Azhuras Bride

Azhura’s Bride Part 22: Cemburu

Bookmark
ClosePlease login

No account yet? Register

projectsairaakira Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

2,902 votes, average: 1.00 out of 1 (2,902 votes, average: 1.00 out of 1)
You need to be a registered member to rate this post.
Loading...
Baca Parts Lainnya Klik Di sini

azhuras-bride2

Pertanyaan Yazza menggema di kegelapan malam yang menyelubungi mereka berdua.

Kenapa sang Azhura Kahn menemui sang Kematian?

Dua dewa yang berseberangan itu saling menatap. Yang satu dingin dan yang lain penuh kebencian.

“Karena aku tahu bahwa kau menyimpan rencana gelap. Aku tidak bisa mencegahnya, karena aku sudah berjanji kepadamu memberimu satu saja kesempatan untuk membalas dendam kepadaku, lalu setelah kau mencecap pahitnya kegagalan, aku harap kau mundur dan melupakan segala dendammu sehingga aku tidak perlu membunuhmu.” Azhura Kahn menjawab dengan datar, bibirnya seolah tak bergerak, mengucapkan kata-katanya bagaikan mantra gelap seumpama sembilu menusuk ulu hati.

Biasanya semua akan mundur dan lari terbirit-birit jika Azhura Kahn sudah berucap dengan nada suara seperti itu.

Tetapi tidak dengan Yazza, lelaki itu bahkan tak bergeming, hanya sorot mata hijaunya yang menggelap, menunjukkan intensitas emosinya.

“Ah ya.. Anda tidak bisa melakukan apa-apa karena anda terikat janji itu. Janji yang anda ucapkan kepada alam semesta disaksikan oleh empat belas dewa utama, janji untuk memberiku satu kesempatan mencoba membunuh anda.” Yazza berucap dengan nada sopan yang menyembunyikan ejekan terselubung, “Anda begitu yakin bahwa saya akan gagal, tetapi waktu yang akan menjawab, saya harap anda tidak tertimbun oleh kesombongan anda sendiri.”

Azhura Kahn menyipitkan matanya, “Aku bisa saja membunuhmu sekarang, Yazza. Dan kau langsung lebur menjadi abu.”

“Tetapi anda tidak akan bisa melakukannya.” Yazza terkekeh, “Saya bahkan belum mencoba membunuh anda kan? Anda terikat janji itu dan anda tidak akan bisa membinasakan saya sebelum saya mengambil kesempatan saya, satu kali saja untuk mencoba membunuh anda!” Yazza merentangkan kedua tangannya, tawanya mengeras, penuh tantangan kepada sang Mahadewa, “Atau mungkin anda berubah pikiran? Silahkan! Habisi saya sekarang! Dan biarkan alam semesta dan seluruh dewa melihat bahwa sang Azhura Kahn tidak bisa menepati janji yang di buatnya sendiri!”

Tantangan Yazza tentu saja sangat menggoda sang Azhura Kahn. Dia memiliki kekuatan yang begitu besar, dan dia mampu memusnahkan mahluk di depannya ini hanya dalam sekejap mata.

Tapi Azhura Kahn tidak bisa.

Sang Mahadewa tidak boleh melanggar janjinya. Janji yang diucapkannya karena didorong rasa bersalahnya akibat tebasan pedangnya telah menghancurkan kehidupan pihak tak bersalah.

“Aku tidak akan terpancing olehmu.” Azhura Kahn bergumam tanpa ekspresi, “Akan tiba saatnya aku bisa memusnahkanmu. Nanti. Setelah kau mencoba membunuhku dan gagal.”

“Saya tidak mungkin gagal.” Mata Yazza menyipit penuh perhitungan. “Apakah anda lupa wahai Yang Mulia, bahwa sebagian hati Armenia masih menjadi milik saya?”

Geraham Azhura Kahn mengedut meski tak kentara, menunjukkan emosinya yang tertahan,

“Perempuan itu milikku. Dan dia memberikan seluruh hatinya untuk mencintaiku. Kau hanyalah bekas masa lampau yang tidak pernah ada baginya.”

Yazza terkekeh, ” Itu karena Armenia belum bertemu dengan saya. Percayalah, ketika Armenia bertemu dengan saya, dia juga akan mencintai saya. Apakah anda lupa wahai Yang Mulia Azhura Kahn? Di alam semesta ini, sayalah urutan pertama untuk Armenia, dan anda hanyalah urutan nomor dua.”

Tatapan Azhura Kahn mengeras, “Ketika waktumu tiba untuk bertemu Armenia, anggap saja saat itu kau sudah mati, Yazza.” tatapan Azhura Kahn nampak kejam, mematikan.

Siapapun yang ditatap seperti itu oleh mata merah membara dengan nyala api yang mengancam milik Azhura Kahn pastilah akan langsung mengkerut ketakutan.

