Azhuras Bride

Azhura’s Bride Part 24: Azhura,Armenia,Yazza dan Cemburu

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

projectsairaakira Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

3,009 votes, average: 1.00 out of 1 (3,009 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...
Baca Parts Lainnya Klik Di sini

azhuras-bride2

Hutan itu masih menyisakan keindahannya meski matahari sudah mulai memanjat pucuk langit, hendak mendaki tinggi dulu sebelum beranjak pulang. Warna oranye memenuhi indera pengelihatan, hasil perpaduan pepohonan yang berbaris sejajar membentuk pagar indah bernuansa jingga.

Matahari bersinar terang dan semakin meredup ketika menyapa bumi, karena cahayanya tak kuasa menembus rimbun dedaunan. Sinarnya menapak malu-malu di tanah, meragu ketika merebahkan diri di atas daun-daun kering yang bertebaran di sana.

Keindahan yang terhampar itu berbanding terbalik dengan pemandangan yang melingkupi area misterius Dievas Rumai di belakangnya. Dari sudut ini, pemandangan di depan mata tampak mengerikan. Karena Dievas Rumai hanya terlihat serupa gugusan kabut pekat semerah darah yang menutupi apapun di baliknya. Kengerian yang ditampilkan oleh warna merah darah itu seolah menyembunyikan keindahan di balik istana megah yang dilingkupinya.

Ya, dibalik nama Dievas Rumai yang berarti surga, ada pagar pembatas merah berwujud kabut, akan menghancurkan siapapun yang berani menembusnya tanpa izin.

Yazza berdiri di sana di sudut tak terlihat dan menanti.  Membiarkan hembusan angin menemani kesendiriannya, dan bayangan gelap tak tertimpa matahari menyembunyikan sosoknya.

Entah sudah berapa lama dia menunggu di waktu yang sama. Hari berganti dan dia tetap menahan diri untuk berdiri di sana, menanti dengan sabar sampai sosok itu keluar.

Makhluk kecil itu seharusnya berhasil. 

Yazza mengirimkan salah satu sasalu untuk memancing Armenia keluar. Sasalu yang dikirimkannya adalah salah satu makhluk beruntung yang bisa menembus keganasan kabut merah Dievas Rumai.

Azhura Kahn memang memagari Dievas Rumai dengan sempurna, tetapi dia tidak pernah memagari tempat tinggal rahasianya itu dari alam. Karena itulah makhluk-makhluk alam seperti burung-burung, hewan-hewan kecil, serangga, benih-benih tanaman yang bertebaran, semuanya bebas keluar masuk melewati kabut merah  tanpa takut hancur menjadi debu.

Keteledoran kecil itulah yang dimanfaatkan oleh Yazza. Dia menggunakan sasalu yang lucu untuk masuk ke sana dan menarik perhatian Armenia. Sangat mudah melatih sasalu, hewan kecil jinak peliharaan para dewa dan kesayangan Calamara,  untuk masuk ke dalam kabut.

Sasalu itu bertugas menarik perhatian Armenia,  menggoda dengan kemunculan fisiknya yang lucu, memancing supaya Armenia mendekat. Lalu setelah Armenia tertarik, sasalu akan berlari keluar area Dievas rumai. Hal itu dilakukan berkali-kali tanpa menyerah sampai Armenia tergoda untuk mengikuti.

Yazza menghabiskan waktu sekian lama dalam kegagalan, menanti hanya untuk melihat sasalu yang ditunggunya gagal melaksanakan tugas, datang sendirian tanpa Armenia mengejarnya. Tetapi Yazza tetap bersabar, dia tahu waktu itu akan tiba. Saat di mana dia bisa menemui Armenia untuk pertama kalinya.

Sekarang waktunya telah tiba….

Suara langkah kaki itu, langkah kaki yang ringan dan lembut, seolah-olah kaki itu menopang tubuh seringan  bulu…..

Perempuan itu telah datang. Jodoh masa lampau yang telah ditolaknya. Hukuman tidak langsung yang diberikan oleh alam semesta kepadanya.

Yazza menegakkan tubuhnya dan menanti kemunculan Armenia, suara langkahnya begitu dekat, membuat Yazza menahan napas penuh antisipasi.

Sampai kemudian sosok itu muncul dari balik kabut merah yang melingkupi. Pesonanya bahkan membuat mata Yazza melebar. Kecantikannya tak tertandingi, menyisakan rasa perih di hati.

Itu adalah Armenia, perempuan cantik dengan rambut hitam legam nan panjang, bentuk wajah yang sempurna serta perpaduan mata emas dengan hidung lancip dan bibir merekah tanpa dosa, membuat Yazza tidak bisa melepaskan pandangannya.

Tiba-tiba kesedihan dalam menohok ke dalam jantungnya. Menyakitinya lebih parah dari siksaan Machuahuiti  yang bersarang di dalam dirinya.

Membayangkan bahwa dia bisa saja memperoleh kesempatan itu, kesempatan untuk memeluk tubuh mungil yang didamba ke dalam pelukannya. Dicintai dan mencintai pasangan takdirnya. Memiliki kebahagiaan berkilauan sebagai Atspere sang dewa pemelihara.

Sayangnya, kemungkinan itu tidak akan pernah terwujud. Hari di mana Yazza membunuh sang dewa kematian, disitulah dia menghapus semuanya. 

Ya. Itulah hukuman alam semesta terhadapnya. Karena dosanya, alam semesta dengan keji tidak pernah mencabut rasa cintanya kepada sang pasangan takdir.

Yazza dihukum untuk selalu mencintai Armenia, pasangan takdirnya yang tidak mungkin lagi membalas cintanya, karena  sekarang  hatinya sudah berbalik arah meninggalkannya dan menjadi milik Azhura Kahn.

Keheningan diantara mereka berdua terpecah oleh gerakan-gerakan lincah di dekat kaki Yazza.

Sasalu itu muncul lagi setelah berputar-putar, wajah lucunya tampak bingung, tetapi dia kemudian mengendus aroma Yazza yang familiar, dan kemudian memutuskan untuk bersembunyi di belakangnya.

Sementara Yazza masih terpaku menatap keindahan di depannya. Menatap Armenia yang kebingungan. Yazza sendiri tidak mampu berkata-kata karena tiba-tiba rasa takut merayapi benaknya.

Apa yang akan dipikirkan oleh Armenia ketika melihatnya? Apakah perempuan itu akan lari dan ketakutan? 

Dilihatnya Armenia seperti telah menyadari bahwa dirinya sudah melakukan kesalahan dengan menembus kabut merah Dievas Rumai yang terlarang. Perempuan itu membalikkan tubuh, hendak masuk lagi ke dalam kabut merah. Dan Yazza tidak bisa menahan diri untuk memanggil,

“Armenia…”

***

Panggilan itu membuat Armenia menoleh, panggilan yang asing dari suara asing pula.

Mata Armenia melebar menemukan sosok lelaki yang berdiri di depannya. Lelaki itu berambut perak panjang yang tampak lembut seringan bulu. Baju yang dipakainya bukanlah baju biasa, merupakan pakaian berkualitas tinggi yang dibuat serupa jubah panjang membalut tubuhnya. Warna bajunya hitam, hitam gelap dengan sedikit sulaman keemasan di sisi-sisi jubahnya.

Armenia mengangkat kepalanya dan tercengang ketika melihat betapa tampannya wajah lelaki yang sedang berdiri di hadapannya. Wajah lelaki itu lembut, dengan mata teduh berwarna hijau yang bening seperti kaca tembus pandang nan indah. Dan sekarang mata itu menatapnya dengan begitu intens, tak berkedip.

Penampilan lelaki di depannya yang tidak serupa manusia biasa membuat Armenia menyadari satu hal, dia memberanikan diri untuk bertanya,

“Apakah anda seorang dewa?” tanyanya pelan, berhati-hati.

Ada senyum di bibir lelaki itu mendengar pertanyaan Armenia, senyum lembut yang mengandung ironi.

“Ya.” angguknya tipis, “Aku Yazza, dewa kematian.”

Armenia menegang mendengar perkenalan dari Yazza. Ada sepercik ketakutan yang muncul di mata keeemasannya.

Siapa yang tidak takut dengan dewa kematian? Dikatakan beliau membawahi makhluk-makhluk bawah berwujud mengerikan yang dikenal suka mengisap jiwa manusia sebagai santapan. Sang dewa kematian bahkan selalu diceritakan berwujud seperti tengkorak. Sementara makhluk yang ada di depannya ini sama sekali tidak mencerminkan sosok dewa kematian yang diketahuinya.

Yang ada didepannya lebih pantas disebut sebagai dewa terang daripada dewa kematian yang identik dengan kegelapan. Rambut peraknya nampak begitu lembut dan berkilauan, ekspresinya sendu, sama sekali tidak nampak jahat ataupun mengerikan.

Armenia mengangkat kembali pandangannya sehingga mata emasnya bertemu dengan mata hijau sang dewa kematian, terkejut ketika menemukan kesedihan yang membias di bola mata hijau sang dewa kematian yang indah.

Kenapa ada kesedihan di sana? Apakah sang Dewa kematian merasa sedih karena Armenia ketakutan kepadanya?

“Apakah kau takut kepadaku?” Sang Dewa kematian kembali bertanya, menarik Armenia dari lamunannya.

Armenia menelan ludah, tidak berani menjawab. Siapa yang tidak takut dengan dewa kematian? Dia adalah penuai jiwa manusia yang telah kering, pencabut nyawa yang mengerikan.

“Jangan takut kepadaku. Aku tidak akan menyakitimu.” Yazza tersenyum. Lalu dia  membungkuk, dan mengambil sasalu yang nampak jinak di belakangnya, “Kau mengejar ini?” ditaruhnya sasalu ke dalam buaiannya, “Mendekatlah, dia jinak kepadaku. Kau bisa memegangnya kalau kau mau.”

