukin botol trus buang kelaut..
    Dia gak mikir apa ya lah kok bisa² nya dia pengen ngelabui dewa yg maha tahu..mungkin para pendeta dikuil akan percaya kecuali asoka tentunya..

  180. aureliafirmansyah menulis:

    gak nyangka orang jahatnya ternyata bibi dan sepupunya sendiri..
    untung armenia tidak teracuni makanan dari bibinya dan sudah kabur duluan..
    azhura memang benar2 menepati janjinya..

  181. Melody Aurora Nirmala Putri menulis:

    Orang yang tamak, iri dan pendengki tidak akan pernah bisa mendapatkan kebahagiaan yang abadi.
    Akan selalu ada ganjaran di setiap perbuatan.

  182. Kaget tau si Ruth gini :CURIGAH

  183. :DOR! :DOR!

  184. Nuya Nunay menulis:

    Mba ruth minta di ?
    Kasian ibunya, berkorban.

  185. Bibi ruth nya gak tau di untung. Kasian bgt itu armenia sama ibu nya kan :(

  186. Bibi ruth muka dua :DOR!

  187. anastasya magdalena menulis:

    Ih munafik -_-

  188. :ngambeknih :TERHARUBIRU kasian armenia, ibunya meninggal

  189. Saudara tamak,gak pernah bersyukur untung azpasya meninggal lbh dlu sblum di racun setidaky itu lbh baik

  190. Ayu permatasari menulis:

    Si ruth :bebekngintipdendam :bebekngintipdendam :bebekngintipdendam :bebekngintipdendam

  191. Orang yg seperti itu tdk akan bahagia Selamanya meskipun punya segalanya #penyakit hati

  192. Missjangchoii1 menulis:

    Kasihan Armenia begitu juga dengan sang ibu. Sungguh kejam bibi Ruth kepada mereka berdua.

  193. Ya ampun jahatnyaa. Padahal mrka msih keluarga. Kasian armenia

  194. Gak nyangka bibinya armenia sejahat itu :DOR! :KAGEET

  195. Kasihan Armenia untung dia sudah pergi :nangisgulinggulingan :nangisgulinggulingan :dragonbaper

  196. Ibu akan selalu menemanimu dalam artian yg lain hiks kasian Armenia :PATAHHATI

  197. Kasian si armenia

  198. sungguh kejam bibi Ruth, berpikir untuk membunuh saudaranya sendiri akibat ketamakannya. Hah… untungnya Armenia selamat ?

  199. BlueCherry137 menulis:

    Dasar manusia dengki, pdhal saudara kandung sndiri. Parah. ╰_╯

  200. Jadi orang kejem amat sih ruth

  201. Good. Ternyata feeling saya bener kalo bibinya yg jahat. Ckck ama sodara ndiri padahal.. untung udah dikasih tau sama azhuranya duluan

  202. Kurome Hiyoshi menulis:

    Rasa iri yang menimbulkan pembunuhan kakak-adik. Ya ampun…

  203. fitriartemisia menulis:

    eughh segitu cepet ya dendamnya kembali :PATAHHATI
    padahal sebelumnya udah gak dendam hiks

  204. Gila ini si bibi
    Berani bgt bikin skenario jahat untuk manipulasi seorang dewa
    Ini dewa loh bukan sekedar raja

  205. Dia kira azhura gk tau :wuakakakak
    Terkutuklah kau Ruth :beranilawansaya

  206. Sandra sanastya menulis:

    Tante2 zaman old ternyata lebih seram ? He will always protect u, armenia ❣️

  207. Serigala berbulu domba

  208. Bibinya Armenia ko jahat bgt sich,untung Armenia nya dah keburu pergi :LARIDEMIHIDUP

  209. Yakali lu mau ngebohongin dewa :dragonngakak

  210. musuh dalam selimut ya bibi ruth???untung ibu armenia bergegas nyelametin dia??

  211. Mau coba main² sama dewa, hmmmm… :DOR!

  212. :LARIDEMIHIDUP

  213. Ikonetj Ikonetj menulis:

    lah masa dewa ditipu sih bi

  214. :PATAHHATI

  215. Baca ulang

  216. dheniesparks95 menulis:

    :DOR!

  217. Chrismaylindra menulis:

    Gregeettt :(

  218. sayhanarin menulis:

    Sodara macam apa itu. Borok hatinya :semangatyangmembara :semangatyangmembara

  219. Fyuh untung ibu armenia di kasih tau azhura, gk gitu mgkn…
    Ah entahlah
    Setiap cerita di PSA selalu keren2 pdhl cuma baca 3 part
    Sukses selalu thor ?