Tetapi tidak dengan Yazza, rasa sakit dan dendam sudah menumpuk di hatinya, menutup jalannya terhadap aliran emosi yang lain….. bahkan untuk merasa takutpun Yazza sudah tidak mampu.

Yazza hanya tertawa, dan terus tertawa dengan suara memecah kegelapan malam ketika akhirnya sosok Azhura Kahn menghilang dan meninggalkannya.

***

Armenia membalikkan badannya sekali lagi, kali ini menghadap pintu, matanya nanar menatap ke sana, sedikit kosong. Entah sudah berapa jam terakhir ini dia melakukan hal ini, hanya membolak-balikkan badannya dengan dada dipenuhi rasa menyesakkan yang seolah membuncah dan mencekik tenggorokannya.

Bahkan ranjang yang begitu nyaman ini seolah menyimpan banyak duri dibalik alas lembut yang membungkus kulitnya.

Armenia menghela napas panjang, lalu dengan kesal dia menegakkan tubuh dan terduduk di atas ranjang, matanya masih sama, nanar tak lepas dari pintu.

Seolah-olah sang Azhura Kahn akan repot-repot menggunakan pintu…..

Armenia tersenyum kecut. Yah, sang Azhura bisa saja muncul di kamarnya begitu saja kalau dia mau…. sayangnya sepertinya hal itu belum ada di benak suaminya sampai saat ini.

Karena dari tadi siang, sang Azhura Kahn bahkan tidak satu detikpun mengunjunginya.

Ingatannya melayang ke sosok perempuan cantik yang ditemuinya tadi siang. Begitu cantiknya sang dewi hingga membuat dirinya seolah mengecil tak terlihat, bagaikan sosok manusia fana dibandingkan dengan keagungan mempesona yang menyilaukan mata. Dewi Slimiba begitu cantik,

……dan dia dulunya adalah kekasih Azhura Kahn.

Kenapa Azhura Kahn memilih Armenia dan meninggalkan dewi Slimiba?

Lamunan tak menyenangkan itu membuat pikirannya lelah hingga akhirnya merelakan raganya terbuai oleh bius peraduan.

***

“Kau sudah menemukannya?” Yazza sedikit menggerakkan kepalanya ke arah Borth yang membungkuk di belakangnya, tubuhnya tak bergerak, masih menghadap ke jendela luar istananya, menatap kegelapan pekat di sana.

Borth menganggukkan kepalanya dengan bersemangat, “Ada laporan dari mata-mata yang hamba tempatkan di seluruh istana. Seorang dayang di istana Saule, sang dewa Matahari, mendengar sang dewa matahari membahas tentang Dievas Rumai secara diam-diam dengan isterinya.”

Yazza sedikit memiringkan kepalanya,

“Aku tidak pernah mendengar tempat itu sebelumnya, bukankah istana Azhura ada di Samada Ka ?”

Borth menganggukkan kepalanya, “Mungkin dievas rumai adalah istana rahasia untuk menyembunyikan sang pengantin.”

“Mungkin juga…. hmm.” Yazza tampak berpikir, “Aku akan memanggil arwah-arwah dari masa lampau untuk mencari tahu tentang dievas rumai ini.”

***

Yang dilakukan Azhura Kahn malam ini terasa menggelikan,setidaknya sungguh aneh bagi dewa sepertinya hanya berdiri mematung menatap isterinya yang sedang tertidur dengan pulasnya.

Kalimat yang diucapkan Yazza tanpa rasa hormat tadi masih mengorek rasa marah di dalam benaknya.

Itu karena Armenia belum bertemu dengan saya. Percayalah, ketika Armenia bertemu dengan saya, dia juga akan mencintai saya. Apakah anda lupa wahai yang mulia Azhura Kahn? Di alam semesta ini, sayalah urutan pertama untuk Armenia, dan anda hanyalah urutan nomor dua.

Nomor dua. Sungguh kurang ajar si mahluk rendahan penghuni dunia bawah itu, berani-beraninya mengatakan bahwa dirinya adalah yang nomor dua!

Armenia miliknya. Bahkan sampai detik ini, hanya dirinya yang memenuhi jiwa dan raga isterinya. Hanya dirinya, dan tidak ada tempat untuk lelaki lain.

Tidak boleh ada lelaki lain di hati Armenia. Mata Azhura membara penuh kemarahan, warna merahnya membakar. Kalau sampai Armenia berani menyelipkan sedikit saja Yazza di dalam benaknya, dia akan menghukum isterinya itu.

***

Tubuhnya yang terlelap dalam posisi setengah tengkurap yang nyaman tiba-tiba saja dibalikkan dengan tiba-tiba. Armenia mengerang, masih terlarut di dalam kantuk yang dalam dan enggan untuk beranjak.