Armenia ragu. Pemandangan di depannya ini merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima oleh logikanya. Baru kali ini indera pengelihatannya bertentangan dengan benaknya. Indera pengelihatannya melihat sosok malaikat yang luar biasa indah, sedang membuai mahluk lucu yang sepertinya sama sekali tidak takut kepadanya. Sedangkan batinnya berteriak kencang, memperingatkan bahwa Armenia harus berhati-hati karena yang ada di depannya ini adalah dewa kematian nan kejam.

Pada akhirnya, rasa ingin tahu Armenialah yang menang. Dia sangat ingin mengelus makhluk lucu menggemaskan bernama sasalu itu. Dia ingin merasakan bulu-bulu yang sepertinya lembut itu terselip di antara jemarinya. Dia ingin menggendong makhluk lucu itu dan membuainya seperti yang dilakukan oleh sang dewa kematian sekarang.

Armenia melangkah maju, melupakan rasa takutnya dan mendekat. Jaraknya hanya sejangkauan tangan dari sang dewa kematian.

Lalu Yazza tersenyum lembut dan memberi anggukan membujuk, “Kemarikan tanganmu dan sentuhlah dia. Ayo, dia sangat lembut.” ajaknya lembut, tak mengancam.

Keraguan yang tersisa di hati Armenia langsung musnah mendengar nada suara itu, dia melangkah mendekat di sebelah sang Dewa kematian, lalu mengulurkan tangannya dan  memberanikan diri untuk menyentuh makhluk lucu dan menggemaskan itu.

Dirinya terkesiap ketika merasakan kelembutan bulu sasalu di antara jemarinya, rasanya aneh, seolah memegang sesuatu yang halus dan membelai seluruh permukaan jemari, menciptakan rasa hangat yang menyenangkan hati. Sasalu itu memejamkan mata ketika gerakan jemarinya membelai-belai konstan punggungnya. Matanya yang lebar dan lucu menutup seolah-olah menikmati, membuat Armenia terekeh geli, senang akan tingkah manja makhluk itu.

“Sasalu sangat suka dielus. Dia menikmati interaksi dengan makhluk lain. Karena itulah dia disebut makhluk peliharaan para dewa.” Yazza bergumam, sementara matanya tak lepas dari jemari mungil Armenia yang masih membelai-belai punggung sasalu nan lucu.

Armenia menganggukkan kepalanya setuju dan tersenyum, lupa bahwa lelaki yang ada di depannya ini adalah dewa kematian mengerikan yang seharusnya ditakuti. Sang Dewa kematian, dengan segala atribut hitamnya yang mengerikan, entah kenapa malah terasa nyaman di benak Armenia.

Seolah mereka berdua telah saling mengenal sejak lama….

Tiba-tiba saja sasalu itu memutuskan sudah cukup dia berinteraksi dengan orang-orang dan memutuskan untuk melompat turun dari buaian Yazza. Sang Dewa kematian membiarkannya, melihatnya berlari-lari kecil seumpama gumpalan kapas, masuk ke dalam area hutan dan menghilang.

Yazza mengalihkan perhatiannya dari sasalu yang menghilang, lalu menatap wajah Armenia. Wajah polos tanpa duka yang sekarang tersenyum bersahabat kepadanya.

Rasa pedih kembali merayapi benaknya. Perempuan ini begitu bahagia sekarang. Dan disinilah dia, datang dengan segala rencananya untuk merusak kebahagian Armenia.

“Siapakah kau wahai anak manusia?” Yazza berucap kemudian, memecahkan keheningan yang terjalin di antara mereka.

Armenia mengerjapkan matanya seolah tersadar, “Nama saya Armenia.” tiba-tiba dia sadar bahwa dia harus membungkuk hormat untuk menyapa seorang dewa, terutama dewa yang termasuk ke dalam empat belas dewa utama.

“Mohon maafkan hamba karena tidak menghormat.” Armenia membungkuk hendak memberi hormat, membuat Yazza mengulurkan tangannya terkejut, mencoba mencegah Armenia membungkuk ke arahnya,

“Tidak, jangan menhormat kepadaku….” Jemarinya terulur, hendak menyentuh bahu Armenia dan menegakkan perempuan itu.

Tetapi hanya dalam hitungan detik dia menyentuh pundak Armenia, pukulan keras tak berwujud langsung menghempasnya, menyambarnya begitu keras laksana teguran kilat yang menghantam bumi. Tubuh Yazza sampai terlempar jauh beberapa langkah, punggungnya menabrak batang pohon menimbulkan suara benturan keras yang menyeramkan.

Armenia memekik, hendak mendekat. Tetapi Yazza menghadapkan telapak tangannya ke arah Armenia, memberi isyarat supaya Armenia berhenti. Wajah pucatnya tampak semakin pucat, sementara darah berwarna merah gelap kehitaman mengalir dari sudut bibirnya.

“Kau memakai sesuatu dari sang Mahadewa untuk melindungi dirimu….” gumamnya pelan, mencoba berdiri. Benturan itu benar-benar tidak diduga, dan Yazza tidak sedang menyalakan perlindungan dirinya, sehingga dia lengah dan terlempar, membiarkan serangan tiba-tiba itu melukai dirinya.

Armenia tertegun mendengar kata-kata sang Dewa kematian, tanpa sadar jemarinya menyentuh kalung batu rubi merah darah berbentuk air mata yang tersimpan di balik gaunnya. Sang Mahadewa Azhura Kahn mengatakan bahwa kalung itu akan selalu melindungi dirinya dari makhluk-makhluk yang berniat jahat kepadanya….

Ketika dewi Slimiba ataupun para pelayan menyentuhnya, mereka tidak terlempar seperti ini. Tetapi ketika dewa kematian menyentuhnya, kalung ini mengeluarkan kekuatan dasyat yang melemparkan sang Dewa kematian sampai terluka.

Apakah ini berarti sang Dewa Kematian termasuk dalam golongan makhluk jahat yang akan melukainya?

Armenia berdiri di sana, meragu. Dia menatap mata sang Dewa kematian yang juga membalas tatapannya dengan penuh ironi. Yazza kemudian mengalihkan tatapannya, mengusap darah yang masih mengalir dari sudut bibirnya, dan kemudian terkekeh. Kekehannya bukan jenis yang menyenangkan, melainkan mengandung ironi yang nyaris berwujud kesedihan.

“Aku salah. Aku tidak menyangka sang Mahadewa akan melakukan ini… sungguh cara licik yang tidak kuduga.” Yazza seolah bergumam kepada dirinya sendiri. Sinar kebencian menyala di matanya ketika menyebut sang Mahadewa.

Armenia membuka mulut, hendak bertanya kenapa sang Dewa Kematian tampak begitu membenci Mahadewa Azhura Kahn, tetapi sebelum suara apapun berhasil melalui pita suara dan mengalir di bibirnya, ada suara lain yang menyahut di belakangnya.

“Jauhkan tangan kotormu dari isteriku, Yazza.”

Mata Yazza beralih ke belakang Armenia, membuat Armenia juga menoleh ke belakang.

Di sana  berdiri suaminya, Azhura Kahn dengan tubuh menyala diselubungi api, dan iris mata semerah darah berpadu warna emas membakar mengerikan di pupil matanya.

Armenia mengerutkan keningnya bingung, memandang Azhura Kahn dan sang dewa kematian berganti-ganti, merasa sesak dengan aura permusuhan yang terentang tiba-tiba di antara mereka.

“Aku bahkan tidak bisa menyentuhnya.” Yazza mencoba bangun, tubuhnya sedikit terhuyung, dia berpegangan pada batang pohon untuk menopang dirinya, meskipun begitu, senyuman jahat sedikit mengejek tetap tersungging di bibirnya, “Betapa liciknya kau memasang perlindungan itu kepadanya.”

Azhura Kahn menatap Yazza dengan marah, “Apakah kau lupa bahwa kau sudah menggunakan cara licik untuk memancing Armenia keluar dari istanaku?” Perhatian Azhura Kahn beralih kepada Armenia yang masih menatap interaksi bermusuhan dari kedua orang di depannya ini silih berganti, lalu dengan berkuasa sang Mahadewa mengulurkan tangannya ke arah Armenia, mengeluarkan kata bernada perintah yang tak bisa dibanthakan,

“Kemari isteriku.” gumam Azhura Kahn penuh kuasa. Perintah lugas yang tak bisa dibantah.

Armenia memandang uluran tangan itu, tatapannya beralih ke arah Yazza yang masih bersandar di pohon tampak terluka dan lemah dengan darah yang mengalir dari sudut bibirnya. Tiba-tiba entah kenapa ada kecemasan yang muncul di hatinya. Melihat sang dewa kematian terluka parah seperti itu….

“Tapi…” Armenia menelan ludah, hendak mengatakan kepada Azhura bahwa seharusnya beliau juga mempedulikan kondisi salah satu dewa utama yang berada di bawahnya. Belum lagi Armenia merasa bertanggung jawab atas luka sang Dewa kematian.

Bukankah sang Dewa Kematian tadi jatuh terbanting karena tanpa sengaja menyentuh tubuhnya?

Ekspresi Azhura Khan mengeras ketika menyadari keragu-raguan Armenia, membuat api yang menyelubungi tubuhnya semakin membara. Tangannya masih terulur ke arah Armenia, sementara suaranya berubah menjadi geraman mengancam ketika berkata,

“Kemari Armenia. Jangan sampai aku mengulangi kembali permintaanku.” Suara sang Mahadewa Azhura Kahn mulai menggaung, menggelegar memenuhi udara, pertanda kemarahannya sudah mulai memuncak.