  220. Udah baca ini berulang ulang ada bbrapa kata yg berubah pdahal sblmnya lbih baik hp ku yg error apa web nya lgi dlm prbaikan atau mmg lgi diperbaki kta ktya

  221. Lely Damayanti menulis:

    Musuh dlm selimut :CURIGAH

  222. wow, ternyata ruth tak selegowo itu ckckckckck

  223. Adik durhaka, azhura yang agung mau dibohongi ?

  224. Bilqis Fauziyah menulis:

    Musuh dalam selimut, tega banget sama saudara niat saling bunuh. ?

  225. Triicresmoon menulis:

    :bantingkursi

  226. memang susah y klo org punya hati iri & dengki segala macam cara pun dilakukan tanpa pandang itu siapa.. azhura dewa loh bibi kedudukannya pun yg tertinggi, ya kali dewa bisa dibohongi ?

    1. Airaqyoung1215 menulis:

      :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu :huhuhu

  227. Musuh dalam ??
    Gini nih kalau iri sudah mendarah daging

  228. :bantingkursi hmmm gituu

  229. Kirain bibinya baik eh ternyata musuh dalam selimut:(

  230. Ternyata ? bibinya licik?

  231. Ibuuuuu :nangiskeras :nangiskeras :nangiskeras

  232. Nah loh armenia sudah di suruh kabur duluan :khu..khu…

  233. dasar serakah bener, untunglah azpasya meninggal tanpa racun dr si ruth :backstab

  234. Next..next..?

  235. Ningsih Yuji menulis:

    Ketamakan yg membutakan segalanya?

  236. Kdng emg gtu . Yg jahat bkan org luar tpi org d skitar kita sndri . Kasian armenia ?

  237. Dhian Sarahwati menulis:

    Si bibi mau bo’ongin dewa pasti ketauan dong..

  238. :huhuhu Ga nyangka bibinya tega bgt

  239. Adek kandung padahal😩

  240. lailatul fitriah menulis:

    :aw..aw :iloveyou

  241. tega ohhh :mimisankarnamu

  242. HerdiniIsnaeni menulis:

    :lovely

  243. Diah Wardani menulis:

    :lovely

  244. PutryNurlaila menulis:

    :bantingkursi

  245. Bibinya si Ruth minta di pelintir hatinya :bantingkursi

  246. Demi melindungi

  247. baca ulaangggg

  248. Ahayy sekali lagiiii

  249. Asiah Silita menulis:

    :bantingkursi

  250. Nangis baca ini lagi setelah sekian lamaaa kangeenn

  251. Ariyantipita menulis:

    :bantingkursi :bantingkursi :bantingkursi

  252. shanaya_lee menulis:

    :bantingkursi :bantingkursi :bantingkursi

  253. Indah Narty menulis:

    :panikshow

  254. Bella Miacara menulis:

    Funny ..

  255. devikristianti59 menulis:

    :panikshow :panikshow

  256. Azzalea Dian menulis:

    :sebarcinta

  257. Test koment

  258. Elda Virginia K menulis:

    :kumenangismelepasmu

  259. dewantilaraswaty menulis:

    :kumenangismelepasmu :kumenangismelepasmu :kumenangismelepasmu
    Ketika rasa dendam dan kebencian mendarah daging jadilah segala cara dilakukan untk mewujudan keinginan.. Bibi Ruth :panikshow :panikshow
    Armenia sllu dlindungi Sang Maha Dewa Azhura :sebarcinta

  260. Elda Virginia K menulis:

    Azuraaaaa

  261. Mamita Fatih menulis:

    :sebarcinta

  262. Azhuraa💖

  263. Shelli Novianti menulis:

    Azhura :NGAKAKGILAA

  264. kalau mau pindah halaman gimana sh..

  265. Sabarrr …😑

  266. ❤️❤️❤️

  267. Syafa'atun Munajah menulis:

    Emg yg orang2 dengki gini harus disambit bukan disambut seharusnya :gakterima

  268. Baca ulang y……

  269. Dendam itu begitu mengerikan.
    Tapi ada yg lebih mengerikan daripada dendam itu sendiri yaitu karma.

  270. Jadi Incaran mertua sangat Mahadewa :lovely

  271. Kalo udah dengki jahatnya emang luar biasa sih

    1. jasmine cavelli menulis:

      benerrr bgt

  272. Aeeee takuttttt :pedas

  273. Semangat selalu

  274. Monica Febriana menulis:

    :pedas

  275. selinokt18 menulis:

    :pedas :pedas

  276. Kisah Armenia..

  277. Indah Narty menulis:

    Armenia