Lalu kecupan panas nan singkat di bibirnya membuat Armenia tergeragap, membuka matanya panik untuk menyadari bahwa suaminya, sang Azhura Khan sedang duduk di pinggir ranjang, setengah membungkuk menatapnya.

Kenapa Azhura terasa berbeda? Mata sang mahadewa tampak membara, dengan warna merah nan menyala. Apakah sang Mahadewa sedang…. marah?

“Kau adalah pusat duniaku.” Suara sang Mahadewa bergema, laksana pendeta besar yang sedang berbicara di depan khalayak, “Kaulah yang bisa membangkitkan seluruh sisi baik dalam diriku….” mata Azhura menyipit, “Meskipun kau juga bisa membangkitkan sisi gelapku.”

Armenia mengerutkan keningnya, sedikit merinding dengan aura penuh kuasa yang memenuhi ruangan, dan bingung akan makna dibalik kata-kata sang Mahadewa.

Jemari Azhura terulur, menyentuh permukaan bibir Armenia, menciptakan percikan laksana bara yang langsung menguar di sana.

“Seluruh tubuhmu adalah milikku, Armenia. Kau milikku. Jadi, ketika tiba saatnya kau tergoda untuk mengalihkan duniamu dari diriku, kau harus mengingat kata-kataku baik-baik, aku akan menghancurkan seluruh dunia ini dengan kekuatanku, jika kau berani-beraninya meninggalkanku.”

Kemarahan itu menguar, membesar di sana, laksana api berkobar yang siap menyembur dari seluruh diri sang Mahadewa, bersiap melumat apapun yang menghalangi jalannya.

Dan kemudian entah kenapa tiba-tiba saja Armenia mengerti.

Suaminya sedang marah. Ya, itu pasti. Armenia mulai mengenal sosok sang Mahadewa setelah kebersamaan mereka. Mata yang membara itu, aura panas kemerahan yang menguar dari permukaan kulitnya….

Entah Azhura marah kepada siapa, tetapi yang pasti sang Mahadewa tidak marah kepada dirinya. Armenia tahu, dia tahu begitu saja.

Jemarinya terulur, mengusap lembut rahang sang Mahadewa, membuat Azhura terkesiap, seakan hendak menolak. Tetapi kemudian, sentuhan kulit nan lembut dan sejuk, dengan kulit nan panas membara telah menciptakan aliran lembut yang menghangatkan hati.

Azhura memejamkan matanya, aura kemarahan lenyap begitu saja dari dirinya.

“Isteriku.” Bisik Azhura lembut, tidak ada lagi mata membara nan menakutkan, “Kelemahanku.”

Dan kemudian, Azhura menarik tubuh mungil isterinya ke atas pangkuannya, menundukkan kepalanya, lalu mengecup bibir yang sudah menjadi miliknya itu.

Ciuman mereka begitu panas, Armenia membuka bibirnya, memberikan akses penuh kepada Azhura Kahn untuk menikmatinya. Dan kesempatan itu tidak disia-siakan oleh sang Mahadewa, lelaki itu mencecap, menghisap, menggoda dan menikmati kemanisan yang berpusat di bibir Armenia.

Dan kemudian setelah percumbuan yang menggoda, Azhura Kahn membawa dirinya setengah duduk bersandar di kepala ranjang, meletakkan tubuh Armenia di atas tubuhnya.

Napas Armenia terasa panas dan berat, pengaruh dari tubuhnya yang tiba-tiba menggelenyar penuh gairah.

Azhura Kahn menyipitkan matanya, mata itu memancarkan hasrat yang sama dengan apa yang dirasakan oleh Armenia,

Lalu Azhura Kahn menyingkapkan gaun tidur tipis Armenia, dan memposisikan dirinya di antara kedua kaki Armenia dan kedua tangannya membuka paha Armenia sehingga posisinya mengangkangi tubuhnya sang Mahadewa di bawahnya.

“Naik ke atasku, isteriku, lalu puaskan aku.” Bisiknya penuh hasrat, menggoda Armenia untuk turut ke dalam pusaran kenikmatan bersamanya.

***

Pagi itu, Armenia sedang berdiri di balkon Dievas Rumai , dengan bahagia menghirup aroma surgawi yang mengalir lembut, dihantarkan oleh kebaikan hati sang angin yang meniup rambutnya seakan memujanya.

Semalam sang Mahadewa bercinta dengannya, penuh gelora sekaligus lembut. Meskipun begitu, kata-kata Azhura masih mengganjal di benaknya…

Isteriku….. kelemahanku.

Apa maksudnya dengan dirinya adalah kelemahan sang Mahadewa?

“indah sekali bukan?”

Suara sapaan lembut yang dibunyikan dengan nada indah seolah bernyanyi tiba-tiba terdengar di sebelahnya.