Kemarahan sang Mahadewa Azhura Kahn membuat Armenia ketakutan, sehingga tanpa pikir panjang, setengah meloncat, dia mendekat dan menerima uluran tangan Azhura Kahn.

Seketika itu, ketika ujung jarinya bersentuhan dengan tangan sang Mahadewa, nyala api yang menyelubungi tubuh Azhura beranjak padam, menyisakan mata merah membara dan pupil kuning membakar laksana api. Mata Azhura Kahn sendiri tidak menatapnya melainkan masih menatap sang Dewa Kematian.

“Aku perintahkan kepadamu untuk menjauhi area istanaku. Aku akan memperluas penjagaanku. Jika sedikit saja aku mencium kehadiranmu di sekitar sini, maka aku akan membunuhmu.”

Ancaman itu, jika diucapkan kepada dewa-dewa lain, apalagi dari bibir Azhura Kahn yang agung, pastilah akan membuat mereka semua ketakutan. Sayangnya Yazza tidak termasuk di dalamnya. Dia sama sekali tidak takut. Yang ada di benaknya ketika menatap Azhura Kahn adalah rasa panas, rasa panas menyesakkan dada yang dipenuhi oleh gumpalan kebencian yang semakin lama semakin kelam.

Yazza malah terkekeh, seolah rasa sakitnya hilang dan darah yang menetes dari bibirnya sama sekali bukan masalah. Sang dewa kematian sama sekali tidak mengucapkan apa-apa, lelaki itu hanya membungkukkan badan memberi hormat yang sarat dengan ejekan kepada Azhura Kahn, lalu membalikkan badan dan melangkah pergi, berjalan di balik kerimbunan hutan bernuansa jingga yang mengelilingi area Dievas Rumai.

Armenia memperhatikan kepergian Yazza dengan bingung dan perasaan campur aduk. Matanya mengikuti punggung sang Dewa kematian, yang menghilang ditelan kerimbunan hutan  dan tak menyisakan apapun untuk indera pengelihatannya.

Sayangnya, matanya yang tak bisa beralih dari punggung sang Dewa kematian itu tak luput dari pengawasan Azhura Kahn. Sang Mahadewa menipiskan bibirnya marah. Jemarinya dengan kasar meraih dagu Armenia, menarik kepala Armenia dari arah Yazza ke arahnya.

Armenia sedikit terkesiap ketika menemukan nyala penuh ancaman dan kemarahan di dalam bola mata Azhura Kahn.

“Dan kau Armenia. Mulai sekarang, apapun yang terjadi, entah semenarik apapun yang memancingmu, jangan pernah berani-beraninya melangkahkan kaki untuk keluar dari kabut merah Dievas Rumai, apakah kau mengerti?” geramnya marah.

Armenia menganggukkan kepalanya, tiba-tiba merasa takut. Kemarahan yang menguar dari tubuh Azhura Kahn terasa berbeda, seolah-olah lelaki itu ingin meremukkannya karena marah.

Azhura Kahn menyipitkan matanya, menelusuri wajah Armenia yang tampak ketakutan. Tetapi dia tidak bisa menahan kemarahan yang menyeruak di dadanya. Tatapan mata Armenia kepada Yazza serta kepedulian yang ditunjukkannya kepada lelaki itu tadi terasa sangat mengganggunya.

Armenia memperhatikan Yazza dan itu membuatnya marah luar biasa.

Digenggamnya jemari Armenia kuat-kuat tanpa menyadari bahwa Armenia sedikit meringis kesakitan,

“Ayo. Kembali pulang ke Dievas Rumai.” perintahnya dengan nada tak terbantahkan. Menarik Armenia kembali menembus kabut merah nan pekat.

***

Yazza terengah, berhenti untuk bersandar, setiap melalui beberapa pohon. Tubuhnya terasa sakit luar biasa. Entah mantra perlindungan apa yang ditanamkan Azhura Kahn ke tubuh Armenia. Tetapi sudah pasti itu mantra yang sangat kuat, bahkan ketika digunakan kepada para dewa sekalipun.

Darah tak henti-hentinya mengalir dari bibirnya, membuat Yazza bahkan mulai mengabaikannya karena ujung jubahnya sudah basah untuk mengusap darah. Dia membiarkan darah itu menetes di jalan setapak tengah hutan, menciptakan jejak-jejak berupa bercak kehitaman di tanah.

Ketika Yazza sedang berhenti untuk mengumpulkan tenaganya, sosok Borth, abdinya yang setia muncul dari balik pohon bersama anak buahnya, langsung menopang tubuh tuannya yang hampir jatuh,

“Yang Mulia. Anda terluka.” Borth bergerak sigap, mengeluarkan kotak emas berisi ramuan pohon kubikh yang selalu dibawa -bawa di sakunya. “Anda harus meminum ini untuk menyembuhkan diri.” Dibukanya kotak itu dan diulurkannya ke arah Yazza.

Yazza menundukkan kepala dan menatap kotak berisi beberapa botol kecil berisi cairan berwana hitam, Cairan itu adalah ramuan daun Kubikh yang biasanya dipakai untuk mengurangi kesakitannnya ketika Machuahuiti merusak dirinya dari dalam. Ada kesenduan dalam jiwanya ketika jemarinya terulur untuk mengambil cairan itu.

Cairan pahit laksana candu, yang menyembuhkan di waktu dekat, dan membunuh di masa depan, mengubahnya menjadi monster berwajah tengkorak yang mengerikan.

Tetapi tidak ada pilihan lain. Tubuhnya sudah rusak dari dalam, dan cairan pohon kubikh adalah satu-satunya obat yang bisa memulihkannya dalam waktu cepat.

Dibukanya penutup kayu botol mungil berisi cairan hitam itu, dan ditenggaknya isi cairan sampai habis.

Yazza memejamkan mata, merasakan aliran pahit itu membasahi tenggorokannya dan kemudian bergerak cepat ke seluruh penjuru tubuhnya, berusaha menyembuhkan luka dalamnya yang menganga.

Lama dia memejamkan mata, dan baru membukanya ketika dirasakan bahwa tubuhnya sudah membaik.

Ada senyum di sana. Senyum licik yang tersimpan sejak tadi.

Azhura Kahn  memang membuatnya tidak bisa mendekati Dievas Rumai kembali. Tetapi tadi dia telah menanamkan mantra lewat tatapan matanya kepada Armenia.

Yazza memang tidak akan bisa menembus ketatnya pertahanan kabut merah Dievas Rumai, tetapi dia bisa menembus alam mimpi Armenia.

Ya. Mantra yang ditanamkannya kepada Armenia membuatnya bisa datang ke dalam mimpi Armenia. Dia akan membawa ibunda Armenia ke sana, merasuk ke alam mimpi Armenia, memanipulasi jiwa polosnya dan menanamkan rasa benci sedikit demi sedikit kepada Azhura Kahn.

Alis Yazza mengerut. Selain itu, dia harus memikirkan cara untuk melepas perlindungan yang diberikan Azhura Kahn kepada Armenia. Tadi, ketika tubuh Yazza terlempar, mata awasnya melihat Armenia refleks menggenggam sesuatu di dadanya.

Yazza berpikir bahwa itu perhiasan semacam kalung.

Ya. Pasti itu kalung.

Dia harus bisa membuat Armenia melepaskan kalung perlindungan itu….

***

Mereka telah memasuki lorong istana menuju kamar. Kemarahan sang Mahadewa yang menguar kemana-mana rupanya telah mempengaruhi suasana kediamannya.

Keindahan yang berpadu dengan nuansa suara hewan-hewan yang bersahutan laksana musik mengalun memanjakan telinga, sekarang telah tercabut paksa. Burung-burung enggan bernyanyi, lebih memilih bersembunyi dan mengintip di balik dedaunan. Serangga-serangga juga enggan mengeluarkan bunyi, malah bersembunyi di tanah dan menutup diri.

Bahkan anginpun ketakutan untuk berhembus. Hanya berani bergerak pelan-pelan tapi tak sampai menggoyangkan dedaunan.

Azhura Kahn terus menyeret Armenia ketika memasuki peraduannya, membawanya langsung masuk ke permandiannya yang beraroma harum penuh dengan minyak arozhyukure.

“Sakit!” Armenia akhirnya berani bersuara ketika kesakitan di jemarinya tidak tertahankan lagi, dia meronta, berusaha menarik tangannya dari genggaman sang Mahadewa.

Keluhan dan rontaannya, membuat Azhura langsung melepaskan pegangannya, membuat Armenia terhuyung lalu menjaga keseimbangan dengan berpegangan di salah satu pilar marmer bercorak emas di dalam kamar mandi itu.

Azhura Kahn berdiri menjulang di depannya, dengan iris mata merah mengerikan, dan suara gumaman penuh kuasa,

“Mandi. Bersihkan dirimu.”

Armenia mengerutkan kening. Kenapa Azhura Kahn menyuruhnya mandi? Bukankah dia sudah membersihkan diri beberapa jam yang lalu?

“Tidak. Aku sudah mandi.” Tiba-tiba Armenia merasakan dorongan untuk membantah, dia juga berhak merasa marah bukan? Suaminya ini tiba-tiba bersikap kasar, menyeretnya tanpa ampun dan menggenggam tangannya begitu keras seolah menyakitinya. Armenia merasa dirinya tidak pantas diperlakukan kasar seperti ini. Dia tidak berbuat salah bukan?

Yah… meskipun dia cukup teledor dengan melanggar larangan lalu menembus kabut merah, tetapi bukankah sekarang mereka baik-baik saja? Tidak ada akibat fatal yang muncul dari perbuatannya itu.