Armenia menoleh, hendak mengetahui siapakah gerangan pemilik suara nan indah ini, dan kemudian menyadari bahwa Dewi Slimiba sedang berdiri di sebelahnya.

Sang Dewi memejamkan matanya, indra penciumannya seolah menghirup aroma surgawi yang dipersembahkan oleh dievas Rumai nan agung.

Cantik sekali.

Hanya itu yang ada di benak Armenia, Dewi Slimiba mengenakan pakaian panjang berwarna emas keunguan yangn dihiasi tenunan rumit begitu sempurna. Tenunan itu tentu saja bukanlah tenunan buah karya manusia. Tenunan untuk pakaian para dewa merupakan mahakarya mahluk penenun yang sering disebut sebagai Vivar.

Mahluk Vivar tentu saja bukanlah manusia, mereka adalah mahluk yang menetap di istana dewa dewi pemelihara. Mahluk vivar biasanya berukuran pendek, hanya sepinggang manusia biasa, tubuhnya mungil dengan enam buah lengan yang masing-masing memiliki delapan jari. Meskipun keseluruhan penampilan mereka mungkin tampak aneh di mata manusia biasa, wajah mereka begitu rupawan, berpadu dengan rambut ikal keemasan yang meriap-riap setiap mereka menggerakkan kepalanya.

Keajaiban mereka ada di ujung jari itu, ujung jari mereka juga berwarna emas, berlekuk serupa spiral dan memiliki kekuatan memperbaiki, karena itulah mereka mengabdi kepada dewa pemelihara.

Sebagian besar waktu kaum vivar digunakan untuk berkumpul, di hamparan padang rumput musim semi milik dewa dewi pemelihara, masing-masing kelompok berisi delapan vivar dengan penampilan nan seragam, membentuk oktagram sempurna dan mereka selalu bernyanyi dengan merdu, dan ketika mereka sedang bernyanyi, tubuh mereka menguarkan benang-benang berbagai warna yang berkilauan tertimpa cahaya.

Satu jari kaum vivar itu saling bertautan, menjaga keutuhan oktagram yang mereka bentuk dan tujuh jari lainnya bergerak indah tanpa henti dengan gerakan rumit yang senada, menciptakan simpul-simpul indah dari perpaduan benang dan kemampuan menenun nan sempurna.

Dan ketika nyanyian mereka usai, di tengah masing-masing oktagram itu, terciptalah hamparan kain menakjubkan dengan keajaiban warna warni indah yang tiada duanya di dunia ini. Kain-kain itulah yang digunakan sebagai busana kaum dewa.

Armenia menatap Dewi Slimiba, Dewi bertubuh indah yang dibalut oleh salah satu kain tenunan nan sempurna itu.

Melihat apa yang sudah begitu indah pada diri sang dewi…. apa sebenarnya yang dicari Azhura Kahn pada dirinya? Manusia fana tanpa kekuatan dan kelebihan apapun?

Lalu Dewi Slimiba membuka matanya, menatap Armenia dalam senyuman lembutnya.

“Hormat saya untuk isteri sang Mahadewa, mohon maaf karena mengejutkan anda.”

Armenia tersenyum, Mungkin dewi nan cantik ini dulunya adalah kekasih sang Mahadewa, tetapi sekarang, ketulusan dalam, suara merdunya terasa menghangatkan hati hingga Armenia bahkan tak mampu untuk merasa cemburu.

“Yang Mulia Tuan Puteri mungkin sudah mendengar beberapa rumor.” Dewi Slimiba tiba-tiba berkata, seolah bisa menebak apa yang ada di benak Armenia, membuat pipi Armenia memerah karena merasa malu.

“Saya khusus datang kemari untuk memberikan penjelasan kepada Yang Mulia Tuan Puteri, Apapun rumor yang Tuan Puteri dengar, mohon jangan dibiarkan mengendap dan menjadi pikiran gelap yang akan merusak benak anda. Sang Mahadewa Azhura Kahn pernah menyelamatkan hidup saya di waktu lampau, dan sejak saat itu saya bersumpah untuk mengabdi kepada beliau. Hanya itu saja yang perlu Tuan Puteri percayai.”

Armenia menyentuh pipinya yang panas, “Maafkan saya karena memiliki pikiran-pikiran salah tentang anda, Dewi Slimiba.” Balasnya pelan.

Dewi Slimiba tersenyum, “Semoga nanti saya bisa mendapatkan kehormatan menjadi teman anda.” Sang dewi mengeluarkan kotak mungil dari balik gaunnya, dan membukanya, lalu menyerahkannya kepada Armenia, “Saya belum memberikan hadiah pernikahan untuk anda, mohon terimalah hadiah tak berarti dari saya.”