Tubuh Azhura Kahn mulai membara, menunjukkan kemarahan karena penolakan Armenia atas perintahnya. Nyala api itu muncul lagi di pupil matanya.

“Aku perintahkan padamu untuk mandi Armenia, bersihkan tubuhmu, sebersih mungkin.” geramnya mengerikan.

Armenia menggelengkan kepalanya keras kepala. Dia tidak mau diperlakukan seperti ini! Matanya mulai berkaca-kaca menahan tangis, tetapi dagunya tetap mendongak keras kepala,

“Aku tidak mau mandi lagi.” desisnya tajam, suaranya bergetar karena air mata sudah mulai tumpah hendak berderai di sudut matanya. Lalu Armenia melangkah, hendak melewati tubuh Azhura Kahn dan meninggalkan kamar mandi itu.

Tubuh mungilnya tertahan oleh lengan Azhura Kahn  yang menyentuh perutnya, membentengi langkahnya.

“Kau yang memaksaku untuk bersikap kasar kepadamu.”

Tiba-tiba Azhura Khan mendorong tubuh Armenia hingga mau tak mau melangkah mundur hingga tubuhnya terbentur tembok, sang Mahadewa lalu mendesaknya, kedua tangannya memegang kerah baju Armenia, dan kemudian dengan gerakan kasar merobek gaun indah itu hingga terbelah sampai pinggang.

Armenia memekik, memeluk dirinya sendiri dan berusaha meronta, tetapi dengan kasar Azhura Kahn terus merobek gaunnya sampai ke bawah, dan kemudian lelaki itu menarik gaun itu dengan mudahnya hingga terlepas dari tubuh Armenia.

Setelah Armenia telanjang, tanpa peduli. Azhura Kahn mengangkat tubuh kecil Armenia, melangkah ke kolam mandi, dan setengah melemparkan tubuh Armenia ke kolam dangkal yang penuh dengan minyak Arozhyukure nan harum.

“Berendam sebersih mungkin dan singkirkan bekas laki-laki itu.” Mata Azhura Kahn menyipit menatap Armenia yang menangis dengan tubuh telanjang terbenam di kolam minyak Arozhyukure, “Bersihkan bekas laki-laki itu dari tubuhmu, dan dari pikiranmu.” Sambungnya dengan nada penuh ancaman, lalu tanpa kata-kata apapun membalikkan badan dan melangkah meninggalkan kamar mandi itu.

Armenia menatap kepergian sang Mahadewa dengan bibir gemetar penuh air mata. Baru kali ini sang Mahadewa memperlakukannya dengan sekasar ini, dengan alasan yang tidak diketahuinya pula. Jemari Armenia mengusap air matanya, memeluk dirinya sendiri dalam balutan kesedihan pilu yang menyesakkan dada.

***

Tak berapa lama kemudian, Armenia, yang sudah mengenakan pakaian ganti putih yang tersedia di kolam mandi itu, melangkah keluar.

Semula dia ragu, tidak ingin keluar dari kolam mandi dan bertemu dengan sang Mahadewa di peraduan. Dia tidak mau bertemu dengan Azhura Kahn, tidak sudi menatap wajah lelaki yang telah melukai hatinya.

Karena itulah dia menunggu beberapa lama di kamar mandi, memastikan bahwa suasana peraduan hening dan tidak ada kehadiran sang Mahadewa di sana.

Sayangnya dugaannya salah, ketika dia melangkah keluar dari kamar mandi, Azhura Kahn masih ada di sana. Bersandar di salah satu dinding kamar bernuansa ukiran emas dan menatap Armenia dengan mata merahnya yang kali ini sudah berwarna teduh.

Sang Mahadewa tidak marah lagi rupanya, ekspresinya penuh penyesalan ketika menatap Armenia dengan lembut.

Armenia memalingkan muka, tidak ingin hatinya luluh ditatap seperti itu. Dia bahkan mengabaikan ketika Azhura Kahn melangkah mendekat dan membuat gerakan seolah ingin memeluknya. Armenia meronta, menghindar, dan kali ini Azhura Kahn tidak memaksakan dirinya, dilepaskannya pegangannya dan Armenia segera menjauh, melangkah ke ranjang besar bersprei emas yang berada di tengah ruangan.

“Maafkan aku atas kecemburuanku.” Sang Mahadewa bergumam lembut. Berdiri di sana, tidak berusaha mendekat, tahu bahwa Armenia sedang tidak ingin didekati. “Maafkan aku karena bersikap kasar kepadamu.” sambungnya lagi.

Armenia membalikkan badan, memunggungi Azhura Kahn, tidak mau menatap wajahnya,

“Bolehkah aku tidur? Aku ingin beristirahat.” bisiknya dengan suara bergetar, menggigit bibirnya untuk menahan isakan yang memaksa meluncur dari bibirnya.

Dan kemudian, tanpa menunggu persetujuan dari sang Mahadewa. Armenia membaringkan tubuhnya di ranjang, mengambil posisi membelakangi Azhura Kahn dan bergelung miring sambil memeluk dirinya sendiri laksana posisi janin di dalam kandungan.

Hening dan Lama.

Tidak ada suara apapun, seolah Azhura Kahn sendiri tidak tahu harus berbuat apa.

Armenia memejamkan mata, membiarkan bening mengalir dari sudut matanya, jatuh membasahi bantal, menangis dalam diam.

Lalu gemerisik jubah sang Mahadewa terdengar. Azhura Kahn mendekat, dan naik ke atas ranjang, membuat sisi lain ranjang melesak ke arahnya. Sang Mahadewa hanya berbaring miring di sana, membiarkan Armenia memunggunginya dengan pundak bergetar menahan tangis.

Kemudian lelaki itu mendekat dan lengannya memeluk tubuh Armenia dari belakang. Sebuah kecupan lembut mendarat di pelipis Armenia, kecupan lembut permintaan maaf,

“Isteriku. Maafkan aku.”

Suara permintaan maaf Azhura Kahn mengalun lembut, bagaikan buaian yang menghantarkan kepedihan Armenia terbang ke alam mimpi.

***

Ketika membuka mata, Armenia menyadari bahwa dirinya ada di tempat asing.

Matanya memandang sekeliling, ke area pohon mengerikan berwarna hitam dengan wujud seram laksana monster malam yang mengulurkan sulur-sulur dahannya seolah ingin mencekik dirinya. Didongakkannya kepalanya mencari sumber cahaya, tetapi tidak ditemukannya apa-apa, langit gelap di atas sana bahkan lebih legam dari hitamnya tanah dan pepohonan.

Armenia terpaku, menggigil ketakutan karena ngeri. Suasana di hutan berwarna hitam ini terasa menakutkan, membuat bulu kuduknya berdiri. Apalagi samar-samar, tercium wangi dupa angro mainu yang mengerikan. Dupa kematian yang mengiringi pencabutan jiwa-jiwa ke dalam istana dewa kematian.

Dikelilingi kegelapan pekat itu membuat Armenia hanya bisa bergeming. Dia tidak berani bergerak, tidak berani melakukan apapun  karena takut menginjak sesuatu atau menabrak sesuatu yang jahat. Tubuhnya mulai gemetaran, perpaduan antara ketakutan dan kedinginan akibat hawa dingin mistis yang menusuk kulitnya.

Lalu suara gemerisik itu terdengar, membuat Armenia terkesiap dan mencari arah suara.

Suara gemerisik itu terdengar lagi, memicu jantung Armenia berdebar lebih keras.

Apakah itu hewan buas yang akan memangsanya?

Armenia menghela napas pendek-pendek ketakutan, tiba-tiba ingin menangis dan memohon perlindungan Azhura Khan baginya.

Dan kemudian sosok itu muncul di kegelapan. Sosok yang sama, dengan selubung keperakan yang nampak kontras dengan kegelapan yang melingkupinya. Sosok sang Dewa kematian

Sosok itu tersenyum lembut kepada Armenia, seolah-olah ingin menenangkan ketakutannya. Dan kemudian sapaan itu terdengar lagi, dengan nada tak kalah lembut dari senyumannya,

“Kita bertemu lagi, Armenia.”

Armenia mengerutkan keningnya mendengar sapaan itu merasa bingung bagaimana dia bisa bertemu lagi dengannya, tetapi matanya kemudian menangkap gerakan di belakang sang Dewa kematian. Ada orang lain di sana, berdiri tenang di belakang sang Dewa kematian.

Sang Dewa kematian meminggirkan tubuhnya, memberi jalan bagi Armenia supaya bisa melihat siapa yang ada di belakangnya.

Dan Armenia melihat sosok perempuan itu, perempuan setengah baya yang sangat cantik, dengan rambut hitam panjang dan mata yang sama dengan matanya.

Perempuan itu tersenyum lembut penuh kasih, membuat hati Armenia dibanjiri emosi aneh tak terkendali

Emosi itu…. adalah rasa rindu. Rasa rindu yang meluap-luap hingga air mata Armenia mengalir tanpa disadari.

Perempuan itu menatap Armenia dengan tatapan yang sama, lalu sebuah panggilan lembut keluar dari bibirnya,

“Putriku….” ujarnya, memecah kegelapan menjadi berjuta haru.

 

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

KONTEN PREMIUM PSA


 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

320 Komentar

  1. Electra_Dreanne menulis:

    Deg-degan sendiri baca ini

  2. Aduh itu ibu kabdungnya armenia hidup lagi atau cuma mimpi?

  3. Nyesek banget ih pas armenia ketemu ibunya… :cry:

  4. ellysabrina2015 menulis:

    Wah, konfliknya sudah mulai nih…

  5. whibleyramona menulis:

    Good bye untuk ke-cheesy an nya azhura sm armenia wkwk :cry:

  6. Kadang saya kasian sama yazza tapi dianya jahat mau gimana lagi :unsure:

  7. amaterasuyuki menulis:

    pertemuan yang tidak dapat dihindari

  8. kimkai_world menulis:

    itu mimpi atau bukan ya? deg-deg an takut ibu armenia berubah :cry:

  9. Hm, saya masih bingung, tapi sebelumnya saya sudah mengirim pesan di wattpad,
    Ini saya bisa membaca ceritanya, apakah.. Saya sudah terdaftar, dan agak bingung untuk log outnya,
    Trims.

  10. Kasihan nanti ibunya armenia berubah kyk calamara :cry:

  11. sebenarnya jadi peran antagonis sprti Yazza ni gak selalu buruk, tergantung dri sudut mana kita menilai. karna setiap perbuatan pasti ada alasan ????

  12. Anitaanggraeni menulis:

    Poor yazza juga sih :cry:

  13. yazza..menurut saya dia masih punya sisi baik cuman ketutup benci dan ego yang tinggi

  14. Kasian sih sama si yazza tp mau gimana lg dia nya masih dendam sm azura sih :unsure:

  15. Dwi Periani menulis:

    sumpah baper :” gak sabar baca kelanjutannya :” thor please kasi akses.
    kebawa mimpi sama azhura terus ni :rose:

  16. smoga prasaan armenia gk brubah ke azhura, kahn :yes:

  17. Kok aku nggk bisa baca yg selanjutnya yaa. Sediihhh.

  18. kasihannnnn :cry:

  19. armenia jd tukang merajuk sekarang . azhura kecolongan. sekarang yazza jd bebas berkeliaran di mimpi armenia. :(

  20. kahfizuraida menulis:

    Gak sabar nunggu kelanjutan nyaaa :yahoo:

  21. riska wulandari menulis:

    dari awal baca udah penasaraan sama cerita ini. nunggu chap selanjut ya, semangat admin

  22. Sukaaaaaa❤️❤️❤️❤️
    Gak sabar nunggu lanjutan cerita’y ????????

  23. pratiwi120390 menulis:

    Azhura or yazza.. :wacko: :scratch:

  24. Naah.. gue bacanya maraton dr part awal.. sumpaah kereen cuuy… imajinasi dr mana sih thor bikin cerita spt ini? efek drama india di tv ya.. hihihihiihii
    Kalo gue bayanginnya persis india niih.. biasanya dewa2 identik dg merekaa..
    Untuk kisah cintanyaaa.. kasihaan sama Yazza, malang beneer.. tp dya jg tdk bisa mengontrol emosi.. mentang2 dewa kematian..
    Ga sabar nunggu part selanjutnyaaa..

  25. Haahhh akhrx sy bsa bcaa.. dr bertahun2 cri cara biar bsa buka post =D, bru nih cerita bsa d bukaa..
    Humm.. komen sy #tssaahh
    Bgt sdh belahan jiwa yg cemburu membutakan hati
    Ak mah kasian aj sm si yazza, tp ada sebel jgaa =/ rwmpong amt sih lupakan sj, dendam trs gk baik

  26. DyahWulansih menulis:

    Tuhh kan yazza pakai cara licik lagi, dia bebas masuk k mimpi armenia…
    Bikin armenia bingung dan bisa aja kemakan hasutan yazza…
    Semoga azhura Khan bisa mengatasinya.. ;-)

  27. Hmm kemaren di watty terakhir part inikan yah?
    #tancapgaskenextpart :yahoo:

  28. Jangan percaya sama yazza, armenia huhu

  29. part 25 n 26 kok g bisa di baca thor?

  30. chisilia reny menulis:

    jadi makin penasaran sama kelanjutan cerita :cry: .. kapan bisa bacanya :cry:

  31. indahsariputrip menulis:

    PERASAAN SEPIHAK ITU SANGATLAH MENYAKITKAN! :cry: :cry: :cry:

  32. Kecemburuan bisa membutakan fikiran.,
    Katanya cemburu tanda cinta kalau mnykiti gimna dongkssss

  33. :good:

  34. Nonedenanone menulis:

    Lebih kasian sama yazza disini ???? kehilangan kebahagiaan sepenuhnya meskipun ada yg diakibatkan sama keputusannya sendiri…tapi gak salah juga karna wajar dia ngerasa sakit hati bangett ????

  35. Shin Sooyeon menulis:

    Akhirnya yazza dan armenia bertemu!
    Azhura terlalu cemburu dan jadi kasar sama armenia
    Kasihan kan dia

  36. Kyunnie_Hyunnie12 menulis:

    Wahh Yazza datang dalam mimpi rupanya hihihi..

  37. Ranny Septiani menulis:

    huwaaaa azhura kalo cemburu agak bikin ngeriii tapi sukaaaa kyaaa :YIPPIE

  38. oliphenamiss menulis:

    harusnya azhura bisa lebih menahan emosi nya, karna kalau dia berbuat kasar kaya gitu nanti ketika pikiran armenia dipengaruhi sama yazza, armenia akan cepet percaya sama yazza.
    Yaah namanya juga cemburu, terkadang bisa membutakan langkah kita… yailah bahasanya :KETAWA

  39. Azura atau yazza???
    Bisa jg ya azura cemburu, padahal dia maha mengetahui ats segalanya.
    Udah lama gk baca postingan ceritanya krena baru jd vitamin. Jd pertama bacanya lupa sampai mana, akhirnya buka dulu smua part demi part.
    Baru deh tau klo part ini yg blom dbaca dan seterusnya. Seru bgt thor ceritanya….gk bosan2 bacanya.
    Aq gk prnh nyesal menunggu perubahan status jd vitamin ini. Puasssssaa amat dgn ceritanya :KETAWA :ARMENIA

  40. Ayu Enggar Wati menulis:

    Apa cuma aku yang ngebayangin kalo armenia itu grite agata :HMMM
    Sungguh menarik

  41. orangejuice-- menulis:

    cemburu menguras hati…. deg-degan bacanya

  42. The SUNSHINE girl menulis:

    Yeyyy! Finally jadi vitamins juga. Kudu bongkar2 semua file dulu baru nemu yang ini. Yaampun, jadi kangen cerita ini. Kira2 si Yazza berhasil gk sih? aku mah kalo jadi Armenia bakal bingung. Soalnya kasian juga si Yazza :TERLUKA kesepian bgt si Yazza kode minta dipeluk :KETAWA (haha)

    btw, thanks ya team SA buat perubahan status jadi vitamins

  43. Cemburu :BRRR

  44. Menguras emosi baca cerita ini. Ga sabar nunggu kelanjutannya. Terima kasih team PSA dah masukin saya sebagai vitamins.??

  45. funnypa1000 menulis:

    Wuihhh,,,karena Yazza si Azhura marah besar…serem :OMG :OMG :OMG

  46. funnypa1000 menulis:

    jreng jreng jreng,,,ketemu lagi deh Armenia dengan Azpaya,,cuman sedih rasanya melihat hubungan Armenia dan ibunya waktu masih kecil begitu harmonis tetapi skrg ternodai gara2 Yazza :PEDASS :PEDASS

  47. arimbieMey menulis:

    Kasian juga yah yazza,menyesal setelah ketemu armenia yang seharusnya jd pasangannya malah gak jadi :HADUH :HADUH

  48. part ini sumpah nyebelin… Tapi disatu sisi kasian juga sih ama yazza. Dia cinta ama armenia tpi sbliknya .ya meskipun ada sdikit tpi lbh mendominasi rasa cinta sama azhura tpi itu resiko yg hrus ditanggung dri keputusan yg dia ambil

  49. Yeay, akhirnyaaaaaa, bisa masukkk jugaaa. Thank you kak, heheheee :KETAWA :KETAWA

  50. wening sari menulis:

    Sebel banget sama Yasa

  51. Iihhh si Yasa nyebelin banget :PEDASS :PEDASS Licuk lagi pakai ngegunain jiwa ibunya Armenia –“

  52. pertanyaanya., sebenarnya maksud dari sang dewa azura bsa membunuh armenia ini seperti apa?
    Ada sebuah kalimat yang menganggu, ketika amenia meringis merasakan sakit, bukankah Armenia seharusnya tidak bisa merasakan sakit? sebab dia tidak bisa dibunuh oleh azura kan?

    Azura tidak bisa membunuh armenia dan hanya armenia yang bisa membunuh Azura, bahkan sebuah pisau sekecil apapun akan membuat Azura merasa sakit, ini yang membuat saya bingung.

    Kalau seperti itu bukankah Armenia tidak akan kesakitan walaupun dengan kekuatan Azura sekuat apapun, kalaupun armenia kesakian, itu artinya Armenia bisa saja terbunuh jika Azura tidak mengontrol dirinya dengan baik bukan?

    terlepas dari pertanyaan tak jelas ku itu, saya sangat suka dengan cerita ini, bela-belain seepatnya ingin menjadi Vitamin agar bisa membaca karya ka saira dan akira..
    saa kepo saja dan ingin bertanya hehehe, mohon dijawab ya kak

    Tetap semangat kak :AYO

  53. Licik banget si yazza :NGOMEL

  54. Reni Ramba menulis:

    Bagusssss bangett, authors…
    Bikin penasaran..

  55. syahrianti menulis:

    Yazza benar2 licik :PEDASS
    Mukanya yg ganteng emang nipu banget!
    Jangan ganggu armenia :BRRR

  56. Campur aduk baca chapter ini..
    Ada seneng, kesel, sedih, marah..
    Hmmm..
    Nah loh yazza bisa dateng ke alam mimpinya armenia..
    Sang azhura bakalan tau ga ya???