Armenia menerima kotak kecil berlapis permata nan berkilauan itu, dan sedikit mengerutan kening ketika melihat isinya. Dua buah botol kristal mungil seukuran jari kelingking, yang satu berwarna merah seumpama darah, yang lain berwarna kuning pucat, nyaris putih.

“Ini racun.” Dewi Slimiba tersenyum geli melihat ekspresi terkejut di wajah Armenia, “Memang aneh memberikan hadiah pernikahan berupa racun. Tetapi racun adalah keahlian saya, anda pasti tahu kan? Di dunia manusia saya mendapatkan julukan sebagai Sang Ahli Racun dari Nirwana.”

Armenia mengangguk. Ya, tentu saja dia tahu. Nama Dewi Slimiba selalu dikaitkan dengan racun. Beliau adalah pencipta racun terhebat, dan sekaligus pencipta penawar racun yang tak terkalahkan.

“Ini adalah marma” , Dewi Slimiba menunjuk ke arah cairan yang berwarna kuning pucat, “Marma adalah racun terhebat yang pernah ada. Bahkan seribu kali lebih hebat daripada racun sari pohon kubikh sekalipun. Hanya sang maha Dewa Azhura Khan yang bisa mengalahkan dasyatnya pengaruh mematikam dari racun marma.” Dewi Slimina menunjuk botol lain berwarna merah. “Dan ini adalah penawarnya, hanya bisa berhasil jikalau diminumkan sebelum setengah hari menjelang keracunan. Setelah itu, penawar ini tidak akan mampu melawan kehebatan racun marma.”

Dewi Slimiba menutup kotak mungil itu, lalu menggenggamkannya di jemari Armenia. “Simpanlah, semoga suatu saat ini bisa berguna bagi anda.”

***

Bayangan arwah masa lampau yang dipanggil paksa oleh Yazza tampak menggeliat dan kemudian berubah serupa asap abu-abu yang kemudian memudar dan menghilang.

Mata hijau Yazza tampak berkilat ketika bibirnya membentuk senyuman yang tidak bisa ditebak maknanya.

Dievas Rumai….. akhirnya aku bisa menemukannya.”

 

Baca Parts Lainnya Klik Di sini

KONTEN PREMIUM PSA


 

Semua E-book bisa dibaca OFFLINE via Google Playbook juga memiliki tambahan parts bonus khusus yang tidak diterbitkan di web. Support web dan Authors PSA dengan membeli E-book resmi hanya di Google Play. Silakan tap/klik cover E-book di bawah ini.

Download dan install PSA App terbaru di Google PlayWelcome To PSAFolow instagram PSA di @projectsairaakira

Baca Novel Bagus Gratis Sampai Tamat – Project Sairaakira

182 Komentar

  1. amaterasuyuki menulis:

    jelas, tapi lebih kepada cem…buru!

  2. masalah mulai muncul ni ????

  3. Dewi Silimiba langsung kebayang cantiknya

  4. konflik mulai muncul

  5. ririsrisnawati menulis:

    Cemburu

  6. mulai konfliknya …. tenang armenia azrura setia kok

  7. itu apa maksudnya dewi slimiba memberikan racun sama armenia ? aq kaya rada curiga sama dewi satu itu.

  8. mungkin itu buat jaga-jaga, atau malah jadi bumerang

  9. Rajun dan penawarnya!.. aku curiga kira2 siapa yg akn menelan racun itu?? Armenia sendiri? Azhura khan? Atau yazza? :scratch: :wacko:

  10. racun ya? hmmm

  11. Bacanya sambil nyes nyes gituuuu

  12. pratiwi120390 menulis:

    :bye: :good: :heart:

  13. Putri Mega Lopolis menulis:

    oh no yazza…….

  14. indahsariputrip menulis:

    CINTA ADALAH KETIKA RASA CEMBURU ITU DATANG, ADA HASRAT KEINGINAN DALAM HATIMU UNTUK MEMILIKINYA SENDIRI. B-) B-) B-)

  15. Yh dewi slimiba kok kadonya racun siiihh.,
    Kirain armenia jemburunya diliatin ke azhura

  16. Mulai konflik

  17. Armenia itu terlalu polos… Jd kalaupun ada resah d hatinya dia g bs blg apa2.

  18. JoyaNophittania menulis:

    mulai klimaks nih..makin seruuu~ :AYO

  19. Shin Sooyeon menulis:

    Jelousnya armenia lucu
    Kalau jelousnya azhura khan mah berapi api hahaha

  20. Ranny Septiani menulis:

    aaaaaahhh lucu deh armenia kalo cemburuuu huiwhuiw

  21. oliphenamiss menulis:

    Yazza mah ga ada takut*nya sama sekali sama azhura, mungkin udah terlanjur pengen banget balas dendam sama azhura. Dan dipikirannya apa yg sudah dia mulai harus dia selesaikan