  57. :AIKO

  58. cathrinearin menulis:

    Seperti biasa cerita nya benar benar menarik dan bikin penasaran
    Pengen cepat cepat baca kelanjutannya tapi blm jd vitamin :ASIA
    Benar benar hebat dalam menulis
    Kepo sm kelanjutannya TT

  59. Yazza kau benar-benar licik

  60. ReniPuji_14 menulis:

    yazza kau benar benar licik..

  61. Yazza sangat licik ternyataaa. Armenia lambat laun pasti bakalan kemakan hasutan yazza. Dan akhirnya menentang azhura.. kekuatan cinta akan diuji setelahnya wkwk semoga armenia gak akan goyah

  62. keren banget authors
    dari awal ceritanya seru dan bikin penasaran …..
    :321GO :ASIA :SHENKING

  63. Bener” gak bosen baca cerita si azhura ini
    dari awal sampai akhir ceritanya t.o.p banget
    bikin senyum” sendiri.. semoga azhura dan armenia segera mendapatkan momongan :AKIRA :ARMENIA

  64. DianHarlina menulis:

    Yazza licikkkk!!!! Aduhhh ini mah lama2 kehasut jga ama di yazza secara ibunya di munculin lgi zzzz….
    Apalagi yg di bangkitin dewa kematian kan gak pernah kyk dlu lagi tuh….? perasaanku gak enk.
    Hfffff

  65. Litarizau20 menulis:

    Duh armenia jangan sampe kehasut yazza, bahaya kalo armenia sampe ngelepas kalung dari azhura. Licik banget dewa kematian, pake cara gunain ibunya armenia buat ngehasut didalam mimpi :BAPER seneng banget udah jadi vitamin walaupun baru baca setelah sekian lama baru di approve hihi ditunggu ka konfliknya biar makin greget bacanya, sekian cuap cuapnya?

  66. Penasaran banged sama kelanjutan ceritanya :D

  67. Yazza please don’t hurt armeniaa

  68. fiana_sukses menulis:

    bagus, keren kak

  69. greget sm yazza pengen nimpuk gunain berbagai cara buat ngehasut armenia

  70. Baru abis baca yang di wattpad.. langsung ngacir kesini :D

    Bang Azhura……
    Kebawa emosi bacanya :'(

  71. emeralddaffodil menulis:

    berawal dari wattpad di sinilah saya berakhir,?
    yazza niat sekali yaaa, dendamnya ampun deeeh

  72. Kok malah jadi ngeship Armenia sama Yazza ya.. Ikut sedih pas tau Yazza sebeitu menderita kehilangan perempuan yang dicintainya, mulai kecewa juga sama Azhura Kahn karena begitu kasar terhadap istrinya.. Entah kenapa tiba tiba berbalik afewh ke Yazza :AZHURA

  73. akhirnya muncul disini,,, berlari dari wattpad mengejat yazza….

  74. Udah pernah baca part ini, tapi entah kenapa suka aja sm part ini.
    Ada obsesi, ketulusan, kecemburuan dan penyesalan. Paket komplit deh..

  75. Bagus kak

  76. Bagus kak part ini

  77. gak sanggup bacanyaa .. :aaaKaboor :aaaKaboor :aaaKaboor :PATAHHATI

  78. Wew…ne bkin baper bgt deh. Rindu, penyesaln, cmburu..

  79. @landoniasummery menulis:

    terimakasih telah diijinkan utk jadi member/vitamins disini.. Azhura’s bride dan cerita lainnya emg paling ditunggu

  80. Alhamdulilah, akhirnya dapat login. Terimakasih bgt udah d ijinin masuk, jujur sempat galau krn g tau harus gimana, g tau harus ngapain, krn udah login ttp g bisa. Jyjur aku rindu asia, sean king dan azura. Akhirnya dg sangat makasih pake bgt udah jadiin aku sbg member ? love u

  81. gianaragreen90 menulis:

    :TERHARUBIRU Yazza, kasian banget…

  82. huwwwaaaaa…. pengen baca kelanjutannya, tapi kenapa gak bisa?? :TERHARUBIRU :PEDIHH
    Plisss, gimana sih caranya biar bisa jadi member/vitamins??? Novel that i love since i first read it

    1. sam aku jugaaaa……

  83. Tadi dikira yg manghil armenia ibunya ternyata yazza :DOR!
    Kasian armenia azhura kehilangan kendali emosinya :PATAHHATI

  84. yazza udah mulai balas dendam nya
    azhura klo marah ngeri ya.. tapi aku suka
    hehehe
    armenia udah mau ketemu ibu ny
    yg aku takut kan klo yazza nyuci otak armenia agar dy benci azhura kahn gara2 menghapus masalalu armenia

  85. Baru berkunjung ke kisah ini lagi dan ternyata tertinggal jauuuuh..
    Kasian sebenernya ama Yazza tapi takdir udh berubah hiks

  86. Yazza mulai nih aksinya..
    Masuk ke mimpi Armenia..
    Gimana jadinya kalo Armenia benci sama Azhura ya..
    Azhura sangar euii..

  87. Nonik R. Grace menulis:

    Bisa menjelaskan arti dari vitamins gak ._. ? Dan, semoga saja bisa segera menjadi vitamins biar bisa baca semua cerita yang disini ^_^

    1. panjang critanya. Hihihi.. Klo dlu suka nongkrongin lapaknya sairaakira psti ngrti sjrahnya kt2 vitamins.. Bngung jg njlasinny kak

  88. Jannahsetiawan menulis:

    yes, akhirnya rival azhura mulai show of (apalah..he he) . baru baca dan ketinggalan jauhhhhhh. ihikz

  89. OMG jangan samoe Armenia jadi benci Azhura :(

  90. Kok gak bisa baca part 26 yaa ?
    Jawab dong yang tau jawabannya..

  91. Cerita cinta segitiga antara dua Dewa merebutkan Cinta gadis Manusia .. :ragunih
    Licik nya si yazza :tidakks!

  92. rebellious_geek menulis:

    akhirnya bisa login juga kesini, sumpah penasaran banget dari wattpad.

  93. :RENCANAJAHARAA

  94. MayuriKanzawa menulis:

    :MAWARR

  95. Yazza… :DOR!

  96. jgn percaya yazza :NABRAKKACA

  97. Jangan percaya yazza :DOR! Azhura posesif heh… :KETAWAJAHADD

  98. :kelincigemas :kelincigemas :kelincigemas :kelincigemas :kelincigemas :kelincigemas

  99. Kamu nakal ahh Yaza :BAAAAAA rasainkan kena batunya. Kangen sama cerita ini baru sekarang sempet baca, gara2 keasikan mantengin general wife

  100. Cemburu memang mendorong suami berbuat kasar ,eeeaaaa :HULAHULA
    Makin menarik nih cerita , lanjutttt

  101. :ASAHPISAU2

  102. Ga sabar baca kelanjutannyaaa… belum di verifikasi hm:”)

  103. Pengen baca lanjutannya tapi gabisa² belum di verifikasi uuuuu:”’)))))

  104. Di vote aja ya min, klo bca ulang, kelamaan ? udh pnsaran bngt sm klnjutannya + klnjutan cerita yg lain ? hahahah ?

  105. kalau lom bisa baca kelanjutannya berarti lom di approve yaaa???
    ceritanya selalu luarrr biasa….tapi lom bisa baca kelanjutannya…penasaran tingkat tinggi nihh

  106. Emmysetyawatii menulis:

    Critanya Bagus tapi belum bisa bacaaa, :(

  107. Vote jg… abis g sbar bc klnjtn ny

  108. amaterasuyuki menulis:

    lovenya ngga nambah pointa ya

  109. Kak kok gak bisa baca part 26???

  110. Baca lg :LOONCAT

  111. Ranny Septiani menulis:

    Bacaaaa lagi

  112. @vitta_padang menulis:

    good……. :MAWARR

  113. Keren bgt ceritax

  114. akhir di wattpad lanjut di sini :pingsan!

  115. Belom di verif. Gmn mw lanjut??? ????????

  116. Hmm.. Belum baca lanjutannya.

  117. terharu

  118. gkk bza bca kelanjutanya…………

  119. blm d konfrim d email.. :aaaKaboor

  120. Tolong donk aku pengen baca lanjutannya….please please aku udah susah payah daftarny :TERHARUBIRU .tolong aku. Verifikasi please.???? ????

  121. Tolong ??aku pingin baca lanjutanny.aku udah susah payah dafyarny.tolong verfikasi.please PLEASE.???????????????

  122. gemessss :ASAHPISAU2 :ASAHPISAU2

  123. Fitrah pauzia menulis:

    :aaaKaboor

  124. Don’t be so cruel towards ur wife dude.

  125. Sisil Safitri menulis:

    Approve please…

  126. Sesih melihat pertengkaran mereka……Kasian Armenia nya…… :GERAAH :GERAAH :GERAAH :SUPERKAGET

  127. Kak tolong approve aq y?pengen baca kelajutanya.
    User:Riarni1490
    Email:[email protected]
    Thankyu baget

  128. Kak..pliss ka…
    Approve aku kak..plis
    Kak..tolong ya kak..aku mau bca karya kakak..

  129. fajrianafebriyanti menulis:

    Kak verifikasi aku kak aku mauuu baca lanjutannya please
    Username: fajrianafebriyanti
    Email:[email protected]

  130. D’approve dong, pleaaaase… pengen bgt baca lanjutan cerita x, seru bgt…

    1. Ga bisa baca kelanjutannya juga kak? :(

  131. Kak saira, kak akira konfirm saya dong
    Username: aSilentMove
    Email: [email protected]
    :PATAHHATI
    pengen baca semua kelanjutan cerita”nya ????

    1. Sudah di konfirm kak?

  132. Kakak, aku mau baca selanjutnya donk . .

  133. Kakkk tolong approve aku yaaaa. Penasaran banget dengan kisah selanjutnyaaa ?

    1. Email: [email protected]
      Username: nurainisub

      Mohon segera di verifikasi ya kakk, terima kasih ???
      Aku tunggu ?

  134. Cemburu, saya juga cemburu pada orang yang telah menjadi vitamins. Selalu bertanya tanya kapankah saya bisa menjadi salah satu bagiannya? Menahan cemburu sangatlah sulit , itu yang saya ketahui. Maka bisakah sebaris kalimat ini bisa menjadikan saya vitamins? @[email protected]

  135. Poor Yazza..

  136. Kak,approve please…mau baca chapter selanjutnya…
    Nuraniadib033 @gmail.com.

  137. Kak,please…approve yah…
    [email protected]

  138. Sumpe kzl bet sama azhura, kasian armenia kan, cemburu boleh bego jangan

  139. Approve dong ka. Duh pngin baca lanjutannya???

  140. Veriv aku dong ka plisssss aku kepo huhu

  141. ayu ramadhania menulis:

    Ka approve aku dong [email protected]
    Aku penasaran kelanjutannya. Aku dari Wattpad langsung buat akun disini penasaran kelanjutannya makasih

  142. :aaaKaboor :aaaKaboor

  143. Approve mbk…username ku masyunilaa sedang email:[email protected]

  144. Apa dewa azhura gak nyadar lo armenia dah kena mantra dari yazza????

  145. Kak, tolong verifikasi dong.
    Username : siskaboender
    Email : [email protected]

  146. Vertifikasi dong kak
    Email:[email protected]
    Username:medi.andni

  147. :PATAHHATI

  148. Kak, aq bisa buka nya cuma sampe bab 24, kelanjutan nya dari bab 25 ga bisa dibuka. Itu kenapa ya kak?
    Aq baca komen yang lain katanya harus ada verifikasi dl y kak?
    Soalnya aq kurang ngerti juga, baru daftar. Habis lihat cerita di wattpad dan katanya buku kakak lanjut di web kakak.
    Tolong ya kak kalo memang harus di verifikasi dulu baru bisa lanjut baca.
    User saya Alexio
    Email [email protected]

    Terima kasih

  149. ayu ramadhania menulis:

    Approve pleaase

  150. ada yang sudah bisa kebuka ngga ya ?

  151. iiiihhhh Azhura jangan kasar² dong walaupun cemburu…Kan median Armenia

  152. Ruth Helen Aprita menulis:

    Akhirnya bisa log in jugaaa. Oiya, cara vote ceritanya gimana ya? Aku gaptek:'(

  153. Erci Merpilia menulis:

    uwihh…
    pengen jd armenia
    dua lelaki tampan…
    abang yazza sama aku ja,wkkww

  154. Seketika membisu haha

  155. akhirnya bisa masuk jugaaaaaa, aaaaa senengnya

  156. Fasaya Sarasartika menulis:

    Ada yang sudah bisa baca bagian selanjutnya ga ?

    1. Nggak kak ko ga bisa y

  157. Pertemuan singkat yang mengharukan :PATAHHATI
    Azhura khan cemburu tuh :DOR!

  158. Azhurraaaaa??

  159. Kak, kok aku cmn bisa baca sampai part ini aja ya? pas klik tanda panah buat lanjut kok malah ke yg general’s wife?? Bisa bantuin gak?? :dragonbaper

  160. Ivonygloria menulis:

    Kasian Armenia, dia gk tau apa2 tapi dikasarin sama Azhura..

  161. MuzaMuzainah menulis:

    Azhura cemburu boleh tapi jangan kasar, kasian armenianya

  162. KKA jadiin aku vitamin Donghae @siska26
    penasaran sama cerita selanjutnya ???

  163. Saslu, aku jadi pengin lihat gambarnya. Takutnya yang aku bayangin beda.

    Disini Armenia kurang peka yah, sudah tahu Azhura Kahn marah karena dia cemburu si Armenianya malah nggak paham.

    Ya cemburu lah, orang Armenia ketemu sama Yazza yang tidak lain adalah jodohnya di masa lalu, Azhura Kahn adalah takdirnya untuk sekarang.

    Armenia peka dikit yah, kan kasihan suamimu yang marah-marah gitu. Kamunya polos.

    Aduh, Yazza masuk ke dalam mimpi. Pasti bakalan ada cekcok entar. Saya tunggu next part-nya dan jujur, nggak sabar pengin cepet-cepet mengetahui keseluruhan ceritanya.

    Keep writing yah!

  164. Itu siapa ibunya armenia kah?
    Atau ruth yg nyamar jadi ibunya armenia trus masuk ke mimpinya armenia

  165. aishidaayumi menulis:

    :tidakks! :tidakks! :tidakks! :tidakks! :tidakks! :tidakks!

  166. aishidaayumi menulis:

    :AKUGAKTERIMA :tidakks! :tidakks! :tidakks! :tidakks! :tidakks! :tidakks!

  167. nurulchusnul menulis:

    Aku suka semua cerita kaka tapi aku gk bisa lanjut baca :dragonnangis :MARAHNANGIS , kaka jadiin aku vitamins please :corettanahsuram
    Emailku : [email protected]

  168. Azhura kalo cemburu serem yaa ? dan Dewa juga bisa cemburu kah? Ngebayangin Azhura yg cemburuan trus langsung merasa bersalag karna sempat kasar sama Armenia, ihh kok baper yaa ngebayangin nya ????
    Yazza udah masuk di dunia mimpi nya Armenia kah? Apa Azhura nggak bisa melihat mimpi Armenia kah? Btw, Azpasya telah di hidupkan kembali dia jadi sosok baik atau jahat kah? Inget Calmara yg di hidupkan kembali malah jadi sosok berupa monster yg haus akan jantung Manusia

  169. WidyaLarasati5 menulis:

    Akhirnya jadi vitamin, makasi kaak ?

  170. Amelia syhab menulis:

    Senemernya kasian ma yazza tapi lebih kasian ma armenia di rebitin ma 2 dewa

  171. refresh story baca ulang habis udah lama hehehehe :LOONCAT

  172. Siti jumiati menulis:

    Q mrasa hanyut dalam cerita,,,,gmna y jdi armenia,,,,

  173. yaampun yazza licik ya ???

  174. Yazza memang licik.. tapi mau bagaimana lagi nasi udah jadi bubur..

  175. Kena mantra dah

  176. Rena Septiana menulis:

    Huhuhu i wanna read next chapter. Wish approved to be vitamins please. Many thanks.

  177. Bingung juga sama Yazza. Mau disalahin tapi wajar aja kalo dia benci sama Azzura. Tapi kadang juga bisa ngeselin banget minta dihajar dia. Sama kaya Azura yang kadang sweet tapi banyaknya nyebelin juga. Heuh….

  178. Babang Azhura cembukurrr :LARIDEMIHIDUP

  179. ngeri kalo kamu marah bang :KECEWAHATI

  180. Aranima_ss menulis:

    Azhura serem kalo lagi marah begitu :(

  181. Azhura memang menyeramkan kalo lagi marah

  182. Sri Rahayu Anggraeni menulis:

    Ish yazza bener-bener licik

  183. yyuarningsih menulis:

    Azhura klo cemburu bikin gemes.
    Unyu” gimana gtu, takut bgt ya armenia berpaling hhaa

  184. Hwang risma menulis:

    Apakah itu mimpi atau kenyataan?

  185. :PATAHHATI

  186. Kepingin melihara sasalu, ada yang jual ga? :ELUSELUS

    Wah… Yazza berhasil masuk ke alam mimpinya Armenia. Gawaaatt… :LARIDEMIHIDUP

  187. afsyeengrey menulis:

    Ngewrik kali kau bang kalo marah sama cemburu gitu eh, menyeramkan nyooo :LARIDEMIHIDUP

  188. :PATAHHATI :PATAHHATI

  189. cemburunya agak sadis ya

  190. idk but aku bingung antara #TimAzhura atau #TimYazza

  191. AimeeCho838 menulis:

    Semoga itu cuma mimpi.

  192. fitriartemisia menulis:

    Armenia lupa gak ya sama ibunya? Ingatannya sebelum umur 10tahun kan dimanipulasi/ dihilangkan kan? Hmmm

  193. Harum Sari menulis:

    Serem ih cemburunya

  194. Rada sebel nih sama azhura disini.. Cemburunya berlebihan bgt :PEDIHH

  195. jenigriyani menulis:

    Azhura bener bener cemburuan sekali..
    @Projectsairaakira

  196. gabygabriella999 menulis:

    huee.. Azhura kalo cemburu jadi gitu.. huee… :tendangkerikil :tendangkerikil

  197. sang kyung jung menulis:

    Alamakkk duh duh azhura marahhh besarrr hiks

  198. :PATAHHATI

  199. Bapeeerrrrrr tingkat dewaaa :PATAHHATI

  200. lighteyegirl menulis:

    Armenia ketemu sam Yazza :tidakks!
    Azhura cemburu

  201. Tidakkkkk ? Armenia ga boleh ketemu Yazza?

  202. Aryu Luthfia Hafizha menulis:

    Yazza sebenernya kasian juga ya..tapi gimana lagi dia ga bisa melupakan dendamnyaaa

  203. Akhirnya Yazza bertemu kembali dengan Armenia di alam mimpi.

  204. Baperrr :PATAHHATI

  205. Bagaimana ini Azhura, Yazza udah ketemu Armenia hoho :PATAHHATI

  206. :PATAHHATI

  207. aureliafirmansyah menulis:

    cemburunya azhura bener2 menguras hati..
    si yazza mulai melancarkan aksinya nih..
    semoga saja azhura segera mengetahui rencananya..