  22. funnypa1000 menulis:

    Wuihhh,,udah ketemu aja tempat persembunyiin Armenia,,,padahal udah ada kabut merah Azhura :HADUH :HADUH :HADUH :HADUH :HADUH :HADUH :HADUH :HADUH :HADUH

  23. woy penjahat!! Yazza loe nyebelin sumpah sini ama saya. Saya free ngga usah bkin keributan sayang :D

  24. Konflik di mulai :JENDAKIRA

  25. syahrianti menulis:

    Dengan gampangnya dia mempermainkan jiwa2 itu, dibangkitkan kembali lalu dibalikin lagi :NGOMEL
    Dewa yang satu ini emang benar2 ngelawan, kurang ajar banget sama pemimpinnya -,- dan dengan sombongnya mengatakan azhura cuma nomor 2 :KETAWAJAHAD

  26. Ini kok jadi nething sama dewi slimiba ya..
    Hmmm

  27. Kalau cerita udah ga usah dipertanyakan babulos babulosss
    Udah ada next beforenya good job tim project sairaakira :AIKO

  28. “Istriku. Kelemahanku” kurang manis apalagi coba ituuuuu… dewa yang paling ditakutkan disemesta alam bahkan ditakuti para dewa.. pada akhirnya bertekuk lutut kepada sang istri… sangat beruntung armenia.

  29. DianHarlina menulis:

    Gak tau knp jdi curiga ama si dewi ituuu….curiga ama tuh racun –“

  30. mulai konfliknya..armenia azhura yazza….tp kenapa dewi slimiba ngasih racun ??? buat siapa racun itu ??

  31. yaza, lo sama gue aja deh. ga bakalan berpaling. let me heal your wound baby :AIKO :AIKO :AIKO :AIKO :AIKO :AIKO :AIKO :AIKO :AIKO :AIKO :AIKO :AIKO

  32. Bru dgr da hadiah prnikahan racun n pnawarx…
    Kira2 bkal d gunakn at tdk??

  33. Sudah saling mencemburui satu sama lain :ASAHPISAU2 :ASAHPISAU2

  34. yazza.. aku yakin dia aslinya itu baik
    tpi sayang dendam buat dia jadi jahat kek gtu
    pengen liat yazza bahagia juga sih aku

  35. Yaampun Yazza?

  36. Cemburu menguras Hatiii :demidewa!

  37. :HULAHULA

  38. MayuriKanzawa menulis:

    :inlovebabe

  39. Dewi Slimiba mencurigakan nih…

  40. mulai konflik nih :ngupildoeloe

  41. baru nemu ngasih hadiah berupa racun :CURIGAH

  42. Hadiah pernikahan….di kasih racun :pingsan!

  43. :beruraiairmata :beruraiairmata :beruraiairmata :beruraiairmata :beruraiairmata :beruraiairmata

  44. Sama – sama cemburu ni ye :KETAWAJAHADD
    Lanjutt part selanjutnya :HULAHULA

  45. stay the night

  46. amaterasuyuki menulis:

    :TERHARUBIRU

  47. DAteng deh mantannya azhura :ASAHPISAU2

  48. @vitta_padang menulis:

    :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD

  49. @vitta_padang menulis:

    waduhhh part ini sudah dibaca d wattpad……

  50. :panikhati

  51. hadiah pernikahannya greget :DOR! :DOR!

  52. Hmmmm…..kalau ingat racun ini Armenia bakalan ingat g yah buat menggunakan racun pemberian Dewi Slimiba siapa tahu berguna buat menghentikan evren yang mau membunuh anak armenia

  53. Hadiahnya racun dan penawar? :astaganagah

  54. Entah kenapa sebel sama slimiba :ASAHPISAU2 :ASAHPISAU2

  55. :aaaKaboor :aaaKaboor :aaaKaboor

  56. Semoga saja armenua bisa nemanfaatkan racun itu…

  57. :LARIDEMIHIDUP

  58. Hadiahnya racun dan penawar ???
    Yazza mau nagapain tuh ??

  59. Langka banget hadiahnya. Semoga berguna suatu saat

  60. Dewi slimiba :CURIGAH

  61. Ivonygloria menulis:

    Gk kepikiran dewi slimiba bakal kasih begituann.. Semoga aja bermanfaat

  62. melatiindahwati menulis:

    Kyaknya dewi silimba jahat deh, kyaknya

  63. namanya aja dewi racun hadiah pernikahannya ya ngasih racun
    mungkin aja racun itu berguna buat mbunuh yazza???

  64. Hadiahnya kirain apa gitu sesuatu yg manis yg nggak ada di dunia manusia, ternyata racun hadiahnya. Mungkin nanti itu berguna buat menghadapi Yazza atau Ruth mungkin?

  65. Wajihah Syarifah menulis:

    Aku tau dewi slimiba pasti tau sesuatu yang akan terjadi,mungkin berdasarkan firasat nya dia memberi racun dan penawarnya,karena dia tahu suatu saat racun itu pasti akan berguna untuk armenia

  66. kamu…. :PATAHHATI

  67. Hadiah pernikahannya unik ya

  68. azyzah dyah menulis:

    hadiahnya unik ya.

  69. Dia ngasih racun sebenernya buat Azura atau emang tulus buat suatu saat supaya biaa nyelametin Armenia?. Thinking out loud nih…

  70. Ya ampun, ngk ada hadiah yg lebih bagus ya dew :LARIDEMIHIDUP

  71. hadiahnya racun ga ada yg laen apa :bebeknyantai

  72. Aranima_ss menulis:

    Hahaha lucu ngeliat Armenia cemburu

  73. Mungkin pemberian dewi itu bakal berguna suatu saat nanti

  74. Sri Rahayu Anggraeni menulis:

    Hadiah yang aneh, tapi di kemudian hari pasti akan berguna. Haduh siap-siap azhura, abang yazza akan datang membuat kekacauan.

  75. :KISSYOU

  76. :NYAMAN

  77. Ngasih racun untuk hadiah pernikahan? Baiklaaahh… :LARIDEMIHIDUP

  78. Racunin aja itu si Yazza wkwkwk

  79. huuueeeh arnemia jga hati

  80. :gulungguling

  81. afsyeengrey menulis:

    Cemburu menguras hati galau kini menyiksa diri~ eakkk bang Azhuranya cemburu nih yee, Armenia beingat jaga hati loh yah huehehe

  82. Sma2 cemburu ~~~ :””D

  83. gafaham soal racunnya wkwk

  84. AimeeCho838 menulis:

    No Armenia. Kmu nda boleh suka sama Yazza.

  85. fitriartemisia menulis:

    hmmm, yazza makin buta aja ya sama dendam..

  86. Harum Sari menulis:

    Jangan ditiru yah. Ngasih racun buat hadiah pernikahan. Apalagi buat pernikahan mantan wkwk

  87. Ga sabar nunggu yazza ketemu armenia..apa kah yg akan terjadi

  88. Nanti berguna untuk dewi slimiba :LARIDEMIHIDUP

  89. jenigriyani menulis:

    Astaganaga racun..
    @Projectsairaakira

  90. gabygabriella999 menulis:

    :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA Racun :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA :HUAHAHAHAHA

  91. Gak sabar ingin lihat pertemuan antara Yazza dan Armenia :ngupildoeloe

  92. Cemburu buta deh Azhura

  93. lighteyegirl menulis:

    Azhura or Yazza? :ragunih

  94. Duhh :ELUSELUS

  95. Bukan hanya kelemahan tapi juga kekuatannya :imutnyaa :anakayampuyeng

  96. Aryu Luthfia Hafizha menulis:

    Orang baru nikah dikasi hadiah racun yaa…wkwkwkwk mantep benerr

  97. Hadiah pernikahan dari mantannya suami Armenia… unik ya :bebekcemas Kapan hadiah itu akan digunakan?

  98. :KETAWAJAHADD :KETAWAJAHADD

  99. abcdefgath menulis:

    Yahh :ngemilbesar

  100. aureliafirmansyah menulis:

    hadiah pernikahan yang langka..
    jangan2 si slimiba berharap armenia yng menggunakan hadiahnya sendiri?..

  101. Ayu Lestari menulis:

    Hadiah nya dewi Slimiba ambigu nih..tapi kayaknya dia tulus deh#crossfinger
    Bisa jadi senjata nih buat Armenia..siapa tau nanti dia menghadapi bahaya tapi Azhura gak ada disamping nya..

  102. :tepuk2tangan

  103. Siti Nurwulan Purnamasari menulis:

    Hadiah ny aneh bangett.tapi kaya ny emng bakal berguna deh entah untuk meracun sang azhura atau justru yazza ? Entahlah…

  104. Nuya Nunay menulis:

    Baru juga curiga bakalan ada yang kebakaran jenggot karna curiga eh taunya part skrng. Huh vanas vanas nyet nyet nyet ? ga bisa komen dah bagian yang ampun dah..
    Ngasih racun? Ya simpen dulu lah, curiga nnti armenia bakalan bahaya tapi azura ga ada atau lagi galau nnti dia ?
    Dewa ganteng galau bakalan tambahn ganteng kayaknya ?
    Yazza pasti ngebet buat ambil armenia, udah nyesel, armenianya digambarkan ga kalah cantik sama dewi dewi ya makyoslah si yazza.
    Maulah direbutin dua cogan ?