  208. Ayu Lestari menulis:

    Cemburu nya Azhura nyeremin yee..
    Liciknya Yazza itu tega² nya dia memanggil jiwa ibunya yg sudah tenang untuk dijadikan nya alat membalas dendam ke Azhura..

  209. :PATAHHATI

  210. Vixda qianqi menulis:

    Kaaak verifikasi doong mau baca part selanjutnyaa?

  211. Siti Nurwulan Purnamasari menulis:

    Zhura al ghul serem kalo lagi marah,…

  212. Windy Lestari menulis:

    Ya ampun gw ngembeng baca part ini. Rasa sedih dari armenia, kecemburuan azhura khan dan kesenduan yazza :PEDIHH

  213. Marisa Indah menulis:

    Kak verifikasi dong, sumpah dari dulu pengen baca cerita ini, cuman baru sekarang sempet buka project sairaakira. Diwattpad juga terakhir baca sampai part ini.
    Please kak, verifikasi yaaa :PEDIHH

  214. Genia Zagita Thiananda menulis:

    Kak verivikasi dong, pengen baca part selanjutnya ???

  215. Genia Zagita Thiananda menulis:

    Kak tolong dong di verivikasi, soalnya mau baca part selanjutnya
    Thank you

  216. Nuya Nunay menulis:

    Di buat galau milih azhura atau yazza euy, aku jadi ikutan galau ini.
    Azhura klo ngamuk seksi ya maen nyobek nyobek aja ?

  217. Ddchrsmylndra menulis:

    second lead emang selalu menggoda ? i want huge you yazza ?

  218. Ayu permatasari menulis:

    Sedih :PATAHHATI :PATAHHATI

  219. Dewa kalau marah seremmmmmmm mnakutkan apa lagi krn cmburu

  220. Kasian atau kesel yah binguung akuu :NABRAKKACA :CURIGAH

  221. Haduh, i must be crazy to read all of part this story in whole day. I had spent my lovely monday to read this story ?
    Udah lama ga nemu cerita se-page turner kek gini, bahkan novel The General’s Wife pun belum dibuka apalagi dibaca ? Seriously, i can feel Azhura anxiety ><
    Apalagi, ketika dia nanyain takdir Armenia–coba ya gue liat mata merahnya itu jadi merah muda ketika kepo nasib Armenia. Gimana takutnya dia kalau Armenia ninggalin dia, bahkan takutnya dia kalau kalau istrinya kagak cinta,… apalagi ngebayangin si kekasih ninggalin dia. Literally, ninggalin karena pengkhianatan.

    Gimana hati gue juga ikutan remuk pas si Azhura kasar banget. Gue sebagai cewe yang terbiasa melihat dan merasakan kelembutan, kehangatan dan kasih sayang suami kek si Azhura, terus tiba2 dia kasar -ya, kasar maksa sampe robekin baju, terus mulut pedesnya, secara harfiah dan naluriah pasti perasaan cewek bakal sakit hati.
    Cuman, ya gue butuh Armenia yang marah berkepanjangan dan ngambek dalam waktu lama sampai si Mahadewa uring2an hahahahahahhahahahahahahahhaha
    Whoaah, bersyukurlah gue bisa terakhir baca di part ini–karena kalau semuanya udah available, bisa2 kagak molor dahhhhh apalagi besok udah bangun buat perang di KRL wkwkwkkwkw

  222. Cemburunya azhura keterlaluan sih sampe kasar begitu, tapi wajar juga. Yazza licik banget :tidakks!

  223. cemburu tanda cinta????

  224. Yazza licikkk

  225. kadang rasa keingintahuan yg besar dapat berakibat buruk…
    kuakui yazza emang liciknya kebangetan wkwk ?

  226. Kak ga bisa baca part selanjutnya gimana iya caranya? Biar bisa baca
    Aduh aku gak kuat banget penasaraan banget sama cerita ini di wattpad juga ga ada lanjutan nya

  227. Azhura seram banget dah ? yazza kasihan bnget aduh padahal aku suka bnget sama yazza ganteng nya gak nahan aaaa ??❤

  228. :PATAHHATI

  229. Kurome Hiyoshi menulis:

    Azhura serem kalau marah. Duh Yazza selangkah lebih maju

  230. Yazza please deh duh gatau lagi harus ngomong apa licik bngt

  231. Syafriska Amelia Nst menulis:

    Senengny masih bisa baca kisah Azhura dan Armenia. Slalu kepikiran klw baca ini.
    Hahaha

  232. Ya ampuuuuuuun
    Kayanya aku kena Second Lead Male Syndrome
    Yazzaaaaaa

  233. Yazza licik banget,menggunakan sgala cara untuk balas dendam

  234. Yazza dengan penyesalannya melepas armenia. Azhura dengan ketakutanny ditinggal armenia. Dilemma tingkat dewa yaaaa ??‍♀️

  235. Sedihhhh masih nunggu buat jadi vitamins hikssss. Padahal udah penasarannnnn tingkat mahadewa?

  236. Ya ampun yazza,menghalalkan segala cara :CURIGAH

  237. aninagustina menulis:

    Cemburunya mahadewa serem banget sih, aduh mana yazza licik gitu, tp kayaknya dia nyesel banget deh udah ngebuang pasangan takdirnya :DOR! :dragondemam

  238. :PATAHHATI

  239. BlueCherry137 menulis:

    Azhura pas lg cmburu serem ih

  240. Azhura kalo lagi marah plus cemburu nyeremin ya…

  241. Yazza kok licik banget yahh,,armenia jangan terpengaruh sama yazza babang azhura marah itu tandanya dia cinta bangat sma armenia

  242. Hikss?? blum bisa baca part selanjutnya. kak tolong di verifikasi yhh aku udh penasaran bangat

  243. Duh, jangan sampe yazza mengambil hatinya armenia… penasaran sama lanjutann ceritanya, ??.. verif akunku ya ka… suka cerita ini

  244. Riedha Azzukhruf menulis:

    Ka aku baper, soalnya gk bisa baca lanjutannya uu . Mohon di verifikasi ya ka . Makasih

  245. Wafy Noe Ry menulis:

    pengen baca lanjut tpi msh nunggu???

  246. Perlahan tapi pasti rencana yazza uda mulai berjalan nih…

  247. Lely Damayanti menulis:

    Walaupun ingatannya hilang,,tp naluri masi mengenali

  248. Huaaa blm bisa baca yg selanjutnya :PATAHHATI :PATAHHATI

  249. :DORONG

  250. Ikut sedih dg permintaan maaf sang Azura

  251. Jgn terkecoh Armania :gakterima :gakterima

  252. :berharapindah :berharapindah

  253. Firdhanarasantika menulis:

    Awass jebakan armenia…

    1. Firdhanarasantika menulis:

      Hmmmmm…

  254. Nyesel kan yazza? Gak nurut laikas sih, kapok!

  255. Elsa Siregar menulis:

    :kisskiss

  256. Airaqyoung1215 menulis:

    Paling kesel kalau yazza keluar :bantingkursi . Hmmm jahatttt :bantingkursi . Benci banget :bantingkursi . Sayang azhura & armenia :kisskiss . AA couple :kisskiss .

  257. Airaqyoung1215 menulis:

    AA Couple forever…..
    :iloveyou :iloveyou

  258. Citracahyani menulis:

    (╯_╰)(╯_╰)(╯_╰)

  259. Dhian Sarahwati menulis:

    Jangan terpengaruh Armenia…yazza culas,bisanya Dateng lewat mimpi…

  260. :huhuhu

  261. Yazza kicik bgt, pake muncul di mimpi

  262. Mamita Fatih menulis:

    :huhuhu

  263. Apa yg sdg direnckn yazza?

  264. Kesel sama yazza :bantingkursi

  265. Yaaahhh… Armenia masuk perangkap 😌

  266. Sebenernya dari awal baca di wattpad, paling kasian sama yazza, beruntungnya yazza dibuat cerita versinya, terimakasih kak sairaakira

  267. Yazzaaa

  268. yazza ada ceritanya sendiri juga ya?

  269. Bella Miacara menulis:

    Jealous..

  270. Nismaulida wardani menulis:

    :kumenangismelepasmu

  271. dwioktapia30 menulis:

    :gakmauahgakmau :gakmauahgakmau :gakmauahgakmau

  272. yasmin cavelli menulis:

    ❤️

  273. dewantilaraswaty menulis:

    :luculuculucuih :DUKDUKDUK

  274. Kinky Rain menulis:

    :backstab

  275. shanaya_lee menulis:

    :gakmauahgakmau :gakmauahgakmau :gakmauahgakmau

  276. Eva Sri julianti menulis:

    :panikshow :luculuculucuih

  277. Arfiah Winona menulis:

    Astaga… Mempengaruhi Armenia lewat mimpi..

  278. Azzalea Dian menulis:

    :sebarcinta :sebarcinta

  279. Tetap azhura Armenia 😍

  280. Mamita Fatih menulis:

    :habisakal

  281. Sweet bangettt

  282. Oh nooooo…

  283. So sweet jadi pengen baca ulang

  284. Dulu tuh mikirnya yazza bakal duel sama Mahadewa ga taunya..

  285. Kena mantra kan…

  286. Aku padamu azhura 😍😍

  287. Lanhkah2

  288. Cemburu cemburu

  289. jasmine cavelli menulis:

    reread

  290. Cemburu

  291. 🌻SeraFinaMoonLigt menulis:

    Buset maen lempar2 aja nih Mahadewa Kasian woy anak orang :ohyeaaaaaaaaah!

    Wahhh sepriya misi sang Yazza bakal berhasil kali ini? Ok lanjut maraton

  292. Yazza mulai beraksi…