  105. Ayu permatasari menulis:

    Hmmm racun??!! Buat apa racun’y nnti :CURIGAH :CURIGAH :CURIGAH

  106. :inlovebabe

  107. Jago…..juara dah :LARIDEMIHIDUP
    Greget bacanya..palagi sambil ngemilin batako

  108. Perangggggggg dimulaiiii :DOR! :DOR!
    Jeng jeng jeng :blackpompom :blackpompom

  109. Ah akhirnya yazza menemukan Dievas Rumai makin cemburu nih tar azhura :tepuk2tangan

  110. cemburu membakar jiwa???

  111. Racun ya

    ??

  112. hmm ?

  113. Hadiah racun…
    Unpredictable

  114. Kurome Hiyoshi menulis:

    Hadiahnya anti mainstream :tepuk2tangan

  115. Hadiah pernikahan yg ga biasa

    Yazza ???

  116. Ngasih hadiah pernikahan ko racun sih wkwk :ragunih

  117. aninagustina menulis:

    Penasaran deh, dpet dr mana imajinasi tentang para viver itu ya?? Keren banget, :berendam

    1. aninagustina menulis:

      Ralat *vivar

  118. Kayaknya bagus kotaknya dr isinya :HUAHAHAHAHA

  119. Yanti susanti menulis:

    Akhirnya kesampean juga baca cerita ini. Sekian lama nunggu akhirnya bisa juga long in??

  120. Baca ulang

  121. BlueCherry137 menulis:

    Bsok2 gue jg mau kasi hadiah racun ah

    Sma mantan wkwkwwk..

  122. kayaknya ide kasih racun untuk hadiah perpisahan untuk mantan bagus juga… :KETAWAJAHADD

  123. Armenia simpan baik2 aja racunnya siapa tau nanti bisa di campirin di kopinya yazza biar dia KO heheheh emang dewa minum kopi? *tepokjidat

  124. Lama-lama tuh Yazza kayak rada kasihan gitu.

  125. Baca Ulang ?. Menunggu jadi vitamins :dragonnangis

  126. Owh, yazza bener” dehh…

    Etapi maksud dewi slimiba kasih racun sekaligus penawar’a buat apa?? Apa dia uda konsultasi dlu ama dewa laikas? Ttg masa depan :ragunih

  127. Lely Damayanti menulis:

    Sprtinya Dewi Slimiba akn tau apa yg akn trjd nnti,,mknya ngasih hadiah racun utk dipergunakan dikemudian hari

  128. Siap menunggu kedatangan Yazza.. :dancing

  129. Yazza dan armenia

  130. Dan akupun salah membaca bab. Aaahhhh sayang point ku ?

  131. Rizky Dewifianita menulis:

    Racun :berharapindah :wowtakkusangka

  132. :berharapindah :berharapindah :berharapindah

  133. Disana belum musim kado nikahan peralatan makan plastik warnawarni ya

    1. Airaqyoung1215 menulis:

      Wkwkwk

  134. :berharapindah

  135. Kaikou Nezumi menulis:

    Dikasih hadiah racun, kok mencurigakan banget sih, wihhh setelah mencari” akhirnya ketemu juga istananya

  136. Dhian Sarahwati menulis:

    Hadiah racun????…ahhh yazza udh tau dievas rumai..jeng…jeeeeng….

  137. :khu..khu… Kira2 racunnya buat siapa

  138. Buat ngeracun yazza aja, tapi kasian juga ☹️

    1. inenurhidayati menulis:

      hwaa racun ya buat siapaaa

  139. lailatul fitriah menulis:

    :bantingkursi

  140. HerdiniIsnaeni menulis:

    :bantingkursi

  141. keren juga kasih hadiah racun plus penawar

  142. Bintang Timur menulis:

    Tiap partnya tegang terosss :lovely :lovely

  143. Alfa centauri menulis:

    hmm curiga

  144. dwioktapia30 menulis:

    :mengintai :mengintai

  145. yasmin cavelli menulis:

    ❤️

  146. dewantilaraswaty menulis:

    :begadangan :kebosananhaqique

  147. shanaya_lee menulis:

    :wowakuterkejoet :wowakuterkejoet :wowakuterkejoet

  148. Azzalea Dian menulis:

    :sebarcinta

  149. Sayang bangett

  150. Waktu ketemu Yazza semakin dekat…

  151. Yuhuu

  152. Deg deg deg …

  153. febby andriani menulis:

    :awaskubalasnanti

  154. Cembuyu~

  155. Next……

  156. Ayok dong udah saatnya berenti bayangin selingkuh-selingkuh terus saatnya tayangkan konten penuh bucin nan posesif gini, ini lebih seru

  157. jasmine cavelli menulis:

    Aaaaaaa Armenia

  158. Yazza semakin dekat…